Anda di halaman 1dari 115

LEMBAR HASIL DISKUSI MENGENAI MATERIAL SAFETY DATA

SHEET BEBERAPA BAHAN KIMIA

Frila Monica Kartika Sari


NIM. 22303241014
Aninda Alivia Trisna Wardani
NIM. 22303241015
Nadhiah Nur Husnina
NIM. 22303241016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


PROGRAM SARJANA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2022
Pendahuluan

Material safety data sheet (MSDS) atau dalam SK Menteri Perindustrian No


87/M-IND/PER/9/2009 dinamakan Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB) adalah lembar
petunjuk yang berisi informasi bahan kimia meliputi sifat fisika, kimia, jenis bahaya yang
ditimbulkan, cara penanganan, tindakkan khusus dalam keadaan darurat, pembuangan dan
informasi lain yang diperlukan.
Sebuah Material Safety Data Sheet (MSDS) atau disebut Lembar Data Keselamatan
Bahan (LDKB) adalah dokumen yang berisi informasi mengenai potensi bahaya (kesehatan,
kebakaran, reaktifitas dan lingkungan) dan cara bekerja yang aman dengan produk kimia. Ini
adalah titik awal yang penting untuk pengembangan program keselamatan dan kesehatan yang
lengkap. MSDS juga berisi informasi tentang penggunaan, penyimpanan, penanganan dan
prosedur darurat semua yang terkait dengan material. MSDS berisi lebih banyak informasi
tentang materi daripada label. MSDS dipersiapkan oleh pemasok atau produsen bahan. Hal ini
dimaksudkan untuk memberi tahu apa bahaya dari produk, cara menggunakan produk dengan
aman, apa yang akan terjadi jika rekomendasi tidak diikuti, apa yang harus dilakukan jika terjadi
kecelakaan, bagaimana mengenali gejala overexposure, dan apa yang harus dilakukan jika
insiden terjadi.
Material Safety Data Sheet (MSDS) atau disebut Lembar Data Keselamatan Bahan
(LDKB) dimaksudkan untuk dibaca oleh hygienists dan profesional K3. Sekarang MSDS dibaca
juga oleh pengusaha, pekerja, supervisor, perawat, dokter, petugas darurat. Untuk memastikan
bahwa pengguna MSDS dapat dengan cepat menemukan informasi yang mereka butuhkan,
informasi dalam MSDS harus mudah dibaca dan ditulis dalamformat yang jelas, tepat dan dapat
dimengerti. Bagi kebanyakan orang yang bekerja dengan produk dikendalikan, ada beberapa
bagian dalam MSDS yang lebih penting daripada yang lain. Anda harus selalu membaca nama
kimia, tahu bahayanya, memahami penanganan dan penyimpanan yang aman petunjuk, serta
memahami apa yang harus dilakukan dalam keadaan darurat.
Isi dari sebuah MSDS menurut Kepmenaker No.187/MEN/1999 tentang pengendalian
bahan kimia berbahaya di tempat kerja yaitu ;
1. Identitas bahan dan nama perusahaan;
2. Komposisi bahan;
3. Identifikasi bahaya;
4. Tindakan P3K;
5. Tindakan penanggulangan kebakaran;
6. Tindakan mengatasi tumpahan dan kebocoran;
7. Penyimpanan dan penanganan bahan;
8. Pengendalian pemajanan dan alat pelindung diri;
9. Sifat fisika dan kimia;
10. Stabiliatas dan reaktifitas bahan;
11. Informasi toksikologi;
12. Informasi ekologi;
13. Pembuangan limbah;
14. Pengangkutan bahan;
15. Informasi peraturan perundangan yang berlaku; dan
16. Informasi lain yang diperlukan.

Cara memahami LDKB :

Identifikasi bahan :
Bagian ini menjelskan nama bahan kimia, dan meliputi :
Nomur urut LDKB.
CAS (Chemical Abstract Services) registry Number International se[erti halnya nomor RTECS
(registry Toxic Effects of Chemical Substances).
Sinonim, baik dalam nama kimia maupun nama dagang.
Rumus dan berat molekul.

Label bahaya :
Label bahaya diberikan dalam bentuk gambrar untuk memberikan gambaran cepat sifat bahaya.
Label yang dipakai ada dua, yaitu menurut PBB (internasional) dan NFPA (Amerika). Label
bahaya menurut Eropa tidak diberikan karena mirip dengan PBB. Label NFPA ditunjukkan di
gambar dan tabel dibawah, berupa 4 kotak yang mempunyai ranking bahaya (0-4) ditinjau dari
aspek bahaya kesehatan (biru), bahaya kebakaran (merah) dan reaktivitas (kuning). Kotak putih
untuk ketarangan tambahan.
RANKING BAHAYA KESEHATAN BAHAYA KEBAKARAN BAHAYA
REAKTIVITAS
4 Penyebab kematian, cedera fatal meskipun ada pertolongan.Segera menguap dalam
keadaan normal dan dapat terbakar secara cepat. Mudah meledak atau diledakkan, sensitif
terhadap panas danmekanik.
3 Berakibat serius pada keterpaan singkat, meskipun ada pertolongan. Cair atau
padat dapat dinyalakan pada suhu biasa. Mudah meledak tetapi memerlukan penyebab panas
dan tumbukan kuat.
2 Keterpaan intensif dan terus-menerus berakibat serius, kecuali ada pertolongan. Perlu
sedikit ada pemanasan sebelum bahan dapat dibakar. Tidak stabil, bereaksi hebat tetapi
tidak meledak.
1 Penyebab iritasi atau cedera ringan. Datap dibakar tetapi memerlukan pemanasan
terlebih dahulu. Stabil pada suhu normal, tetapi tidak stabil pada suhu tinggi.
0 Tidak berbahaya bagi kesehatan meskipun kena panas (api). Bahan tidak dapat
dibakar sama sekali. Stabil, tidak reaktif, meskipun kena panas atau suhu tinggi.

Informasi bahan singkat :


Informasi singkat mengenai jenis bahan, wujud, manfaat serta bahaya-bahaya utamanya. Dari
informasi singkat dan label bahaya, secara cepat bisa dipahami kehati-hatian dalam menangani
bahan kimia tersebut.

Sifat-sifat bahaya :
Bahaya kesehatan :
Bahaya terhadap kesehatan dinyatakan dalam bahaya jangka pendek (akut) dan jangka panjang
(kronis). NAB (Nilai Ambang Batas) diberikan dalam satuan mg/m3 atau ppm. NAB adalah
konsentrasi pencemaran dalam udara yang boleh dihirup seseorang yang bekerja selama 8
jam/hari selama 5 hari. Beberapa data berkaitan dengan bahaya kesehatan juga diberikan, yakni :
LD-50 (lethal doses) : dosis yang berakibat fatal terhadap 50 persen binatang percobaan mati.
LC-50 (lethal concentration) : konsentrasi yang berakibat fatal terhadap 50 persen binatang
percobaan.
IDLH (immediately dangerous to life and health) : pemaparan yang berbahaya terhadap
kehidupan dan kesehatan.
Bahaya kebakaran :
Ini termasuk kategori bahan mudah terbakar, dapat dibakar, tidak dapat dibakar atau membakar
bahan lain. Kemudahan zat untuk terbakar ditentukan oleh :
Titik nyala : suhu terendah dimana uap zat dapat dinyalakan.
Konsentrasi mudah terbakar : daerah konsentrasi uap gas yang dapat dinyalakan. Konsentrasi
uap zat terendah yang masih dapat dibakar disebut LFL (low flammable limit) dan konsentrasi
tertinggi yang masih dapat dinyalakan disebut UFL (upper flammable limit). Sifat kemudahan
membakar bahan lain ditentukan oleh kekuatan oksidasinya.
Titik bakar : suhu dimana zat terbakar sendirinya.
Bahaya reaktivitas :
Sifat bahaya akibat ketidakstabilan atau kemudahan terurai, bereaksi dengan zat lain atau
terpolimerisasi yang bersifat eksotermik sehingga eksplosif. Atau reaktivitasnya terhadap gas
lain menghasilkan gas beracun.

