Anda di halaman 1dari 19

CARA INSPEKSI DAN

REPARASI PESAWAT UAP

Gosafe Academy
CARA INSPEKSI DAN REPARASI
PESAWAT UAP
 Merupakan hal yang wajar suatu
peralatan dalam pemakaian
mengalami suatu kerusakan ringan
maupun berat pada pesawat uap dan
diketahui dilakukan pemeriksaan
pertama/periodik
 Solusi untuk pengamanan hal tsb
perlu dilakukan tindakan reparasi
secara baik dan memenuhi syarat.
Macam-macam kerusakan

 Pelenturan
 Penipisan
 Retak /pecah dll
Reparasi dapat dilakukan
meliputi

Penambalan sebagian/penggantian
sebagian/seluruh bagian/perbaikan
dengan cara lain.
Langkah-langkah penanganan
pengawasan reparasi
1. Pengecekan secara teliti dan seksama,
sekaligus menentukan macam reparasi.
2. Untuk reparasi berat, calon pelaksana
reparasi harus mengajukan permohonan
pengesahan gambar.
3. Pengawasan pelaksanaan reparasi.
4. Pemeriksaan/pengujian serta laporan.
LATAR BELAKANG
INSPEKSI
1. Pesawat Uap adalah :
Suatu pesawat cukup berbahaya bila terjadi
peledakan dan hal ini dapat terjadi pada tahap
perencanaan, pembuatan dan pengoperasian yg
salah
2. Menjamin pesawat uap selalu baik pakai salah
satu cara harus diadakan :
Melakukan inspeksi rutin sesuai ketentuan.
3. Untuk keseragaman inspeksi perlu mengikuti
prosedure pemeriksaan yg berkala.
4. Inspeksi adalah :
Sesuatu keahlian khusus maka orang-orang
melakukan hanya yg sudah mendapatkan
legalisasi dari yg berwenang.
REPARASI

1. Boiler adalah suatu pesawat yg dapat


mengalami kerusakan akibat dari
pemakaian pada bagian-bagian tertentu
dan masih dapat diadakan perbaikan.
2. Reparasi boiler hanya dapat dikerjakan
oleh orang/badan usaha yg
berkemampuan dibidangnya dan telah
mendapatkan SKT Depnakertrans RI.
B. DASAR HUKUM

1. UU UAP TH 1930
2. PERATURAN UAP TH 1930
PEMERIKSAAN DAN
PENGUJIAN
KATEGORI INSPEKSI
PESAWAT UAP
1.Pemeriksaan Pertama
 Penelitian dokumen (pembuatan)
 Mencocokan gambar konstruksi dengan
pesawat tsb(dimension, jumlah pipa)
 Pemeriksaan visual bagian luar dan dalam
(kebersihan, kerak, retak)
 Pemadatan dengan air dingin (bocoran
dan perubahan bentuk menetap)
 Percobaan test uap (appendages
berfungsi)
2. Pemeriksaan Ulang

 Pemeriksaan akte ijin syarat


pemeriksaan awal apa telah
dilaksanakan.
 Pemeriksaan visual bagian luar dan
dalam pada bahan pipa-pipa, ruang
bakar, lorong api dsb.
3. Pemeriksaan Khusus

Boiler yang berumur > 35 Th.


Diambil sampel PB ukuran 100-200
mm untuk diuji sifat mekanisnya
(tarik,bending, pukul takik, carpy).
Pemeriksaan boiler yg berumur
> 70 Th
 Pemeriksaan visual pada bagian luar dan
dalam semua badan tube plate pipa-pipa,
lorong api dan appendages
 Pengukuran ketebalan plat, pipa, dsb
 Pengujian kekerasan, kuat tarik, struktur
material
 Melakukan perhitungan kekuatan kembali
 Pengujian pemadatan
Pemeriksaan karena
peledakan.

 Pemeriksaan Dokumen (AI) syarat


yg ditentukan.
 Pengambilan sample dari yg pecah
 Penyelidikan sebab-sebab dari
peledakan
Pemeriksaan dan pengujian pesawat
yg tidak mempunyai identitas
 Pengambilan sample dari shell dan pipa
sebagai pengganti sertifikat.
 Pengujian bagian lain seperti sambungan
las dengan NDT, ketebalan plat, pipa dsb.
 Pembuatan gambar konstruksi
 Pemeriksaan visual pada bagian
luar/dalam.
 Pemeriksaan semua alat appendages
 Pengujian hidrostatic
 Percobaan dengan uap.
Reparasi ringan meliputi :
 Penggantian pipa air/api
 Pengelasan karena kebocoran –
kebocoran dan tempat-tempat
karena korosi, abrasi.
 Apabila sudah selesai pekerjaan
dilakukan NDT.
 Pekerjaan tersebut dilakukan oleh
orang-orang yg sudah ahli dan
mendapatkan penunjukan.
Reparasi berat meliputi :
Shell, tube plate, lorong api dan pipa api/air dengan
jumlah besar dengan ketentuan sebagai
berikut :
1. Membuat perencanaan gambar reparasi yg
disyahkan.
2. Membuat prosedure reparasi dan WPS – PQR
3. Menyiapkan peralatan dan tenaga ahli yg
bersertifikat / welder
4. Sambungan las di NDT dan hidrostatic
5. Pembuatan berita acara reparasi dan pengisian
buku A.I

Anda mungkin juga menyukai