Anda di halaman 1dari 44

PENGANTAR TEKNIK PERMINYAKAN DAN PANAS BUMI (3 sks)

III. PENGANTAR PENILAIAN FORMASI


KULIAH MINGGU IX-X

Dosen:
Dr. Ir. Sudarmoyo, SE. MS
Ir. Agus Widiyarso, MT.
Ir. Sunindyo, MT
DR. Ir. Nur Suharcaryo, MT
Ir. Avianto Kabul P., MT.
Ir. Joko Pamungkas, MT, IPM
Bab V PENGANTAR PENILAIAN FORMASI Minggu IX-X 1
Materi Kuliah PTPP
No. Materi Minggu ke-

I PENDAHULUAN 1
II PENGANTAR PETROLEUM GEOLOGY 2
III PENGANTAR TEKNIK RESERVOIR 3-4
IV PENGANTAR TEKNIK PEMBORAN 5-6
RINGKASAN/LAIN-LAIN 7
UJIAN TENGAH SEMESTER 8
V PENGANTAR PENILAIN FORMASI 9-10
VI PENGANTAR TEKNIK PRODUKSI 11-12
VII PENGANTAR PERLATAN OFFSHORE 13
VIII PENGANTAR EKSPOITASI PANAS BUMI 14
IX PENGANTAR METODE PEROLEHAN MINYAK 15
TAHAP LANJUT
UJIAN AKHIR SEMESTER
Bab V PENGANTAR PENILAIAN FORMASI
16
Minggu IX-X 2
Materi Kuliah, Lanjutan
Minggu Pokok bahasan dan
ke- subpokok bahasan
V. PENGANTAR PENILAIAN FORMASI
9 & 10 1. PENDAHULUAN
2. DRILLING LOG
3. CORING
4. WIRELINE LOG
5. WELL TESTING

Bab V PENGANTAR PENILAIAN FORMASI Minggu IX-X 3


1. PENDAHULUAN

Bab V PENGANTAR PENILAIAN FORMASI Minggu IX-X 4


1. PENDAHULUAN…..
Tujuan dari Penilaian Formasi
Penemuan reservoir hidrokarbon pertama kali ditentukan dari
kegiatan eksplorasi yang menggunakan data geologi dan seismik,
serta penilaian formasi dilakukan setelah terdapat lubang bor untuk
membuktikan terdapatnya hidrokarbon pada suatu cekungan.
Beberapa disiplin ilmu yang terkait dalam masalah ini adalah :
Geophysicist, memerlukan data time-depth yang diperlukan untuk
mengkalibrasi data konvensional seismik dan VSP survey.
Geologist, memerlukan data stratigrafi dan formasi, struktur dan
kenampakan stuktur, mineralogi dan formasi yang ditembus oleh
mata bor.
Reservoir Engineer, memerlukan data vertikal maupun horisontal
baik porositas maupun permeabilitas, kandungan fluida serta
recoverability.
Production Engineer, memerlukan karakteristik batuan serta fluida
dan tekanan reservoir.
Secara umum well logging dapat digunakan untuk mengukur
parameter-parameter reservoar, antara lain : porositas, permeabilitas,
saturasi air, tipe hidrokarbon, litologi, kemiringan formasi, lingkungan
sedimentasi dan waktu tempuh (travel time) gelombang pada formasi

Bab V PENGANTAR PENILAIAN FORMASI Minggu IX-X 5


1. PENDAHULUAN…..
Jenis-jenis Well Logging
Jenis-jenis well logging yang digunakan pada saat ini dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Permeability and Lithology Indicators, meliputi : spontaneous
potensial (SP), natural gamma ray, spectral gamma ray
b. Formation Fluid Content Indicators, meliputi : induction, laterolog,
micro-focused (microresistivity), pulse neutron.
c. Porosity Indicators, meliputi : sonic (acoustic), density-spectral
density, neutron
d. Reservoir Geometry and Bedding Indicators, meliputi : dipmeter,
circumference acoustic scanning, borehole gravimeter, ultra long
spacing electric.
Prinsip dari well logging adalah menurunkan suatu tool electronics ke
dalam lubang bor melalui kabel, sehingga sering disebut sebagai
Wireline Logging.
Sinyal dikirim dari peralatan elektronik ke formasi dan diterima oleh
peralatan sensor dan dikirimkan ke surface sinyal processor melaui
kabel taransmisi dan dicatat pada peralatan khusus (film, tape) yang
selanjutnya ditampilkan dalam bentuk gambar-gambar kurva.

