Anda di halaman 1dari 9

KELAS KAPAL

Badan klasifikasi kapal merupakan bagian penting dari sebuah bangunan kapal. Di Indonesia
sendiri sudah terdapat badan klasifikasi yaitu Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) namun keberadaan
BKI masih belum dapat untuk menjadi anggota asosiasi dunia. Namun untuk kapal yang berlayar
di daerah perairan Indonesia dapat menggunakan peraturan dari BKI. Selain BKI di Indonesia
sendiri tidak jarang menggunakan klas asing untuk sebuah kapal. Klas yang biasa digunakan oleh
kapal di Indonesia antara lain LR (Lloyd Register), BV (Bureau Veritas), RINA (Registro Italiano
Navale),GL (Germanischer Lloyd), maupun ABS (American Bureau of Shipping).

(Gambar 1. Logo Badan Klasifikasi)


Beberapa dari badan klasifikasi ini berasosiasi membentuk suatu asosiasi internasional yang
disebut IACS (International Association Classification Society) yang merupakan salah satu
anggota komite teknis dari IMO. Anggota IACS pada saat ini adalah:
- Lloyd's Register of Shipping (LRS) berdiri 1760 di London , Inggris
- Bureau Veritas (BV) berdiri 1828 di Paris, Perancis
- Registro Italiano Navale (RINA) berdiri 1861 di Genoa, Italia
- American Bureau of Shipping (ABS) berdiri 1862 di Houston, Amerika Serikat
- Det Norske Veritas (DNV) berdiri 1864 di Oslo, Norwegia
- Germanischer Lloyd (GL) berdiri 1867 di Hamburg, Jerman
- Nippon Kaiji Kyokai (NKK) berdiri 1899 di Tokyo, Jepang
- Russian Maritime Register of Shipping ( )
berdiri 1913 di St Petersburg, Russia
- China Classification Society (CCS) berdiri 1956 di Beijing, RRC
- Korean Register of Shipping (KR) berdiri 1960 di Daejeon, Korea Selatan
- Indian Register of Shipping* (IRS) berdiri 1975 di Mumbai, India
Disamping itu banyak lagi badan klasifikasi di negara lainnya yang diluar organisasi IACS, antara
lain:
- Hellenic Register of Shipping (HRS) berdiri 1919 di Pireus, Yunani
- Polish Register of Shipping (PRS) berdiri 1936 di Gdask, Polandia
- Croatian Register of Shipping (CRS) berdiri 1949 di Split, Kroasia
- Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) berdiri 1964 di Jakarta, Indonesia
- Registro Internacional Naval (RINAVE) berdiri 1973 di Paris, Perancis
- Brazilian Register of Shipping (RBNA) berdiri 1982 di Rio de Janeiro, Brazil
- International Register of Shipping (IROS) berdiri 1993 di Miami, Amerika Serikat
- Iranian Classification Society (ICS) berdiri 2007 di Tehran, Iran
Class Notation
Berikut adalah notasi-notasi yang terdapat dalam BKI.

Tanda klas untuk bagian lambung kapal


Tanda Penjelasan
Lambung kapal dibangun dibawah pengawasan dan sesuai dengan peraturan
klasifikasi selain BKI yang diakui
Lambung kapal dibangun dibawah pengawasan dan konstruksi BKI dari bahan
yang telah diuji oleh BKI
Adapun persyaratan lambung yaitu
Jenis Keterangan
Lambung kapal seluruhnya sesuai dengan persyaratan dan peraturan konstruksi dari
A100 BKI atau badan klasifikasi lain yang dianggap setara
Lambung kapal tidak sepenuhnya sesuai atau sudah tidak memenuhi persyratan BKI
namun klas tetap dapat diperthankan untuk periode yang diperpendek atau dengan
A90 interval survey yang lebih pendek
Selain lambung terdapat juga notasi untuk instalasi mesin dan berikut adalah beberapa
persyaratan dalam mesin
Simbol Keterangan
Instalasi mesin dan semua instalasi yang tercakup oleh klasifikasi memnuhi
SM persyaratan peraturan konstruksi BKI atau peraturan lain yang dianggap setara

A-
SM Instalasi untuk kapal tanpa penggerak sendiri dan alat apung memenuhi persyaratan
peraturan BKI atau peraturan lain yang dianggap setara
Instalasi mesin tidak sepenuhnya memenuhi persyaratan konstruksi BKI tetapi
SM fungsi keselamatan dan kelayakan jalan terjamin

