Ismail Marzuki
Pascasarjana Teknik Material dan Produksi Kelautan
Fakultas Teknologi Kelautan
Institut Teknologi Sepuluh November
A. Pendahuluan
Survei kelautan diperkenalkan oleh Inggris P & I Club pada tahun 1985
dan kapal Program inspeksi dimulai pada tahun 1990. Langkah-langkah ini
diambil oleh direksi asosiasi untuk memastikan bahwa standar pemeliharaan dan
pengoperasian kapal kapal yang menjadi member asosiasi tetap ber kwalitas
tinggi. Jajaran direksi juga menyadari bahwa sejumlah kapal perdagangan yang
saat ini beroperasi tidak sesuai dengan aturan klasifikasi atau konvensi
internasional, walaupun, dalam banyak kasus, mereka disetarakan sesuai dengan
sertifikasi yang diperlukan (Those, 2009).
1
mencurigai kondisi yang buruk dan itu harus dilakukan survei. Kedua, kapal yang
sudah masuk ke dalam asosiasi juga akan disurvei jika track record menunjukkan
bahwa kapal-kapal tersebut tidak sedang dipelihara dengan baik.
1. Statutory Survey
2
Perlu dicatat bahwa grafik navigasi dan publikasi mencatat daftar
kegagalan dalam ini kategori sangat tinggi. Diharapkan kepada pemilik kapal
(owner) maupun surveyor, wajib memperhatikan implikasi yang signifikan untuk
keselamatan di laut.
Survey jenis ini, pemeriksaannya dilakukan oleh class. Ada banyak class
diantaranya : IACS (International Association Class Society), LR, GL, BV, NK,
ABS, BKI (dibawah naungan dirjen perhubungan kelautan), dan lain-lain. Jenis
survey ini pemeriksaan lebih difokuskan pada pemeriksaan struktur seperti hull
dan machinery. Gambar dibawah ini menunjukkan berbagai masalah struktural
yang diidentifikasi dalam survei.
3
a. Annual Survey
Survey yang dilakukan setiap tahun. Survey ini lebih difokuskan pada
fungsi dari seluruh system yang ada di kapal dan peralatan-peralatan yang
mendukung kerja kapal. Annual survey ini tidak harus dilakukan didok kecuali
untuk beberapa special case. Untuk Annual survey, boleh diberi tambahan waktu
dalam melakukan survey yaitu kurang lebih 3 bulan. Tujuannya adalah untuk
memastikan bahwa lambung kapal, alat-alat penutup/ kekedapan kapal, dan
peraturan keselamatan dijaga dalam kondisi yang baik selama periode Renewal
Class/ pembaharuan kelas. Annual Survey ini juga merupakan item survey yang
diakui oleh syah bandar yang dikuasakan kepada surveyor kelas untuk menilai
kelayakan kapal dalam rangka penerbitan sertifikat keselamatan konstruksi. Selain
itu juga survey tahunan lambung dilakukan dengan survey tahunan permesinan
dan kondisi kapal yang akan disurvey harus dalam kondisi tidak bermuatan.
Jatuh tempo survey tahunan adalah setiap tahun pada tanggal kapal
tersebut dilakukan pengkelasan. Survey dapat dilakukan dalam periode yang
terbentang dari 3 bulan sebelum sampai 3 bulan setelah tanggal jatuh tempo.
Untuk perbaikan yang dilakukan pada Annual Survey melingkupi :
Sertifikat kapal
External inspections pada shell plating di atas garis air dan sekat kedap air
Functional test and external inspection of steering gear
External inspection of Main propulsion plants, Auxiliaries, Pumps,
compressors, heat exchangers, pipelines, valves and fittings.
External inspection of electrical installations
External inspection dan functional test of Fire-protection and Safety
equipment, the check of the equipment.
b. Spesial Survey
4
Survey pembaruan kelas dikenal dengan Special Survey (SS) yaitu survey
yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali (setiap berakhirnya masa berlaku
sertifikat klasifikasi) dan dilaksanakan diatas dok.