Bab V PENGANTAR PENILAIAN FORMASI Minggu IX-X 6


1. PENDAHULUAN…..
WIRELINE LOG (LOGGING)…
Parameters yang dilogging
Jenis Loging Parameter

1. GR Merekam kandungan Radioaktif batuan

2. Resistivity Merekam sifat kelistrikan fluida

3. Density Merekam densitas batuan dan fluida

4. Neutron Merekam kandungan Hidrogen index

5. Sonic Merekam cepat rambat gelombang suara


melalui batuan

Bab V PENGANTAR PENILAIAN FORMASI Minggu IX-X 7


2. DRILLING LOG

Drilling log adalah merupakan serangkaian pencatatan


data bawah permukaan yang diperoleh selama operasi
pemboran berlangsung.

Pencatatan data pada proses pemboran ini berupa:


beban di atas pahat (WOB), kecepatan putaran bit (rpm),
laju pemboran, lumpur, jenis batuan formasi yang
ditembus, problema yang terjadi, dan sebagainya.

Metoda Drilling Log:


A. Driller’s Log
B. Mud log
C. Cutting Log
D. Measurement While Drilling (MWD)
E. LoggingWhile Drilling (MWD)

Bab V PENGANTAR PENILAIAN FORMASI Minggu IX-X 8


2. DRILLING LOG

A. DRILLER’S LOG
(DRILLING TIME LOG)
Drilling time log merupakan
suatu pencatatan sumur yang
kontinyu mengenai laju
pemboran (dalam waktu) untuk
setiap feet sepanjang
kedalaman lubang bor,
terutama mengenai segala
sesuatu yang berhubungan
dengan proses pengeboran
sumur minyak ataupun gas.

Bab V PENGANTAR PENILAIAN FORMASI Minggu IX-X 9


2. DRILLING LOG

B. MUD LOG

Mud log merupakan hasil


analisa terhadap lumpur
bor setelah di sirkulasikan.

Tujuan dari analisa ini


adalah untuk menyelidiki
adanya tanda-tanda
hidrokarbon (minyak/gas)
yang terbawa oleh
sirkulasi lumpur ke
permukaan sewaktu
pemboran berlangsung.

Bab V PENGANTAR PENILAIAN FORMASI Minggu IX-X 10


2. DRILLING LOG

C. CUTTING LOG

Analisa Cutting digunakan untuk menentukan tanda-tanda


adanya minyak atau gas dan juga untuk diskripsi lithologi
batuan.

Dari analisa cutting ini dapat dibuat korelasi antara hasil


diskripsi sampel dengan kedalaman.

Bab V PENGANTAR PENILAIAN FORMASI Minggu IX-X 11


2. DRILLING LOG

D. MEASUREMENT WHILE DRILLING (MWD)


Measurement While Drilling ialah pengukuran karakteristik formasi pada saat
pemboran sedang berlangsung.
Biasanya digunakan untuk pemboran sumur-sumur berarah atau miring,
sehingga dapat mengurangi kegiatan operasi tripping serta dapat menghemat
waktu pemboran.

Bab V PENGANTAR PENILAIAN FORMASI Minggu IX-X 12


2. DRILLING LOG

E. LOGGING WHILE DRILLING (LWD)

Logging While Drilling


ialah logging yang
dilakukan pada saat
pemboran sedang
berlangsung, dimana
peralatan logging
terletak diatas bit.

Bab V PENGANTAR PENILAIAN FORMASI Minggu IX-X 13


3. CORING

Coring adalah suatu usaha untuk mendapatkan contoh batuan


(core) dari formasi dibawah permukaan untuk dianalisa sifat
fisik batuan secara langsung.

Sedangkan analisa core adalah kegiatan pengukuran sifat-sifat


fisik batuan yang dilakukan di laboratorium terhadap contoh
batuan.

Pada prinsipnya ada dua metoda coring yang umum dilakukan di


lapangan, yaitu :
A. Bottom Hole Coring
B. Sidewall Coring

Bab V PENGANTAR PENILAIAN FORMASI Minggu IX-X 14


3. CORING

A. BOTTOM HOLE CORING


Yaitu cara pengambilan
core yang dilakukan pada
waktu pemboran
berlangsung.

Pada metoda bottom hole


coring mempergunakan
Core Bit
core bit, sejenis pahat
yang ditengahnya
terbuka dan mempunyai
sejenis pemotong pahat.

Bottom Hole Coring


Bab V PENGANTAR PENILAIAN FORMASI Minggu IX-X 15
3. CORING

B. SIDEWALL CORING

Yaitu cara pengambilan core yang


dilakukan setelah operasi pemboran
selesai atau pada waktu pemboran
berhenti.

