Anda di halaman 1dari 8

SAMPLING PRODUK MIGAS DALAM TANGKI DARAT

Disusun Oleh :

TIM LABORATORIUM LOGISTIK MINYAK DAN GAS

POLITEKNIK ENERGI DAN MINERAL AKAMIGAS KEMENTERIAN ENERGI DAN


SUMBER DAYA MINERAL
BAB 1

PENDAHULUAN

1.Tujuan :

Setelah melaksanakan praktikum ini diharapkan:

1. Mahasiswa mampu melakukan sampling produk migas di tangki darat dengan baik dan
benar.
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara sampling produk migas di tangki darat.

II.Keselamatan Kerja :

1. Hati – hati bekerja menggunakan peralatan – peralatan yang mudah

Pecah.
BAB II

TINJAUN PUSTAKA

2.2. Sampling Produk


Pengambilan contoh atau lebih populer disebut sebagai ‘sampling’ adalah suatu
prosedur tertentu yang harus diikuti bila suatu substansi, bahan atau produk diambil
untuk keperluan pengujian contoh yang representatif dari keseluruhannya. Suatu
substansi, bahan atau produk diambil contohnya untuk berbagai alasan tergantung pada
kepentingannya:
● Dalam penerimaan: untuk meyakinkan bahwa produk memenuhi spesifikasi.
● Selama penyimpanan dan penanganan: untuk penjagaan serah terima dan
penetapan harga, untuk memonitor kondisi dan kualitas produk. Berbagai
metode sampling standar dapat dipilih sesuai dengan tujuan dan kegunaan
pengambilan contoh. Sedangkan bahan wadah (container, vessel) dan ukuran
volume sangat tergantung pada jenis contoh yang akan diambil.

Menurut teknik pengambilannya sampling dibedakan menjadi:

- Manual Sampling
- Automatic Sampling
Menurut jenis fasa yang diambil maka substansi atau material yang diambil dapat
berupa
- Fasa gas maupun fasa gas yang dicairkan
- Fasa cair
- Fasa padat
Menurut jenis produknya yang akan di sampling dapat dibedakan menjadi:
- Air (air bersih, air minum dalam kemasan, air buangan, air formasi) - Gas (gas emisi,
gas ambien, gas alam)
-Minyak bumi dan produknya, dll material.
Beberapa metode standar yang dipakai berkaitan dengan kegiatan pengambilan contoh
minyak bumi dan hasil-hasilnya, antara lain:
ASTM Standar:
● D 3700 Practice for Containing Hidrokarbon Fluid Samples Using a Floating
Piston Cylinder.
● D 4057 Practice for Manual Sampling of Petroleum and Petroleum Products.
● D 4306 Practice for Aviation Fuel Sample Contriners for Test Affected by
Trace Contamination.
● D 4177 Practice for Automatic Sampling of Petroleum and Petroleum Products.
● `D 5842 Practice for Sampling and Handling of Fuels for Volatility
Measurements.
● D 5854 Practice for Mixing and Handling of Liquid samples of Petroleum and
Petroleum Products.
● Standar Pengukuran Minyak, API
● Standar GPA :
● GPA Standard 2166-86, Obtaining Natural Gas Sample for Analysis by Gas
Chromatography
BAB III

METODOLOGI

3.1.Peralatan pengukuran :

1.Sounding tape stainless stell

Merupakan alat yang digunakan untuk mengukur ullage(jika ujung bandul rata)dan
innage/Deeping(jika tape,dan ujung bandul runcing)antara bandul dan tape hanya ada satu
ring joint connection.selain itu terpasang bounding cable pada body sounding tape dan
terbuat dari material berbahan kuningan sehingga berat atau tidak melayang didalam
minyak.untuk panjang bandulnya 165 cm

Gambar: Sounding Tape Stainless Stell

2. MMC
MMC adalah Alat yang fungsinya sama dengan Sounding Tape MMC
digunakan untuk mengukur ullage, Tempratur, mendeteksi Free Water pada
bagian dasar cargo oil tank. MMC juga terpasang bonding cable pada body,
bersertifikat dan rutin dikalibrasi. Di Kapal minimal terdapat duah buah dan
lengkap dengan Stick/Sounding Tape.

Gambar: Alat Ukur MMC


3. UTI (Ullage Temprature and Interface)
UTI adalah Alat yang digunakan untuk mengukur Ullage (jarak tegak
permukaan minyak dengan batas standar pengukuran diatas tanki), mengukur
temprature (biasanya dalam satuan oC) dan dapat mengukur tinggi air dibawah
muatan untuk mengetahui volume free water.

Gambar: UTI (Ullage Temprature and Interface)

4. Tempratur Dalam

Temprature Dalam digunakan untuk mengukur tempratur didalam tangki


dengan skala -10oC s/d 100 oC atau 0oC s/d 100oC, Angka skala tercetak pada
body temperatur dan terdapat mangkok yang berguna untuk mempertahankan
suhu cargo atau bunker sampai diluar COT.
Gambar : Alat Ukur Suhu Tanki Tempratur Dalam
5. Temperatur Luar
Tempratur luar digunakan untuk mengukur tempratur cargo atau bunker
yang diletakan didalam Hydro Jar /gelas Duga yang bersamaan dengan Density
o
C, dengan skala -10oC s/d 100 oC atau 0oC s/d 100oC, Angka skala tercetak
pada body tempratur bukan didalam casingnya.

Gambar : Alat Ukur Suhu Tangki Tempratur Luar

6. Density 15oC
Density 15oC adalah alat yang digunakan untuk mengukur tempratur
Density yang diletakan didalam Hydro Jar /gelas Duga yang bersamaan dengan
tempratur luar dengan skala 0.650 s/d 0.950.

Gambar : Alat Pengukur Tempratur Density 15oC

7. Bottom Oil Sampler


Bottom Oil Sampler adalah alat yang digunakan untuk mengambil sample
cargo didasar COT termasuk Free water, berbahan non spark yang pada bagian
bawah terdapat chuck sebagai alat untuk mengambil sample carg, bunker dan
Free Water.
8. Hydro Jar / Gelas Duga

Hydro Jar /Gelas Duga adalah alat yang digunakan sebagai tempat
mengukur Density dan Tempratur Luar.

Gambar : Hydro Jar /Gelas Duga

9. Oil Sampling Can


Oil Sampling Can adalah alat yang digunakan untuk mengambil sample
cargo/bunker didalam COT, umumnya dibuat dari bahan kuningan atau
tembaga (non spark) dengan tutup berbahan gabus dan terdapat pemberat
dibagian bawah.

Gambar : Oil Sampling Can

3.2.Perhitungan:

Pedoman yang digunakan PT.Pertamina (Persero) untuk perhitungan tanki


pada Kapal maupun Tangki darat menggunakan Table ASTM D-1250 No.52,
53, 54, dan 57. Fungsi masing-masing table diantaranya sebagai berikut :
a. Table 52 untuk mendapkan Volume Conversion Factor
b. Table 53 untuk mendapatkan Density 15oC
c. Table 54 untuk mendapatkan Volume Correction Factor
d. Table 57 untuk mendapatkan Weight Conversion Factor
Gambar: Buku Table ASTM D-1250 No.52, 53, 54, dan 57

Anda mungkin juga menyukai