Anda di halaman 1dari 22

BIRO KLASIFIKASI

Pengertian Biro Klasifikasi


Menurut Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 61 Tahun
2014 Biro Klasifikasi adalah lembaga klasifikasi kapal yang
melakukan pengaturan :
• Kekuatan konstruksi dan permesinan kapal
• Jaminan mutu material marine
• Pengawasan pembangunan
• Pemeliharaan
• Perombakan kapal sesuai dengan peraturan klasifikasi
Kegiatan Biro Klasifikasi Kapal
• Melakukan pengawasan • Mendapatkan wewenang untuk • Melaksanakan
baik untuk pembangunan melaksanakan statutoria survei pengawasan dan
kapal baru maupun kapal yang dilaksanakan bertujuan memberikan
yang sedang beroperasi untuk verifikasi kesesuaian petunjuk dalam
serta pemberian sertifikasi konvensi dari IMO (International perbaikan dan
untuk kapal-kapal yang Maritime Organization) mengenai konversi kapal.
telah memenuhi kebijakan internasional
persyaratan dari peraturan keselamatan pelayaran.
klasifikasi kapal (Rules)
baik pada bagian konstruksi
maupun permesinan
beserta kelengkapannya.
Dalam Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor PM 61 Tahun 2014 disebutkan bahwa
kapal berbendera Indonesia jenis dan ukuran
tertentu wajib diklasifikasikan pada biro
klasifikasi.

Biro klasifikasi sebagaimana yg dimaksud


adalah biro klasifikasi nasional dan biro
klasifikasi asing yang diakui.
Badan klasifikasi nasional yang dimaksud
adalah PT. Biro Klasfikasi Indonesia.
BIRO KLASIFIKASI INDONESIA
Untuk mempercepat pelaksanaan pengklasan kapal-kapal di
Indonesia, maka Menteri perhubungan mengeluarkan SK No. 1/17/2
tahun 1964 pada tanggal 26 september 1964 yang isinya mewajibkan
kapal-kapal berbendera Indonesia berukuran 100 BRT keatas atau 100
BHP keatas atau panjang 20 meter keatas diklaskan pada BKI dan
perauturan ini berlaku hingga sekarang.
Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1977
maka Badan Usaha Milik Negara ini berubah status menjadi persero
dengan nama PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero).
Saat ini selain kegiatan usaha klasifikasi, PT. Biro Klasifikasi Indonesia
Juga mengembangkan kegiatannya di bidang jasa konsultasi dan
supervisi.
TUGAS DAN FUNGSI BIRO KLASIFIKASI
INDONESIA
Tugas dan fungsi BKI adalah memberikan pelayanan jasa kepada
semua pihak yang berkepentingan dalam dunia perkapalan dalam
bentuk penilaian objektif tentang kondisi suatu kapal, untuk
menjamin keselamatan jiwa dan benda di laut.
Usaha ini diwujudkan dalam bentuk pengawasan yang teratur dan
pemeriksaan menurut peraturan yang berlaku dari awal
pembangunan sampai selesai dan selama beroperasi.
Dalam fungsinya BKI sebelum memberikan sertifikat klasifikasi
kepada pemilik kapal, terlebih dahulu bertugas mengadakan
penelitian dan pengawasan terhadap konstruksi dan kondisi kapal
yang akan, sedang maupun yang selesai dibangun berdasarkan
persyaratan teknis yang tercantum dalam peraturan klasifikasi.
Dalam tugas dan fungsinya BKI memberikan
pelayanan jasa kepada pemilik kapal, pihak
galangan kapal, perusahaan asuransi, pihak
perindustrian (Industri baja, permesinan,
perlengkapan dan lain-lain) sehingga hubungan
baik dalam bentuk koordinasi kerja dengan tujuan
memperoleh atau mempertahankan kondisi kapal
yang memenuhi persyaratan dan laik laut dapat
tercapai.
Tugas dan Wewenang BKI

Mengeluarkan sertifikat-
Mengeluarkan Mencabut kelas
sertifikat yang meliputi
peraturan Garis suatu kapal.
• Sertifikat Lambung Muat.
• Sertifikat Mesin Dalam hal ini BKI
• Sertfikat Lambung dan bertindak atas
Timbul nama Pemerintah
• Sertifikat
Indonesia.
Material/Komponen
• Sertifikat juru Las
TUGAS DAN WEWENANG BKI
⮚ Selain menangani masalah konstruksi, permesinan dan material,
Biro Klasifikasi juga mendapatkan wewenang untuk menjalankan
survey yang didasarkan pada:

• International Convention on Load Lines (ICLL 1966)


• International Convention for the Safety of Life at Sea (SOLAS
74)
• International Convention for the Prevention of Pollution from
Ships (MARPOL 73/78)
• IMO Codes (Chemical and Gas Tankers)
• Convention of the Labour Organization Office (ILO).
TUGAS DAN WEWENANG
⮚ Biro Klasifikasi memungkinkan galangan kapal melaksanakan
pembangunan menurut standar baku yang berdasarkan pada:
⮚ Pengalaman pembuatan kapal selama bertahun-tahun
Penelitian secara ilmiah
Perhitungan kekuatan

⮚ Diluar perhitungan konstruksi berdasarkan peraturan Biro Klasifikasi,


kesempurnaan hasil dapat diraih dengan:
Pemeriksaan dan pengawasan selama pembangunan kapal
Pengujian bahan dan perlengkapan

⮚ Biro Klasifikasi juga mengawasi dan memberikan petunjuk dalam


perbaikan dan konversi kapal.
TUGAS DAN WEWENANG
⮚ Sertifikasi yang dikeluarkan oleh Biro Klasifikasi menjadi acuan pihak
pemerintah, perusahaan asuransi, bank dan pihak lain yang
berkepentingan.

