Anda di halaman 1dari 29

Mengidentifikasi Bahaya Dalam

Pengendalian Pencemaran Udara Dari


Emisi
Ir Nurul Jannah MM. PhD, C.WS, C.EIA, C.EA
Dimas Ardi Prasetya, ST, MSi, C.WS
DEFINISI
 Identifikasi bahaya adalah upaya untuk mengetahui, mengenal, dan memperkirakan adanya
bahaya pada suatu sistem, seperti peralatan, tempat kerja, proses kerja, prosedur, dll.

Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dari komponen lain ke dalam
udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya;
(PP No 41/1999 Pengendalian Pencemaran Udara)

Emisi
Emisi adalah zat, energi dan/atau komponen lain yang dihasilkan dalam suatu kegiatan yang masuk
dan/atau dimasukkannya dalam udara ambien yang mempunyai dan/atau tidak mempunyai potensi
sebagai unsur pencemar.
(Permenakertran No 187 2016)
Potensi Sumber Pencemar Dari Emisi

 Per.Men LHK No. P-6/2018 ttg Standar dan Sertifikasi


Kompetensi Penanggung Jawab Operasional Instalasi
Pengendalian Pencemaran Udara dan Penanggung Jawab
Pengendalian Pencemaran Udara.

 Elemen Kompetensi: “Menentukan potensi sumber pencemarudara


dari emisi”.
Identifikasi Sumber Emisi
 Per.Men LHK P-6/2018 ttg Baku Mutu Emisi Usaha Dan/Atau Kegiatan Pengolahan Sampah Secara
Termal:
1. Identifikasi sumber emisi utama (Partikulat, SO2, NOx, Hg, HCl, HF, CO, Dioxin, Furan).
2. Emisi fugitif (GRK, kebocoran, tidak langsung).
3. Proses penyebab emisi
4. Titik koordinat, parameter utama, parameter pendukung
5. Pencatatan data aktivitas, faktor emisi, faktor oksidasi.
6. Metodologi yang digunakan untuk menghitung emisi.
Karakteristik Sumber Pencemar

 Elemen Kompetensi: “Menganalisis karakteristik sumber pencemar udara


dari emisi”.
 Kriteria Unjuk Kerja: Karakteristik sumber pencemar udara dari emisi
dianalisis berdasarkan proses produksi.
Identifikasi sumber emisi utama
IDENTIFIKASI BAHAYA
HAL YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN
DALAM MELAKUKAN IDENTIFIKASI
BAHAYA
 Aktivitas rutin dan non-rutin di tempat kerja
 Aktivitas semua pihak yang memasuki tempat kerja termasuk kontraktor, pemasok, pengunjung, dan tamu
 Perilaku manusia, kemampuan, dan faktor manusia lainnya
 Bahaya dari luar lingkungan tempat kerja
 Infrastruktur, peralatan dan material, baik yang disediakan perusahaan maupun pihak lain yang berhubungan dengan
perusahaan
 Perubahan pada organisasi, aktivitas atau material yang digunakan
 Perubahan pada sistem manajemen K3 termasuk perubahan yang bersifat sementara dan berdampak terhadap operasi,
proses, dan aktivitas kerja
 Kewajiban perundangan-undangan terkait penilaian risiko dan tindakan pengendalian
 Desain tempat kerja, proses, instalasi mesin/peralatan, prosedur operasional, dan organisasi kerja.
Langkah Identifikasi Bahaya dan
Penilaian Resiko
1. Kumpulkan semua informasi mengenai bahaya yang ada di tempat kerja
2. Lakukan inspeksi secara langsung untuk menemukan potensi bahaya yang
ada di tempat kerja
3. Lakukan identifikasi bahaya terhadap kesehatan kerja
4. Lakukan investigasi pada setiap insiden yang terjadi
5. Lakukan identifikasi bahaya yang terkait dengan situasi darurat dan
aktivitas non-rutin
6. Kelompokkan sifat bahaya yang teridentifikasi, tentukan langkah-langkah
pengendalian sementara, dan tentukan prioritas bahaya yang perlu
pengendalian secara permanen
Identifikasi Potensi Bahaya di Area Kerja

1. Lokasi dan Jenis Bahaya


2. Barang atau bahan di area
pengendalian pencemaran
udara
3. Tahapan operasi peralatan
pengendali
4. Prosedur Penanganan
kecelakaan kerja
Source of Flue Gas: Boiler
Identifikasi Bahaya bila Proses Pengendalian Tidak Normal

1. Identifikasi proses
sesuai prosedur
Recovery vessel
2. Tingkat bahaya
ditentukan sesuai
prosedur
Identifikasi Potensi Bahaya Akibat Kerusakan Alat

Hal yang perlu diperhatikan


Heat Recovery
1. Log book diinventarisasi
Chamber
2. Inventarisasi data formulir perawatan dan
perbaikan

Conditioning

Chamber

Recovery Vessel
Conditioning Chamber
Hal yang perlu diperhatikan
1. Penentuan tingkat kerusakan alat pengendali
2. Penentuan tingkat bahaya akibat kerusakan

 Incoming gas is flash cooled


 - Water vapor is evaporated
 - Gas is cooled and humidified
- Temperature of gas is driven to saturation
(Wet Bulb)

 Large particulate is captured in excess water

 Majority of liquid water is separated from gas


stream
Pelaporan Hasil Identifikasi Bahaya
dalam Pengendalian Pencemaran

1. Penyusunan laporan sesuai


dengan prosedur
2. Laporan hasil identifikasi
dikomunikasikan sesuai
dengan prosedur
Hatur Nuhun

Anda mungkin juga menyukai