Sifat-sifat fisika :
Sifat-sifat fisika merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi sifat bahaya suatu bahan.

Keselamatan dan pengamanan :


Diberikan langkah-langkah keselamatn dan pengamanan :
Penanganan dan penyimpanan : usaha keselamatan yang dilakukan apabila bekerja dengan atau
menyimpan bahan.
Tumpahan dan kebocoran : usaha pengamanan apabila terjadi bahan tertumpah atau bocor.
Alat pelindung diri : terhadap pernafasan, muka, mata dan kulit sebagai usaha untuk mengurangi
keterpaan bahan.
Pertolongan pertama : karena penghirupan uap / gas, terkena mata dan kulit atau tertelan.
pemadaman api : alat pemadam api ringan yang dapat dipakai untuk memadamkan api yang
belum terlalu besar dan cara penanggulangan apabila sudah membesar.

Informasi lingkungan :
Menjelaskan bahaya terhadap lingkungan dan bagaimana menangani limbah atau buangan bhan
kimia baik berupa padat, cair maupun gas. Termasuk di dalamnya cara pemusnahan.
Berikut merupakan MSDS dari beberapa kelompok zat:

KELOMPOK A (Asam Anorganik, Garam Anorganik)

Asam Klorida (HCl)

BAGIAN 1 - Identifikasi Produk

Nama Produk: Asam Klorida 0,5 N (0,5 M)

Sinonim: Hydrochloric Acid, 0.5 N Aqueous Solution,Hydrogen chloride solution 0.5 N ,


Muriatic acid Solution.

Kode HS: 2806 10 00 Kesehatan: 3

Kode Produk : A 1050 A Kemungkinan terbakar: 3

Nomor C.A.S: 7647-01-0 Reaktivitas: 0

Merek: SMART-LAB

Perusahaan : PT.Smart-Lab Indonesia

Alamat : Ruko Boulevard Taman Tekno Blok E No.10 -11BSD Sektor XI Serpong,
Tangerang – Indonesia
Telpon Darurat : +62-21-7588 0205 (Hunting)

BAGIAN 2 - Bahan Tambahan Berbahaya

Bahan Konsentrasi Klasifikasi


Hydrochloric Acid 37% 0,36% Toksisitas akut, katagori 4, H302
(CAS No.7647-01-0 ) Korosi kulit, Katagori 1B, H314

Kerusakan mata. 1, H318


STOT SE ,katagori 3, H335
Akuatik Akut , katagori 3, H402

Klasifikasi menurut Peraturan (EC) No 1272/2008

- Korosi / iritasi kulit, Kategori 2, H315, Menyebabkan gangguan kulit


- Kerusakan mata serius / mata iritasi, Kategori 2A, H319, Menyebabkan gangguan
mata berat.

BAGIAN 3 - Data Fisik

Bentuk: cair

Warna: Tidak berwarna

Bau: Tak berbau

Ambang Bau: Tidak berlaku

pH: 1,2 (pada 20 °C)

Titik lebur Tidak tersedia informasi.

Titik didih Tidak tersedia informasi.

Titik nyala: Tidak berlaku.

Laju penguapan: Tidak tersedia informasi.

Flamabilitas (padatan, gas): Tidak tersedia informasi.

Terendah batas ledakan: Tidak tersedia informasi.

Tertinggi batas ledakan: Tidak tersedia informasi.

Tekanan uap: Tidak tersedia informasi.

Kerapatan (densitas) uap relatif: Tidak tersedia informasi.


Densitas: 1,00 g/cm 3 (pada 20 °C)

Kelarutan dalam air: Pada 20 °C larut

Koefisien partisi (n-oktanol/air): Tidak tersedia informasi.

Suhu dapat membakar sendiri (auto-ignition temperature): Tidak tersedia informasi.

Suhu penguraian: Tidak tersedia informasi.

Viskositas, dinamis: Tidak tersedia informasi.

Sifat peledak: Tidak diklasifikasikan sebagai mudah meledak.

Sifat oksidator: Tidak ada.

BAGIAN 4 - Data Bahaya Kebakaran atau Ledakan

Zat tidak mudah terbakar, namun dekomposisi pada kondisi panas banyak menghasilkan
uap beracun.

BAGIAN 5 - Data Reaktivitas

Stabilitas Kimia

Produk ini stabil secara kimiawi di bawah kondisi ruangan standar (suhu kamar).

Reaksi berbahaya yang mungkin di bawah kondisi spesifik/khusus

Menghasilkan gas atau uap yang berbahaya jika mengalami kontak dengan Logam,
Oksidator, dan Basa.

Reaksi yang hebat dapat terjadi dengan umumnya diketahui pasangan reaksi terhadap air.

Kondisi yang harus dihindari

Tidak ada informasi yang tersedia.

Bahan yang harus dihindari


Oksidator kuat. Basa kuat. Logam. Halogen.Logam, campuran logam

Produk berbahaya hasil penguraian

Tidak ada informasi yang tersedia.

BAGIAN 6 - Properti Toksikologi: efek kesehatan

Iritasi kulit

Kerusakan yang mungkin: Iritasi ringan.

Iritasi mata

Kerusakan yang mungkin: iritasi ringan.

BAGIAN 7 - Tindakan Pencegahan

Parameter Pengendalian

Tidak mengandung bahan-bahan yang mempunyai nilai batas eksposur pekerjaan

Pengendalian Pemaparan

Pengendalian teknik/tindakan rekayasa yang sesuai untuk mengurangi paparan

Langkah-langkah pencegahan untuk penanganan yang aman:

Taati label tindakan pencegahan.

Tindakan higienis:

Segera ganti pakaian yang terkontaminasi. Gunakan krim pelindung kulit yang
dianjurkan. Cuci tangan dan muka setelah bekerja dengan bahan tersebut.

Tindakan perlindungan individual

Pakaian pelindung harus dipilih secara spesifik untuk tempat bekerja, tergantung
konsentrasi dan jumlah bahan berbahaya yang ditangani. Daya tahan pakaian pelindung
kimia harus dipastikan dari masing-masing supplier.
Perlindungan mata/wajah

Kacamata pelindung dan pengaman wajah Gunakan peralatan untuk perlindungan mata
yang telah diuji dan disetujui di bawah Standar pemerintah yang sesuai seperti NIOSH
(US) atau EN 166 (UE).

Perlindungan kulit / Tangan

Tangani dengan sarung tangan. Sarung tangan harus diperiksa sebelum digunakan.
Gunakan Teknik pemindahan sarung tangan yang benar (Tanpa menyentuh permukaan
luar sarung tangan) untuk menghindari kontak kulit dengan produk ini. Buanglah Sarung
tangan yang terkontaminasi setelah digunakan sesuai dengan hukum yang berlaku dan
praktik laboratorium yang baik. Cuci dan tangan kering. Sarung tangan pelindung yang
dipilih harus memenuhi spesifikasi EU Directive 89/686 / EEC dan Standar EN 374 .

