SURVEY
KETEL (BOILER) DAN POROS KEMUDI (RUDDER
STOCK)
Narasumber
Capt. Indra Priyatna
JAKARTA, 2020 1
RIWAYAT HIDUP NARASUMBER Nama lengkap: Capt. Indra Priyatna
Tempat, tanggal lahir: Jakarta, 2 Oktober 1958
Riwayat Pendidikan :
4
1. BATASAN SURVEY BOILER Jenis boiler berdasarkan
Apakah survey sampai ke tingkat uji ketebalan plat boiler dan pipanya? kegunaannya :
1) Power boiler
Jika Ya, perlu peralatan khusus.
2) Industrial boiler
3) Commercial boiler (hanya
jenis yang dipakai di kapal
niaga saja)
4) Residential boiler
5) Heat recovery boiler.
5
2. BATASAN SURVEY POROS KEMUDI
Apakah survey dilakukan saat dry dock atau sampai
tingkat underwater survey ?
Kalaupun di dry dock, apakah sampai mencabut
poros kemudi (untuk melihat kondisi lignumvitae dan
mengukur clearance) ?
6
B. PERALATAN KHUSUS YANG MUNGKIN DIPERLUKAN
1.
Alat ukur
ketebalan plat
& diameter
pipa
7
2
Alat ukur
ketebalan plat
ultrasonic
8
3.
Alat ukur
clearance
poros kemudi
9
Suhu uap pada ketel pipa air bisa mencapai 550º C,
sedangkan suhu gas kering yang dibuang ke atmosfer bisa mencapai 170° C.
Apakah tangan Saudara sudah diasuransikan ?
4.
Alat ukur suhu
tinggi
10
5.
Alat ukur
panjang kapal /
panjang pipa /
jarak
Peralatan Ahli
ukur kapal
11
6. ALAT UKUR PENDUKUNG DAN CABA
Semua tenaga ahli ukur, PPKK (Marine Inspector), surveyor
bahkan siapa saja yang akan masuk ke dalam tangki atau
confined space, ruang pompa atau ruang tertutup apapun di
kapal, wajib melaksanakan prosedur masuk ke ruang
tertutup (confined space). Di antaranya memperlengkapi
dirinya dengan berbagai alat ukur/tester/monitor/detector
seperti:
1) Pengukur kandungan oksigen = Oxymeter atau O₂
Monitor
2) Pengukur senyawa hidro-karbon (gas mudah terbakar) =
Combustible gas detector
3) Pengukur gas beracun = Poisonous gas detector, dll.
12
6. ALAT UKUR PENDUKUNG DAN CABA
Semua tenaga ahli ukur, PPKK (Marine Inspector),
surveyor bahkan siapa saja yang akan masuk ke
dalam tangki atau confined space memperlengkapi
dirinya dengan berbagai alat
ukur/tester/monitor/detector namun bukan yang fix
installation sbb:
13
1) Pengukur kandungan oksigen = Oxymeter atau O₂ Monitor atau Multi-gas Detector
14
2).
15
3) Natural Gas Analyzer
16
4). Poisonous / Toxic Gas Detector
17
C. PENGERTIAN SURVEY KETEL
Survey interval:
GL:
Usia boiler < 10 tahun disurvey setiap 2½ tahun.
Usia boiler di atas 10 tahun, disurvey tiap 1 tahun.
Saat memasang dan mengoperasikan marine boiler, semua aturan SOLAS Bab II dipatuhi.
Beberapa peraturan penting pengoperasian marine boiler sbb :
• Setiap ketel uap dan setiap unfired steam generator (pembangkit uap yang
memanfaatkan gas buang turbin) harus dilengkapi tak kurang dari 2 katup pengaman
dg kapasitas yg sesuai.
• Administration boleh mengizinkan pemakaian hanya 1 katup pengaman jika mampu
melindungi dari tekanan lebih.
• Setiap oil-fired boiler yang dioperasikan secara otomatis harus memiliki penataan
keselamatan yang mampu menghentikan suplai BBM dan membunyikan alarm ketika:
level air rendah, ada gangguan aliran udara atau kegagalan pengapian.