A-
SM
Instalasi mesin untuk kaoal tanpa penggerak sendiri dan alat apung tidak
sepenuhnya memenuhi persyaratan konstruksi BKI akan tetapi fungsi keselamatan
dan kelayakan jalan terjamin
Berikutnya unsur terpenting dari sebuah kapal adalah notasi daerah pelayaran hal ini untuk
membatasi daerah pelayaran sesuai dengan konstruksi kapal yang telah ditetapkan oleh BKI.
Berikut notasi daerah pelayaran.
Notasi Pelayaran Keterangan
Samudra Daerah pelayaran tak terbatas untuk semua Samudra
Daerah pelayaran dengan syarat terdekat ke pelabuahn perlindungan dan
jarak dari pantai tidak melebihi 200 mil laut. Biasanya untuk dareah
Samudra pelayaran Asia Tenggara, Laut Tengah, Lauth Hitam, Laut Karibia atu
P terbatas laut lain yang sama kondisinya
Daerah Pelayaran dengan syarat pelayaran sepanjang pantai dengan
jarak 50 mil laut, serta untuk pelayaran tertutup seperti perairan Riau tau
L Lokal perairan lain yang sama kondisinya
Daerah pelayaran untuk perairan tenang, teluk, atau perairan yang sama
T Tenang tidak terdapat ombak besar

D Pedalaman Daerah pelayaran untuk pedalaman


Selain notasi daerah pelayaran juga terdapat notasi jenis steel yang digunakan pada kapal
tersebut. Berikut notasinya.
Notasi Keterangan
HTS High Tansile Steel
AL Aluminium
FRP Fiber Reinforced
K kayu
Statutory
Pada dasarnya klasifikasi adalah konsep yang sangat sederhana berdasarkan tiga elemen utama,
diterapkan baik untuk fase baru dibangun dan operasional.
- Menetapkan standar (Klasifikasi Peraturan)
- Verifikasi sesuai dengan standar (persetujuan spesifikasi dan gambar, survei dan pengujian)
- Mendokumentasikan sesuai dengan standar (survei laporan, sertifikat Klasifikasi)
Badan Klasifikasi menerbitkan peraturan kalsifikasi yang berisikan persyartan untuk
mengklasifikasi dan memlihara kapal. Kriteria aplikasi untuk peraturan klasifikasi dalam
beberapa bagian yang diatur ketentuannya pada bagian A sampai bagian F dari klasifikasi dan
regulasi. Berikut regulasi perbagian.
Part A : klasifikasi dan survey berlaku untuk semua jenis kapal
Part B : Lambung dan stabilitas kapal
Part C : sistem permesinan
Part D : Material dan Pengelasan
Part E : Notasi service barlaku untu pelayaran kapal. Apabila diperlukan aplikasi lebih tepat
untuk mendefinisikan setiap bab dari bagian peraturan
Part F : Notasi tambahan klas berlaku atas permintaan khusus atau untuk semua kapal.
Dalam proses kalsifikasi dimulai dari pemahaman peraturan klasifikasi klas yang meliputi
Beberapa jadwal yang diterapkan untuk survey setiap kapal berdasarkan waktu dan jenis survey.
- Annual Survey :survey yang dilakukan setiap tahun dan jatuh temponya bertepatan dengan
tanggal penerbitan sertifikat.
- Intermediate Survey : survey yang dilakukan setiap 2 tahun yang berada diantara survey
pembaharuan Klas kapal.
- Class Renewal Survey : survey pembaharuan klas yang dilakukan setiap 5 tahun bertepatan
dengan berakhirnya masa berlaku sertifikat kapal.
- Bottom Survey : survey bagian bawah garis air lambung kapal yang dilakukan diatas dok
setiap 2 tahun
- Tailshaft Survey : survey poros propeller dengan mencabut poros propeller yang dilakukan
setiap 5 10 tahun
- Boiler Survey : survey boiler dengan membuka dan melepas seluruh komponen boiler

SUMBER : http://navale-engineering.blogspot.co.id/2012/03/class-notation-survey-class-and.html

STRUKTUR ORGANISASI DI KAPAL

Anak Buah Kapal

Anak Buah Kapal (ABK) atau Awak Kapal terdiri dari beberapa bagian. Masing masing bagian
mempunyai tugas dan tanggung jawab sendiri dan tanggung jawab utama terletak di tangan Kapten
kapal selaku pimpinan pelayaran.

