Anda di halaman 1dari 44

BAHAN BERBAHAYA & BERACUN

INSERT THE TITLE OF YOUR PRESENTATION HERE

PT. GISTEX TEXTILE

HEALTH SAFETY ENVIRONMENT


KUANTITAS BAHAN KIMIA

Kuantitas NAK
No Nama Bahan Sifat
Bahan (ton)

1 Asam asetat 4,26 ton cairan mudah menyala 200


2 Asam Sulfat 30,60 ton sangat beracun 5
3 Asetilen 0,03 ton gas mudah terbakar 50
4 Diesel Fuel Solar 10,30 ton cairan mudah terbakar 200
5 Elpiji 0,70 ton gas mudah terbakar 50
6 Hidrogen Peroksida 2,40 ton oksidator 10
7 Soda Kaustik 55,40 ton reaktif 50
8 Oksigen 0,13 ton oksidator 10
9 Sodium hidrosulfit 7.35 ton beracun 10

HCl
Caustic Soda
KEWAJIBAN PERUSAHAAN
KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA RI NO.KEP. 187/MEN/1999
TENTANG PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA

Ahli K3 Kimia = C. Febe (Project)


3 Pe rsonil
Petugas K3 Kimia= - Hamdani W. (Processing) Minus K3 Kimia
s
- Suriyanto (Teknik) Petuga
BAHAN BERBAHAYA & BERACUN

MATERIAL
B3

LIMBAH
B3
BAHAN BERBAHAYA & BERACUN

Bahan berbahaya dan beracun yang selan-


jutnya disingkat B3 adalah zat, energi, dan/
atau komponen lain yang karena sifat, kon-
sentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara
langsung maupun tidak langsung, dapat
mencemarkan dan/atau merusak lingkungan
hidup, dan/atau membahayakan lingkungan
hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup
manusia dan makhluk hidup lain (Bab 1 – 21)

UU RI NO 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN


PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
SIFAT MATERIAL B3
SIFAT MATERIAL B3
Pengoksidasi (Oxidizing)

suatu bahan yang dapat melepaskan


banyak panas atau menimbulkan api
ketika bereaksi dengan bahan kimia
lainnya, terutama bahan bahan yang
sifatnya mudah terbakar meskipun
dalam keadaan hampa udara
SIFAT MATERIAL B3
Mudah Menyala (Flammable)

suatu bahan yang memiliki karakteristik sebagai berikut :


- Terbakar karena kontak dengan udara pada temperatur
ambien;
- Padatan yang mudah terbakar karena kontak dengan
sumber nyala api;
- Gas yang mudah terbakar pada suhu dan tekanan normal;
- Mengeluarkan gas yang sangat mudah terbakar dalam
jumlah yang berbahaya, jika bercampur atau kontak den-
gan air atau udara lembab;
- Padatan atau cairan yang memiliki titik nyala di bawah
0oC dan titik didih lebih rendah atau sama dengan 35oC;
- Padatan atau cairan yang memiliki titik nyala 0oC – 21oC;
SIFAT MATERIAL B3
Beracun (Toxic)

menunjukkan suatu bahan yang memiliki karakteristik


sebagai berikut:

- Sifat racun bagi manusia, yang dapat menyebabkan


keracunan atau sakit yang cukup serius apabila ma-
suk ke dalam tubuh melalui pernafasan, kulit atau
mulut.Penentuan tingkat sifat racun ini didasarkan
atas uji LD 50 (amat sangat beracun, sangat beracun
dan beracun); dan/atau
- Sifat bahaya toksisitas akut
SIFAT MATERIAL B3
Berbahaya (Harmfull)

menunjukkan suatu bahan baik berupa pa-


datan, cairan ataupun gas yang jika terjadi
kontak atau melalui inhalasi ataupun oral da-
pat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan
sampai tingkat tertentu
SIFAT MATERIAL B3
Iritasi (Irritant)

menunjukkan suatu bahan yang memiliki


karakteristik sebagai berikut
SIFAT MATERIAL B3
Korosif (Corrosive)

menunjukkan suatu bahan yang


memiliki karakteristik sebagai berikut:

• Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit;


