Anda di halaman 1dari 34

PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

(PPA)

Standar Dan Sertifikasi Kompetensi

➢Penanggung Jawab Operasional Pengolahan Air Limbah


➢Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Air

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia


Nomor P.5/Menlhk/Setjen/Kum.1/2/2018

PT. Lingkungan Lestari Jaya


NAMA : Abdur Rochman, ST. M.Ling
TTL : Jakarta/ 5 Maret 19871975
Email : abdur.roch@gmail.com
HP : 087842481774
S-1 : Jurusan Teknik Lingkungan UNDIP, Semarang
S-2 : Manajemen Lingkungan , UNJ Jakarta
Kantor : Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta, Jl. Mandala V no.67 Cililitan Jakarta Timur
Training :
- Young Leader Training Program, Japan (2012)
- Air Quality Monitoring System China (2016)
- Diklat dasar-dasar PPLH, Pengelolaan Limbah B3, Pengendalian Pencemaran Udara, Pemantauan Kualitas Air,
Pengujian Kualitas Air, Pengujian Kualitas Udara, Teknik Sampling Kualitas Air, Dasar-dasar AMDAL, Penilai AMDAL, dll
Lain Lain:
- Pengawas Lingkungan Hidup,
- Analis Lingkungan Hidup, Narasumber bidang lingkungan hidup,
- Auditor PROPER (Program Penilaian Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup) (Saat ini),
- Assesor Uji Kompetensi PPA, PPU, PLB3 (Saat Ini)

Menuju Uji Kompetensi 2021


Pengantar Pemenuhan Persyaratan Kompetensi Sesuai
SKKNI

Kompetensi adalah Knowledge, Skills and


Attitudes yang diperlukan oleh individu agar
sukses menangani pekerjaannya

Kompeten diartikan kemampuan dan


kewenangan yang dimiliki oleh seseorang
untuk melakukan suatu pekerjaan, yang
didasari oleh pengetahuan, keterampilan
dan sikap sesuai dengan unjuk kerja yang
ditetapkan.
Unit Kompetensi (SKKNI)
Sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik
Indonesia Nomor P.5/Menlhk/Setjen/Kum.1/2/2018 Tentang Standar Dan
Sertifikasi Kompetensi Penanggung Jawab Operasional Pengolahan Air
Limbah dan Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Air

Unit kompetensi diadopsi dari Standar Kompetensi Kerja Nasional


Indonesia (SKKNI) yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri
Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 187 Tahun 2016 tentang
Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, dan Daur Ulang, Pembuangan dan
Pembersihan Limbah dan Sampah Bidang Pengelolaan Limbah Industri.

Standar
Kompetensi Rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian serta
Kerja sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas
Nasional dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan
Indonesia ketentuan peraturan perundang-undangan.
(SKKNI)
Uji Kompetensi
adalah proses penilaian baik
teknis maupun non teknis
melalui pengumpulan bukti
yang relevan untuk
menentukan seseorang
kompeten atau belum
kompeten pada suatu unit
kompetensi atau
kualifikasi tertentu.

Proses pemberian sertifikat kompetensi


yang
Sertifikasi dilakukan secara sistematis dan objektif
Kompetensi melalui uji kompetensi sesuai SKKNI,
Standar Internasional dan/atau Standar
Kerja Kompetensi Kerja Khusus
Badan Nasional
Sertifikasi Profesi
(BNSP)

Lembaga independen yang bertugas


melaksanakan sertifikasi kompetensi yang dibentuk dengan
Peraturan Pemerintah

Lembaga Lembaga pelaksana kegiatan


Sertifikasi sertifikasi kompetensi kerja yang
Profesi (LSP) mendapatkan lisensi dari BNSP
untuk melaksanakan uji kompetensi
dan menerbitkan sertifikat
kompetensi
PPPA Penanggung Jawab Operasional
Pengolahan Air Limbah

adalah personil yang memiliki


Penanggung Jawab Pengendalian kewenangan dan tanggung jawab
terhadap penyusunan rencana,
Pencemaran Air
pengoperasian dan
pengoptimalisasian pengoperasian
Personil yang memiliki kewenangan dan instalasi air limbah, perawatan
tanggung jawab internal terhadap instalasi air limbah, serta
pencegahan dan penanggulangan melaksanakan
pencemaran air yang disebabkan oleh usaha tanggap darurat dalam
dan/atau kegiatan, dengan garis besar pengoperasian instalasi air limbah