Pembaruan Sertifikat
Pemeriksaan terhadap bottom and side plating, coating and painting
Pemeriksaan total terhadap kemudi
Pemeriksaan total terhadap propeller, stern tube, sistem perporosan,
dan bow-thruster
Crank web deflection of Main Engine and Auxiliary Engine
General overhaul of Main Engine and Auxiliary Engine
Pemeriksaan pompa dan kompresor
c. Intermediate Survey
Setelah survey tahunan yang dilakukan oleh pemilik kapal, ada jenis
survey lain yang wajib dilakukan oleh pemilik kapal yaitu intermediate
survey. Intermediate survey merupakan jenis survey yang dilakukan setiap
diantara dua sampai tiga tahun sekali untuk kapal seagoing setelah
melakukan annual survey pada tahun sebelumnya. Intermediate survey ini juga
merupakan item survey yang diakui oleh syah bandar yang dikuasakan kepada
Surveyor kelas untuk menilai kelayakan kapal dalam rangka penerbitan Sertifikat
Keselamatan Konstruksi. Selain itu juga survey tahunan lambung dilakukan
dengan survey tahunan permesinan dan kondisi kapal yang akan disurvey harus
dalam kondisi tidak bermuatan. Untuk tanggal kadaluwarsa intermediate survey
adalah :
5
1. Survey menjadi kadaluwarsa setelah 2½ tahun dari dimulainya periode
pengkelasan (saat commissioning mengacu pada pembaharuan Kelas).
Tanggal kadaluwarsa dihitung dari tanggal dimana periode kelas saat ini
akan memenuhi 2½ tahun validitasnya. Survey bisa dilakukan pada
kesempatan diantara annual survey ke-2 dan ke-3.
2. Docking Survey (jika diperlukan) yang dilakukan sebelum tanggal jatuh
tempo untuk periode survey, bisa diakui sebagai Survey
Intermediate sepanjang jangka waktu interval antara Docking Survey yang
diakui tersebut terhadap Docking Surveyberikutnya tidak lebih lama dari
36 bulan.
d. Emergency Survey
6
Survey yang dilakukan bila di tengah perjalanan terjadi sesuatu yang harus
diadakan survey seperti kecelakaan, penambahan crane, perubahan bentuk deck,
dll.
Berikut ini merupakan gambar rentang waktu survey untuk menjelaskan lebih
jelas penjelasan diatas
Kapal baru
keluar dan
seluruh sertifikat
Boleh dilakukan
kapal masih
dalam keadaan
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ada dua macam jenis survey yaitu :
a. Load Line Survey yaitu survey yang dilakukan diatas garis air dimana seluruh
bukaan yang ada di geladak utama harus kedap air. Untuk survey jenis ini,
tidak diperbolehkan ada perubahan bangunan atas. Beberapa hal yang harus
disurvey diantaranya freeboard, main deck, penutup palkah, penutup pipa
untuk bahan bakar, ventilasi, dll
b. Draft Survey yaitu survey yang bergantung pada muatan yang akan dilakukan
proses bongkar muat sehingga akan berpengaruh pada draft/sarat kapal.
7
Pada umumnya survey dan inspeksi kelautan mencakup pekerjaan-
pekerjaan struktur dan keselamatan kapal. Berikut ini akan dijelaskan kegiatan
yang berkaitan erat dengan survey dan inspeksi secara umum.
1. Sebelum kapal masuk dok, ABK menyerahkan daftar perbaikan yang telah
dilakukan sebelumnya.
2. Setelah itu, menyerahkan lines plan kapal yang nantinya digunakan untuk
menentukan ganjalan yang akan ditempatkan pada kapal serta penentuan letak
side girder.
3. Setelah itu, juga disertakan data General Arrangement yang digunakan untuk
penentuan tangki-tangki yang terdapat pada double bottom kapal. Hal ini
dimaksudkan agar ganjalan-ganjalan tadi tidak ditempatkan pada tangki.
Biasanya, ganjalan-ganjalan tersebut ditempatkan pada solid floor &
watertight floor.
4. Setelah itu, dilakukan persiapan klass periodic yaitu hal yang harus dilakukan
sebelum pengedokan dan harus dilakukan gas freeing.
