Anda di halaman 1dari 3

 

  NOMOR
EDISI. TGL 07 Nov 2018
  REV. NO. 0
INSTRUKSI KERJA HALAMAN 1 dari 3
  PETUNJUK KERJA PELAKSANAAN INSPEKSI TANKI

1. TUJUAN
1.1 Sebagai pedoman / petunjuk pelaksanaan pekerjaan survey / inspeksi
Kondisi tanki demi menjamin mutu operasi sesuai persyaratan yang
telah ditetapkan dengan memperhatikan faktor keselamatan,
kesehatan kerja dan lingkungan.

2. RUANG LINGKUP
2.1 Mencakup pemastian kelayakan tanki kapal, tanki truk, tanki darat dan
perlengkapan lain yang berkaitan sebelum fasilitas tersebut digunakan
untuk dimuat barang / komoditi.
2.2 Petunjuk kerja ini juga mencakup penentuan dryness suatu tanki
setelah
komoditi di dalam tanki tersebut dipindahkan ( dibongkar / ditransfer ).

3. REFERENSI
3.1 Manual of Petroleum Measurement Standar, Chapter 17 : Marine
Measurement, Section 1 : Guidelines for marine cargo inspection,6th
Edition, june 2014, American Petroleum Institue, Washington, D.C
20005
3.2 Manual of Petroleum Measurement Standar, Chapter 17 : Marine
Measurement, Section 12 : Procedure for bulk liquid chemical cargo
Inspection by cargo inspectors, 2 nd edition, Augutus 2015, American
Petroleum Institue, Washington, D.C 20005
3.3 International Safety Guide for Oil Tankers and Terminals, fourth
edition,
International Chamber of Shipping Oil Companies International Marine
Forum International Association of Ports and Harbors, 1996, whitherby
& Co Ltd, 32 / 36 Aylesburry Street, London, EC1fi OET.

4. ISTILAH DAN DEFINISI


4.1 Dryness adalah suatu kondisi bagi tanki tertentu dimana komoditi yang
dipindahkan dari dalam tanki tersebut sudah tidak lagi terdapat /
tersisa
di dalamnya.
4.2 ROB adalah material komoditi yang tersisa di dalam tanki kapal, void
space, dan / atau pipa setelah komoditi dipindahkan ( discharge ). ROB
bisa meliputi gabungan dari air, minyak, cairan slop, residu minyak,
emulsi air-minyak, sludge, dan sedimen.
    NOMOR
EDISI. TGL 07 Nov 2018
  REV. NO. 0
INSTRUKSI KERJA HALAMAN 2 dari 3
  PETUNJUK KERJA PELAKSANAAN INSPEKSI TANKI

4.3 Void space adalah ruang tertutup ( sering kedap air ) yang sengaja
dibuat
kosong, contohnya cofferdam.
4.4 Cofferdam adalah ruang sempit antara 2 tanki yang berfungsi untuk
memisahkan ruangan ( sebagai sekat ).
4.5 Wall wash test adalah pengujian suatu wash liquid untuk menentukan
Adanya material tertentu yang mungkin bisa berpotensi mengotori
( mengkontaminasi ) komoditi yang akan dimuat.
4.6 Wash liquid adalah cairan yang diperoleh dengan cara mencuci area
tertentu di bagian dinding tanki, dasar tanki dan bak hisap dengan
menggunakan cairan pencuci yang sesuai.
4.7 Wipe test adalah pengujian kondisi permukaan interior suatu tanki
( dinding, koil pemanas, dll ) dengan menggunakan media penyerap
tertentu ( misalnya kain atau tissue ). Pengujian ini dimaksud untuk
mengetahui kemungkinan terjadinya kontaminasi warna.

5. PERALATAN
5.1. PPE ( personal protactive equipment ) meliputi perlengkapan berikut :
5.1.1 Helmet;
5.1.2 Uniform;
5.1.3 Safety glasses;
5.1.4 Hand gloves;
5.1.5 Safety shoes; dan
5.1.6 Detektor H2S ( jika diperlukan ), terutama untuk komoditi crude oil
atau komoditas yang berpotensi mengandung H2S.
5.2 Lampu senter yang aman.
5.3 Peralatan wall wash sampling, jika diperlukan
5.4 Kertas tissue

6. PELAKSANA
- Surveyor Owner.

7. LANGKAH KERJA
- LIHAT LAMPIRAN
    NOMOR
EDISI. TGL 07 Nov 2018
  REV. NO. 0
INSTRUKSI KERJA HALAMAN 3 dari 3
  PETUNJUK KERJA PELAKSANAAN INSPEKSI TANKI

8. DOKUMEN TERKAIT
8.1. FM tank inspection report.
8.2. FM certificate of tank cleanliness.
8.3. 002.FM surat tugas/assignment letter.

Dipersiapkan Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :


     
           
           
           
( ) ( Manager Bunker ) ( Direktur )
Tanggal : Tanggal : Tanggal :

Anda mungkin juga menyukai