- Kontak penuh
Bahan: Karet Nitril
Ketebalan lapisan minimum: 0,11 mm
Waktu terobosan: > 480 min
- Kontak percikan
Bahan: polychloroprene
Ketebalan lapisan minimum: 0,11 mm
Waktu terobosan: > 480 min

Sarung tangan pelindung yang digunakan harus mengikuti spesifikasi pada EC directive
89/686/EEC dan standar gabungan d EN374, untuk contoh KCL 741 Dermatril® L
(kontak penuh), KCL 741 Dermatril® L (kontak percikan).

Perlindungan tubuh

Lengkapi perlengkapan pelindung terhadap bahan kimia, Jenis alat pelindung harus
dipilih sesuai konsentrasi dan jumlah bahan berbahaya di tempat kerja yang spesifik.
Pakaian pelindung antistatik yang tahan-nyala.

Perlindungan pernapasan

Diperlukan ketika uap/aerosol dihasilkan.


Jenis filter yang direkomendasikan: filter E-(P2)

Pengusaha harus memastikan bahwa perawatan, pembersihan, dan pengujian perangkat


perlindungan pernafasan telah dilakukan sesuai dengan petunjuk dari pabriknya.
Tindakan ini harus didokumentasikan dengan benar.

Kontrol eksposur lingkungan

Tidak ada tindakan pencegahan khusus diperlukan.

BAGIAN 8 - Tindakan Pertolongan Pertama

Saran umum: pemberi pertolongan pertama harus melindungi dirinya.


Setelah terhirup: hirup udara segar. Panggil dokter.

Bila terjadi kontak dengan kulit: Tanggalkan segera semua pakaian yang
terkontaminasi. Bilaslah kulit dengan air/ pancuran air.

Setelah terjadi kontak pada mata : bilaslah dengan air yang banyak dengan kelopak
mata terbuka. Hubungi dokter mata,jika diperlukan. Lepaskan lensa kontak

Setelah tertelan: beri air minum kepada korban (paling banyak dua gelas). Konsultasi
kepada dokter jika merasa tidak sehat.

Gejala yang berhubungan dengan penggunaan: efek iritan.

BAGIAN 9 - Informasi Persiapan

Tanggal data masuk: 06-05-2013 No. Revisi: 0.2

Informasi di atas diyakini benar tetapi tidak dimaksudkan untuk menjadi semua inklusif
dan harus hanya digunakan sebagai panduan. Informasi yang terkandung di dalam ini
berdasarkan pada pengetahuan terkini. Informasi ini menggambarkan produk sesuai
dengan tindakan pencegahan dan keselamatan. Informasi ini tidak menjamin sifat dari
produk PT.SMART-LAB INDONESIA dan Afiliasinya tidak bertanggung jawab atas
segala kerusakan akibat penanganan atau dari kontak dengan produk di atas. dan /atau sisi
sebaliknya dari faktur atau slip kemasan untuk syarat dan ketentuan penjualan tambahan.

Potassium Klorida (KCl)

BAGIAN 1 – Identifikasi Produk

Nama produk: Kalium Klorida

Kode katalog: SLP3334, SLP5143, SLP2317, SLP4126

Nomor CAS #: 7447-40-7

RTECS: TS8050000

Bubuk TSCA: Bubuk TSCA 8(b) inventaris: kalium klorida

CI #: Tidak tersedia.

Nama kimia: kalium klorida

Rumus kimia: KCl

Perusahaan: Sciencelab.com, Inc

Alamat: Sciencelab.com, Inc 14025 Smith Rd., Houston, Texas 77396

Nomor darurat: 1-800-424-9300


BAGIAN 2 – Bahan Tambahan Berbahaya
Bahan CAS Persen

Kalium klorida 7447-40-7 100%

Toksikologi Data pada bahan:

Kalium klorida: ORAL (LD50): akut: 2500 mg\/kg [marmot]. 2600 mg\/kg [tikus].

1500 mg\/kg [Mouse].

BAGIAN 3 – Data Fisik

Keadaan fisik dan penampilan: padat.

Bau: tidak berbau.

Rasa: Saline. (Strong).

Berat molekul: 74.55 g\/mol

Warna: putih.
pH (1% soln\/air): tidak tersedia.

Titik didih: 1420 ° C (2588 ° F)

Titik lebur: 770 ° C (1418 ° F)

Suhu kritis: Tidak tersedia.

Gravitasi spesifik: 1.987 (air = 1)

Tekanan uap: Tidak berlaku.

Uap kepadatan: Tidak tersedia.

Volatilitas: Tidak tersedia.

Ambang bau: Tidak tersedia.

Air minyak Dist. Coeff.: Tidak tersedia.


Ionicity (dalam air): tidak tersedia.

Properti dispersi: Lihat kelarutan dalam air.

Kelarutan: Larut dalam air dingin, air panas. Sangat sedikit larut dalam metanol, n-
octanol.

BAGIAN 4 – Data Bahaya Kebakaran atau Ledakan

Mudah terbakar produk: tidak mudah terbakar.

Suhu pengapian Auto: Tidak berlaku.

Flash poin: Tidak berlaku.

Mudah terbakar batas: Tidak berlaku.

Produk pembakaran: tidak tersedia.

Api bahaya di kehadiran sejumlah zat: tidak berlaku.

Ledakan bahaya di kehadiran sejumlah zat:

Risiko ledakan produk dalam kehadiran impak mekanik: tidak tersedia. Risiko ledakan
produk di kehadiran lucutan statik: tidak tersedia. Sedikit ledakan kehadiran oksidator
bahan.

Api pertempuran Media dan petunjuk: tidak berlaku.

Khusus Catatan tentang bahaya kebakaran: tidak tersedia.

Khusus Catatan tentang bahaya ledakan: dapat mengakibatkan ledakan dengan kalium
permanganat dan asam sulfat

BAGIAN 5 – Data Reaktivitas

Stabilitas

Produk ini stabil.


Ketidakstabilan suhu

Tidak tersedia.

Kondisi ketidakstabilan

Bahan-bahan yang tidak kompatibel.

Ketidakcocokan dengan berbagai zat

Reaktif terhadap oksidasi agen, asam.

Korosivitas

Tidak korosif dengan adanya kaca.

Keterangan Khusus tentang Reaktivitas

Hidroskopis. Tidak kompatibel dengan KMnO4, H2SO4, BrF3, dan BrCl3. Dapat
bereaksi hebat dengan BrF3.

Keterangan Khusus tentang Korosivitas

Tidak tersedia.

Polimerisasi

Tidak akan terjadi.

BAGIAN 6 – Properti Toksikologi

Rute Masuk

Inhalasi. Proses menelan.

Keracunan untuk Hewan

Toksisitas oral akut (LD50): 1500 mg/kg [Tikus].

Efek Kronis pada Manusia

Dapat menyebabkan kerusakan pada organ berikut: darah, sistem kardiovaskular.


Efek Toksik Lainnya pada Manusia

Sedikit berbahaya jika terjadi kontak kulit (iritan), tertelan, terhirup.

Keterangan Khusus tentang Toksisitas terhadap Hewan

Tidak tersedia.

Keterangan Khusus tentang Efek Kronis pada Manusia

Dapat mempengaruhi materi genetik. Melewati penghalang plasenta pada hewan.

