SURVEY
Klasifikasi
Classification
2
Sejarah Klasifikasi
Register awal
berisi data kapal,
data pemilik,
secara sederhana
3
Maret 2021 Klasifikasi dan Survey- Rev.0-2018
Pengertian Klasifikasi
BADAN KLASIFIKASI
• Organisasi non pemerintah yang mengembengkan dan memutahirkan
standard teknik untuk pembangunan konstruksi kapal
• Atas permintaan dari pemilik Badan Klasifikasi melakukan pengkelasan
kapal sesuai dengan peraturan (rules) yg dimilikinya.
• Badan klasifikasi bertindak independen berada diantara pemilik kapal dan
perusahaan asuransi
KLASIFIKASI KAPAL
• Bertujuan untuk menentukan bahwa sebuah kapal telah dibangun
sesuai dengan peraturan tertentu dari sebuah Badan Klasifikasi
• Klasifikasi dinyatakan dalam character class dan class Notation
4
Pengertian Klasifikasi
Classification Societies are not guarantors of safety of life or property at sea or the seaworthiness of a
vessel because the Classification Society has no control over how a vessel is manned, operated and
maintained between the periodical surveys which it conducts.
5
KETENTUAN KEWAJIBAN KLASIFIKASI SESUAI SOLAS
6
Ketentuan kewajiban klasifikasi menurut peraturan Indonesia
7
Ketentuan kewajiban klasifikasi menurut peraturan Indonesia
8
Ketentuan Klasifikasi
9
Ketentuan Klasifikasi
Class Character
Class Character terdiri dari symbol pengawasan konstruksi,
symbol klasifikasi, symbol peralatan tambat, dan symbol range
service
Class Notation
Class Notation terdiri dari type notasi kapal, qualifier,
notasi special/adisional
10
Ketentuan Klasifikasi
- dibawah pengawasan BKI mengacu Rules BKI pada saat dibangun digalangan
dan/atau ditempat subkontraktor yang memasok komponen/bagian kapal
- material serta komponen memenuhi Peraturan Konstruksi BKI dan dilengkapi dengan
sertifikat dari BKI.
11
Ketentuan Klasifikasi
Lambung, instalasi mesin dan perlengkapan jangkar telah dibangun dibawah pengawasan dan sesuai
dengan Peraturan Badan Klasifikasi lain yang diakui dan kemudian dikelaskan pada BKI. Penyimpangan
dari Peraturan BKI dapat diterima.
Kapal yang dibangun tidak dibawah pengawasan BKI atau Badan Klasifikasi yang diakui tidak
mendapatkan tanda pengawasan pembangunan.
Lambang diberikan kepada kapal dimana prosedur pemberian kelasnya selain ✠, (✠) ✠ tetapi dianggap
masih memenuhi ketentuan BKI
Untuk lambung yang telah dibuktikan bahwa pelaksanaan perhitungan subdivisi dan stbilitas damage
telah tersedia dilaksanakan atau
12
Ketentuan Klasifikasi
Symbol Kelas
Lambung
A100
Lambung kapal seluruhnya memenuhi persyaratan Peraturan Konstruksi
BKI atau peraturan lain yang dianggap setara.
A90
Lambung kapal tidak seluruhnya memenuhi persyaratan Peraturan
Konstruksi BKI namun Kelas tetap dapat dipertahankan untuk periode yang
lebih perpendek dan/atau dengan selang waktu survey yang lebih pendek.
(Angka 90 menggambarkan kondisi perawatan kapal terhadap ketentuan
teknik dari BKI rule dengan memperhatikan toleransi korosi)
13
Ketentuan Klasifikasi
Mesin
SM
Instalasi mesin termasuk instalasi listrik memenuhi persyaratan
Peraturan Konstruksi BKI atau peraturan lainnya yang dianggap
setara.
A-SM
Instalasi mesin termasuk instalasi listrik untuk kapal tanpa
penggerak sendiri dan unit apung lainnya memenuhi persyaratan
Peraturan Konstruksi BKI atau peraturan lain yang dianggap setara.
14
Ketentuan Klasifikasi
Tanpa karakter
Tanpa perlengkapan jangkar, khususnya untuk tongkang tidak
berawak tidak diberi tanda perlengkapan.
(IL) or (IF) Tanda Kelas perlengkapan jangkar untuk kapal ikan sesuai
dengan “Rules for Fishing Vessels”.
(Isp) Perlengkapan jangkar untuk kapal Khusus sesuai Tabel 13.1 “Rules for
High Speed Vessel”.