POPAL
pekerjaan melakukan penilaian potensi .
pencemaran air dari seluruh kegiatan produksi,
menyusun strategi, program dan sasaran dari
berbagai kegiatan pengendalian pencemaran
air, serta mengkoordinasi dan mengawasi
kelangsungan kegiatan yang berkaitan dengan
pengendalian pencemaran air
PERLINDUNGAN

PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
UU 32/2009

HIDUP
DAN

• Pasal 20 Ayat (3)


• Setiap orang diperbolehkan untuk
membuang limbah ke media
lingkungan hidup dengan persyaratan:
• memenuhi baku mutu lingkungan
hidup
• mendapat izin dari POPAL dan PPPA memiliki fungsi
Menteri,Gubernur, atau strategis dalam mendukung
bupati/walikota sesuai dengan
kewenangannya perusahaan agar selalu memenuhi
baku mutu air dan pemenuhan
kewajiban dalam Persetujuan
Lingkungan dan SLO
Kompetensi Penanggung Jawab Operasional Pengolahan Air Limbah

KODE UNIT
NO JUDUL UNIT KOMPETENSI
KOMPETENSI
1. E.370000.007.01 Mengoperasikan Instalasi Pengolahan Air imbah (IPAL)
2. E.370000.003.01 Menilai Tingkat Pencemaran Air Limbah
Melakukan Perawatan Instalasi Pengolahan Air Limbah
3. E.370000.009.01
(IPAL)
4. E.370000.012.01 Mengidentifikasi Bahaya Dalam Pengolahan Air Limbah

Melakukan Tindakan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja


5. E.370000.013.01
(K3) Terhadap Bahaya Dalam Pengolahan Air Limbah
Kompetensi Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Air
KODE UNIT
NO KOMPETENSI JUDUL UNIT KOMPETENSI
1. E.370000.001.01 Mengidentifikasi Sumber Pencemaran Air Limbah
2. E.370000.002.01 Menentukan Karakteristik Sumber Pencemaran Air Limbah
3. E.370000.003.01 Menilai Tingkat Pencemaran Air Limbah
4. E.370000.006.01 Menentukan peralatan instalasi pengolahan air limbah (IPAL)
5. E.370000.007.01 Mengoperasikan Instalasi Pengolahan Air Limbah
6. E.370000.008.01 Melaksanakan Daur Ulang Olahan Air Limbah
7. E.370000.010.01 Menyusun Rencana Pemantauan Kualitas Air Limbah
8. E.370000.011.01 Melaksanakan Pemantauan Kualitas Air Limbah
9. E.370000.012.01 Mengidentifikasi Bahaya Dalam Pengolahan Air Limbah
Melakukan Tindakan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Bahaya
10. E.370000.013.01
dalam Pengolahan Air Limbah
Persyaratan Mengikuti Uji Kompetensi

1. Tingkat pendidikan paling rendah:


➢S-2 (Strata-Dua);
➢S-1 (Strata-Satu) Rumpun Ilmu Lingkungan, dengan
pengalaman kerja paling sedikit 2 (dua) tahun di bidang
pengendalian pencemaran air;
PPPA ➢S-1 (Strata-Satu) selain Rumpun Ilmu Lingkungan, dengan
pengalaman kerja paling sedikit 3 (tiga) tahun di bidang
pengendalian pencemaran air;
➢D-3 (Diploma-Tiga) Rumpun Ilmu Lingkungan, dengan
pengalaman kerja paling sedikit 3 (tiga) tahun di bidang
pengendalian pencemaran air;
➢D-3 (Diploma-Tiga) selain Rumpun Ilmu Lingkungan,
dengan pengalaman kerja paling sedikit 5 (lima) tahun di
bidang pengendalian pencemaran air; atau
➢Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK), dengan pengalaman kerja paling sedikit 7
(tujuh) tahun di bidang pengendalian pencemaran air.
2. Mendapatkan rekomendasi dari pimpinan usaha dan/atau
kegiatan;
3. Mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar secara
lisan dan tulisan; dan
4. Memenuhi kompetensi sebagaimana yang dipersyaratkan
dalam standar kompetensi
Persyaratan Mengikuti Uji Kompetensi