5. Setelah itu, mulai melakukan proses pengedokan. Yang pertama dilakukan
adalah tugboat akan mengaitkan tali pada kapal yang akan melakukan proses
doking dan mendorongnya untuk menuju dok. Jumlah tugboat yang
mendorong kapal ini ada 2 yaitu pada sisi portside dan pada sisi starboard
side. Di dok, dokmaster sudah bersiap untuk memberikan arahan apakah
kapal dalam posisi seimbang (ditengah) di dok sehingga kapal tidak berada
pada posisi terlalu ke kiri maupun ke kanan. Pada bagian forepeak kapal,
diberi tanda yang menandakan bahwa disitu merupakan batas maksimal kapal
berhenti. Pada dok, juga diberi tanda yang nantinya akan di paskan dengan
tanda yang ditempatkan pada kapal. Setelah kapal masuk ke dok, akan ada
penyelam yang hanya memastikan ada ganjalan yang jatuh atau tidak. Setelah
itu, air didalam dok dikeluarkan sehingga dapat dilakukan proses docking
pada kapal.
6. Dari penjelasan secara umum proses pengedokan seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya, maka ada beberapa persiapan data-data kapal sebelum kapal
naik dok yaitu :
Gambar rencana pengedokan (dock plan)
8
Gambar potongan membujur kapal atau gambar konstruksi profil
Gambar rencana umum
Gambar tangki-tangki serta lubang-lubang pada lambung kapal dibawah
garis air
Gambar bukaan kulit
7. Selain itu ada beberapa informasi yang harus diberikan nahkoda kepada dok
master yaitu :
Sarat kapal pada ujung haluan dan ujung buritan
Kemiringan arah kapal melintang
Letak tangki bahan bakar serta jumlah bahan bakar yang tersisa
8. Ada juga beberapa persyaratan kapal saat kapal akan naik dok yaitu :
Perbedaan sarat haluan dan buritan tidak boleh terlalu besar
Kemiringan melintang kapal diusahakan harus nol
Kapal harus bebas dari bahan-bahan yang mudah terbakar
Tangki-tangki bahan bakar dan minyak pelumas harus kosong kecuali
pada tangki harian
1. Graving Dock
Disebut juga dengan dry dock yaitu semacam kolam yang terletak ditepi
pantai yang digunakan untuk keperluan membersihkan badan kapal, memeriksa
kerusakan-kerusakan pada kapal, memperbaiki kapal, mengecat badan kapal
dibagian bawah garis air.
b. Pompa-pompa pengering
c. Mesin gulung
9
d. Tangga-tangga yang digunakan untuk turun ke dasar kolam
a. Bantalan balok penumpu bagian tengah dipasang mati dengan jarak tetap
sepanjang kolam, kemudian bantalan balok kayu penumpu samping bisa
dipindahkan. Side blok ditempatkan pada web frame, main frame atau
pada sekat.
b. Air kolam dipompa keluar hingga maka baru dilakukan penyusunan balok
yang telah diikat sesuai dock plan.
c. Kolam diisi air lagi dengan membuka katup masuk, hingga permukaan
kolam sama dengan permukaan pantai.
f. Setelah kapal pada kedudukan yang direncanakan, pintu kolam digeser dan
kemudian ditutup
10
Gambar 4. Dok Kolam
2. Floating Dock
Berikut ini beberapa langkah yang dilakukan saat akan melakukan docking
pada floating dock :
a. Tahap Persiapan
Kita harus menyiapkan dan mengatur ganjel-ganjel pada kapal yang akan
naik sesuai dengan docking plan yang ada.
Memberi kayu lunak diatas ganjelan tadi dengan ketebalan +/- 15 cm.
Memberi tanda batas-batas haluan, buritan, dan midship kapal yang ditulis
di dek atas Dok Apung (upperdeck)
Selanjutnya, memastikan kapal yang akan naik dok telah diatur sedemikian
hingga ballast dan sarat air muka belakang, hingga kapal dalam kondisi
yang baik stabilitasnya. Selain itu juga memastikan kondisi seluruh tangki
bahan bakar dan muatan dalam keadaan kosong, kecuali tangki harian.
Seluruh peralatan yang ada di dok apung dicoba dan dipastikan alat-alat
mekanik, elektrik pneumatic serta indikator-indikator yang ada di control
house dapat bekerja secara akurat.
Pastikan kondisi kapal tunda (tugboat) dalam kondisi siap pakai.
Periksa table pasang surut air laut terhadap kondisi sarat penurunan kapal
dan dok apung telah aman dari bahaya kandas.
b. Tahap Pelaksanaan
11
Setelah kapal dalam posisi yang baik, air dalam dok mulai dipompa keluar
Selama dalam proses pemompaan, petugas yang berada di atas kapal harus
selalu mengikuti perkembangan situasi dan kondisi kapal tersebut sampai
dengan proses docking selesai.