15
Ketentuan Klasifikasi
Daerah pelayaran
- Symbol untuk Daerah Pelayaran
Kapal yang dibangun sesuai dengan Peraturan Konstruksi untuk
daerah Pelayaran Samudera tidak terbatas, tidak diberi tanda
Notasi daerah pelayaran. Kapal yang dibangun sesuai dengan
Peraturan Konstruksi untuk daerah pelayaran yang dibatasi,
akan diberi Notasi Daerah pelayaran terbatas yang ditambahkan
pada Tanda Kelasnya.
16
Ketentuan Klasifikasi
Daerah Pelayaran Terbatas
P,L,T,D (Untuk kapal samudera dan pedalaman)
L (Pelayaran Lokal)
Daerah pelayaran ini secara umum adalah pelayaran sepanjang pantai, dengan syarat jarak terdekat ke
pelabuhan perlindungan dan jarak dari pantai tidak melebihi 50 mil laut, serta untuk pelayaran dalam laut
tertutup, seperti perairan Kepulauan Riau. T (Pelayaran Tenang)
T (Pelayaran Tenang)
Daerah pelayaran ini terbatas pada perairan tenang, teluk, pelabuhan, atau perairan yang sejenis dimana
tidak terdapat ombak yang besar
D (Pelayaran Pedalaman)
Daerah pelayaran ini berlaku untuk kapal yang hanya digunakan di perairan pedalaman. Perairan pedalaman
meliputi:
– semua perairan pedalaman di Indonesia
– perairan lain yang sama kondisinya.
17
Ketentuan Klasifikasi
I
Daerah tidak terbatas, daerah yang cukup jauh dari garis pantai dimana kapal mengatasi keadaan darurat
dengan peralatan yang dimiliki sendiri tanpa bantuan dari luar untuk waktu yang cukup lama.
II
Daerah pelayaran sepanjang garis pantai terletak 200 Nm diukur dari pulau utama atau lepas pantai terletak
pada jarak tidak lebih dari 400 Nm dari pulau utama kepulau lainnya.
III
Daerah pelayaran sepanjang garis pantai dibatasi area dengan jarak 20 Nm diukur dari pulau utama atau dari
lepas pantai terletak tidak lebih dari 40 Nm dari pulau utama ke pulau lainnya.
IV
Daerah pelayaran antar pantai disepanjang garis pantai pada daerah yang terlindungi tidak lebih dari 3 Nm dari
pulau utama atau dari lepas pantai terletak tidak lebih dari 6 Nm dari pulau utama ke pulau lainnya.
V
Pelayaran pedalaman dan danau termasuk pelayaran siang hari sepanjang garis pantai dengan jarak tidak lebih
0,7 Nm dari lepas pantai kepulau utama
18
Ketentuan Klasifikasi
Special Notation
Special notation akan diberikan bila fitur khusus terhadap notasi kapalnya, simbol
ini berhubungan dengan karakteristik lambung, tipe tangki, sifat muatan dll.
Contoh: grab x, car carrier, crude, type 1, 1G, pusher, OT, FF
Additional Notation
Bila notasi tambahan memenuhi ketentuan yang relevan, notasi ini dapat diberikan
19
Ketentuan Klasifikasi
Qualifier
Notasi kapal dapat diberikan satu atau lebih qualifier sebagai simbol tambahan untuk
mengidentifikasikan variasi notasi kelas dan parameter desain
Qualifier terletak setelah notasi tipe kapal, beberapa qualifier dipisahkan oleh koma dan
spasi
20
Ketentuan Klasifikasi
21
Ketentuan Klasifikasi
Contoh Sertifikat kelas
22
Ketentuan Klasifikasi
CONTOH MACAM NOTASI
Oil Tanker : Notation assigned to ship constructed or adapted primarily to carry oil in bulk in its cargo spaces.
23
Ketentuan Klasifikasi
Qualifiers
− FP < 60°C : assigned to Tankers intended to carry oil in bulk having a flashpoint (closed cup test) on and below
60°C.
− FP > 60°C : Where it is intended to carry liquids having a flash point (closed cup test) above 60°C only
− ESP (enhanced survey programme): The ship's hull and piping in way of cargo area will be surveyed according to
an enhanced survey programme. This qualifier is mandatory for all Oil Tankers, Product Tankers and Chemical
Tankers of 500 GRT/GT and above.
− Double Hull : Assigned to ships which are constructed primarily for the carriage of oil in bulk, which have the
cargo tanks pro tected by a double hull which extends for the entire length of the cargo area, consisting of
double sides and double bottom spaces for the carriage of water ballast or void.