Keterangan Khusus tentang Efek Beracun lainnya pada Manusia

Berpotensi Efek Kesehatan:

- Kulit: Dapat menyebabkan iritasi kulit


- Mata: Debu dapat menyebabkan iritasi mata.
- Terhirup: Debu dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan. Bahaya rendah
untuk penanganan industri biasa
- Tertelan: Dapat mempengaruhi perilaku (koma, perubahan motor aktivitas, lesu,
vertigo, kebingungan mental, parestesia, kelemahan umum, paralisis flaccid),
metabolisme, darah (perubahan faktor pembekuan, ketidakseimbangan elektrolit),
kardiovaskular (hipotensi, gangguan peredaran darah, aritmia jantung, jantung
blok), dan pernapasan, gastrointestinal (iritasi saluran GI, mual, muntah, diare,
ketidaknyamanan perut, pembersihan), dan saluran kemih (kerusakan fungsi
ginjal). Keracunan kalium akut melalui mulut jarang terjadi karena dosis tunggal
yang besar. Biasanya menyebabkan muntah, dan karena tidak adanya kerusakan
ginjal yang sudah ada sebelumnya, kalium diekskresikan dengan cepat. Maksimal
Dosis oral nontoksik KCl pada manusia bervariasi dari 0,2g hingga 1 g
kalium/kg/hari tergantung pada efisiensi ekskretoris individu. Mekanisme; dosis
yang lebih rendah kadang-kadang menyebabkan gangguan fungsi ginjal seperti
yang ditunjukkan oleh penurunan inulin, dan pembersihan urea.

Potensi Efek Kesehatan Kronis

Dapat mempengaruhi darah dan sistem kardiovaskular.


BAGIAN 7 – Tindakan Pencegahan

7.1 Pencegahan

Jangan menelan. Tidak bernapas debu. Jika tertelan, segera minta nasihat medis dan
menunjukkan wadah atau label. Menjaga dari incompatibles seperti oksidator agen, asam,
kelembaban.

7.2 Penyimpanan

Menjaga wadah tertutup rapat. Menjaga wadah di daerah berventilasi baik yang keren.

Higroskopis.

BAGIAN 8 – Tindakan Pertolongan Pertama

Kontak mata

Memeriksa dan menghapus lensa kontak apapun. Dalam kasus kontak, segera bilas mata
dengan banyak air untuk setidaknya 15 menit. Air dingin dapat digunakan. Mendapatkan
perhatian medis.

Kontak kulit

Cuci dengan sabun dan air. Menutup kulit jengkel dengan yg melunakkan. Dapatkan
medis jika iritasi mengembangkan. Air dingin dapat digunakan.

Kontak kulit yang serius

Tidak tersedia.

Inhalasi

Jika dihirup, Hapus untuk udara segar. Jika tidak bernapas, memberikan buatan respirasi.
Jika sulit bernapas, memberikan oksigen. Dapatkan mperhatian.

Inhalasi yang serius

Tidak tersedia.

Konsumsi
TIDAK menginduksi muntah kecuali diperintahkan untuk melakukannya oleh tenaga
medis. Tidak pernah memberikan apa-apa dengan mulut ke bawaorang. Melonggarkan
pakaian ketat seperti kerah, dasi, sabuk atau pinggang. Dapatkan medis jika gejala
muncul.
Serius konsumsi

Tidak tersedia.

BAGIAN 9 – Informasi Persiapan

Tanggal Terbit : 28.09.2016

Tanggal Revisi # 0: 0.0.0

Edisi Pengganti dari : -

Informasi di atas diyakini akurat dan mewakili informasi terbaik yang saat ini tersedia
bagi kami. Namun, kami tidak membuat jaminan dapat diperjualbelikan atau jaminan
lainnya, tersurat maupun tersirat, sehubungan dengan informasi tersebut, dan kami
berasumsi tidak ada kewajiban yang timbul dari penggunaannya. Pengguna harus
melakukan penyelidikan sendiri untuk menentukan kesesuaian informasi untuk tujuan
khusus mereka. Dalam keadaan apa pun ScienceLab.com tidak bertanggung jawab atas
klaim, kerugian, atau kerusakan apa pun dari pihak ketiga mana pun atau untuk
kehilangan keuntungan atau kerusakan khusus, tidak langsung, insidental, konsekuensial,
atau contoh, apa pun yang timbul, bahkan jika ScienceLab.com telah diberitahu tentang
kemungkinan kerusakan tersebut.
KELOMPOK B (Basa Anorganik)

Barium Hidroksida Ba(OH)2

BAGIAN 1 – Identifikasi Produk

Nama Produk : Barium Hidroksida Oktahidrat

Sinonim : Barium oxide hydrate octahydrate, Caustic baryta

No. CAS : 12230-71-6

Kode HS : 2816 40 00

Kode Produk : A-2016

Merek : SMART-LAB

Perusahaan : PT.Smart-Lab Indonesia

Alamat : Ruko Boulevard Taman Tekno Blok E No.10-11,BSD Sektor XI Serpong,


Tangerang – Indonesia.

Telpon Darurat : +62-21-7588 0205(Hunting)

BAGIAN 2 – Bahan Tambahan Berbahaya

Bahan berbahaya menurut Peraturan (EC) No 1272/2008

Bahan Klasifikasi Konsentrasi

Barium Hydroxide Octahydrate Toksisitas akut, Kategori 4, H302 100%


Toksisitas akut, Kategori 4, H332
Korosi kulit, Kategori 1B, H314

Komponen berbahaya (1999/45/EC)

Bahan Klasifikasi Konsentrasi

Barium Hydroxide Octahydrate Xn, Berbahaya; R20/22 100 %

BAGIAN 3 – Data Fisik

Bentuk: padat

Warna: putih

Bau: Tak berbau

Ambang Bau: Tidak tersedia informasi.

pH: kira-kira 14 pada 20 °C (larutan jenuh aqueous)

Titik lebur: 78 °C

Titik didih/rentang didih: Tidak berlaku, (penguraian)

Titik nyala: Tidak berlaku

Laju penguapan: Tidak tersedia informasi.

Flamabilitas (padatan, gas): Produk ini tidak mudah-menyala.

Terendah batas ledakan: Tidak berlaku

Tertinggi batas ledakan: Tidak berlaku.

Tekanan uap: Tidak tersedia informasi.

Kerapatan (densitas) uap relatif: Tidak tersedia informasi.

Densitas: 2,18 g/cm³ pada 20 °C.

Kerapatan (den-sitas) relatif: Tidak tersedia informasi.


Kelarutan dalam air: 72 g/l pada 20 °C.

Koefisien partisi (n-oktanol/air): Tidak berlaku.

Suhu dapat membakar sendiri: Tidak tersedia informasi (auto-ignition temperature).

Suhu penguraian: 100 - 780 °C (peniadaan air kristalisasi).

Viskositas, dinamis: Tidak tersedia informasi.

Sifat peledak: Tidak diklasifikasikan sebagai mudah meledak.

Sifat oksidator: Tidak ada

Suhu menyala: tidak mudah terbakar

Densitas curah: kira-kira900 - 1.100 kg/m³

BAGIAN 4 – Data Bahaya Kebakaran atau Ledakan

Tidak mudah terbakar.

Api ambient dapat melepaskan uap yang berbahaya.

BAGIAN 5 – Data Reaktivitas

Stabilitas Kimia

Produk ini stabil secara kimiawi di bawah kondisi ruangan standar (suhu kamar).

Reaksi berbahaya yang mungkin di bawah kondisi spesifik/khusus

Reaksi eksotermik dengan: hydrogen sulfide, asam-asam

Kondisi yang harus dihindari

Pemanasan kuat (penguraian).

