Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), pengertian Bahan Berbahaya dan Beracun, dan
jenis macam B3. Dalam kehidupan sehari-hari, disadari atau tidak, kita sering
bersinggungan dengan berbagai bahan berbahaya dan beracun. Tanpa kita mengenal
pengertian, jenis dan cara pengelolaannya dengan benar, akan memberikan dampak yang
berkepanjangan dan beruntun terhadap manusia dan lingkungan.
Pengertian B3 atau Bahan Berbahaya dan Beracun menurut OSHA (Occupational Safety
and Health of the United State Government) adalah bahan yang karena sifat kimia maupun
kondisi fisiknya berpotensi menyebabkan gangguan pada kesehatan manusia, kerusakan
properti dan atau lingkungan.
Mengingat penting dan dampaknya Bahan Berbahaya dan Beracun bagi manusia,
lingkungan, kesehatan, dan kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya,
pemerintah melakukan pengaturan ketat. Pengaturan pengelolaan B3 ini meliputi
pembuatan, pendistribusian, penyimpanan, penggunaan, hingga pembuangan limbah
B3
Jenis dan Penggolongan Bahan Berbahaya dan Beracun
• Pengoksidasi (oxidizing), yaitu bahan yang memiliki waktu pembakaran sama atau lebih
pendek dari waktu pembakaran senyawa standar.
• Sangat mudah sekali menyala (extremely flammable), yaitu B3 padatan dan cairan yang
memiliki titik nyala di bawah 0 derajat C dan titik didih lebih rendah atau sama dengan 35
°C.
• Sangat mudah menyala (highly flammable), yaitu bahan yang memiliki titik nyala 0-
21°C.
• Beracun (moderately toxic), yaitu bahan yang bersifat racun bagi manusia dan akan
menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila masuk ke dalam tubuh melalui
• Berbahaya (harmful), yaitu bahan baik padatan maupun cairan ataupun gas yang jika
terjadi kontak atau melalui inhalasi ataupun oral dapat menyebabkan bahaya terhadap
• Korosif (corrosive), yaitu bahan yang menyebabkan iritasi pada kulit, menyebabkan
proses pengkaratan pada lempeng baja SAE 1020 dengan laju korosi lebih besar dari
6,35 mm/tahun, atau mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk B3 bersifat asam
dan sama atau lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa.
• Bersifat iritasi (irritant), yaitu bahan padat atau cair yang jika terjadi kontak secara
langsung, dan apabila kontak tersebut terus menerus dengan kulit atau selaput lendir
ditimbulkan oleh suatu bahan seperti merusak lapisan ozon (misalnya CFC),
lingkungan.
pertumbuhan embrio.
(merubah genetika).
Jenis dan klasifikasi Bahan Berbahaya dan Beracun juga diuraikan dalam Keputusan
Menteri Kesehatan No. 453/Menkes/Per/XI/1983. Dalam Kepmenkes ini B3
dikelompokkan dalam 4 klasifikasi yaitu :
• Klasifikasi I, meliputi :
A. Bahan kimia atau sesuatu yang telah terbukti atau diduga keras dapat menimbulkan
bahaya yang fatal dan luas, secara langsung atau tidak langsung, karena sangat sulit
penanganan dan pengamanannya;
B. Bahan kimia atau sesuatu yang baru yang belum dikenal dan patut diduga
menimbulkan bahaya.
D. Bahan etilogik/biomedik;
E. Gas atau cairan beracun atau mudah menyala yang dimampatkan;
F. Gas atau cairan atau campurannya yang bertitik nyala kurang dari 350C;
G. Bahan padat yang mempunyai sifat dapat menyala sendiri.
Selain itu penggolongan bahan berbahaya dan beracun dapat dilihat juga pada SK
Menteri Perindustrian No. 148/M/SK/4/1985 dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.
187/1999.
Untuk mengenali masing-masing jenis Bahan Berbahaya dan Beracun tersebut biasanya
disertakan gambar atau logo pada kemasannya. Pemberian simbol Bahan Berbahaya
dan Beracun ini, yang terbaru, diatur oleh Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 14
Tahun 2013 tentang Simbol dan Label Limbah B3. Simbol atau lambang B3 yang
digunakan adalah sebagaimana gambar pada cover depan materi ini.
CONTOH SIMBOL BAHAN BERBAHAYA DAN KETERANGANNYA
Simbol Bahan Kimia :
Simbol bahaya kimia adalah suatu piktogram berlatar belakang orange dengan garis batas dan
gambar berwarna hitam. Gambar yang terdapat dalam piktogram umumnya menggambarkan
sifat bahaya dari bahan yang dilabeli. Sifat bahaya tersebut misalnya risiko ledakan dan
kebakaran, risiko kesehatan dan keracunan, atau kombinasi keduanya.