24
Ketentuan Klasifikasi
25
Ketentuan Klasifikasi
26
Ketentuan Klasifikasi
27
Ketentuan Klasifikasi
Survey Klasifikasi
28
Ketentuan Klasifikasi
29
Ketentuan Klasifikasi
Date of contract
The date of "contract for construction" of a Ship is the date on
which the contract to build the ship is signed between the
prospective owner and the building yard. This date is normally to
be declared to BKI by the ordering client applying for the
assignment of Class to new constructions
The application of the Rule and regulation for admission to new
building ship based on the contract date for construction between
the ship builder and prospective owner
The Classification of the ship does not absolve the owner, building
yard or other subcontractor from compliance with any
requirements issued by Administrations.
30
Ketentuan Klasifikasi
31
Ketentuan Klasifikasi
32
Ketentuan Klasifikasi
Untuk menjamin kesesuaian dg rule, gambar /dokumen tsb dibawah ini harus
diajukan ke BKI pusat dalam 3 rangkap atau secara elektronik, untuk pemeriksaan
dan persetujuan sebelum dimulainya pekerjaan bangunan baru.
1. Midship section 13. Longitudinal strength calculation
2. Construction profile 14 Structural fire protection
3. Deck construction4. 15 Stability calculation dll.
4. Shell expansion
5. Transverse bulkhead
6. Bottom structure
7. Engine foundation
8. Stem & stern post
9. Rudder & rudder stock
10. Hatch coaming & cover
11. Substructure
12. Welding plan
33
Ketentuan Klasifikasi
1. E/R layout
2. Stern tube & shafting system
3. Propeller
4. Ballast system
5. Bilge system
6. G. S system
7. Fire fighting system
8. L.O. System.
9. F.O. System
10. Cooling System
11. Compressed Air sytem
12. CO2 fixed fire extinguisher system
13. Hydraulic piping system
14. Wiring diagram
15. MSB
16. Power balans
34
Ketentuan Klasifikasi
35
Ketentuan Klasifikasi
36
Ketentuan Klasifikasi
Kick Of Meeting
Sebelum dimulai survey pada setiap project Bangunan baru,
BKI akan mengadakan Kick Of Meeting yang dihadiri oleh:
a. Surveyor BKI
b. Wakil pemilik ( O.S. )
c. Wakil Galangan ( petugas Q.C. )
37
Ketentuan Klasifikasi
Agenda meeting
• Fasilitas Konstruksi yang dimiliki galangan
• Tipe kapal yang akan dibangun
• Subcontractor yang terlibat
• Fungsi Quality Control System
• Inspection dan Test Plan meliputi:
- Patrol
- Review
- witness
38
Ketentuan Klasifikasi
Patrol :
Kegiatan pengawasan pembangunan kapal yang independen, tidak
terschedule, terhadap proses dan aktivitas pembangunan kapal
Review :
Kegiatan pemeriksaan dokumen untuk memastikan tracebility, identifikasi
proses pembangunan kapal sesuai ketentuan klas
Witness :
Kegiatan inspeksi terschedule sesuai ITP yang telah disetujui untuk
memastikan proses pembangunan kapal sesuai ketentuan klas
39
Ketentuan Klasifikasi
40
Ketentuan Klasifikasi
41
Ketentuan Klasifikasi
42
Ketentuan Klasifikasi
43
Ketentuan Klasifikasi
44
Ketentuan Klasifikasi
45
Ketentuan Klasifikasi
46
Ketentuan Klasifikasi
47
Ketentuan Klasifikasi
48
Ketentuan Klasifikasi
49
Ketentuan Klasifikasi
Peluncuran
Berita acara peluncuran
50
Ketentuan Klasifikasi
51
Ketentuan Klasifikasi
52
Ketentuan Klasifikasi
53
Ketentuan Klasifikasi
SEA TRIAL
• Dihadiri oleh surveyor BKI dan dilaksanakan sesuai program sea trial
Sertifikasi
• Bila keseluruhan proses penerimaan kelas bangunan baru
dinyatakan selesai, akan diterbikan sertifikat klasifikasi sementara
berlaku 1 th dan sertifikat garis muat sementara berlaku 5 bln.
• Setelah laporan survey dikirim ke BKI pusat dan setelah divalidasi,
akan diterbitkan sertifikat permanen berlaku 5th
• Dokumen pemeriksaan selama pembangunan kapal disimpan diatas
kapal sebagai Ship Construction File (SCF)
54
Ketentuan Klasifikasi
Kapal memiliki kelas dari badan klasifikasi internasional yang diakui BKI
55
Ketentuan Klasifikasi
56
Ketentuan Klasifikasi
# Overdue Survey:
57
Ketentuan Klasifikasi
Section 2.D.6: Ships in service not classed with QSCS or not classed at all
58
Ketentuan Klasifikasi
Kapal tanpa kelas atau memiliki kelas dari badan klasifikasi yg tidak
diakui BKI
• Survey penerimaan kelas dilaksanakan sesuai lingkup survey
pembaruan kelas no. IV.