• Menyebabkan proses pengkaratan pada
lempeng baja SAE 1020 dengan laju korosi
> 6,35 mm/tahun dengan temperatur pen-
gujian 55 oC; dan/atau
• Mempunyai pH sama atau kurang dari 2
untuk B3 bersifat asam dan sama atau
lebih besar dari 12,5 untuk B3 yang bersifat
basa
SIFAT MATERIAL B3
Berbahaya bagi lingkungan
(Dangerous for Environment)

menunjukkan suatu bahan yang dapat


menimbulkan bahaya terhadap lingkungan
Bahan kimia ini dapat merusak atau menye-
babkan kematian pada ikan atau organisme
aquatic lainnya atau bahaya lain yang dapat
ditimbulkan, seperti merusak lapisan ozon
(misalnya CFC = Chlorofluorocarbon), persis-
tent di lingkungan (misalnya PCBs = Polychlo-
rinated Biphenyls)
SIFAT MATERIAL B3
Karsinogenik, Teratogenik
dan Mutagenik (Carcino-
genic, Tetragenic, Mutagenic)

menunjukkan paparan jangka pendek, jangka panjang


atau berulang dengan bahan ini dapat menyebabkan
efek kesehatan sebagai berikut:
• Teratogenik yaitu sifat bahan yang dapat mempen-
garuhi pembentukan dan pertumbuhan embrio;
• Mutagenic yaitu sifat bahan yang menyebabkan
perubahan kromosom yang berarti dapat merubah
genética;
• Toksisitas sistemik terhadap organ sasaran spesifik.
SIFAT MATERIAL B3
Mudah Meledak (Explo-
sive)

menunjukkan bahaya gas bertekanan yaitu


bahan ini bertekanan tinggi dan dapat
meledak bila tabung dipanaskan/terkena
panas atau pecah dan isinya dapat menye-
babkan kebakaran
CONTOH SEBARAN MATERIAL B3

GA
WEAVING

PROCESSING

QC

WAREHOUSE

TEKNIK
RESIKO MATERIAL B3
PERSYARATAN PENYIMPANAN MATE-
RIAL B3
Material Safety Data Sheet (MSDS)
Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB)
lembar petunjuk yang berisi informasi bahan kimia meliputi sifat fisika,
kimia, jenis bahaya yang ditimbulkan, cara penanganan, tindakan
khusus dalam keadaan darurat dan informasi lain yang diperlukan
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 23 Tahun 2013 tentang Sistem Harmonisasi Global Klasifikasi dan Label Pada Bahan Kimia.
01.Identifikasi
Bagian ini mengidentifikasi zat kimia yang dibahas di Lembar
Data Keselamatan Bahan dan juga rekomendasi penggunaannya.
Bagian ini juga menyediakan informasi penting dan kontak dari
pembuatnya. Pada bagian ini, informasi yang dibutuhkan adalah:
• nama pada label produk atau nama lain atau sinonimnya yang
telah diketahui
• Nama, alamat, nomor telepon dari pembuat, importir, atau pi-
hak lain yang bertanggung jawab serta juga nomor telepon
darurat
• Penggunaan yang direkomendasikan terhadap zat kimia
(deskripsi singkat terhadap apa yang sebenarnya dilakukan
oleh produk tersebut, seperti flame retardant) dan juga
pelarangan dalam penggunaan (termasuk juga rekomendasi
yang diberikan oleh pemasok)
02. Identifikasi Bahaya
Bagian MSDS ini mengidentifikasi bahaya dari zat kimia dan juga
informasi peringatan yang sesuai dengan bahaya yang ada. In-
formasi yang diperlukan dalam Identifikasi Bahaya adalah:
• Klasifikasi bahaya dari zat kimia
• Kata peringatan (signal word)
• Pernyataan bahaya (hazard statement)
• Piktogram sesuai dengan panduan Globally Harmonized Sys-
tem (GHS)
• Pernyataan tindakan (precautionary statement)
• Deskripsi dari semua bahaya yang belum terklasifikasi
• Untuk sebuah campuran yang mengandung zat yang tidak
diketahui tingkat racunnya, sebuah pernyataan yang
mendeskripsikan seberapa banyak persentase dari zat yang
tidak diketahui itu
03. Komposisi / Informasi dari Bahan-bahan
Bagian MSDS ini mengidentifikasi bahan-bahan yang terkandung dalam produk termasuk zat aditif
dan kotoran yang mungkin terkandung dalam zat yang tersebut dalam MSDS. Bagian ini juga men-
gandung informasi terhadap zat, campuran, dan semua zat kimia di mana kerahasiaan dagang
(trade secret) diakui, Informasi yang dibutuhkan haruslah terdiri dari:

Zat
• Nama kimia
• Nama umum dan sinonim
• Nomor Chemical Abstract Service (CAS) dan identifikasi unik yang lain
• Kotoran dan aditif penstabil yang terklasifikasi atau berkontribusi terhadap klasifikasi dari zat

Campuran
• Informasi yang sama dibutuhkan untuk zat
• Nama zat kimia dan konsentrasinya (persentase tepatnya) dari semua bahan yang terklasifikasi
dalam bahaya kesehatan yang memiliki konsentrasi lebih dari batas konsentrasi atau memiliki
bahaya kesehatan meskipun konsentrasinya di bawah batas konsentrasi.
• Konsentrasi dengan persentase yang tepat untuk setiap bahan yang harus dijelaskan kecuali
memiliki kisaran konsentrasi yang digunakan dalam situasi berikut kerahasiaan dagang, variasi
yang terdapat antar batch produksi, dan MSDS yang digunakan untuk sekelompok zat yang
memiliki campuran sama.

Zat kimia yang berstatus “rahasia dagang” (trade secret)


• Sebuah pernyataan yang memuat identitas spesifik dari zat kimia dan/atau persentase konsen-
trasi dari komposisi yang telah dinyatakan memiliki rahasia dagang.
04. Tindakan Pertolongan Pertama
menjelaskan tentang perawatan awal yang harus
diberikan oleh personil yang belum terlatih kepada indi-
vidu yang telah terpajan oleh zat kimia. Informasi yang
dibutuhkan terdiri dari:
• Instruksi Pertolongan pertama sesuai dengan rute pa-
janan yang relevan
• Deskripsi dari efek atau gejala utama dan gejala akut
atau tertunda dari pajanan zat kimia
• Rekomendasi dari perawatan medis langsung dan
perawatan khusus jika dibutuhkan
05. Penangangan Kebakaran
menyediakan rekomendasi dalam penanganan api yang
disebabkan oleh zat kimia. Informasi yang dibutuhkan
terdiri dari:
• Rekomendasi Alat Pemadam Api Ringan yang sesuai
dan yang tidak sesuai
• Saran terhadap bahaya spesifik yang terbentuk ketika
kebakaran zat kimia seperti asap berbahaya
• Rekomendasi terhadap alat perlindung diri khusus
yang harus dipakai oleh petugas pemadam ke-
bakaran
06. Tindakan pelepasan yang tidak disengaja
(accidental release measure)
menyediakan rekomendasi terhadap respons yang sesuai terhadap
tumpahan, kebocoran, atau pelepasan, termasuk cara untuk pem-
bersihan guna mencegah paparan terhadap manusia, property dan
lingkungan. Bagian ini mungkin juga menyinggung perbedaan
penanganan terhadap tumpahan besar atau kecil.
Informasi yang dibutuhkan bisa terkait dengan:
• Peringatan personal seperti pemindahan sumber panas atau
penyediaan ventilasi yang cukup serta alat pelindung diri untuk
mencegah kontaminasi kepada kulit, mata dan baju
• Prosedur gawat darurat termasuk instruksi evakuasi, konsultasi
kepada ahli jika dibutuhkan dan baju pelindung yang cocok
• Metode dan material yang sesuai sebagai penahan pencemaran
misalnya dengan menutup saluran air dan menutup drum
• Prosedur pembersihan misalnya tekhnik yang sesuai untuk ne-
tralisasi, dekontaminasi, pembersihan atau vakum, material
penyerap dan peralatan yang dibutuhkan untuk pembersihan
atau penahanan pencemaran.
07. Penanganan dan Penyimpanan
menyediakan panduan untuk menangani dan menyimpan
material secara aman. Informasi yang diperlukan terdiri dari:
• Tindakan pencegahan dalam penanganan secara aman,
termasuk rekomendasi untuk menangani zat kimia yang
tidak sesuai, meminimalkan terlepasnya zat kimia ke
lingkungan dan menyediakan saran terhadap praktek yang
higiene misalnya makan, minum, dan merokok di area
kerja tidak diperbolehkan.
• Rekomendasi kondisi untuk penyimpanan, termasuk
peringatan terhadap zat kimia yang tidak kompatibel. Se-
harusnya terdapat rekomendasi juga terdapat persyaratan
spesifik untuk area penyimpanan seperti persyaratan ven-
tilasi.
08. Pengendalian Pajanan / Perlindungan Personal