Hierarki Awak Kapal


Terbagi menjadi Departemen Dek dan Departemen Mesin, selain terbagi menjadi perwira/Officer dan
bawahan/Rating.
A. Perwira Departemen Dek
Kapten/Nakhoda/Master adalah pimpinan dan penanggung jawab pelayaran
Mualim I/Chief Officer/Chief Mate bertugas pengatur muatan, persediaan air tawar dan sebagai
pengatur arah navigasi
Mualim 2/Second Officer/Second Mate bertugas membuat jalur/route peta pelayaran yg akan di
lakukan dan pengatur arah navigasi.
Mualim 3/Third Officer/Third Mate bertugas sebagai pengatur, memeriksa, memelihara semua
alat alat keselamatan kapal dan juga bertugas sebagai pengatur arah navigasi.
Markonis/Radio Officer/Spark bertugas sebagai operator radio/komunikasi serta bertanggung
jawab menjaga keselamatan kapal dari marabahaya baik itu yg di timbulkan dari alam seperti
badai, ada kapal tenggelam, dll.[2]

B. Perwira Departemen Mesin :

KKM (Kepala Kamar Mesin)/Chief Engineer, pimpinan dan penanggung jawab atas semua
mesin yang ada di kapal baik itu mesin induk, mesin bantu, mesin pompa, mesin crane, mesin
sekoci, mesin kemudi, mesin freezer, dll.
Masinis 1/First Engineer bertanggung jawab atas mesin induk
Masinis 2/Second Engineer bertanggung jawab atas semua mesin bantu.
Masinis 3/Third Enginer bertanggung jawab atas semua mesin pompa.
Juru Listrik/Electrician bertanggung jawab atas semua mesin yang menggunakan tenaga
listrik dan seluruh tenaga cadangan.
Juru minyak/Oiler pembantu para Masinis/Engineer
Ratings atau bawahan

SUMBER : navale-engineering.blogspot.co.id

Konstruksi Kapal
Kontruksi kapal harus dibuat kuat dan kokoh sehingga dapat menahan / mengatasi gaya dialami oleh kapal
pada waktu berlayar. Untuk itu maka kontruksi lambung kapal dibuat (disusun) merupakan suatu
kerangka yang terdiri dari :

1. Kekuatan hubungan melintang ialah bagian lambung kapal yang membantu kekuatan melintang kapal.
Misalnya : Gading-gading, balok geladak, dinding kedap air.
2. Kekuatan hubungan memanjang ialah lambung kapal yang membantu kekuatan memanjang kapal.
Misalnya : Lunas, penguat dasar memanjang, menguat kulit.
3. Kekuatan hubungan melintang/memanjang ialah bagian lambung kapal yang membantu kekuatan
melintang maupun memanjang kapal. Misalnya : Plat kulit, plat geladak.

BAGIAN-BAGIAN UTAMA LAMBUNG KAPAL.

1. KEEL (lunas).

Lunas adalah bagian lambung kapal yang terpenting, karena lunas ini merupakan penguat
memanjang yang terletak ditengah-tengah kapal, dan semua bagian kontruksi yang lain secara
langsung ataupun tidak dihubungkan dengan lunas ini. Umumnya lunas ini dibuat dari tiga buah
plat yang dilas satu dengan yang lain, sehingga merupakan profil I, bagian dari bawah profil I ini
disebut plat lunas atau keel plate, yang merupakan plat dasar tengah, sedang pada kapal besar
plat ini merupakan penguat sedang plat dasar tengah dipasang dibawahnya. Bagian yang tegak
dari profil I inidinamakan lunas tegak atau vertikal keel sedang bagian atas dinamakan plat rider
atau rider plate.

2. GADING-GADING (Frame).
Gading-gading merupakan kerangka dari lambung kapal, kulit kapal dilekatkan pada gading ini
dengan keeling atau las. Menurut biro klasifikasi jarak dari gading ini satu dengan yang lain
maximum adalah 0,5 meter. Gading-gading biasanya dibuat dari profil siku (L) ada juga yang
dibuat dari profil siku dengan bulb (L) atau profil T.

3. DINDING KEDAP AIR (water tight bulk head).

Yang dimaksud dengan kedap air ialah kedap terhadap air dibawah pengaruh suatu tekanan
tertentu.