Bahan yang harus dihindari

Logam ringan
Produk berbahaya hasil penguraian

Tidak ada informasi yang tersedia

BAGIAN 6 – Properti Toksikologi

Toksisitas oral akut

LD50 Tikus: 550 mg/kg (MSDS eksternal)

Tanda-tanda: Bila termakan, luka bakar hebat di mulut dan kerongkongan, disamping
juga bahaya berlubangnya esophagus dan perut., Mual, Muntah, Nyeri, Diare,
Penyerapan

Toksisitas inhalasi akut

Tanda-tanda: iritasi mukosa, Batuk, Napas tersengal, Kerusakan yang mungkin:


kerusakan saluran pernapasan

Perkiraan toksisitas akut: 1,6 mg/l; debu/kabut

Keputusan ahli

Penyerapan

Toksisitas kulit akut

Informasi ini tidak tersedia.

Iritasi kulit

Mengakibatkan luka bakar.

Iritasi mata

Resiko kebutaan!

Menyebabkan kerusakan mata yang serius.

Sensitisasi

Informasi ini tidak tersedia.


Mutagenisitas pada sel nutfah

Informasi ini tidak tersedia.

Karsinogenisitas

Informasi ini tidak tersedia

Toksisitas terhadap Reproduksi

Informasi ini tidak tersedia.

Teratogenisitas

Informasi ini tidak tersedia.

Toksisitas pada organ sasaran spesifik - paparan tunggal

Informasi ini tidak tersedia.

Toksisitas pada organ sasaran spesifik - paparan berulang

Informasi ini tidak tersedia.

Bahaya aspirasi

Informasi ini tidak tersedia.

Efek sistemik

Setelah terserap: Ketidak-teraturan jantung, Gangguan CNS, Vertigo, kolaps. Hal berikut
ini berlaku untuk senyawa barium terlarut secara umum: setelah tertelan: iritasi mukosa,
mual, mengeluarkan air liur, muntah, pusing, nyeri, kolik dan diare. Efek sistemik.

BAGIAN 7 – Tindakan Pencegahan

Pengendalian teknik/tindakan rekayasa yang sesuai untuk mengurangi paparan

Tangani sesuai dengan kesehatan industri dan praktek keselamatan. Cuci tangan sebelum
waktu istirahat dan setelah selesai bekerja.

Tindakan perlindungan individual


Pakaian pelindung harus dipilih secara spesifik untuk tempat bekerja, tergantung
konsentrasi dan jumlah bahan berbahaya yang ditangani. Daya tahan pakaian pelindung
kimia harus dipastikan dari masing-masing supplier.

Perlindungan mata/wajah

Kacamata keselamatan dengan sisi-perisai sesuai dengan peralatan EN166 Gunakan


untuk perlindungan mata diuji dan disetujui di bawah standar pemerintah yang sesuai
seperti NIOSH (US) atau EN 166 (EU).

Perlindungan kulit

Menangani dengan sarung tangan. Sarung tangan harus diperiksa sebelum digunakan.
Gunakan Teknik penghapusan sarung tangan yang tepat (Tanpa menyentuh permukaan
luar sarung tangan) untuk menghindari kontak kulit dengan produk ini. Buang sarung
tangan yang terkontaminasi setelah digunakan sesuai dengan hukum yang berlaku dan
praktek laboratorium yang baik. Cuci dan keringkan tangan,

Sarung tangan pelindung yang dipilih harus memenuhi spesifikasi dari EU Directive
89/686 / EEC dan standar EN 374 berasal dari itu.

- Kontak penuh
Bahan: Karet nitril
Ketebalan lapisan minimal: 0,11 mm
Menembus waktu: > 480 menit
- Kontak percikan
Bahan: Karet nitril
Ketebalan lapisan minimal: 0,11 mm
Menembus waktu: > 480 menit

Sarung tangan pelindung yang digunakan harus mengikuti spesifikasi pada EC directive
89/686/EEC dan standar gabungan d EN374, untuk contoh KCL 741 Dermatril® L
(kontak penuh), KCL 741 Dermatril® L (kontak percikan). Waktu terobosan yang
disebutkan diatas ditentukan oleh KCL dalam uji laboratorium berdasarkan EN374
dengan sampel tipe sarung tangan yang dianjurkan. Rekomendasi ini berlaku hanya untuk
produk yang disebutkan dalam lembar data keselamatan dan disuplai oleh kami sesuai
tujuan yang kami maksud. Ketika dilarutkan dalam atau dicampur dengan bahan lain dan
dalam kondisi yang menyimpang dari yang disebutkan dalam EN374 silahkan hubungi
suplier sarung tangan CE-resmi (misalnya KCL GmbH, D-36124 Eichenzell, Internet:
www.kcl.de).

Peralatan pelindung lainnya

Sarung tangan pelindung

Perlindungan pernapasan

Diperlukan ketika debu dihasilkan.

Jenis filter yang direkomendasikan: Filter P2 (menurut DIN 3181) untuk partikel padat
dan cair bahan berbahaya. Pengusaha harus memastikan bahwa perawatan, pembersihan,
dan pengujian perangkat perlindungan pernafasan telah dilakukan sesuai dengan petunjuk
dari pabriknya. Tindakan ini harus didokumentasikan dengan benar.

Kontrol eksposur lingkungan

Jangan membuang ke saluran pembuangan.

BAGIAN 8 – Tindakan Pertolongan Pertama

8.1 Penjelasan mengenai tindakan pertolongan pertama

Saran umum

Pemberi pertolongan pertama harus melindungi dirinya.

Setelah terhirup

Hirup udara segar.

Jika napas terhenti

Berikan napas buatan mulut ke mulut atau secara mekanik. Berikan masker oksigen jika
mungkin. Segera hubungi dokter.
Bila terjadi kontak kulit

Tanggalkan segera semua pakaian yang terkontaminasi. Bilaslah kulit dengan air/
pancuran air. Segera panggil dokter.

Setelah kontak pada mata

Bilaslah dengan air yang banyak. Segera hubungi dokter mata.

Setelah tertelan

Beri air minum kepada korban (paling banyak dua gelas), hidari muntah (resiko
perforasi!). Segera panggil dokter. Jangan mencoba menetralisir.

8.2 Kumpulan gejala/efek terpenting, baik akut maupun tertunda

Gejala yang berhubungan dengan penggunaan

Irritasi dan korosi, Batuk, Napas tersengal, Nyeri, Diare, Mual, Muntah, kolaps, Vertigo,
Gangguan CNS.

Hal berikut ini berlaku untuk senyawa barium terlarut secara umum:

Setelah tertelan: iritasi mukosa, mual, mengeluarkan air liur, muntah, pusing, nyeri,
kolik dan diare. Efek sistemik termasuk : detak jantung tak beraturan, bradycardia
(aktivitas jantung berkurang), peningkatan tekanan darah, shock dan sistem sirkulasi
mengalami kolaps serta otot kaku. Resiko kebutaan!

8.3 Indikasi pertolongan medis pertama dan perawatan khusus yang diperlukan

Tidak tersedia informasi.

BAGIAN 9 – Informasi Persiapan

Revision : 01

Date: 19.07.2017

MSDS Number : 0259


Informasi di atas diyakini benar tetapi tidak dimaksudkan untuk menjadi semua inklusif
dan harus hanya digunakan sebagai panduan. Informasi dalam dokumen ini didasarkan
pada pengetahuan terkini kami dan berlaku untuk produk yang berkaitan dengan tindakan
pencegahan dan keselamatan. Itu tidak mewakili menjamin sifat dari produk.
PT.SMART-LAB INDONESIA dan Afiliasinya tidak bertanggung jawab atas segala
kerusakan akibat penanganan atau dari kontak dengan produk di atas. dan / atau sisi
sebaliknya dari faktur atau slip kemasan untuk syarat dan ketentuan penjualan tambahan.

