Anda di halaman 1dari 13

PENGANTAR TEKNIK PERKAPALAN

TM 5

Disusun Oleh :

Muhammad Reza Fahlifi


(2310313031)

Kelas : B
Dosen : Drs. Bambang Sudjasta, ST.MT

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN


JAKARTA
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERKAPALAN

September 2023

1
1. Jelaskan badan klasifikasi yang anda ketahui didunia?
Biro klasifikasi asing yang diakui adalah badan klasifikasi kapal yang
merupakan anggota International Association of Classification Society
(IACS) yang diantaranya adalah:

Gambar 1. Member Of IACS


1) ABS (US of A) : American Bureau of Shipping
2) BV (France) : Bureau Veritas
3) CCS (China) : china classification society
4) CRS (Croatia) : Croatian Register of Shipping
5) DNV GL (Germany) : Det Norske Veritas Germanischer Lloyd
6) IRS (India) : Indian Register of Shipping
7) KR (South Korea) : Korean Register of Shipping
8) LR (UK) : Lloyd’s Register
9) NK (Japan) : Nippon Kaiji Kyokai
10) PRS (Poland) : Polish Register of Shipping
11) RINA (Italy) : Registro Italiano Navale
12) RS (Russia) : Russian Maritime Register of Shipping

a. Peran dan fungsi badan klasifikasi?


Peran dan fungsi badan klasifikasi memiliki pentingnya dalam
perkapalan Sebelum kapal dapat deregister di Badann Klasifikasi
Kapal, maka kapal tersebut haus memenuhi persyaratan dan
peraturan Teknik yang ada. Untuk kapal yang dibangun dengan
persyaratan peraturan klasifikasi akan ditetapkan notasi kelas
tersebut pada saat selesainya pemeriksaan secara keseluruhan
melalui survei klasifikasi dengan nilai memuaskan.

Untuk kapal yang sudah beroperasi, Badan Klasifikasi juga


melaksanakan survei periodik untuk menjamin bahwa kapal masih
memenuhi persyaratan klasifikasi tersebut semua pemeriksaan
rutinn dilakukan demi mencegah
kecelakaan, menekan segala resiko berlayar, dan memastikan mesin
kapal yang masih bekerja secara normal dan layak untuk melaut,

2
dengan tujuan mengantarkan ribuan nyawa ke daratan dengan
selamat.

b. Sebutkan jenis dan ukuran kapal yang tidak dimasukkan kedalam


badan klasifikasi?
Kapal yang tidak masuk kedalam badan klasifikasi biasanya kapal
yang memiliki ukuran kecil atau memiliki tujuan dan penggunaan
khusus yang tidak memerlukan sertifikasi kelas. Jenis kapal ini
bervariasi, tetapi beberapa contoh yang umumnya tidak masuk ke
dalam kelas, seperti:
• Kapal Pribadi
• Kapal ikan kecil
• Kapal kargo kecil
• Kapal kayu tradisional
• Kapal khusus
Biasanya kapal-kapal kecil dengan GT yang lebih rendah
cenderung tidak diwajibkan untuk mendapatkan sertifikasi
kelas.

2. Jelaskan jenis dan pelaksanaan serta periode survey yang


dilakukan oleh badan klasifikasi terhadap kapal ?

Gambar 2. Time Window Survey

• Survey penerimaan kelas


Baik kapal baru/sudah jadi harus mendapatkan kelas BKI dengan
cara harus menjalani tahapan survey yang dikenal dengan survey
penerimaan kelas, survey ini terbagi menjadi:
- Survey Penerimaan Kelas Bangunan Baru
- Survey Penerimaan Kelas Bangunan Lama
• Survey Mempertahankan Kelas
Survey mempertahankan kelas mencakup ketentuan sesuai

3
konvensi international tentang keselamatan jiwa dilaut (SOLAS-
1974), beserta protocol dan amandemennya serta IMO Codes
untuk kapal tangka kimia dan kapal
pengangkut gas. Survey mempertahankan juga dikelomppokkan
menjadi dua, yaitu:
1) Survey periodic
2) Survey Non-periodic