Gunanya dinding kedap air ialah :


a. Untuk membatasi (melokalisir) kebocoran dalam suatu ruangan jangan sampai mengalir
keruangan lain.
b. Untuk membatasi (melokalisir) bahaya kebakaran.
c. Untuk memberikan kekuatan melintang pada kapal.
Setiap kapal minimum harus mempunyai 4 buah dinding kedap air yaitu :

a) Dinding Pelanggaran.
Dinding ini merupakan dinding kedap air pertama dibelakang linggi haluan. Jarak antara dinding
pelanggaran dengan tinggi : haluan diukur pada garis muat tidak boleh kurang dari 1/20 LOA
(panjang seluruh). Kontruksi dari dinding ini dibuat lebih kuat dan lebih berat dibandingkan
dengan dinding kedap air lainnya, karena dinding pelanggaran ini dimaksudkan untuk membatasi
kerusakan atau kebocoran pada waktu kapal tabrakan.
b) Dinding kedap air didepan kamar mandi.
c) Dinding kedap air dibelakang kamar mandi.
d) Dinding kedap air buritan (after peak bulk head). Ditambah jumlah sesuai dengan kebutuhan,
tergantung pada panjang kapal. Pada kapal pengangkut zat cair (tanker) selain terdapat dinding
kedap air melintang (transvere bulk head) terdapat pula dinding kedap air memanjang
(longitudinal bulk head).

GELADAK DAN SUSUNAN GELADAK.

Selain dibagi secara melintang oleh dinding kedap air, maka lambung kapal juga dibagi secara mendatar
oleh geladak. Jumlah geladak tergantung pada ukuran kapal. Geladak dikapal dagang diberi nama
tertentu, sedangkan pada kapal perang geladak diberi nama dengan huruf besar. Geladak utama (main
deek) ialah geladak yang dipasang mulai dari buritan sampai haluan dengan tidak terputus-putus. Geladak
utama ini adalah geladak yang paling penting dan diberi tanda dengan huruf H. Geladak dibawah geladak
utama diberi tanda berurut kebawah dengan huruf J.K.L.M. dan seterusnya (huruf I dan O tidak digunakan)
geladak diatas geladak utama diberi tanda berturut-turut keatas dengan huruf G.F.E.D. dan seterusnya.
Gunanya geladak dibuat melengkung keatas ialah memperkuat kontruksi dan supaya bila ada air diatas
geladak dapat mudah mengalir ketepi untuk mempercepat pembuangan. Plat geladak secara melintang
ditumpu oleh balok geladak (deck beam) dari secara memanjang ditumpu oleh penguat geladak
memanjang (deck ginder). Balok geladak dan deck ginder ini dibuat dari bahan yang sama dengan gading-
gading.

DASAR GANDA (double bottom)

Dasar ganda merupakan geladak dari sebuah kapal dan gunanya ialah untuk membatasi bahaya kebocoran
bila kapal mengalami kebocoran dari bawah. Ruang dibawah dasar ganda (double bottom spare)
digunakan sebagai tangki bahan bakar maupun tangki air tawar, karena itu dasar ganda ini juga di sebut
tank top. Dasar ganda ini dipasang mulai dari dinding pelanggaran sampai dinding kedap air buritan dan
lebarnya ialah 0,8 lebar kapal. Bila didalam kapal terdapat dua tangki yang berbeda isinya maka diantara
kedua tangki tersebut harus dipasang tangki pemisah (Cofferdam). Cofferdam ini gunanya ialah mencegah
tercampurnya dua jenis zat cair yang berbeda bila terjadi kebocoran pada salah satu tangki. Juga sebagai
daya apung cadangan.

SUMBER : http://navale-engineering.blogspot.co.id/2012/

Material Interior Kapal


1. Lantai Kapal
Lantai Beton
Lantai dari beton digunakan pada lantai dasar kapal atau tepatnya pada bagian mesin.
Lantai ini difungsikan sebagai ruang mesin induk sehingga membutuhkan jenis bahan
lantai yang mampu menahan beban yang berat.
Ubin Keramik
Ubin keramik yang menggunakan magnesium alumina cilica relative tidak berbahaya dan
aman bagi kesehatan, rendah resiko radiasi, lebih hemat, dan lebih indah apabila
diterapkan di ruang tidur penumpang.
Karpet
Karpet memiliki keuntungan sebagai isolasi terhadap suara. Karpet yang dipasang
Lantai Vinyl
- Vinyl flooring meforze : tahan terhadap air, goresan.gesekan, tahan terhadap
kelembaban, sinar matahari, noda, benturan ekras, anti rayap.
- Tajima : dirancang khusus dapat menyerap guncangan hingga 29% sehingga
mengurangi resiko cedera.
Marine Plywood
Material tahan lama dan water based, anti jamur
Composite Fiber Cement
Campuran antara seerat fiber grade, semen Portland, pasir dan air sehingga dapat tahan
air, tahan api, lembab, mudah dibentuk, dan tahan rayap.
Polycarbonate (PC) Corrugated / Double Wall sheet
Memiliki sifat yang tembus pandang, ringan, tahan terhadap cuaca, suhu dan terutama
benturan, menjadikan polycarbonate sebagai material yang ideal untuk pengganti kaca
Patterned PS Sheet (PS Mika)
Plastic lembaran rigid jenis PS (polystrebe) bening/transparan dengan motif permukaan
bertekstur di salah satu sisinya. Sifatnya yang mudah untuk dipotong, tekuk, lem, emboss
maupun printing sablon.