Pengambilan core dengan teknik


sidewall coring dilakukan pada dinding
dari lubang bor.

Bab V PENGANTAR PENILAIAN FORMASI Minggu IX-X 16


4. WIRELINE LOG (LOGGING)

A. Electric Log : - Spontaneous Potential (SP) Log


- Resistivity Log

B. Acoustic Log : - Sonic Log

C. Radioactive Log : - Gamma Ray Log


- Neutron Log
- Density Log

Bab V PENGANTAR PENILAIAN FORMASI Minggu IX-X 17


4.A. Electric Log
1. Spontaneous Potential (SP) Log

SP log merupakan pencatatan perbedaan potensial antara


elektrode tetap di permukaan dengan elektrode yang
bergerak di dalam lubang bor, terhadap kedalaman lubang
bor.

Kegunaan dari log SP adalah untuk :


1. Identifikasi lapisan-lapisan permeabel
2. Mencari batas-batas lapisan permeabel dan korelasi
antar sumur berdasarkan batasan lapisan itu.
3. Menentukan nilai resistivitas air formasi, Rw
4. Memberikan indikasi kualitatif lapisan serpih

Bab V PENGANTAR PENILAIAN FORMASI Minggu IX-X 18


4.A. Electric Log
1. Spontaneous Potential (SP) Log…

Hasil rekaman SP Log

Bab V PENGANTAR PENILAIAN FORMASI Minggu IX-X 19


4.A. Electric Log
2. Resistivity Log

Resistivity log adalah suatu


alat yang dapat mengukur
tahanan batuan formasi
beserta isinya, yang mana
tahanan ini tergantung pada
porositas efektif, salinitas
air formasi, dan banyaknya
hidrokarbon dalam pori
batuan.

Hasil rekaman Resistivity Log

Bab V PENGANTAR PENILAIAN FORMASI Minggu IX-X 20


4.B. Sonic Log

Sonic log digunakan untuk mengukur porositas batuan formasi


dengan cara mengukur interval transite time, yaitu waktu yang
dibutuhkan oleh gelombang suara untuk merambat didalam
batuan formasi sejauh satu feet.

Bab V PENGANTAR PENILAIAN FORMASI Minggu IX-X 21


Hasil rekaman Sonic Log Peralatan Sonic Log

Bab V PENGANTAR PENILAIAN FORMASI Minggu IX-X 22


4.C. Radioactive Log
1. Gamma Ray Log

Gamma Ray Log adalah suatu kurva dimana kurva


tersebut menunjukkan besaran intensitas radioaktif yang
ada dalam formasi.

Kegunaan log Gamma Ray :


1. Evaluasi kandungan serpih
2. Menentukan lapisan permeabel
3. Evaluasi biji mineral yang radioaktif
4. Evaluasi lapisan mineral yang bukan radioaktif
5. Korelasi log pada sumur berselubung
6. Korelasi antar sumur

Bab V PENGANTAR PENILAIAN FORMASI Minggu IX-X 23


Peralatan Gamma Ray Log

Hasil rekaman Gamma Ray Log

Bab V PENGANTAR PENILAIAN FORMASI Minggu IX-X 24


4.C. Radioactive Log
2. Neutron Log

Prinsip kerja dari alat ini yaitu menembakkan partikel neutron


berenergi tinggi kedalam formasi secara terus menerus dan
konstan dari suatu sumber radioaktif.

Neutron log ini dapat digunakan sebagai porosity tool pada


batuan dengan porositas rendah sampai sedang, dan dapat juga
digunakan untuk korelasi batuan.

Bab V PENGANTAR PENILAIAN FORMASI Minggu IX-X 25


Neutron

Hasil rekaman Neutron Log Peralatan Neutron Log

Bab V PENGANTAR PENILAIAN FORMASI Minggu IX-X 26


4.C. Radioactive Log
3. Density Log

Density Log adalah kurva yang menunjukkan besarnya


densitas (bulk density) dari batuan yang ditembus lubang
bor.