Natrium Silikat (Na2SiO3)

BAGIAN 1 - Identifikasi Produk

Nama produk : Sodium silicate solution ( larutan natrium silikat ) ekstra murni

Nomor Produk : 1.05621

No katalog : 105621

Merek : Millipore

Perusahaan : Merck KGaA

Frankfurter Str. 250


D-64271 DARMSTADT

Nomer Telepon Darurat: 001-803-017-9114 (CHEMTREC)


BAGIAN 2 - Bahan Tambahan Berbahaya
2.1 Klasifikasi bahan atau campuran

Bukan bahan atau campuran berbahaya menurut Peraturan (EC) No 1272/2008.

2.2 Elemen label

Bukan bahan atau campuran berbahaya menurut Peraturan (EC) No 1272/2008.

2.3 Bahaya lainnya

Zat/campuran ini tidak mengandung satu komponen pun yang dianggap baik persisten,
bioakumulatif, dan beracun (PBT) maupun sangat persisten dan sangat bioakumulatif
(vPvB) pada kadar 0,1% atau lebih.

2.4 Campuran

Tidak ada komponen perlu diungkapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

BAGIAN 3 - Data Fisik

3.1 Informasi tentang sifat fisik dan kimia

Tampilan Bentuk: cair

Warna: tidak berwarna

Bau: Tak berbau

Ambang Bau: Tidak berlaku

pH: 11,0 - 11,5 pada 50 g/l pada 20 °C

Titik lebur/titik beku Titik lebur: 0 °C

Titik didih awal/rentang didih: > 100 °C pada 1.013 hPa

Titik nyala: tidak menyala Tidak berlaku

Laju penguapan: Data tidak tersedia


Flamabilitas (padatan, gas): Data tidak tersedia

Batas bawah/atas flamabilitas atau ledakan: Data tidak tersedia

Tekanan uap: Data tidak tersedia

Densitas uap: Data tidak tersedia

Densitas: kira-kira1,35 g/cm3 pada 20 °C

Kerapatan (densitas) relatif: Data tidak tersedia

Kelarutan dalam air: pada 20 °C larut

Koefisien partisi (noktanol/air): Data tidak tersedia

Suhu dapat membakar sendiri (auto-ignition temperature): Tidak berlaku

Suhu penguraian: Data tidak tersedia

Kekentalan (viskositas) : Viskositas, kinematis: Data tidak tersedia

Viskositas, dinamis: kira-kira130 mPa.s pada 20 °C

Sifat peledak: Tidak diklasifikasikan sebagai mudah meledak.

Sifat oksidator: Tidak ada

Distribusi Ukuran Partikel D10 = 30,18 µm

D50 = 85,27 µm

D90 = 187,82 µm

3.2 Informasi keselamatan lainnya

Data tidak tersedia

BAGIAN 4 – Data Bahaya Kebakaran atau Ledakan

Tidak mudah terbakar.


Api ambient dapat melepaskan uap yang berbahaya

BAGIAN 5 – Data Reaktivitas

5.1 Reaktifitas

Data tidak tersedia

5.2 Stabilitas kimia

Produk ini stabil secara kimiawi di bawah kondisi ruangan standar (suhu kamar).

5.3 Reaksi berbahaya yang mungkin di bawah kondisi spesifik/khusus

Resiko pemercik dan pembentukan gas atau uap dengan: Fluorin

Menghasilkan gas atau uap yang berbahaya jika mengalami kontak dengan:

Aluminium, Seng, Timah, bermacam campuran logam (pembentukan hidrogen)

Dapat terurai dengan cepat jika kontak dengan: Asam

Reaksi yang hebat dapat terjadi dengan: Umumnya diketahui pasangan reaksi terhadap
air.

5.4 Kondisi yang harus dihindari

Tidak ada informasi yang tersedia

5.5 Bahan yang harus dihindari

Data tidak tersedia

BAGIAN 6 - Properti Toksikologi: efek kesehatan


6.1 Informasi tentang efek toksikologis

Campuran
Toksisitas akut: LD50 Oral - Tikus - > 2.000 mg/kg
Penghirupan: Data tidak tersedia
Kulit: Data tidak tersedia
Korosi/iritasi kulit: Data tidak tersedia
Kerusakan mata serius/iritasi mata: Data tidak tersedia
Sensitisasi saluran pernafasan atau pada kulit: Data tidak tersedia
Mutagenisitas pada sel nutfah: Data tidak tersedia
Karsinogenisitas: Data tidak tersedia
Toksisitas terhadap Reproduksi: Data tidak tersedia
Toksisitas pada organ sasaran spesifik - paparan tunggal: Data tidak tersedia
Toksisitas pada organ sasaran spesifik - paparan berulang: Data tidak tersedia
Bahaya aspirasi: Data tidak tersedia.

6.2 Tambahan Informasi

Sifat berbahaya tidak dapat diabaikan tapi tidak mungkin jika produk ditangani dengan
tepat.

BAGIAN 7 - Tindakan Pencegahan

7.1 Langkah-langkah pencegahan diri, alat pelindung dan prosedur tanggap


darurat

Nasihat untuk personel nondarurat Jangan menghirup uap-uap, aerosol. Evakuasi dari

daerah bahaya, amati prosedur darurat, hubungi ahli.

7.2 Langkah-langkah pencegahan bagi lingkungan

Jangan biarkan produk masuk ke saluran pembuangan.

7.3 Metode dan bahan untuk penangkalan (containment) dan pembersihan

Tutup saluran. Kumpulkan, ikat dan pompa keluar tumpahan. Amati kemungkinan
pembahasan bahan (lihat bagian 7 dan 10). Serap dengan bahan penyerap cairan dan
penetral (misal Chemizorb® OH⁻, Merck Art. No. 101596). Teruskan ke pembuangan.
Bersihkan area yang terkena.
BAGIAN 8 - Tindakan Pertolongan Pertama

8.1 Penjelasan mengenai tindakan pertolongan pertama

Jika terhirup, setelah menghirup: hirup udara segar.

Bila terjadi kontak kulit: Tanggalkan segera semua pakaian yang terkontaminasi. Bilaslah
kulit dengan air/ pancuran air.

Setelah kontak pada mata : bilaslah dengan air yang banyak. Lepaskan lensa kontak.

Jika tertelan, setelah tertelan: beri air minum kepada korban (paling banyak dua gelas).
Konsultasi kepada dokter jika merasa tidak sehat.

8.2 Indikasi pertolongan medis pertama dan perawatan khusus yang diperlukan

Data tidak tersedia.