⮚ Kapal yang mendapatkan kelas dari Biro Klasifikasi akan


memperoleh premi asuransi yang lebih rendah dibandingkan kapal
yang tidak mempunyai sertifikasi kelas.

⮚ Pengawasan menyeluruh dari Biro Klasifikasi akan memberikan


jaminan keselamatan bagi:
• Awak kapal dan penumpang
• Pemilik kapal
• Pemilik barang yang diangkut
Biro klasifikasi asing yang diakui adalah badan klasifikasi
kapal yang merupakan anggota International Association of
Classification Society (IACS).
( IACS ) adalah organisasi non-pemerintah berbasis teknis
yang saat ini terdiri dari dua belas anggota masyarakat
klasifikasi laut.
Lebih dari 90% tonase kapal pengangkut kargo dunia
dicakup oleh standar klasifikasi yang ditetapkan oleh
masyarakat anggota IACS.
IACS menyediakan forum di mana masyarakat anggota
dapat mendiskusikan, meneliti, dan mengadopsi kriteria
teknis yang meningkatkan keselamatan maritim.
Anggota International Association of
Classification Society (IACS)

Ameican Bureau
Bureau Veritas China Classification
of Shipping
(BV) Society (CCS)
(ABS)

Det Norske Veritas &


Croatian Register Indian Register of
of Shipping (CRS) Germanisher Llyod
Shipping (IRS)
(DNVGL)
Anggota International Association of
Classification Society (IACS)

Korean Register Lloyd’s Nippon Kaiji


of Shipping (KR) Register (LR) Kyokai (NK/Class
NK)

Russian Maritime
Polish Register of Registro Italiano
Register of
Shipping (PRS) Navale (RINA) Shipping (RS)
Di Indonesia ada beberapa biro klasifikasi
asing yang pada umumnya sering digunakan
oleh para pemilik kapal untuk mengkelaskan
kapal meraka diantaranya :
• Ameican Bureau of Shipping (ABS)
• Bureau Veritas (BV)
• Det Norske Veritas & Germanisher Llyod
(DNVGL)
• Korean Register of Shipping (KR)
• Lloyd’s Register (LR)
• Nippon Kaiji Kyokai (NK/Class NK)

Biro klasifiaksi asing tersebut memiliki kantor


cabang dibeberapa kota besar di Indonesa.
METODE PENGUKURAN KAPAL
Setiap kapal yang digunakan untuk berlayar wajib diukur. Pengukuran
dapat dilakukan menurut tiga metode:

Pengukuran dalam Negeri yang digunakan untuk


01 pengukuran dan penentuan tonase kapal yang
panjangnya kurang dari 24 meter.

Pengukuran Internasional yang digunakan untuk


02 pengukuran dan penentuan tonase kapal yang panjangnya
24 meter atau lebih

Pengukuran khusus digunakan untuk pengukuran dan penentuan


03 tonase kapal yang akan melewati terusan tertentu
Atas permintaan pemilik kapal yang panjangnya
kurang dari 24 meter dapat dilakukan
pengukuran menggunakan metode
Internasional.
Kapal yang telah diukur dengan menggunakan
metode pengukuran Intrenasional tiak
dibenarkan diukur denag mtode pengukuran
dalam negeri.
Hasil pengukuran kapal disusun dalam daftar
ukur untuk menetapkan ukuran dan tonase
kapal.
• Terhadap kapal yang berdasarkan perhitungan diperoleh isi
kotor 20 meter kubik yang setara dengan GT 7 atau lebih
diterbitkan Surat Ukur.

• Surat ukur berlaku untuk jangka waktu tidak terbatas.


Surat ukur tidak berlaku apabila kapal tidak digunakan lagi
antara lain karena:
1. Kapal discrap (ditutuh)
2. Kapal tenggelam
3. Kapal musnah
4. Kapal terbakar
5. Kapal dinyatakan hilang.
Surat ukur baru sebagai pengganti surat ukur
lama dapat diterbitkan apabila:
Surat Ukur
dinyatakan hilang Nama Kapal Dirubah

apabila : Surat ukur rusak,hilang atau musnah.

• Pengukuran dilakukan
Kapal diukur ulang karena surat ukur dinyatakan bata
tidak sesuai ketentuan
• Diperoleh secara tidak Kapal diukur ulang karena adanya perubahan
syah atau digunakan bangunan yang menyebabkan berubahnya rincian
yang dicantumkan dalam surat ukur.
tidak sesuai untuk
peruntukannya. Apabila kapal diberikan surat ukur sementara dan masa
berlakunya telah habis.
UP Isi dari Surat Ukur:
Kapal yang telah diukur dipasang a. Panjang kapal
tanda selar yang biasanya b. Lebar kapal
dipasang pada dinding depan c. Dalam (depth)
anjungan.pe milik atau operator d. Isi kotor
kapal wajib melaporkan kepada e. Isi bersih.
pemerintah apabila terjadi
perombakan terhadap bangunan
kapal yang menyebabkan
berubahnya ukuran kapal.

DOWN
MASA BERLAKU KELAS
0 Untuk konstruksi lambung, permesinan,
1
peralatan jangkar, termasuk instalasi listrik
tidak lebih dari 5 tahun

0
2
Untuk kapal dengan tanda kelas A 90, masa
berlaku kelas tidak lebih dari 4 tahun

0
3
Kelas kapal akan diberhentikan (suspended )
apabila tidak dilakukan survey yang telah
ditetapkan
Thank You

Anda mungkin juga menyukai