Kegunaan log Density :


1. Menentukan besarnya porositas
2. Mendeteksi adanya hidrokarbon atau air bersama-
sama dengan neutron log
3. Menentukan besarnya densitas hidrokarbon
4. Membantu didalam evaluasi lapisan shaly

Bab V PENGANTAR PENILAIAN FORMASI Minggu IX-X 27


Density

Peralatan Density Log

Hasil rekaman Density Log

Bab V PENGANTAR PENILAIAN FORMASI Minggu IX-X 28


Contoh Interpretasi Kualitatif Ideal
Kurva Kombinasi Log GR-Res-Density-Neutron

Neutron

Density

Bab V PENGANTAR PENILAIAN FORMASI Minggu IX-X 29


Kurva Kombinasi Log GR-Res-Density-Neutron

1. Tight non-reservoir: Right-Right-Right-Right.

Bab V PENGANTAR PENILAIAN FORMASI Minggu IX-X 30


Kurva Kombinasi Log GR-Res-Density-Neutron

2. Shale: Right-Right-Right-Left.

Bab V PENGANTAR PENILAIAN FORMASI Minggu IX-X 31


Kurva Kombinasi Log GR-Res-Density-Neutron

3. Low porosity (tight) resesvoir: Left-Right-Right-Right.

Bab V PENGANTAR PENILAIAN FORMASI Minggu IX-X 32


Kurva Kombinasi Log GR-Res-Density-Neutron

4. Water bearing reservoir: Left-Left-Left-Left

Bab V PENGANTAR PENILAIAN FORMASI Minggu IX-X 33


Kurva Kombinasi Log GR-Res-Density-Neutron

5. Oil bearing reservoir: Left-Right-Left-Left

Bab V PENGANTAR PENILAIAN FORMASI Minggu IX-X 34


Kurva Kombinasi Log GR-Res-Density-Neutron

6. Gas reservoir: Left-Left-Left-Right

Bab V PENGANTAR PENILAIAN FORMASI Minggu IX-X 35


Ringkasan Interpretasi Kualitatif Log

Gamma Ray Resistivity Density Neutron


Tight non-reservoir Right Right Right Right
Shale Right Right Right Left
Low porosity (tight) Left Right Right Right
resesvoir
Water bearing Left Left Left Left
reservoir
Oil bearing reservoir Left Right Left Left
Gas reservoir Left Right Left Left

Bab V PENGANTAR PENILAIAN FORMASI Minggu IX-X 36


Contoh Composite Log

Bab V PENGANTAR PENILAIAN FORMASI Minggu IX-X 37


5. WELL TESTING

Well testing adalah penentuan kemampuan suatu lapisan


reservoar atau formasi untuk berproduksi.

Informasi penting yang akan diperoleh antara lain :


permeabilitas, skin factor, tekanan reservoar, kemampuan
suatu reservoar dan lain sebagainya

Bab V PENGANTAR PENILAIAN FORMASI Minggu IX-X 38


5. WELL TESTING

A. PRESSURE BUILD UP TESTING

Pressure build-up adalah suatu teknik pengujian transien


tekanan yang paling dikenal dan banyak dilakukan orang.

Pada dasarnya, pengujian ini dilakukan dengan


memproduksikan sumur selama suatu selang tertentu
dengan laju alir yang tetap, kemudian menutup sumur
tersebut.

Bab V PENGANTAR PENILAIAN FORMASI Minggu IX-X 39


5. WELL TESTING

B. PRESSURE DRAWDOWN TESTING

Pressure Drawdown Testing adalah suatu pengujian


dengan jalan membuka sumur dan mempertahankan laju
produksi tetap selama pengujian berlangsung.

Sebelum pembukaan sumur, tekanan hendaknya seragam


di seluruh reservoar, yaitu dengan cara menutup sumur
sementara waktu agar dicapai keseragaman tekanan di
reservoar tersebut.

Bab V PENGANTAR PENILAIAN FORMASI Minggu IX-X 40


5. WELL TESTING

C. PRODUCTION TEST

Pengukuran data produksi dimaksudkan untuk


mengetahui besarnya produksi tiap sumur, yaitu produksi
air, minyak dan gas. Dengan demikian selanjutnya dapat
dihitung besarnya Water Oil Ratio (WOR) maupun Gas Oil
Ratio (GOR).

Bab V PENGANTAR PENILAIAN FORMASI Minggu IX-X 41


5. WELL TESTING

D. DELIVERABILITY

Yaitu penurunan laju produksi terhadap tekanan


reservoar, sebagai akibat berlangsungnya proses
“Depletion” dari suatu reservoar gas.

Untuk memperoleh deliverability ini dapat dilakukan


dengan tiga macam test, yaitu :
•Back pressure
•Isochronal
•Modified Isochronal

Bab V PENGANTAR PENILAIAN FORMASI Minggu IX-X 42


Back Pressure Test Isochronal Test

Modified Isochronal

Bab V PENGANTAR PENILAIAN FORMASI Minggu IX-X 43


MATUR NUWUN

Bab V PENGANTAR PENILAIAN FORMASI Minggu IX-X 44

Anda mungkin juga menyukai