BAGIAN 9 – Informasi Persiapan

Revisi tanggal 03.12.2021

Tanggal Cetak 05.01.2022

Informasi di atas diyakini benar namun tidak diakui termasuk semua dan akan digunakan
sebagai panduan saja. Informasi dalam dokumen ini didasarkan pada status pengetahuan
kami yang ada dan berlaku pada produk terkait dengan tindakan pencegahan untuk
keselamatan yang sesuai. Ini tidak mewakili setiap jaminan properti produk. Sigma-
Aldrich Corporation dan Afiliasinya tidak akan bertanggung jawab atas semua kerusakan
yang disebabkan oleh penanganan atau kontak dengan produk di atas. Lihat www.sigma-
aldrich.com dan/atau sisi belakang faktur atau slip pengemasan untuk syarat dan
ketentuan penjualan tambahan._x000D_ Copyright 2020 Sigma-Aldrich Co LLC. Lisensi
yang diberikan untuk membuat salinan kertas terbatas untuk penggunaan internal saja.
Merek di header dan/atau footer dokumen ini untuk sementara tidak sesuai secara visual
dengan produk yang dibeli karena kami sedang berada dalam transisi merek kami.
Namun, semua informasi di dokumen terkait produk tetap tidak berubah dan sesuai
dengan produk yang dipesan. Untuk informasi lebih lanjut, mohon hubungi
mlsbranding@sial.com.
KELOMPOK C (Organik)

Etilena Glikol

BAGIAN 1 – Identifikasi Produk

Nama produk : Etilena glikol monometil eter untuk analisis EMSURE® ACS,Reag. Ph
Eur

Nomor Produk : 1.00859

No katalog : 100859

Merek : Millipore

No-Indeks : 603-011-00-4

Nomor REACH : 01-2119494721-33-XXXX

No-CAS : 109-86-4

Perusahaan : Merck KGaA

Frankfurter Str. 250

D-64271 DARMSTADT

Nomer Telepon Darurat: 001-803-017-9114 (CHEMTREC)

BAGIAN 2 - Bahan Tambahan Berbahaya

2.1 Klasifikasi bahan atau campuran


Klasifikasi menurut Peraturan (EC) No 1272/2008

Cairan mudah menyala (Kategori 3), H226

Toksisitas akut, Oral (Kategori 4), H302

Toksisitas akut, Penghirupan (Kategori 4), H332

Toksisitas akut, Kulit (Kategori 4), H312

Toksisitas terhadap reproduksi (Kategori 1B), H360FD

Toksisitas pada organ sasaran spesifik - paparan tunggal (Kategori 1), Sistem imun, H370

Toksisitas pada organ sasaran spesifik - paparan berulang (Kategori 2), timus, H373

2.3 Bahaya lainnya

Zat/campuran ini tidak mengandung satu komponen pun yang dianggap baik persisten,

bioakumulatif, dan beracun (PBT) maupun sangat persisten dan sangat bioakumulatif

(vPvB) pada kadar 0,1% atau lebih.

BAGIAN 3 - Data Fisik

3.1 Informasi tentang sifat fisik dan kimia

Tampilan Bentuk: cair

Warna: tidak berwarna

Bau: seperti eter

Ambang Bau: 2,3 ppm

pH: 5,0 - 7,0 pada 25 °C

Titik lebur/titik beku Titik lebur/rentang: -85 °C

Titik didih awal/rentang didih: 124,1 °C

Titik nyala: 40 °C - cawan tertutup


Laju penguapan: Data tidak tersedia

Flamabilitas (padatan, gas): Data tidak tersedia

Batas bawah/atas flamabilitas atau ledakan: Tertinggi batas ledakan: 24,5 %(V)

Terendah batas ledakan: 2,5 %(V)

Tekanan uap: 10 hPa pada 20 °C

Densitas uap: 2,63 - (Udara = 1.0)

Densitas: 0,964 g/cm3 pada 20 °C

Kerapatan (densitas) relatif: Data tidak tersedia

Kelarutan dalam air: pada 20 °C larut

Koefisien partisi (noktanol/air): log Pow: -0,77 pada 28 °C - Diperkirakan tidak ada
potensi bioakumulasi., (Lit.)

Suhu dapat membakar sendiri (auto-ignition temperature): Data tidak tersedia

Suhu penguraian: 204 - 232 °C -

Kekentalan (viskositas): Viskositas, kinematis: 1,6 mm2/s pada 20 °C

Viskositas, dinamis: 1,7 mPa.s pada 20 °C

Sifat peledak: Data tidak tersedia

Sifat oksidator: Tidak ada

3.2 Informasi keselamatan lainnya

Tegangan permukaan: kira-kira72 mN/m pada 25 °C

Kerapatan (densitas) uap relatif: 2,63 - (Udara = 1.0)

BAGIAN 4 – Data Bahaya Kebakaran atau Ledakan

Mudah menyala.
Uap lebih berat daripada udara dan bisa merebak di atas lantai.

Membentuk campuran yang dapat meledak dengan udara pada peningkatan suhu.

Perkembangan gas atau uap menyala yang berbahaya mungkin terjadi dalam kejadian

kebakaran.

BAGIAN 5 – Data Reaktivitas


5.1 Reaktifitas

Campuran uap/udara bersifat mudah-meledak pada pemanasan yang menyengat.

5.2 Stabilitas kimia

Produk ini stabil secara kimiawi di bawah kondisi ruangan standar (suhu kamar).

Mengandung zat(-zat) penstabil berikut: Butyl hydroxytoluene ( %).

5.3 Reaksi berbahaya yang mungkin di bawah kondisi spesifik/khusus

Menghasilkan gas atau uap yang berbahaya jika mengalami kontak dengan:

Aluminium, Magnesium, Basa, Seng

Beresiko meledak dengan: Oksidator dan udara

Bentuk dapat di : Peroksida

5.4 Kondisi yang harus dihindari

Panas. 45°C dan Pemanasan.

5.5 Bahan yang harus dihindari

Aluminium, macam plastik

5.6 Produk berbahaya hasil penguraian

Peroksida.
BAGIAN 6 – Properti Toksikologi: efek kesehatan

1.1 Informasi tentang efek toksikologis

Toksisitas akut

Perkiraan toksisitas akut Oral - 890 mg/kg

(Metode kalkulasi)

LD50 Oral - Kelinci - 890 mg/kg

Komentar: Perilaku: anestesi umum.

Darah: hemolisis lain dengan atau withot anemia.

(RTECS)

Tanda-tanda: Beresiko pada pernapasan selama muntah., Pengisapan dapat menyebabkan

edema paru dan pneumonitis.

Perkiraan toksisitas akut Penghirupan: - 4 h - 11 mg/l - uap(Metode kalkulasi)

Perkiraan toksisitas akut Penghirupan: - Keputusan ahli - 4 h - 11 mg/l - uap

Perkiraan toksisitas akut Kulit: - 1.280 mg/kg (Metode kalkulasi) LD50 Kulit - Kelinci -
1.280 mg/kg

Komentar: (RTECS)

Korosi/iritasi kulit: Kulit - Kelinci

Hasil: Tidak menyebabkan iritasi kulit - 4 h

(Direktif 67/548/EEC, Annex V, B4.)

Kerusakan mata serius/iritasi mata

Mata - Kelinci

Hasil: iritasi ringan (Pedoman Tes OECD 405)


Sensitisasi saluran pernafasan atau pada kulit

Tes maksimumisasi - Kelinci percobaan

Hasil: Negatif (Pedoman Tes OECD 406)

Mutagenisitas pada sel nutfah

Tipe Ujian: Uji mutasi gen sel mamalia in vitro.

Sistem uji: sel ovarium marmut Cina

Aktivasi metabolik: dengan atau tanpa aktivasi metabolis

Metoda: Pedoman Tes OECD 476

Hasil: Negatif

Tipe Ujian: Uji aberasi kromosom

Spesies: Mencit

Rute aplikasi: Oral

Metoda: Pedoman Tes OECD 475

Hasil: Negatif

Karsinogenisitas

Data tidak tersedia

Toksisitas terhadap Reproduksi

Dapat merusak janin.

Dapat merusak kesuburan.