Yang memberi komando hanya dok master
Setelah proses docking selesai, ada 2 penyelam turun untuk memastikan
ada atau tidak ganjel yang terguling.
Berikut ini adalah salah satu contoh gambar dari floating dock
Secara umum proses kerja untuk Slipway dock atau biasa disebut dok tarik, hampir sama dengan jen
proses docking. Berikut ini adalah contoh Slipway dock
12
Gambar 6. Slipway dock
13
Proses replating dilakukan saat plat yang ada pada kapal sudah tidak
memenuhi sarat minimum yang telah ditetapkan. Berdasarkan aturan, proses
replating dilakukan jika ketebalan plat sudah mencapai 80% dari ketebalan plat
awal. Untuk mengetahui ketebalan plat pada kapal, maka dapat dilakukan
pengukuran ketebalan plat yaitu dengan cara :
a. Visual, yaitu dengan cara melihat gambar bukaan kulit. Disana pasti
terdapat bagian-bagian mana saja pada kapal yang platnya sudah
mengalami pengecekan sebelumnya. Dari sana kita bisa tahu kira-kira
bagian mana saja yang harus dilakukan pengetesan
c. Apabila ketebalan plat kurang dari sama dengan 80% dari ketebalan plat
awal, maka harus dilakukan replating.
Kemudian plat tadi dipaskan pada bentuk kapal yang akan diganti. Pada
saat pengepasan ini, tidak dilakukan proses pengelasan hanya dikunci saja untuk
mengantisipasi ada bentuk yang kurang pas. Jika sudah pas dapat dilas permanen
sedangkan jika belum pas deforming lagi di bengkel. Untuk pengelasannya
sendiri, hanya dilakukan pengelasan pada beberapa bagian saja. Jika ada plat yang
kurang, maka plat tersebut harus dipotong atau ditambah minimal 30 cm.
2. Pengecatan Kapal
14
menempel pada bagian kapal yang tercelup dalam air dan cat warna. Sebelum
melakukan proses pengecatan maka lambung kapal yang akan dicat harus
dibersihkan terlebih dahulu.
Proses pengecatan pada lambung kapal sesuai dengan urutan jenis cat :
15
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam coating:
Campuran cat.
Campuran cat menggunakan 2 komponen yaitu base (cat itu sendiri) dan
pengeras, namun ada juga yang menggunakan satu komponen ( rubber )
Interval antara langkah satu dengan langkah berikutnya antara 4 jam – 3
hari.
Kelembaban.
Batas maksimal kelembaban kurang lebih 85%
Dry – wet
Suhu pelat
Suhu udara
Dew point ( selisih antara suhu pelat dengan suhu udara ) maksimal 3o C
Tekanan ideal yang digunakan kurang lebih 7,5 kg/cm3
Tebal pengecatan minimal 400 mikron (dengan alat ukur elcometer)
Gambar 8. Electrometer
Sepanjang hasil lasan bagian luar diolesi dengan kapur dan bagian dalam
diolesi solar. Setelah ditunggu beberapa saat jika kapur tetap kering dan
16
berwarna putih, berarti hasil lasan baik. Tetapi jika kapur terdapat bercak-
bercak solar, berarti hasil lasan terdapat retak/penetrasinya kurang baik.
Jika terjadi hal yang demikian maka hasil lasan harus digouging dan
dilakukan pengelasan kembali.
17
E. Kesimpulan
Kegiatan survey dan inspeksi ini adalah kebijakan dari Asosiasi Dunia
untuk berkontribusi terhadap upaya Internasional dalam meningkatkan standar
keselamatan. Sehingga nantinya dapat berkontribusi pada pengetahuan dan
pemahaman tentang sektor-sektor yang lebih luas di industri perkapalan termasuk
owner, biro klasifikasi, pembuat kapal dan penyewa, di mana memiliki komitmen
bersama untuk meningkatkan kualitas dan keamanan.
18
Bahan Bacaan Dan Rujukan
Thos. Miller P&I, 2009. Ship Inspection Reaport. United Kingdom: Mutual Steam
Ship Assurance Association (Bermuda) Ltd.
https://en.wikipedia.org/wiki/Marine_surveyor
19