Survey periodik merupakan survey yang dilakukan berdasarkan


jatuh tempo yang berlaku, survey periodik sendiri dibagi menjadi
beberapa survey, antara lain:
➢ Annual Survey
Survey tahunan dilaksanakan untuk lambung dan instalasi
mesin, termasuk instalasi listrik dan bila ada perlengkapan
khusus yang dikelaskan, dilaksanakan pada interval 12 bulan
(1 tahun) terhitung dari tanggal dimulai periode kelas seperti
yang tercantum dalam sertifikat. Survey dilakukan setiap
tahun dalam periode yang terbentang dari 3 bulan sebelum
sampai 3 bulan setelah tanggal jatuh tempo

Adapun item survey yaitu:


1) sertifikat kapal
2) External inspections pada shell plating diatas garis
air dan sekat kedap air
3) Functional test & external inspection terhadap steering
gear
4) External inspection of main propulsion plants,
Auxilliaries, Pumps, Compressors, heat exchangers,
pipelines, valves, and fiittings
5) External inspection of electrical installations
6) External inspection dan functional test thd fire-
protection and safety equipment, the check of the
equipment

4
➢ Intermediate survey

Gambar 3. Intermediate Survey

Survey tahunan yang diperluas ditetapkan sebagai survey


antara, jatuh tempo survey antara secara nominal adalah 2,5
tahun sejak peresmian kapal dan tiap pembaruan kelas
untuk kapal laut dilaksanakan pada survey tahunan kedua
atau ketiga. Dan survey ini dilakukan dengan docking.

Adapaun item yang dilakukan pada tahap ini yaitu:


1) Scrap and water wash vessel underwater, painting and
zinc anode
2) Anchor, chain, shackles and windlass
3) Propeller and equipments
4) Rudder and equipments
5) Tailshaft
6) All vent pipes & Tanks
7) Electrical survey, all vital motors and branch circuits
to be meggertested
8) Air receiver compressors
9) Top overhaul of ME and AE if necessary
10) Crank web deflection of ME

5
Gambar 4. Renewal Survey

Survey pembaruan kelas dikenal dengan SS yaitu survey yang


dilaksanakan setiap lima tahun sekali (setiap berakhirnya
masa berlaku sertifikat klasifikasi) dan dilaksanakan diatas
dok.

Adapun item yang dilakukan pada tahap ini yaitu:


1) Pembaruan sertifikat
2) Pemeriksaan thd bottom & side plating, coating &
painting
3) Pemeriksaan total thd kemudi
4) Pemeriksaan total thd propeller, stem tube, system
perporosan, dan bow-thruster
5) Crank web deflection dari ME dan AE
6) General overhaul thd ME & AE
7) Pemeriksaan pompa & kompreso

3. Jelaskan secara detail fungsi dari badan klasifikasi


terhadap material dan perlengkapan kapal?
Salah satu tugas penting badan klasifikasi kapal adalah memeriksa dan
mengevaluasi material dan perlengkapan kapal untuk memastikan bahwa
mereka memenuhi standar keselamatan, keamanan, dan kualitas yang telah
ditetapkan. Fungsi utama badan klasifikasi terhadap material dan
perlengkapan kapal antara lain:
• Pengujian Material: Badan klasifikasi menguji material yang
digunakan untuk membuat kapal, seperti baja, aluminium, komposit,
dan bahan lainnya. Uji struktural dan kekuatan dilakukan untuk
memastikan bahwa material memenuhi standar kekuatan dan
elastisitas yang sesuai dengan desain kapal.

