PENANGANAN 80
LIMBAH B3
Dosen Pengampu : Fadly Putra Jaya, S. Si. M.Mqs
1. Andini (181040400046)
2. Fourniati Manullang (181040400058)
3. Nurmalinda Diah Saputri (181040400044)
4. Sophies Fauzah (181040400007)
5. Veni Peranika (181040400056)
LIMBAH B3
Menunrut PP No.18/1999
Adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan
atau beracun yang karena sifat dan kosentrasinya atau jumlahnya, baik langsung
maupun tidak langsung dapat mencermarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan
atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia
serta mahluk lainnya
Menurut Keppres RI Nomor 61 Tahun 1993
Secara Biologi
Dikenal dengan istilah bioremediasi dan viktoremediasi.
• Bioremediasi yaitu dengan cara pengguanann bakteri dan mikroorganisme lain untuk mendedrasi atau
menguai limbah B3
• Viktoremediasi yaitu dengan menggunkan tumbuhan untuk mengarbsobsi dan mengakumulasi bahan
bahan beracun dari tanah
Pembuangan Limbah B3
Zat toksik akan dibawa oleh darah dan di distribusikan keseluruh tubuh dan kemudian
mengganggu organ tubuh antara lain: keracunan neurotaksik, zat toksik akan dibawa menuju
otak, atau zat toksik akan ditimbun dan diproses pada jaringan lemak, otot, tulang, syaraf,
liver, pankreas, usus dan kemudian setelah melalui proses- sisanya akan disekresikan keluar
tubuh.
Pengaruh limbah B3 terhadap mahluk hidup, khususnya manusia terdiri atas 2 kategori yaitu:
(1) efekakut, dan (2) efekkronis. Efekakut dapat menimbulkan akibat berupa
kerusakan susunan syaraf, kerusakan system pencernaan, kerusakan system kardiovasculer,
kerusakan system pernafasan, kerusakan pada kulit, dan kematian. Sementara itu,
efekkronis dapat menimbulkan efek karsinogenik (pendorong terjadinya kanker),
efekmutagenik (pendorong mutasi sel tubuh), efekteratogenik (pendorong terjadinya cacat
bawaan), dan kerusakan system reproduksi.
Bagian organ tubuh yang terkena pengaruh adalah:
- Ginjal (umumnya disebabkan zat toksik Cadmium)
- Tulang (umumnya disebabkan zat toksik Benzene)
- Otak (umumnya disebabkan zat toksik Methyl Mercury)
- Liver (umumnya disebabkan zat toksik Carbon - Tetrachlorida)
- Paru-paru (umumnya disebabkan zat toksik Paraquat)
Pertanyaan dari : Sri Yuni Wahyuni
3. Bagaimana cara penanganan apabila terkena Sifat korosif ?
Jawab :
1. Reuse, berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama
ataupun fungsi lainnya.
3. Recycle, berarti mengolah kembali ( daur ulang ) sampah menjadi barang atau produk baru yang
bermanfaat.
Pertanyaan dari : Farida Atika
6. Sebutkan contoh Limbah B3 ?
Jawab :
Pembasmi serangga
Obat nyamuk Lem perekat
Aerosol Hair spray
Baterai kering Batu baterai
Oli Bensin
Semir sepatu Logam berat
Kamper Kaporit
Pengharum ruangan Pelarut benzena
Pemutih pakaian Pelarut toluena
Deterjen pakaian Pelarut aseton
Pembersih kamar mandi Buangan pestisida
Pembersih kaca/jendela Sisa asam sulfat yang digunakan dalam industri baja
Pembersih lantai Limbah asam dari baterai dan accu
Asam prikat Limbah pembersih sodium hidroksida pada industri
Asam format logam
Asal sulfat Asam f ormiat yang dihasilkan dari industri karet
Aki (Accu) bekas Limbah CFC.
Pengkilat kayu
Pembersih oven
Pertanyaan dari : Alifia
7. Apa pelanggaran untuk yang melanggar Limbah B3 ?
Jawab :
Undang – Undang no 32 tahun 2009
Setiap orang yang melakukan pengelolaan limbah B3 tanpa izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 ayat (4),
dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling sedikit
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).
Pertanyaan dari : Linda Hotimah
8. Bagaimana cara peanganan Tumpahan B3 Kimia ?
Jawab :