menunjukkan batas pajanan (exposure limit), pengendalian


teknik, dan alat pelindung diri yang dapat digunakan untuk
mengurangi pajanan terhadap pekerja. Informasi yang dibu-
tuhkan terdiri dari:
• OSHA Permissible Exposure Limit, TLV ACGIH, Nilai Am-
bang Batas sesuai dengan regulasi yang ada atau nilai
batas lain yang direkomendasikan oleh pembuat zat kimia,
importir, atau perusahaan pembuat MSDS.
• Pengendalian teknis yang sesuai misalnya dibutuhkan
lokal ventilasi atau hanya boleh digunakan dalam sistem
yang tertutup
• Rekomendasi terhadap jenis alat pelindung diri yang dibu-
tuhkan
• Persyaratan khusus terhadap alat pelindung diri misalnya
tipe material dari sarung tangan bisa berupa PVC atau ni-
tril
09. Properti fisik dan kimia

mengidentifikasi properti fisik dan kimia yang berhubungan dengan zat atau campuran. Infor-
masi minimum yang dibutuhkan adalah:
• Tampilan (keberadaan fisik, warna, dsb)
• Upper/lower flammability atau explosive limits
• Bau
• Tekanan uap (vapor pressure)
• Batas bau (odor threshold)
• Kepadatan uap
• Tingkat keasaman
• Kepadatan relative (relative density)
• Tingkat penguapan
• Flammability (solid atau gas)
• Koefisien partisi
• Suhu auto ignition
• Suhu dekomposisi
• Viskositas
Lembar data keselamatan bahan mungkin saja tidak mengandung setiap hal yang telah dise-
butkan di atas karena memang informasinya tidak relevan atau tidak tersedia. Pembuat zat kimia
juga bisa menambahkan hal lain yang memang tidak ada dalam daftar di atas seperti indeks de-
flgrasi debu (Kst) untuk debu mudah terbakar guna mengevaluasi potensi ledakan debu
10. Stabilitas dan reaktivitas

menjelaskan bahaya terkait dengan reaktifitas zat kimia dan infor-


masi terkait dengan stabilitas. Informaisi yang dibutuhkan terdiri
dari:

• Reaktivitas : Mencakup kelas bahaya reaktivitas yang dihasilkan


dalam uji lab jika tersedia
• Stabilitas kimia : mencakup informasi terkait dalam kondisi apa
sebuah zat kimia stabil atau tidak stabil, zat penstabil yang dibu-
tuhkan, dan bahaya yang mungkin terjadi karena perubahan ben-
tuk produk
• Informasi lain: bagian ini bisa mencakup kemungkinan bahaya
dari reaksi berbahaya; kondisi tempat kerja yang harus dihindari
seperti getaran, aliran listrik, kelembaban; daftar seluruh kelas
kimia yang tidak cocok (incompatible materials); daftar seluruh
bahaya ketika produk terdekomposisi karena aktifitas penyim-
panan, penggunaan atau pemanasan.
11. Informasi Toksikologis

mencakup informasi toksikologis dan efek kesehatan yang


ditimbulkannya. Informasi yang dibutuhkan meliputi:
• Rute pajanan yang mungkin terjadi (inhalasi, ingesti,
kontak kulit atau kontak dengan mata). Jika memang
tidak diketahui, pihak pembuat MSDS harus
menuliskannya
• Efek yang langsung, tertunda, atau kronis karena pa-
janan jangka pendek atau jangka panjang
• Angka tingkat toksisitas yang biasanya diwakili dengan
LD50 atau LC50
• Deskripsi dari gejala akibat terpapar zat kimia
• Informasi terkait dengan zat kimia ini apakah sudah
terdaftar sebagai zat kimia yang berbahaya atau
menyebabkan kanker dari organisasi rujukan seperti
OSHA atau International Agency for Research on Cancer
(IARC)
12. Informasi Ekologis

menyediakan informasi untuk mengevaluasi dampak


lingkungan dari zat kimia jika terdapat pelepasan zat kimia
ke lingkungan. Informasi yang dibutuhkan dapat meliputi:
• Data dari uji toksisitas jika tersedia
• Keterangan dari zat kimia apakah mampu untuk diu-
raikan oleh lingkungan atau tidak.
• Hasil dari uji potensial bioakumulasi
• Kemampuan dari zat kimia untuk masuk ke tanah
menuju air tanah
• Efek lain yang berbahaya seperti penguraian
ozon, global warming, potensi merusak kelenjar en-
dokrin
13. Pembuangan Limbah