6
• Evaluasi Kualitas Material: Untuk memastikan bahwa material
yang digunakan dalam konstruksi memenuhi persyaratan dan
kriteria kualitas tertentu, badan klasifikasi mengkategorikan
material berdasarkan kualitasnya, yang dapat mempengaruhi
kekuatan dan daya tahan kapal.
• Inspeksi Peralatan Kapal: Komponen kapal seperti sistem listrik,
sistem mekanikal, sistem hidrolik, sistem pemadam kebakaran, sistem
keselamatan, dan peralatan lainnya diperiksa oleh badan klasifikasi.
Inspeksi ini mencakup pengecekan fungsi, pemeliharaan, dan
kepatuhan terhadap standar keselamatan yang berlaku.
• Rules Administrasi: Mengembangkan dan menetapkan peraturan
dan standar teknis untuk konstruksi, permesinan, dan material
kapal. Menetapkan persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh
material dan perlengkapan kapal.
Statutory Service: Mengelompokkan kapal-kapal berbendera Indonesia
dan kapal-kapal asing yang beroperasi di wilayah NKRI. Selain itu,
melakukan pengujian dan pemeriksaan statutoria terhadap material dan
perlengkapan kapal untuk memastikan bahwa mereka memenuhi
persyaratan.
• Research and Development: Melakukan penelitian dan
pengembangan untuk meningkatkan efisiensi, keamanan, dan kualitas
material dan perlengkapan kapal
• Technical Advisory Service: Memberikan layanan konsultasi
teknis kepada perusahaan pelayaran, produsen, dan pemilik kapal
terkait dengan pemilihan, penggunaan, dan perawatan material dan
perlengkapan kapal.
4. Jelaskan secara detail fungsi dari badan klasifikasi terhadap proses
desain kapal dan bagaimana hubungannya kita sebagai ?
Dalam proses desain kapal, badan klasifikasi kapal memainkan peran penting.
Mereka bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kapal yang dirancang
memenuhi standar kualitas, keselamatan, dan keamanan yang ditetapkan.
Berikut adalah detail tentang fungsi badan klasifikasi terhadap proses desain
kapal:
• Pengawasan Desain Kapal: Struktur kapal, rencana konstruksi,
sistem mesin, sistem listrik, sistem keamanan, dan komponen
lainnya diperiksa dan dievaluasi oleh badan klasifikasi.
• Penilaian Keamanan Kapal: Badan klasifikasi memastikan bahwa
desain kapal memenuhi standar keselamatan yang ditetapkan,
yang mencakup ketahanan struktural terhadap beban, stabilitas,
sistem pemadam kebakaran, sistem penyelamatan, dan sistem
keselamatan lainnya.
• Verifikasi Perhitungan Struktural: Untuk memastikan bahwa kapal
memiliki kekuatan yang cukup untuk menghadapi kondisi laut dan
beban yang mungkin terjadi, badan klasifikasi memeriksa

7
perhitungan struktural yang digunakan dalam desain kapal.
• Penilaian Kualitas Material dan Peralatan: Untuk memastikan
bahwa material dan peralatan yang akan digunakan dalam
pembuatan kapal memenuhi standar kualitas dan keselamatan yang
ditetapkan, badan klasifikasi memeriksanya.
• Pengujian Prototipe dan Model: Dalam beberapa kasus, badan
klasifikasi dapat meminta pengujian prototipe atau model kapal
sebelum pembuatan kapal sebenarnya untuk memeriksa performa
dan keamanan desain.
• Penyediaan Rekomendasi Teknis: Badan klasifikasi membantu
perancang kapal memastikan bahwa kapal memenuhi standar
klasifikasi dengan memberikan rekomendasi teknis untuk
memperbaiki desain kapal jika ditemukan ketidaksesuaian atau
masalah keselamatan.
Pemberian Sertifikat Desain: Jika desain kapal memenuhi semua persyaratan
kualitas dan keselamatan, badan klasifikasi akan menerbitkan sertifikat desain
yang menunjukkan bahwa kapal tersebut memenuhi standar klasifikasi.
Sertifikat ini diperlukan untuk pembuatan kapal. Beberapa standar yang
ditetapkan oleh badan klasifikasi kapal yang harus diperhatikan oleh perancang
kapal:
• Persyaratan Teknis: Selama proses desain kapal, perancang kapal
harus mempertimbangkan persyaratan teknis yang ditetapkan oleh
badan klasifikasi kapal. Persyaratan teknis ini mencakup aspek
konstruksi, permesinan, dan material kapal.
• Klasifikasi Kapal: Kapal yang dirancang harus memenuhi
persyaratan klasifikasi kapal yang ditetapkan oleh badan klasifikasi
kapal. Badan klasifikasi kapal melakukan klasifikasi kapal
berbendera Indonesia dan kapal asing yang beroperasi di wilayah
NKRI.
• Pengujian dan pemeriksaan: Badan klasifikasi kapal harus menguji
dan memeriksa desain kapal untuk memastikan bahwa itu
memenuhi persyaratan.
• Konsultasi teknis: Perancang kapal dapat meminta layanan
konsultasi teknis kepada badan klasifikasi kapal terkait dengan
desain kapal.
Untuk memastikan bahwa desain kapal yang dibuat memenuhi standar
keselamatan, keamanan, dan lingkungan yang ditetapkan, badan klasifikasi
kapal bekerja sama dengan pihak terkait seperti perusahaan pelayaran,
produsen, dan pemilik kapal. Oleh karena itu, sebagai perancang kapal, kita
harus memperhatikan persyaratan teknis dan klasifikasi kapal yang
ditetapkan oleh badan klasifikasi kapal.