1. Explosive (Mudah Meledak)
Bahan kimia yang diberi simbol seperti gambar disamping adalah bahan
yang mudah meledak (explosive). Ledakan pada bahan tersebut bisa
terjadi karena beberapa penyebab, misalnya karena benturan,
pemanasan, pukulan, gesekan, reaksi dengan bahan kimia lain, atau
karena adanya sumber percikan api. Ledakan pada bahan kimia dengan
simbol ini kadang kali bahkan dapat terjadi meski dalam kondisi tanpa
oksigen. Beberapa contoh bahan kimia dengan sifat explosive misalnya
TNT, ammonium nitrat, dan nitroselulosa.
Bahan dengan label Highly Flammable memiliki titik nyala pada suhu 21 derajat Celcius dan titik didih
pada suhu yang tak terbatas. Pengaruh kelembaban pada terbakar atau tidaknya bahan ini sangat besar.
Oleh karena itu, mereka biasanya disimpan pada kondisi kelembaban tinggi. Frase-R untuk bahan sangat
mudah terbakar yaitu R11.
1. Adapun beberapa contoh bahan bersifat flammable dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Zat terbakar langsung. Contohnya : aluminium alkil fosfor. Keamanan : hindari kontak bahan dengan
udara.
2. Gas amat mudah terbakar. Contohnya : butane dan propane. Keamanan : hindari kontak bahan
dengan udara dan sumber api.
3. Cairan mudah terbakar. Contohnya: aseton dan benzene. Keamanan : jauhkan dari sumber api atau
loncatan bunga api.
4. Zat sensitive terhadap air, yakni zat yang membentuk gas mudah terbakar bila kena air atau api.
4. Toxic (Beracun)
Simbol bahan kimia disamping mengunjukan bahwa bahan tersebut
adalah bahan beracun. Keracunan yang bisa diakibatkan bahan kimia
tersebut bisa bersifat akut dan kronis, bahkan bisa hingga
menyebabkan kematian pada konsentrasi tinggi. Keracunan karena
bahan dengan simbol di atas bukan hanya terjadi jika bahan masuk
melalui mulut. Ia juga bisa meracuni lewat proses pernafasan
(inhalasi) atau melalui kontak dengan kulit.
Material Safety Data Sheet (MSDS) adalah dokumen yang berisi informasi tentang potensi bahaya (kesehatan,
kebakaran, reaktivitas dan lingkungan) dan bagaimana bekerja dengan aman dengan produk kimia. Ini adalah titik awal
yang penting untuk pengembangan program kesehatan dan keselamatan yang lengkap. Hal ini juga berisi informasi
tentang penggunaan, penyimpanan, penanganan dan prosedur darurat semua yang berkaitan dengan bahaya material.
MSDS berisi informasi lebih banyak tentang materi dari label. MSDS disusun oleh pemasok atau produsen material. Hal
ini dimaksudkan untuk mengatakan apa bahaya dari produk, bagaimana untuk menggunakan produk dengan aman, apa
yang diharapkan jika rekomendasi tidak diikuti, apa yang harus dilakukan jika terjadi kecelakaan, bagaimana mengenali
gejala over exposure, dan apa yang harus dilakukan jika seperti insiden terjadi.
Informasi apa yang ada di MSDS?
Ada sembilan (9) kategori informasi yang harus ada pada MSDS (kalau mengacu pada negara Kanada). Kategori ini
ditetapkan dalam Peraturan Produk Terkendali meliputi:
1.Informasi Produk: identifier produk (nama), produsen dan pemasok nama, alamat, dan nomor telepon darurat
2.Identifikasi Bahan Berbahaya
3.Data fisik
4.Kebakaran atau ledakan Hazard data
5.Reaktivitas data: informasi tentang ketidakstabilan kimia produk dan zat itu dapat bereaksi dengan Properti Toksikologi:
efek kesehatan
6.Tindakan pencegahan
7.Tindakan Pertolongan Pertama
8.Informasi Persiapan: siapa yang bertanggung jawab untuk persiapan dan tanggal penyusunan MSDS
9.Referensi
PENERAPAN DALAM KESEHARIAN
Catatan :
• Jangan menggunakan Botol lain selain tempat
bekas bahan kimia tersebut
• Harus melampirkan/mengetahui Material
Safety Data Sheet (MSDS)
SALAH
Sarung Tangan Karet
Catatan :
• Jangan menggunakan Botol lain selain tempat bekas bahan kimia tersebut
• Harus melampirkan/mengetahui Material Safety Data Sheet (MSDS)
• Alat Pelindung Diri setelah digunakan harus dibuang dengan terbungkus
Plastik .
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT DAN
DITERAPKAN