• Sebelum dimulai pelaksanaan survey seluruh gambar &
dokumen telah dilaksanakan pemeriksaan secara lengkap dan
disetujui oleh BKI pusat.
59
Ketentuan Klasifikasi
60
Ketentuan Klasifikasi
61
Ketentuan Klasifikasi
62
Ketentuan Klasifikasi
63
Ketentuan Klasifikasi
64
Ketentuan Klasifikasi
• Untuk kapal Penumpang atau kpl yang mengangkut lebih dari 12 orang
penumpang survey tahunan harus dilaksanakan selambat-lambatnya
pada tgl jatuh temponya ( tidak ada jendela waktu + 3 bln )
65
Ketentuan Klasifikasi
66
Ketentuan Klasifikasi
Survey Pengedokan(DS)
67
Ketentuan Klasifikasi
• Interval diantara dua pemeriksaan alas tidak boleh lebih dari 36 bulan
68
Ketentuan Klasifikasi
69
Ketentuan Klasifikasi
70
Ketentuan Klasifikasi
71
Ketentuan Klasifikasi
Survey dalam air pengganti survey pengedokan
Kapal memiliki notasi kelas “ IW “
a. Survey dalam air ( in-water survey ) dpt dilaksanakan sebagai
pengganti survey pengedokan ( dok Antara ) atau dok yang bukan
bagian dari survey pembaruan kelas.
Survey dalam air sebagai pengganti pengedokan
Persyaratan notasi IW
3bl 3bl 3bl 3bl 3bl 3bl 3bl 3bl
IS & IW
72
Ketentuan Klasifikasi
IS & IW
73
Ketentuan Klasifikasi
Survey Antara(IS)
74
Ketentuan Klasifikasi
75
Ketentuan Klasifikasi
76
Ketentuan Klasifikasi
• Instalasi mesin
Pengukuran tersebut dibawah ini harus dilaksanakan :
a. Defleksi pipi engkol M/E
b. Defleksi pipi engkol A/E ( jika relevan )
c. Ruang main bantalan dorong aksial sistem poros
d. Ruang main bantalan dorong aksial rotor turbin utama & bantu
e. Megger test instalasi listrik
77
Ketentuan Klasifikasi
78
Ketentuan Klasifikasi
Table for Intermediate survey & docking survey tobe carried out together
Kind of Ship ->5 years ->10 years ->15 years Over 15 yrs->
Intermediate
survey to be
carried out
Bulk Carriers, Oil Not Not Required Required
together with
Tankers, and Required Required
Docking Survey
Chemical Tankers
79
Ketentuan Klasifikasi
80
Ketentuan Klasifikasi
81
Ketentuan Klasifikasi
82
Ketentuan Klasifikasi
83
Ketentuan Klasifikasi
84
Ketentuan Klasifikasi
Kick-of Meeting
85
Ketentuan Klasifikasi
86
Ketentuan Klasifikasi
87
Ketentuan Klasifikasi
88
Ketentuan Klasifikasi
The Class may be automatically suspended when the following circumstances occur:
• when ship is not operated in compliance with the rule requirements, such as in cases
of services or conditions not covered by the service Notation.
• when ship proceed with less freeboard than that assigned, or has the freeboard marks
placed on the sides in a position higher than that assigned, or in cases of units where
freeboards are not assigned the draught is greater than that assigned
• when the owner fails to inform BKI in order to submit the ship to a survey after defects
or damages affecting the Class have been detected
• when repairs, alterations or conversions affecting the Class are carried out either
without requesting the attendance of BKI or not to the satisfaction of the Surveyor.\
Suspension of Class decided by BKI takes effect from the date when the conditions
for suspension of Class are met and will remain in effect until such time as the Class
is reinstated once the due items and/or surveys have been dealt with.
90
Ketentuan Klasifikasi
91
Ketentuan Klasifikasi
92
Ketentuan Klasifikasi
93
Ketentuan Klasifikasi
94
Ketentuan Klasifikasi
d < 50 mm 3.0 mm
50 m < d < 100 mm 5.0 mm
0.01 d + 4 mm
d > 100 mm
Maximum: 6 mm
95
Ketentuan Klasifikasi
96
Ketentuan Klasifikasi
97
Ketentuan Klasifikasi
Survey Poros baling-baling pelumasan minyak dan air tawar (close loop) 1
Januari 2016
98
Ketentuan Klasifikasi
Survey poros baling – baling pelumasan minyak Metode 1
Suvey meliputi :
• Cabut poros dan periksa seluruh bagian poros, sistem kekedapan, dan
bantalan.