1. Tingkat pendidikan paling rendah:


➢D-3 (Diploma-Tiga) Rumpun Ilmu Lingkungan,
dengan pengalaman kerja paling sedikit 1 (satu)
tahun di bidang
operasional pengolahan air limbah;
➢D-3 (Diploma-Tiga) selain Rumpun Ilmu
Lingkungan, dengan pengalaman kerja paling
sedikit 2 (dua) tahun di bidang
operasional pengolahan air limbah; atau
➢Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah
POPAL Menengah Kejuruan (SMK) dengan pengalaman
kerja paling sedikit 4 (empat) tahun di bidang
operasional pengolahan air limbah.
2. Mendapatkan rekomendasi dari pimpinan usaha
dan/atau kegiatan;
3. Mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar
secara lisan dan tulisan; dan
4. Memenuhi kompetensi sebagaimana yang
dipersyaratkan dalam standar kompetensi
Langkah – Langkah Persiapan Uji Kompetensi

Pastikan Saudara Memenuhi Persyaratan

Kumpulkan bukti pemenuhan persyaratan


kompetensi yang diperlukan

Belajar mandiri atau mengikuti pelatihan


persiapan uji Kompetensi

Susun Laporan Kerja terkait skema


kompetensi yang dipilih

Membangun kepercayaan diri dalam


menghadapi uji kompetensi
Bagaimana Bentuk Ujiannya?

Verifikasi
Tes Tulis Portofolio / Wawancara
Observasi
Tips dan Trik lulus sertifikasi BNSP
1) Percaya diri, beri impresi kepada asesor bahwa Saudara memang berkompeten di bidang operasional
pengelolaan Air limbah dan sehari-hari bekerja dibidang ini.
2) Berikan laporan kerja yang baik pada saat pemberkasan (Contoh swapantau, Neraca Air, LHU,
pelaporan 3 bulanan, dll)
3) Kerjakan test tertulis dengan baik, gunakan bahasa sendiri (jangan copas), usahakan mengingat semua
soal yang ditanyakan, karena pertanyaan-pertanyaan tersebut sebagian besar akan ditanyakan kembali
pada saat test wawancara
4) Jika mengalami kesulitan dalam menjawab tes tertulis, setelah selesai mengerjakan, usahakan bertanya
kepada trainer atau rekan kerja sebagai bahan dalam memberikan jawaban pada saat wawancara.
5) Pada saat wawancara, jika tidak memahami pertanyaan yang diberikan oleh asesor, jangan sungkan
untuk menanyakan kembali.
6) Kondisikan SOP (Standard Operasional Prosedur) Pengelolaan Air Limbah
(SOP Pemeliharaan, SOP Perawatan, SOP Pengambilan Sampel, SOP K3,
Penyimpanan, tanggap darurat dll) telah Saudara baca dan pahami dengan
baik sebagai bahan dalam menjawab pertanyaan dari asesor.
7) Pahami resiko/potensi bahaya ditempat kerja (IPAL) dan Tindakan K3 yang
diperlukan.
8) Usahakan hafal Kapasitas, debit, Parameter pengujian, Alur Proses Produksi,
Diagram Alir IPAL yang dimiliki perusahan dan yang tertera dalam izin /
dokling
DASAR HUKUM
PENGELOLAAN LIMBAH CAIR
Dasar Hukum Pengelolaan Kualitas Air &
Pengendalian Pencemaran Air
• UU No.32 Tahun 2009 ttg Perlindungan dan Pengelolaan LH
• UU No. 11 Tahun 2020 ttg Cipta Kerja

• PP No.82 Tahun 2001 ttg Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian


Pencemaran Air.
• PP No.22 Tahun 2021 ttg Perlindungan dan Pengelolaan LH

• PermenLH No.05 Tahun 2014 ttg BM Air Limbah Keg.Industri.


• PermenLHK No.P.68/MenLHK/Setjen/Kum.1/8/2016 ttg BM Air Limbah
Keg. Domestik
• PermenLHK No.P.5/Menlhk/Setjen/Kum.1/2/2018 Standard dan
Sertifikasi Kompetensi PJ Operasional Pengolahan air limbah dan PJ
Pengendalian Pencemaran Air.
• PermenLHK No.5 TAHUN 2021 .Pedoman penyusunan Pertek
• Peraturan daerah / peraturan gubernur terkait
UU 32/2009 PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP

Pasal 65 (1)
Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik
dan sehat sebagai bagian dari hak asasi manusia.