menyediakan panduan yang aman untuk pembuangan


limbah. Informasi yang terkandung dapat meliputi:
• Deskripsi dari kontainer pembuangan yang cocok
• Rekomendasi untuk metode pembuangan yang sesuai
• Deskripsi terkait dengan properti kimia atau fisik dari
bahan kimia yang mungkin berdampak pada proses
pembuangan
• Tindakan khusus untuk penimbunan atau insinerasi lim-
bah kimia.
14. Informasi Transportasi
menyediakan panduan untuk klasifikasi informasi untuk pengiri-
man bahan kimia. Informasi pada bagian ini dapat berisi:
• Nomor PBB
• Nama pengiriman yang sesuai dari PBB
• Kelas bahaya transportasi
• Nomor kelompok kemasan
• bahaya lingkungan sesuai dengan International Maritime Dan-
gerous Goods Code (IMDG)
• Panduan untuk mengirim zat kimia dalam skala besar (bulk) ( s-
esuai dengan Annex II of MARPOL 73/783 and the International
Code for the Construction and Equipment of Ships Carrying
Dangerous Chemicals in Bulk (International Bulk Chemical Code
(IBC Code))
• Tindakan khusus lain yang diperlukan oleh pekerja ketika men-
girim zat kimia
15. Informasi Regulasi
mencakup dengan regulasi yang berkaitan dengan pro-
duk. Regulasi tersebut bisa saja dari Kementerian Indus-
tri, Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Lingkungan
Hidup atau badan nasional dan internasional lain
16. Informasi Lain
Pada bagian ini, pembuat MSDS dapat meletakkan
tanggal pembuatan MSDS, versi revisi pembuatan
MSDS, dan juga perubahan-perubahan yang terjadi dari
versi sebelumnya. Informasi lain yang berguna bisa dile-
takkan pada bagian ini.
PERSYARATAN PENYIMPANAN MATE-
RIAL B3
Secondary Containment
metode pengamanan tambahan yang digunakan untuk mencegah ter-
lepasnya bahan-bahan berbahaya langsung ke lingkungan atau ke
daerah yang tidak terkontrol dari tangki-tangki penyimpanan
PERSYARATAN PENYIMPANAN MATE-
RIAL B3
Spill Kit
seperangkat alat yang digunakan untuk menangani jika terjadi tumpa-
han, berupa bahan B3 atau bahan kimia lainnya, agar tidak memba-
hayakan pekerja dan lingkungan sekitarnya.
PERSYARATAN PENYIMPANAN MATE-
RIAL B3
ANTISIPASI TUMPAHAN KE JALUR IPAL/WWTP
Tumpahan Material B3 diantisipasi dengan memastikan bahwa buan-
gannya masuk ke Jalur IPAL/WWTP dan tidak mencemari lingkungan
LIMBAH B3
Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau ke-
giatan (Bab 1 – 20)

Limbah bahan berbahaya dan beracun, yang


selanjutnya disebut Limbah B3, adalah sisa
suatu usaha dan/atau kegiatan yang men-
gandung B3 (Bab 1 – 22)

UU RI NO 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN


PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
JENIS LIMBAH B3
Limbah B3 dari sumber tidak spesifik
• tidak berasal dari proses utama, melainkan dari
kegiatan pemeliharaan alat, inhibitor korosi, pelaru-
tan kerak, pencucian, pengemasan dan lain-lain

Limbah B3 dari sumber spesifik


• berasal dari proses suatu industri (kegiatan utama)

Limbah B3 dari sumber lain


• berasal dari sumber yang tidak diduga, misalnya pro-
dak kedaluwarsa, sisa kemasan, tumpahan, dan
buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi
LIMBAH B3 DARI SUMBER TIDAK SPESIFIK
LIMBAH B3 DARI SUMBER SPESIFIK
LIMBAH B3 DARI SUMBER LAIN
SIFAT & KLASIFIKASI LIMBAH B3
KENAPA LIMBAH B3 ALUR PEMBUANGAN/PENY-
IMPANANYA KHUSUS?

Anda mungkin juga menyukai