8
5. Jelaskan pengertian untuk notasi klas pada lambung dan mesin
kapal?
Notasi klas di sebutkan dalam “sertifikat kelas” kapal. Notasi ini adalah symbol
yang
menandakan standar pembuatan kapal.
• Untuk lambung:
▪ Kelas Tertinggi A 100 I
▪ Kelas Terendah A 90 II

➢ atau Maltese Cross atau Tanda Manggis berarti kapal


tersebut dibangun dibawah pengawasan BKI
➢ Angka 1000 berarti pemeliharaan dan kontruksi lambung
memenuhi persyaratan dan ketentuan tertinggi BKI
➢ I : berarti mesin jangkar dan rantai jangkar dan tali muaat
memenuhi persyaratan BKI
➢ II : berarti kurang memenuhi persyaratan BKI

• Untuk permesinan:
➢ SM artinya mesin Induk dan Bantu memenuhi persyaratan BKI.
➢ SM artinya Mesin Induk dan Bantu kurang memenuhi
persyaratan BKI(kelas terendah)
❖ SM artinya memenuhi persyaratan kelas tertinggi.
Untuk kapal- kapal bukan Samudra di belakang
kelasnya di berikan catatan: P = Pelayaran Pantai
L = Pelayaran Lokal
T = Pelayaran Terbatas
Di dalam pengawasan yang dilakukan Biro
Klasifikasih hal-hal yang diutamakan ialah Hull
(lambung) dan Machinery (Permesinan)

6. Jelaskan peraturan yang mengatur tentang klaifikasi kapal?


❖ Biro klasifikasi
Suatu Badan Hukum yang dibentuk oleh Pemerintah dengan bentuk
Perum yang dikelola oleh Manajemen tersendiri. Sesuai dengan SK
MenHubLa RI no.
Th.1/17/1 tertanggal 26 september 1964, tugas BKI adalah :
1) Klasifikasi kapal yang dibangun di bawah pengawasan
BKI baik selama pembuatannya maupun setelah
beroperasi.
2) Berwenang untuk menetapkan dan memberikan tanda
tanda lambungtimbul pada kapal – kapal tersebut.
3) Mengeluarkan sertifikat garis muat pada kapal – kapal
berbendera Nasional yang dikeluarkan pada BKI

9
❖ UU Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran:
Pelayaran adalah satu kesatuan system yang terdiri atas angkutan di
perairan, kepelabuhan, keselamatan dan keamanan, serta perlindungan
Maritim.
❖ Peraturan Pemerintah (PP) No. 51/2002 Tentang Perkapalan:
Keselamatan kapal adalah keadaan kapal yang memenuhi persyaratan
material, kontruksi, bangunan, permesinan dan pelistrikan, stabilitas,
tata susunan serta perlengkapan termasukk perlengkapan alat penolong
dan radio elektronik kapal, yang dibuktikan dengan sertifikat setelah
dilakukan pemeriksaan dan pengujian.

a. Sebutkan Jelaskan IMO code yang diketahui?


IMO adalah sistem penomoran yang dibuat oleh Organisasi Maritim
Internasional (IMO) sebagai pengidentifikasi khusus yang wajib
dimiliki kapal baik dalam pelayaran nasional maupun internasional.
Penerapan pemakaian nomor IMO ini ditujukan untuk meningkatkan
keselamatan maritim dan pencegahan polusi serta memfasilitasi
pencegahan kecurangan dalam dunia maritim.