VS
Pasal 67

Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi


lingkungan hidup serta mengendalikan pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan hidup.

18
Perlindungan dan pengelolaan
Mutu Air adalah upaya sistematis dan
terpadu yang dilakukan untuk menjaga
Mutu Air.

Pencemaran Air adalah masuk


atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energi, dan / atau
komponen lain ke
dalam air oleh kegiatan
manusia sehingga melampaui
Baku Mutu Air yang telah
ditetapkan.
Air Limbah adalah air yang berasal dari
suatu proses dalam suatu kegiatan.

Baku mutu air adalah ukuran batas


atau kadar makhluk hidup, zat, energi,
atau komponen yang ada atau harus
ada dan atau unsur pencemar yang
ditenggang keberadaannya di dalam
air;

Baku Mutu Air Limbah adalah ukuran batas atau


kadar unsur pencemar dan/atau jumlah unsur
pencemar yang ditenggang keberadaannya
dalam Air Limbah yang akan dibuang atau
dilepas ke dalam media air dan tanah dari suatu
Usaha dan/atau Kegiatan.
Perbedaan Filosofis Mendasar
PP 82/2001 dengan PP 22/2021 Bab III Perlindungan dan Pengelolaan Mutu
Air

No PP 82/2001 PP22/2021 Bab III


1. Judul Judul
“Pengelolaan Kualitas Air dan “Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air”
Pengendalian Pencemaran Air”
2. Kewenangan berdasarkan Kewenangan berdasarkan:
administrasi - DAS
- Cekungan Air Tanah
3. Izin PPLH belum terintegrasi dengan Izin Lingkungan diganti menjadi Persetujuan Lingkungan.
Izin Lingkungan Izin PPLH diganti menjadi Persetujuan Teknis dan sebagai
syarat dalam permohonan Persetujuan Lingkungan.
Persetujuan Lingkungan menjadi prasyarat dan termuat
dalam Perizinan Berusaha.

4. Belum mengatur Instrumen Ekonomi mengatur Instrumen Ekonomi untuk PPA


untuk PPA
5. Peran masyarakat belum optimal Memperkuat peran masyarakat, dimana masyarakat sebagai
“subject”
6. Baku Mutu Air tidak ada parameter Baku Mutu Air ada parameter sampah dan terdapat beberapa
sampah parameter berubah nilai kadarnya
PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN & PENGELOLAAN MUTU AIR pasal 127-155
Sumber Nirtitik melalui cara
pengelolaan terbaik
1. PENCEGAHAN
1 PERENCANAAN Untuk sumber titik:
PENCEMARAN AIR
▪ penyediaan sarana dan prasarana
Dilakukan pada sumber ▪ 5R
▪ Penetapan BMAL
pencemar nirtitik & titik
▪ Persetujuan teknis utk
2 PEMANFAATAN pemenuhan BMAL
▪ Kompetensi personil
▪ internalisasi biaya Perlindungan
2.PENANGGULANGAN dan Pengelolaan Mutu Air
3 PENGENDALIANDilaksanakan PENCEMARAN AIR ▪ Penerapan sistem perdagangan
sesuai RPPMA alokasi beban pencemaran air

4 PEMELIHARAAN
3. PEMULIHAN MUTU pengisolasian pencemaran Air
Pembersihan unsur pencemar
AIR
Remediasi penghentian sumber cemaran Air
Rehabilitasi
cara lain sesuai dengan
Restorasi perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Pencegahan Pencemaran dari Sumber Titik - 5 R (Reduce, Reuse, Recylcle, Recovery, Refill)

Untuk PJUK wajib


PJ Usaha &/ Keg. wajib
SPPL dapat Amdal/UKL-UPL yang Wajib Olah Air Limbah
Kerjasama dg: menghasilkan air
Badan Usaha atau limbah
pemerintah d/pemda

1 Pemanfaatan 5R 2 Pemanfaatan
1. Pengurangan (Reduce)
2. Penggunaan Kembali (Reuse)
Aplikasi ke Tanah
3. Pendauran Ulang (Recycle)
4. Perolehan Kembali (Recovery)
5. Pengisian Kembali (Refill)

3 Pembuangan

1. Badan Air Permukaan


2. Formasi Tertentu
Peraturan Pemerintah RI No. 22 Tahun 2021
Pasal 133 ayat (1)
Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan wajib Amdal atau UKL-UPL yang melakukan
kegiatan pembuangan dan atau pemanfaatan air Limbah sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 131 ayat (2) wajib :
a. Membuat Kajian; atau
b. Menggunakan standar teknis yang disediakan oleh Pemerintah,
sebagai dasar pertimbangan dalarn penetapan Persetujuan Teknis pemenuhan Baku Mutu
Air Limbah.