• Ketel pipa air (water tube boilers) untuk mesin penggerak utama turbin harus
diperlengkapi dengan high-water-level alarm.
• Setiap sistem pembangkit uap (steam generating system) yang esensial untuk
keselamatan kapal, atau bisa menyebabkan bahaya ketika suplai airnya terganggu,
harus diperlengkapi dengan tidak kurang dari 2 sistem suplai air termasuk 2 pompa
yang terpisah dengan catatan bahwa penetrasi tunggal dari steam drum diperbolehkan.
Tekanan lebih harus dapat dicegah pada bagian manapun dari sistem.
19
Ketel pipa air (water tube boilers, kapasitas sd 450 TPH, p=100 bar) dengan steam drum :
reservoir campuran air panas dan uap jenuh dan juga berfungsi untuk memisahkan uap air
dengan air pada proses pembentukan uap superheater (uap kering untuk menggerakan turbin).
Namun boiler supercritical (beroperasi pada tekanan sangat tinggi) tidak dilengkapi dengan
steam drum.
20
Double drum water tube boilers
21
• Boilers harus diperlengkapi dengan peralatan untuk supervisi dan pengendalian mutu air yang
masuk. Harus pula diperlengkapi dengan perangkat yang sesuai untuk mencegah masuknya
minyak atau kontaminasi lain yang dapat mempengaruhi kinerja boiler.
• Setiap boiler yang terkait dengan keselamatan kapal dan dirancang untuk diisi air dengan level
tertentu, maka harus diperlengkapi dengan sekurang-kurangnya 2 perangkat penunjuk level
air dimana salah satunya penunjukkan langsung dengan gelas ukur (direct reading gauge
glass).
22
• Jika auxiliary boilers dilengkapi pilot burners, maka harus diperlengkapi dengan tambahan
tangki Marine Diesel Oil (MDO) tank untuk pengoperasian selama 8 jam.
23
• Kamar mesin dan ruang boiler
harus dipasangi kipas ventilasi.
• Penataan yang serupa harus
sedemikian rupa sehingga
penampang ruang pembakaran
(boiler furnace fronts) mampu
mencegah minyak lolos dari
burners. Pada ketel pipa api
(top fired boilers), perlu
penataan khusus untuk
mencegah cipratan minyak.
24
Jika ditinjau dari pembakaran
furnace (tempat pembakaran bahan
bakar), maka ada 2 macam boilers
yakni boiler pembakaran dalam dan
boiler pembakaran luar :
26
Regulations for roof-fired boilers
27
B. SURVEY ITEM
1. Hydraulic testing (1.25 x approved working pressure tak lebih dari 10 menit).
2. Tes tekanan pipa uap utama 15% di atas approved working pressure tak lebih dari 10 menit).
3. Pemeriksaan bagian dalam, uji tekan (hammer test) ke furnace, baut-baut, api dan pipa-pipa,
brickwork, plat pengatur arah dalam ruang pembakaran (baffles) dan casing boiler.
4. Pemeriksaan alarm dan sistem kontrol, sistem BBM, sistem suplai air, semua penataan pipa
uap, fondasi serta sistem chocking-nya.
5. Periksa alat ukur (pressure gauge and water level gauges).
6. Test katup keselamatan untuk blow off pada tekanan tak melebihi dari 3% di atas WP.
7. Setelah boiler berumur 10 tahun, jika surveyor menganggap perlu, lakukan uji coba untuk
menentukan ketebalan dinding boiler. Jika ada keraguan, maka sarankan untuk bekerja pada
tekanan lebih rendah dari biasanya (WP).
28
C. BOILER SURVEY SCHEDULE
Pesawat/mesin bantu ketel pipa air yang sudah berumur 8 tahun perlu disurvey setiap tahun
dengan survey interval bias diperpanjang sampai 2 ½ tahun jika surveyor menemukan feed water
treatment dikerjakan sesuai prosedur dan analisis air dikerjakan secara benar.
• Diperlukan 2 kali boiler surveys setiap periode 5 tahun untuk skema Sertifikat Klas.
• Interval di antara 2 survey tak boleh lebih dari 36 bulan.