Nomor IMO terdiri atas tiga huruf “IMO” dan tujuh digit nomor
khusus. Nomor IMO juga bersifat permanen. Artinya, jika pemilik
kapal, negara dan bendera kapal yang terdaftar, dan badan klasifikasi
tempat kapal terdaftar, bahkan nama kapal berganti; nomor tersebut
tidak dapat diganti.
Berdasarkan peraturan SOLAS, yang dikeluarkan pada tahun 1994,
nomor IMO wajib dimiliki kapal sebelum kapal tersebut
diperbolehkan berlayar. Dalam peraturan tersebut, nomor identifikasi
kapal harus ditandai secara permanen di tempat yang mudah terlihat,
baik di lambung kapal maupun di bangunan atas.

10
Gambar 5. Nomor IMO Kapal Layer Sekunar Eendracht

Nomor “IMO 8814275” tertera pada kapal layer sekunar Eendracht.

Gambar 6. Nomor IMO Kapal Evangelia Majuro

Pada buritan kapal Evangelia tercetak nomor "IMO 9176187" dan


"Majuro" sebagai pelabuhan asalnya di Kepulauan Marshal.

11
b. Jelaskan mengenai, SOLAS, Marpol dan Ship collision?
• SOLAS (Safety Of Life At Sea)

Gambar 7. Alat-alat Penolong di Kapal

SOLAS singkatan dari “Safety Of Life At Sea” , SOLAS


adalah peraturan yang mengatur keselamatan maritim
paling utama. Perjanjian maritim internasional, juga
dikenal sebagai Konvensi SOLAS atau Konvensi
Internasional untuk Keselamatan Kehidupan di Laut
(SOLAS), yang menetapkan langkah-langkah keselamatan
paling rendah dalam konstruksi, peralatan, dan
pengoperasian kapal dagang.

• MARPOL
MARPOL (Marine Polution) adalah sebuah peraturan
internasional yang dibuat oleh lembaga internasional yang
bernama Internasional Maritime Organization (IMO) yang
bertujuan untuk mencegah terjadinya pencemaran
dilingkungan laut. Salah satu konvensi lingkungan laut yang
sangat penting yang di kembangkan oleh International
Maritime Organization (IMO) dalam upaya meminimalisir
pencemaran laut, termasuk pembuangan, pencemaran
minyak, dan udara. MARPOL dapat dikatakan sebagai
peraturan dalam skala internasional yang paling ambisius
dalam rangka pencegahan pencemaran laut akibat aktivitas
rutin ataupun kecelakaan kapal laut.

12
• SHIP COLLISION

Gambar 8. Ship Collision

Ship Collision atau Tabrakan kapal adalah sebutan untuk


benturan fisik yang terjadi antara dua kapal yang
mengakibatkan kecelakaan yang merugikan. Tabrakan
khusus ini juga dapat terjadi antara kapal
dan bangunan stabil atau terapung seperti anjungan pengeboran
lepas pantai atau gunung es atau bahkan pelabuhan.

Dalam sebagian besar kasus, dampaknya sangat buruk.


Kerugian yang ditimbulkan oleh kecelakaan
tersebut tidak hanya diukur dari segi biaya atau uang, bahkan
lebih dari itu. Dengan meningkatnya lalu lintas di laut lepas
dan kemajuan teknologi di bidang rekayasa kelautan yang
mengakibatkan berkembangnya kapal- kapal berat dan besar
dengan kecepatan tinggi, risiko kecelakaan tersebut semakin
meningkat.

Apabila terjadi tabrakan kapal maka menimbulkan akibat yang


beragam. Pertama, hilangnya nyawa selalu merupakan
kerusakan yang tidak dapat diperbaiki dan tidak akan pernah
bisa dikompensasikan. Sayangnya kemungkinan hilangnya
nyawa dalam kasus seperti ini sangat tinggi.
Kedua, dampak terhadap lingkungan sangat negatif
terutama jika salah satu kapal yang bertabrakan membawa
bahan kimia atau bahan berbahaya lainnya yang dapat
membahayakan biota laut.

13

Anda mungkin juga menyukai