Kajian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a bagi kegiatan pembuangan air limbah ke
badan air permukaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 131 ayat (2) huruf a meliputi:
a. Jenis dan kapasitas
b. Jenis dan jumlah bahan baku dan bahan penolong yang digunakan;
c. Sumber, kapasitas air baku, dan neraca air;
d. Sumber, debit, volume, dan karakteristik mutu air limbah;
e. Perhitungan detil dan kriteria desain sistem pengolahan air limbah dan lumpur yang
dihasilkan;
f. Hasil pemantauan rona lingkungan awal air permukaan;
g. Perhitungan baku mutu air Limbah berdasarkan alokasi beban pencemar air dan prediksi
sebaran air Limbah di air permukaan;
h. Lokasi titik penaatan, pembuangan air limbah, dan pemantauan air permukaan;
i. Rencana pemantauan mutu Air Limbah dan air permukaan; dan
j. Sarana prasarana dan sistem penanggulangan keadaan darurat.
Persetujuan Teknis adalah persetujuan dari Pemerintah Pusat
atau Pemerintah Daerah berupa ketentuan mengenai standar
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan/atau
analisis mengenai dampak lalu lintas Usaha dan/atau Kegiatan
sesuai peraturan perundang-undangan.

Standar Teknis yang ditetapkan oleh Pemerintah, adalah


standar yang ditetapkan sebagai acuan bagi Usaha dan/atau
Kegiatan tertentu untuk pencegahan pencemaran lingkungan

Penapisan Secara Mandiri adalah penapisan yg dilakukan


sendiri oleh penanggung jawab U d/a K untuk menetukan
kelengkapan permohonan Persetujuan Teknis
Internalisasi Biaya Perlindungan Dan Pengelolaan Mutu Air
Setiap Orang yang usaha dan/atau kegiatannya berpotensi mencemari Air harus melakukan
internalisasi biaya PPMA dalam biaya produksi dan/atau operasinya dinilai dalam proses
pengkajian dokumen Amdal, atau formulir UKL-UPL.
Biaya:
pencegahan pencemaran Air;
pengelolaan Air Limbah;
pemantauan air limbah dan mutu Air;
pemulihan Air pascakedaruratan dan pasca operasi;
pengembangan teknologi terbaik dalam pencegahan pencemaran Air;
penyediaan dan peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dalam pencegahan
pencemaran Air; dan/atau
kegiatan lain yang mendukung upaya pencegahan pencemaran Air
Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang
menyebabkan pencemaran Air wajib melakukan
penanggulangan pencemaran Air
PENANGGULANGAN
PENCEMARAN AIR
Bila tidak melakukan
Pemberian informasi
peringatan
dalam jangka waktu paling lama 24 (dua puluh empat) jam
sejak diketahuinya pencemaran
pengisolasian pencemaran Air

penghentian sumber
pencemar Air Menteri, gubernur, atau bupati/wali kota sesuai
dengan kewenangannya menetapkan pihak
cara lain sesuai dengan
perkembangan ilmu ketiga untuk melakukan penanggulangan
pengetahuan dan teknologi pencemaran Air atas beban biaya penanggung
jawab usaha dan/atau kegiatan
HAK LARANGAN
Setiap orang berhak:
❑mendapatkan informasi RPPA & Setiap orang dilarang:
pendidikan PPA ❑memasukkan Air Limbah ke air tanah,
❑berpartisipasi dalam memantau mata air dan danau danau tertutup;
kualitas Air ❑memasukkan sampah, limbah padat,
❑menyampaikan pengaduan dan limbah lumpur, B3 dan/atau LB3 ke
mengajukan keberatan atas Badan Air;
pencemaran Air ❑merusak kondisi fisik dan fungsi
❑mendapatkan perlindungan hukum Badan Air;
dalam rangka memperjuangkan PPA ❑melakukan perbuatan yang
menimbulkan pencemaran Air;
KEWAJIBAN pasal 157-159 ❑melepaskan spesies asing, invasif,
produk rekayasa genetik ke Badan
Setiap orang wajib: Air yang bertentangan dengan
❑memelihara dan menjaga Peraturan; dan/atau
kelestarian dan fungsi Air; ❑memberikan informasi palsu,
❑melakukan pencegahan pencemaran menyesatkan, menghilangkan
Air; informasi, merusak informasi, atau
❑ikut berpartisipasi dalam memberikan keterangan yang tidak
penanggulangan dan pemulihan Air. benar.
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021
Sanksi terkait PencemaranAir