2. Dinding Kapal
Fungsi dinding kapal :
o Sebagai penyekat atau penghambat suara dan sebagai perindah ruangan kapal
serta menghambat suhu panas.
o Dinding kapal terdiri atas beberapa lapis
1. Plat besi
2. Ram raman (wire mesh)
3. Cat untuk pelapis dinding
a. UV cool Sunsea protector
b. UV cool metal coat (anti karat akibat garam laut)
c. UV Cool top coat (penolak panas)
Noise Absorbtion Plasterboard
Bahan yang terbuat dari gypsum yang dikhususkan untuk mengurangi gaung (echo) dan
menyerap suara dalam ruangan.Jenis gypsum ini biasanya digunakan pada ruangan besar,
terbuka dan berplafon tinggi.
Acrylic Mirror
Memiliki sifat tahan pecah dan beratnya jauh lebih ringan daripada kaca silica biasa, dan
lentur sehingga mudah dilengkungkan sesuai dengan bentuk yang diinginkan
Aluminium Composite Pannel
ACP atau lebih dikenal ACM (Aluminium composite material) adalah panel yang terdiri
dari dua aluminium tipis
3. Atap Kapal
Enamel Steel Panel
Panel dari baja low carbon steel dengan pewarnaan yang tidak pudar, tahan gores, api
dan zat kimia selain itu tahan terhadap bocor, tkemudahan perawatan, serta mereduksi
panas dan suara sehingga cocok untuk ruangan dalam kapal.
Zincalume Panel
Panel atap dengan bahan dasar komposit seng,baja, aluminium yang tahan karat.
Finishing panel ini menggunakan cat yang dalam prosesnya dibakar hinga 250 derajat
celcius. Untuk mereduksi panas dan suara dibawah panel ditambahkan lapisan
polyethylene
4. Jendela Kapal
Frame bingkai jendela bahan aluminium extrude
Semua as tengah engsel bahan aluminium extrude tidak berpengaruh terhadap korosi
laut
Menggunakan kaca temperlite Diamond scuttle 10mm, square window 8-12mm
5. Pintu Kapal
Pintu aluminium (Weather Tight Door) satu/dua daun pintu
o Tebal plat daun pintu 2mm
o Tebal kusen 6mm
o Berisi rockwoll ROXUS density B.80
o Kaca temperlite tebal 5mm
o Engsel, handle, anak kunci (stainless steel SUS-304)
Pintu aluminium single leaf
Pintu kedap cuaca aluminium :
o Tipe sliding door
o Double glass insulating
o Anti kondensi (embun)
o Khusus ruang anjungan (wheel house)
o Kaca temperlite 5mm
o Engsel, handle, anak kunci (stainless steel SUS-304)
Pintu kedap air (water tight door)
Keterangan :
o Ukuran maksimal cut wall clear width couming (kusen) T 1700mm x L 700mm
o Tebal plat daun pintu 6mm
o Tebal plat kusen 7mm x 70mm x 50mm
o Finishing primer coat
o Bahan plat besi baja KS
o Karet seal anti bocor jenis NEOPRENE
o Semua bushing bahan kuningan + nipple grease stempet, tidak berpengaruh
terhadap korosi air laut
o Permukaan daun pintu ditekan hidrolik untuk menambah kekuatan

SUMBER : PENULIS RYAN


SUMBER http://ryaninterior24.blogspot.co.id/2016/01/pemakaian-bahan-non-kayu-untuk-interior.html
AKSES 10 SEPTEMBER 2017 PUKUL 12:16

Anda mungkin juga menyukai