• Survey harus dilakukan pada atau sebelum tanggal kadaluarsa. Tidak ada time window
(dispensasi).
• 1 (satu) survey harus dilaksanakan terkait renewal survey, contoh : dilaksanakan dalam kurun
waktu 15 bulan sebelum tanggal kadaluarsa (expiry date) sertifikat dari badan/biro Klasifikasi.
29
Pada survey tahunan utama dari Klas, persyaratan berikut harus dipatuhi :
Untuk survey menyeluruh, yakni survey yang mencakup pemeriksaan bagian dalam boiler,
persyaratan berikut ini harus dipatuhi :
30
D. PERSIAPAN AWAL SURVEY
Peraturan :
Katup/Kran keamanan boiler di-stel terangkat pada tekanan berapapun, tapi tak lebih dari 3% di atas
tekanan kerjanya. Juga katup keamanan menutup kembali pada tekanan 5% di bawah tekanan kerja.
Ada 2 safety valves. Dua-duanya distel pada tekanan tak lebih dari 3% dari tekanan kerja normal
sebagaimana tertera pada plat nama boiler.
Misal tekanan kerja boiler = 7 bar, maka 3% dari 7 bar adalah (7+0,21) = 7,21 bar.
Artinya, dua safety valves tersebut harus distel pada tekanan tak lebih dari 7,21 bar.
Namun jika salah satu katup distel pada tekanan 7,13 bar, maka katup kedua harus distel dalam
rentang 10% dari katup pertama yakni 7,16 bar.
Perhitungannya :
Katup-1 = 7,13 bar, maka
Katup-2 = K-1 + (10% x 0,21) = 7,13 + 0,021 = 7,151 = 7, 16 bar
(dibulatkan ke atas tapi masih di bawah 7,21 bar tekanan maximum yang diizinkan).
32
Versi internasional
F. BOILER TESTS
1. Hydraulic Pressure Test:
The Regulation requires a hydrostatic test to 1 ½ times the maximum allowable working pressure. In preparing
for a hydrostatic test, the boiler will be filled with water of not less than 70°F and not more than 160°F. The
safety valves shall be secured by means of gags or clamps.
After installation on board, operations and checks of all safety, controls, alarms, and relief valves are to be
performed in the presence of a marine inspector. Boiler operations are observed at Sea Trials for safety
deficiencies.
The following piping systems shall be tested to 1.5 times the maximum allowable working pressure of the
system:
Class I steam, feed, and blow-off piping, including attachment to boilers with no practical means of blanking off.
All boiler mountings to be tested to twice the approved design pressure, except for feed check valves and other
main feed system components which are to be tested to 2.5 the approved boiler design, or twice the normal
pressure developed in the feed line in service, whichever is greater.
• Biasanya air dingin diisikan sampai memenuhi saluran katup pengaman, sehingga katup pengaman
mendapat tekanan merata (tidak boleh ada udara di dalamnya).
• Pengujian pemberian tekanan dengan air dingin (ketentuan survey pertama) berdasarkan Peraturan
Uap 1930 Ps. 27
Survey pertama :
P < 5 kg/cm2 penekanannya = 2 x P
P > 5 kg/cm2 < 10 kg/cm2 = P + 5 kg/cm2
P ≥ 10 kg/cm2 = 1,5 x P
Pemeriksaan hidrotest pada boiler dengan tekanan yang diizinkan (WP) = 30 kg/cm 2.
Design Pressure (DP) = 45 kg/cm 2.
Kecepatan pengisian maksimum 3 kg/cm2/menit.
Jawab :
WP/P = 30 kg/cm2
DP = 45 kg/cm2
WP = …..?
WP = P + 3 kg/cm2
= 30 + 3 kg/cm2
= 33 kg/cm2.
Catatan :
WP harus lebih kecil dari DP.