No Jenis Pelanggaran Tingkat Pelanggaran


1 Tidak melengkapi titik penataan dengan nama dan titik koordinat Ringan
2 Tidak melengkapi titik pembuangan air Limbah (outfalt) dengan nama Ringan
dan titik koordinat
3 Tidak melengkapi titik pemantauan pada air permukaanlair tanah/tanah Ringan
dengan nama dan titik koordinat
4 Tidak menggunakan metode pemantauan sesuai standar yang Ringan
ditetapkan untuk pemantauan Air Limbah secara manual
5 Tidak memiliki penanggung jawab pengendalian pencemaran air yang Ringan
memiliki sertihkat kompetensi
6 Tidak memiliki operator instalasi pengolahan Air Limbah yang memiliki Ringan
sertifikat kompetensi
7 Tidak memiliki dan tidak melakukan sistem manajemen lingkungan Ringan
8 Tidak melaporkan pencemaran air Ringan
9 Proses pengolahan Air Limbah tidak sesuai dengan Persetujuan Teknis Sedang
10 Parameter yang dipantau Persetujuan Teknis Sedang
No Jenis Pelanggaran Tingkat Pelanggaran
11 Frekuensi pemantauan Persetujuan Teknis tidak sesuai dengan persetujuan Sedang
teknis
12 Tidak memil iki Persetujuan Teknis Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah bagi Sedang
Usaha dan/atau Kegiatan yang diwajibkan menyusun Persetujuan Teknis
13 Tidak membuang Air Limbah pada titik pembuangan Air Limbah (outfall) Sedang
yang ditetapkan
14 Tidak melakukan pemantauan Mutu Air Limbah pada titik penaatan yang Sedang
ditetapkan
15 Tidak memiliki titik penaatan Sedang

16 Tidak melakukan pemantauan pada air permukaan/air tanah/tanah Sedang


17 Tidak memiliki sistem tanggap darurat pencemaran air Sedang
18 Tidak melakukan perubahan Persetujuan sesuai berita acara verifikasi Sedang
19 Tidak menggunakan laboratorium teregistrasi dalam pemantauan Air Limbah Sedang
secara manual
20 Tidak memasang alat pemantauan Air Limbah secara otomatis bagi Usaha Sedang
dan/atau Kegiatan yang diwajibkan
21 Pengolahan Air Limbah bocor dan/atau ouerflow Sedang
22 Tidak memisahkan saluran Air Limbah dengan saluran limpasan air Sedang
hujan
No Jenis Pelanggaran Tingkat Pelanggaran
23 Tidak memiliki alat ukur debit Air Limbah Sedang
24 Melakukan pengenceran Air Limbah dalam upaya penaatan batas Sedang
kadar yang dipersyaratkan
25 Tidak memenuhi Baku Mutu Air Limbah Disesuaikan dg hasil
perhitungan
26 Tidak melakukan pengolahan Air Limbah Berat
27 Pengolahan dan saluran Air Limbah tidak kedap air Berat
28 Membuang Air Limbah secara sekaligus dalam 1 (satu) saat atau Berat
pelepasan dadakan
29 Membuang Air Limbah di luar titik penaatan Berat
30 Melakukan aplikasi Air Limbah di luar area yang ditetapkan dalam Berat
Persetujuan Teknis
31 Menyampaikan data palsu Berat
32 Tidak memenuhi dosis, frekuensi, dan rotasi yang dipersyaratkan Berat
dalam Persetujuan Teknis pemanfaatan Air Limbah ke tanah

Anda mungkin juga menyukai