Anda di halaman 1dari 3

B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

A. Pengertian B3
Menurut PP No. 74 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), yang dimaksud
dengan Bahan Berbahaya dan Beracun atau disingkat B3
adalah bahan karena sifatnya dan atau konsentrasinya dan
atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak
lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia
serta makhluk hidup lainnya.

B. Peraturan Terkait Pengelolaan B3


 Undang - Undang RI No. 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup bahwa "Setiap orang yang memasukkan ke
dalam wilayah Negara Kesatuan republik Indonesia, menghasilkan,
mengangkut, mengedarkan, menyimpan, mamanfaatkan, membuang,
mengolah, dan.atau menimbun B3 wajib melakukan pengelolaan B3"
 Peraturan Pemerintah No.74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan
Berbahaya dan Beracun
 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 03 Tahun 2008 tentang
Tata Cara Pemberian Simbol dan Label Bahan Berbahaya dan Beracun.
 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 Tahun 2010 tentang
Penggunaan Sistem Elektronik Registrasi Bahan Berbahaya dan Beracun
dalam kerangka Indonesia National Single Window di Kementerian
Lingkungan Hidup.

C. Klasifikasi B3
 B3 yang dapat dipergunakan;

 B3 yang dilarang dipergunakan; dan

 B3 yang terbatas dipergunakan.

D. Simbol B3 sesuai dalam PermenLH No. 3 tahun 2008


Label B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya) secara umum merujuk pada Globally
Harmonized System - United Nations (GHS) yang diterbitkan oleh PBB
(Perserikatan Bangsa - Bangsa).
Terdapat 9 (sembilan) Klasifikasi Bahan (Material) Berbahaya / B3 (Beracun dan
Berbahaya), antara lain :
1. Pengoksidasi (Oxidizing)
Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang dapat melepaskan
banyak panas atau menimbulkan api ketika bereaksi dengan
bahan kimia lainnya, terutama bahan bahan yang sifatnya
mudah terbakar meskipun dalam keadaan hampa udara
2. Mudah menyala (flammable)
Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang memiliki
karakteristik sebagai berikut :
 Terbakar karena kontak dengan udara pada temperatur
ambien;
 Gas yang mudah terbakar pada suhu dan tekanan normal;
 Mengeluarkan gas yang sangat mudah terbakar dalam
jumlah yang berbahaya, jika bercampur atau kontak
dengan air atau udara lembab;
 Padatan atau cairan yang memiliki titik nyala di bawah
0oC dan titik didih lebih rendah atau sama dengan 35oC;
 Padatan atau cairan yang memiliki titik nyala 0oC –
21oC;
3. Beracun (toxic)
Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang memiliki
karakteristik sebagai berikut:
Sifat racun bagi manusia, yang dapat menyebabkan keracunan
atau sakit yang cukup serius apabila masuk ke dalam tubuh
melalui pernafasan, kulit atau mulut.Penentuan tingkat sifat
racun ini didasarkan atas uji LD 50 (amat sangat beracun,
sangat beracun dan beracun); dan/atau Sifat bahaya toksisitas
akut
4. Berbahaya (harmful)
Simbol ini untuk menunjukkan suatu bahan baik berupa
padatan, cairan ataupun gas yang jika terjadi kontak atau
melalui inhalasi ataupun oral dapat menyebabkan bahaya
terhadap kesehatan sampai tingkat tertentu

5. Iritasi (irritant)
Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang memiliki
karakteristik sebagai berikut:
 Padatan maupun cairan yang jika terjadi kontak secara
langsung dan/atau terus menerus dengan kulit atau
selaput lendir dapat menyebabkan iritasi atau
peradangan;
 Toksisitas sistemik pada organ target spesifik karena
paparan tunggal dapat menyebabkan iritasi pernafasan,
mengantuk atau pusing;
6. Korosif (corrosive)
Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang memiliki
karakteristik sebagai berikut:
 Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit;
 Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja
SAE 1020 dengan laju korosi > 6,35 mm/tahun dengan
temperatur pengujian 55 oC; dan/atau

 Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk B3


bersifat asam dan sama atau lebih besar dari 12,5 untuk
B3 yang bersifat basa
7. Berbahaya bagi lingkungan (dangerous for environment)
Simbol ini untuk menunjukkan suatu bahan yang dapat
menimbulkan bahaya terhadap lingkungan Bahan kimia ini
dapat merusak atau menyebabkan kematian pada ikan atau
organisme aquatic lainnya atau bahaya lain yang dapat
ditimbulkan, seperti merusak lapisan ozon (misalnya CFC =
Chlorofluorocarbon), persistent di lingkungan (misalnya
PCBs = Polychlorinated Biphenyls.
8. Karsinogenik, teratogenik dan mutagenik (carcinogenic,
tetragenic, mutagenic)
Simbol ini menunjukkan paparan jangka pendek, jangka
panjang atau berulang dengan bahan ini dapat menyebabkan
efek kesehatan sebagai berikut:
 Teratogenik yaitu sifat bahan yang dapat mempengaruhi
pembentukan dan pertumbuhan embrio;
 Mutagenic yaitu sifat bahan yang menyebabkan
perubahan kromosom yang berarti dapat merubah
genética;
 Toksisitas sistemik terhadap organ sasaran spesifik.
9. Gas Bertekanan (pressure gas)
Simbol ini menunjukkan paparan jangka pendek, jangka
panjang atau berulang dengan bahan ini dapat menyebabkan
efek kesehatan sebagai berikut:
 Teratogenik yaitu sifat bahan yang dapat mempengaruhi
pembentukan dan pertumbuhan embrio;
 Mutagenic yaitu sifat bahan yang menyebabkan
perubahan kromosom yang berarti dapat merubah
genética;
 Toksisitas sistemik terhadap organ sasaran spesifik

Anda mungkin juga menyukai