Anda di halaman 1dari 34

PENGANTAR

PENILAIAN FORMASI

• PENDAHULUAN
• DRILLING LOG
• CORING
• WIRELINE LOG
• WELL TESTING

Pengantar Penilaian Formasi 1


DRILLING LOG
Drilling log adalah merupakan serangkaian pencatatan data
bawah permukaan yang diperoleh selama operasi
pemboran berlangsung.
Pencatatan data pada proses pemboran ini berupa :
beban di atas pahat (WOB), kecepatan putaran bit (rpm),
laju pemboran, lumpur, jenis batuan formasi yang
ditembus, problema yang terjadi, dan sebagainya.
Metoda Drilling Log :
– Driller’s Log
– Mud log
– Cutting Log
– Measurement While Drilling (MWD)
– LoggingWhile Drilling (MWD)

Pengantar Penilaian Formasi 2


DRILLER’S LOG
(DRILLING TIME LOG)
Drilling time log merupakan suatu pencatatan
sumur yang kontinyu mengenai laju pemboran
(dalam waktu) untuk setiap feet sepanjang
kedalaman lubang bor, terutama mengenai segala
sesuatu yang berhubungan dengan proses
pengeboran sumur minyak ataupun gas.

Pengantar Penilaian Formasi 3


Drilling Log DATA

REALTIME DATA
- RATEOF PENETRATION
- ROTATION PER MINUTE
- WEIGHT ON BIT + WEIGHT ON HOOK
- STANDPIPE PRESSURE
- FLOW RATE
- TORQUE

- MUD WEIGHT IN
- MUD TEMP IN

LAGTIME DATA
- GAS
- CUTTINGS
- MUD WEIGHT OUT
- MUD TEMP OUT

4
MUDLOGGING

Suatu metode untuk memonitor dan mencatat mud & drilling


parameter yang dapat digunakan sebagai data awal untuk
mendeteksi reservoir/hidrokarbon selama pada saat proses
pemboran

5
MUDLOGGING SENSORS

SENSORS

6
CUTTING LOG
Analisa Cutting digunakan untuk menentukan
tanda-tanda adanya minyak atau gas dan juga
untuk diskripsi lithologi batuan.
Dari analisa cutting ini dapat dibuat korelasi antara
hasil diskripsi sampel dengan kedalaman.

Pengantar Penilaian Formasi 5


MEASUREMENT WHILE
DRILLING (MWD)
Measurement While Drilling ialah pengukuran
karakteristik formasi pada saat pemboran sedang
berlangsung.
Biasanya digunakan untuk pemboran sumur-sumur
berarah atau miring, sehingga dapat mengurangi
kegiatan operasi tripping serta dapat menghemat
waktu pemboran.

Pengantar Penilaian Formasi 6


LOGGING WHILE DRILLING
(LWD)

Logging While Drilling ialah logging yang


dilakukan pada saat pemboran sedang
berlangsung, dimana peralatan logging
terletak diatas bit.

Pengantar Penilaian Formasi 7


CORING
Coring adalah suatu usaha untuk mendapatkan
contoh batuan (core) dari formasi dibawah
permukaan untuk dianalisa sifat fisik batuan
secara langsung.
Sedangkan analisa core adalah kegiatan
pengukuran sifat-sifat fisik batuan yang dilakukan
di laboratorium terhadap contoh batuan.
Pada prinsipnya ada dua metoda coring yang
umum dilakukan di lapangan, yaitu :
– Bottom Hole Coring
– Sidewall Coring
Pengantar Penilaian Formasi 8
BOTTOM HOLE CORING
Yaitu cara pengambilan core
yang dilakukan pada waktu
pemboran berlangsung. Pada
metoda bottom hole coring
mempergunakan core bit,
sejenis pahat yang
Core Bit
ditengahnya terbuka dan
mempunyai sejenis pemotong
pahat.

Bottom Hole Coring


Pengantar Penilaian Formasi 9
SIDEWALL CORING
Yaitu cara pengambilan
core yang dilakukan
setelah operasi
pemboran selesai atau
pada waktu pemboran
berhenti. Pengambilan
core dengan teknik
sidewall coring dilakukan
pada dinding dari lubang
bor.
Sidewall Coring
Pengantar Penilaian Formasi 10
WIRELINE LOG (LOGGING)
Electric Log : - Spontaneous Potential (SP) Log
- Resistivity Log

Acoustic Log : - Sonic Log

Radioactive Log : - Gamma Ray Log


- Neutron Log
- Density Log

Pengantar Penilaian Formasi 11


Spontaneous Potential (SP) Log
SP log merupakan pencatatan perbedaan potensial antara
elektrode tetap di permukaan dengan elektrode yang
bergerak di dalam lubang bor, terhadap kedalaman lubang
bor.
Kegunaan dari log SP adalah untuk :
1.Identifikasi lapisan-lapisan permeabel
2.Mencari batas-batas lapisan permeabel dan korelasi
antar sumur berdasarkan batasan lapisan itu.
3.Menentukan nilai resistivitas air formasi, Rw
4.Memberikan indikasi kualitatif lapisan serpih

Pengantar Penilaian Formasi 12


Hasil rekaman SP Log
Pengantar Penilaian Formasi 13
Resistivity Log
Resistivity log adalah
suatu alat yang dapat
mengukur tahanan
batuan formasi beserta
isinya, yang mana
tahanan ini tergantung
pada porositas efektif,
salinitas air formasi, dan
banyaknya hidrokarbon
dalam pori batuan.