35
Catatan :
A – B : Waktu untuk pengisian air
B – C : Pelaksanaan test dari tekanan 0 sampai tekanan (33) dengan kecepatan kenaikan tekanan 3 kg/cm2/menit
B – C’ : Waktu yang diperlukan untuk mencapai tekanan test
C – D : Tekanan test 45 kg/cm2 ditahan/didiamkan untuk diadakan pemeriksaan
C – D’ : Waktu yang diperlukan untuk pemeriksaan ± ¼ - 1 jam (menurut besar kecilnya boiler)
D – E : Tekanan diturunkan dari tekanan pengujian ke tekanan kerja dengan kecepatan penurunan 3 kg/cm2/menit
D’ – E’: Waktu untuk penurunan dari tekanan pengujian ke tekanan kerja
E – F : Tekanan didiamkan untuk pemeriksaan
E’ – F’ : Waktu yang diperlukan untuk pemeriksaan ± ¼ - 1 jam
F – G : Tekanan diturunkan dari tekanan kerja sampai 0 dengan kecepatan maksimum 3 kg/cm2/menit
F’ – G’ : Waktu yang diperlukan untuk penurunan tekanan dari tekanan kerja sampai ke 0.
36
2. Steam test
Boiler (ketel uap) dipanaskan secara perlahan/bertahap dari tekanan 0 bar sampai
ke tekanan kerja yang diizinkan (± 36 jam agar bahan bakar dalam boiler/konstruksi
tidak mengalami pemuaian secara mengejutkan yang dapat menyebabkan
perubahan struktur/konstruksinya). Selanjutnya :
• Setelah ketel pipa air mencapai tekanan kerja yang diizinkan (approved working
pressure) dengan api penuh dan semua pipa-pipa penyalur uap maupun pipa-
pipa pengisi air dalam keadaan tertutup. Katup/tingkap pengaman harus dibuka
dalam tempo 15 menit. Penambahan kenaikan tidak boleh lebih tinggi dari 10%
P. Apabila terjadi dalam tempo 15 menit dari saat membukanya katup pengaman
ada penambahan kenaikan lebih besar dari 10% x P berarti katup uap tidak
memenuhi syarat dan harus diganti dengan yang memenuhi syarat (sesuai
dengan perhitungan/penambahan tingkat keselamatan).
• Selama pelaksanaan tes ini, tidak boleh ada aliran air selain yang dibutuhkan
untuk menjaga level air yang aman dalam boiler drum.
37
G
38
39
Sebelum topik Poros
Kemudi apakah ada
yang ingin Saudara
tanyakan ?
40
III. SURVEY POROS KEMUDI (RUDDER STOCK)
Dari jenis Colt nozzle rudder menjadi High lift flap rudder, Triple rudder, Flanking rudder, dll
42
A. MESIN KEMUDI (STEERING GEAR)
Kemudi ganda
(Twin rudder)
Tugas surveyor, check :
Apakah mesin kemudi kiri & kanan
dua-duanya berfungsi normal ?
43
Tugas surveyor
check apakah :
Ada kebocoran
telemotor oil ?
Apakah Emergency
steering berfungsi
dan penunjukan
sudutnya sama dg
rudder indicator di
anjungan ?
44
Kemudi di kapal (vessel) :
Sudut simpang di steering
stand (gyro and auto-pilot)
harus sesuai dengan rudder
indicator di panel anjungan
dan pada mesin kemudi di
steering gear room.
45
B. JENIS KEMUDI
47
Tugas surveyor, check :
Apakah sudut simpang daun kemudi sesuai dengan
penunjukan di steering gear ? Lalu cocokkan
penunjukkan sudut di steering gear dengan rudder
indicator di anjungan ?
Kemudi aktif
(Active rudder)
Tugas surveyor :
Memastikan ROT indicator
menunjukan kecepatan
gerak daun kemudi dalam
derajad/menit sesuai dg
spesifikasi teknis kapal.
49
C. NUT STOPPER & COVER
Nut stopper :
Bisa dilas pada ulir (drat)
Atau dilas pada bautnya (nut)
50
D. RUDDER BEARING (BANTALAN KEMUDI)
Bantalan antara
Kemudi dengan 4 bantalan (Intermediate bearing) 51
E. LIGNUMVITAE / PHENOL RESIN
52
F. CLEARANCE (KERENGGANGAN) POROS KEMUDI
54
F. SURVEY REPORT
KESIMPULAN
Secara sederhana yang perlu dilakukan oleh
surveyor adalah :
55
Terima kasih atas perhatiannya
56