• Untuk baling-baling koneksi keyed dan keyless :
a. Geser baling-baling untuk menampakkan ujung depan dari tirus
poros.
b. Laksanakan NDT Pada keseluruhan keliling poros di daerah ujung
depan tirus, termasuk lubang pasak (jika ada).
Untuk poros yang dilapisi liner, NDT harus diperluas s/d ujung belakang
liner
• Untuk koneksi flange baut kopling dan radius flange harus
dilaksanakan NDT
• Pemeriksaan dan pencatatan hasil pengukuran clearance bantalan
poros
99
Ketentuan Klasifikasi
100
Ketentuan Klasifikasi
Survey poros baling – baling pelumasan minyak Metode 2
Suvey meliputi :
• Untuk baling-baling koneksi keyed dan keyles :
a. Geser baling-baling untuk menampakkan ujung depan dari tirus poros.
b. Laksanakan NDT Pada keseluruhan keliling poros di daerah ujung depan
tirus, termasuk lubang pasak (jika ada). Untuk poros yang dilapisi liner,
NDT harus diperluas s/d ujung belakang liner
• Pemeriksaan dan pencatatan hasil pengukuran keausan bantalan ( bearing
weardown )
• Verifikasi bahwa baling-baling bebas dari kerusakan yang dapat
mengakibatkan balingbaling menjadi tidak balance .
• Seal liner harus dalam kondisi memuaskan.
101
Ketentuan Klasifikasi
• Verifikasi bahwa pemasangan kembali baling-baling memuaskan termasuk
kondisi inboard seal dan outboard seal.
• Persyaratan awal tersebut dibawah ini harus diverifikasi dengan hasil
memuaskan untuk menerapkan Metode 2
a. Review catatan Servis
b. Review catatan pengujian dan analisa minyak pelumas.
c. Pemeriksaan Contoh minyak pelumas
d. Verifikasi bahwa tidak ada laporan perbaikan dengan
penggerindaan atau pengelasan terhadap poros dan/atau
baling-baling.
102
Ketentuan Klasifikasi
Survey poros baling – baling pelumasan minyak Metode 3
Suvey meliputi :
• Pemeriksaan dan pencatatan hasil pengukuran keausan
bantalan poros ( bearing weardown )
• Pemeriksaan visual seluruh bagian yang dapat dijangkau dari
sistem poros.
• Verifikasi bahwa baling-baling bebas dari kerusakan yang dapat
mengakibatkan balingbaling menjadi tidak balance .
• Seal liner harus dalam kondisi memuaskan.
• Verifikasi bahwa inboard seal dan outboard seal dalam kondisi
yang memuaskan
103
Ketentuan Klasifikasi
104
Ketentuan Klasifikasi
Interval Survey Poros Baling-baling Pelumasan Minyak dan Air tawar (Close loop)
105
Ketentuan Klasifikasi
106
Ketentuan Klasifikasi
107
Ketentuan Klasifikasi
108
Ketentuan Klasifikasi
109
Ketentuan Klasifikasi
Metode 4
Pelumasan air laut system terbuka
• Pencabutan Poros secara menyeluruh (termasuk liner, corrosion
protection) dan system kekedapan
110
Ketentuan Klasifikasi
111
Ketentuan Klasifikasi
112
Ketentuan Klasifikasi
Kondisi keselamatan :
- Suplai tenaga listrik
- Awak kapal/petugas jaga
- Peralatan pemadam kebakaran
- Perlindungan terhadap bahaya ledakan
- Peralatan keselamatan
- Sumber tenaga darurat
113
Ketentuan Klasifikasi
SURVEY PENAMBATAN
• Dilaksanakan pada periode awal/permulaan penambatan
• Lingkup survey meliputi verifikasi bahwa kondisi keselamatan, tindakan
pemeliharaan/perawatan, lokasi penambatan serta susunan
penambatan telah sesuai dengan * Program Perawatan Kapal ditambat*
yang telah disetujui BKI
• Bilamana hasil pemeriksaan memuaskan, sertifikat diendorse/diterbitkan
sebagai konfirmasi bahwa kapal telah ditambat dan selanjutnya disimpan
diatas kapal.
114
Ketentuan Klasifikasi
115
Ketentuan Klasifikasi
116
Ketentuan Klasifikasi
117