Hasil rekaman Resistivity Log


Pengantar Penilaian Formasi 14
Sonic Log
Sonic log digunakan untuk mengukur porositas
batuan formasi dengan cara mengukur interval
transite time, yaitu waktu yang dibutuhkan oleh
gelombang suara untuk merambat didalam
batuan formasi sejauh satu feet.

Pengantar Penilaian Formasi 15


Hasil rekaman Sonic Log Peralatan Sonic Log

Pengantar Penilaian Formasi 16


Gamma Ray Log
Gamma Ray Log adalah suatu kurva dimana kurva
tersebut menunjukkan besaran intensitas radioaktif yang
ada dalam formasi.

Kegunaan log Gamma Ray :


1. Evaluasi kandungan serpih
2. Menentukan lapisan permeabel
3. Evaluasi biji mineral yang radioaktif
4. Evaluasi lapisan mineral yang bukan radioaktif
5. Korelasi log pada sumur berselubung
6. Korelasi antar sumur

Pengantar Penilaian Formasi 17


Peralatan Gamma Ray Log

Hasil rekaman Gamma Ray Log

Pengantar Penilaian Formasi 18


Neutron Log
Prinsip kerja dari alat ini yaitu menembakkan partikel
neutron berenergi tinggi kedalam formasi secara terus
menerus dan konstan dari suatu sumber radioaktif.

Neutron log ini dapat digunakan sebagai porosity tool pada


batuan dengan porositas rendah sampai sedang, dan dapat
juga digunakan untuk korelasi batuan.

Pengantar Penilaian Formasi 19


Hasil rekaman Neutron Log Peralatan Neutron Log

Pengantar Penilaian Formasi 20


Density Log
Density Log adalah kurva yang menunjukkan
besarnya densitas (bulk density) dari batuan yang
ditembus lubang bor.
Kegunaan log Density :
1.Menentukan besarnya porositas
2.Mendeteksi adanya hidrokarbon atau air
bersama-sama dengan neutron log
3.Menentukan besarnya densitas hidrokarbon
4.Membantu didalam evaluasi lapisan shaly

Pengantar Penilaian Formasi 21


Peralatan Density Log

Hasil rekaman Density Log

Pengantar Penilaian Formasi 22


Composite Log

Pengantar Penilaian Formasi 23


CONTOH MASTERLOG

26
CONTOH MASTERLOG

27
PROSES PEMBUATAN MASTERLOG

28
WELL TESTING
Well testing adalah penentuan kemampuan suatu
lapisan reservoar atau formasi untuk berproduksi.

Informasi penting yang akan diperoleh antara lain :


permeabilitas, skin factor, tekanan reservoar,
kemampuan suatu reservoar dan lain sebagainya

Pengantar Penilaian Formasi 24


PRESSURE BUILD UP TESTING
Pressure build-up adalah suatu teknik pengujian
transien tekanan yang paling dikenal dan banyak
dilakukan orang.
Pada dasarnya, pengujian ini dilakukan dengan
memproduksikan sumur selama suatu selang
tertentu dengan laju alir yang tetap, kemudian
menutup sumur tersebut.

Pengantar Penilaian Formasi 25


PRESSURE DRAWDOWN TESTING

Pressure Drawdown Testing adalah suatu


pengujian dengan jalan membuka sumur dan
mempertahankan laju produksi tetap selama
pengujian berlangsung.
Sebelum pembukaan sumur, tekanan hendaknya
seragam di seluruh reservoar, yaitu dengan cara
menutup sumur sementara waktu agar dicapai
keseragaman tekanan di reservoar tersebut.

Pengantar Penilaian Formasi 26


PRODUCTION TEST
Pengukuran data produksi dimaksudkan untuk
mengetahui besarnya produksi tiap sumur, yaitu
produksi air, minyak dan gas. Dengan demikian
selanjutnya dapat dihitung besarnya Water Oil
Ratio (WOR) maupun Gas Oil Ratio (GOR).

Pengantar Penilaian Formasi 27


DELIVERABILITY

Yaitu penurunan laju produksi terhadap tekanan


reservoar, sebagai akibat berlangsungnya proses
“Depletion” dari suatu reservoar gas.

Untuk memperoleh deliverability ini dapat


dilakukan dengan tiga macam test, yaitu :
•Back pressure
•Isochronal
•Modified Isochronal

Pengantar Penilaian Formasi 28


Back Pressure Test Isochronal Test

Modified Isochronal
Pengantar Penilaian Formasi 29

Anda mungkin juga menyukai