Toksisitas pada organ sasaran spesifik - paparan tunggal

Menyebabkan kerusakan pada organ. - Sistem imun

Toksisitas pada organ sasaran spesifik - paparan berulang

Dapat menyebabkan kerusakan pada organ melalui paparan yang lama atau berulang. -
Timus.

Bahaya aspirasi

Data tidak tersedia

6.2 Tambahan Informasi

Toksisitas dosis berulang - Tikus - pria dan wanita - Oral - 90 d - No observed adverse

effect level/Tidak ada efek merugikan yang teramati - < 71 mg/kg - Efek merugikan

terkecil yang teramati - 71 mg/kg.

Komentar: (ECHA)

Efek akibat termakan dapat meliputi:, Perubahan komponen sel darah, Sakit kepala,

Depresi sistim syarat sentral, Tertelan dalam jumlah besar dapat menyebabkan:,

Kerusakan dari:, Hati, Ginjal, Sistem saraf pusat

Untuk yang terbaik dari pengetahuan kita, kimia, fisik, dan sifat toksikologi belum
diselidiki secara menyeluruh.

Efek sistemik : Perubahan komponen sel darah, Sakit kepala, Menghirup uap
berkonsentrasi tinggi dapat menyebabkan depresi-CNS (sistem saraf pusat) dan narkosis.

Setelah penyerapan dengan jumlah besar :

Kerusakan pada: Hati, Ginjal, Sistem saraf pusat

Sifat-sifat berbahaya lainnya tidak dapat dikecualikan.

Bahan ini harus ditangani dengan penanganan khusus.

BAGIAN 7 – Tindakan Pencegahan

7.1 Parameter pengendalian

Komponen dengan parameter pengendalian di tempat kerja


7.2 Pengendalian paparan

Alat perlindungan diri

7.3 Perlindungan mata/wajah

Gunakan peralatan untuk perlindungan mata yang sudah diuji dan disetujui di

bawah standar pemerintah yang tepat seperti NIOSH (US) atau EN 166 (EU).

Kacamata / Goggles pelindung yang pas dan ketat

7.4 Perlindungan kulit

Rekomendasi ini berlaku hanya untuk produk yang disebutkan dalam lembar data

keselamatan dan disuplai oleh kami sesuai tujuan yang kami maksud. Ketika

dilarutkan dalam atau dicampur dengan bahan lain dan dalam kondisi yang

menyimpang dari yang disebutkan dalam EN374 silahkan hubungi suplier sarung

tangan CE-resmi (misalnya KCL GmbH, D-36124 Eichenzell, Internet: www.kcl.de).

percikan

Materi: Viton®

ketebalan lapisan minimal: 0,7 mm

Waktu terobosan: 120 min

Bahan yang diuji:Vitoject® (KCL 890 / Aldrich Z677698, Ukuran M)

7.5 Perlindungan Badan

Pakaian pelindung antistatik yang tahan-nyala.

7.6 Perlindungan pernapasan

Diperlukan ketika uap/aerosol dihasilkan

Rekomendasi kami tentang filter perlindungan pernapasan didasarkan atas standar

berikut: DIN EN 143, DIN 14387, dan standar lainnya yang menyertai terkait
dengan sistem perlindungan pernapasan yang digunakan.

Jenis filter yang direkomendasikan: Filter tipe AX

Pengusaha harus memastikan bahwa perawatan, pembersihan, dan pengujian

perangkat perlindungan pernafasan telah dilakukan sesuai dengan petunjuk dari

pabriknya. Tindakan ini harus didokumentasikan dengan benar.

Kontrol pemaparan lingkungan

Jangan biarkan produk masuk ke saluran pembuangan. Risiko ledakan.

BAGIAN 8 – Tindakan Pertolongan Pertama

8.1 Penjelasan mengenai tindakan pertolongan pertama

Saran umum

Pemberi pertolongan pertama harus melindungi dirinya. Tunjukkan lembar data

keselamatan ini kepada dokter yang merawat.

Jika terhirup

Setelah terhirup: hirup udara segar. Panggil dokter.

Jika kontak dengan kulit

Bila terjadi kontak kulit: Tanggalkan segera semua pakaian yang terkontaminasi. Bilaslah

kulit dengan air/ pancuran air. Segera panggil dokter.

Jika kontak dengan mata

Setelah kontak pada mata : bilaslah dengan air yang banyak. Segera hubungi dokter mata.

Lepaskan lensa kontak.

Jika tertelan

Setelah tertelan: beri air minum kepada korban (paling banyak dua gelas), hidari muntah
(resiko perforasi!). Segera panggil dokter. Jangan mencoba menetralisir.

8.3 Indikasi pertolongan medis pertama dan perawatan khusus yang diperlukan

Data tidak tersedia.

BAGIAN 9 – Informasi Persiapan

Revisi tanggal 03.12.2021

Tanggal Cetak 04.01.2022

Informasi di atas diyakini benar namun tidak diakui termasuk semua dan akan

digunakan sebagai panduan saja. Informasi dalam dokumen ini didasarkan pada status

pengetahuan kami yang ada dan berlaku pada produk terkait dengan tindakan

pencegahan untuk keselamatan yang sesuai. Ini tidak mewakili setiap jaminan properti

produk. Sigma-Aldrich Corporation dan Afiliasinya tidak akan bertanggung jawab atas

semua kerusakan yang disebabkan oleh penanganan atau kontak dengan produk di atas.

Lihat www.sigma-aldrich.com dan/atau sisi belakang faktur atau slip pengemasan untuk

syarat dan ketentuan penjualan tambahan._x000D_

Copyright 2020 Sigma-Aldrich Co LLC. Lisensi yang diberikan untuk membuat salinan

kertas terbatas untuk penggunaan internal saja.

Merek di header dan/atau footer dokumen ini untuk sementara tidak sesuai secara visual

dengan produk yang dibeli karena kami sedang berada dalam transisi merek kami.

Namun, semua informasi di dokumen terkait produk tetap tidak berubah dan sesuai

dengan produk yang dipesan. Untuk informasi lebih lanjut, mohon hubungi

mlsbranding@sial.com.
Fenol

BAGIAN 1 – Identifikasi Produk

Nama Produk : PHENOL-1,2-DICHLOROBENZENE (MIXTURE 60:40 % w/w)

Sinonim : o-DCB/Phenol (mixture)

No. CAS : Phenol:108-95-2, o-DCB:95-50-1 ,Campuran tidak tersedia

Kode HS : 38249095

Kode Produk : A-1100

Merek : SMART-LAB

Perusahaan : PT.Smart-Lab Indonesia

Alamat : Taman Tekno Bangun Multiguna Blok M/36,BSD Sektor XI Serpong,


Tangerang – Indonesia

Nomor darurat: +62-21-7588 0205(Hunting)

BAGIAN 2 – Bahan Tambahan Berbahaya


2.1 Klasifikasi bahan atau campuran

Klasifikasi menurut Peraturan (EC) No 1272/2008

Toksisitas akut, Kategori 3, Oral, H301

Toksisitas akut, Kategori 3, Terhirup, H331

Toksisitas akut, Kategori 3, Kulit, H311

Korosi kulit, Kategori 1B, H314

Mutagenitas sel germinal, Kategori 2, H341

Toksisitas sistemik organ target khusus - paparan tunggal, Kategori 3, H335

Toksisitas sistemik organ target khusus - paparan berulang, Kategori 2, H373

Derajat keracunan akut pada mahluk air, Kategori 1, H400

Derajat keracunan kronis pada mahluk air, Kategori 1, H410

2.2 Klasifikasi (67/548/EEC atau 1999/45/EC)

T Beracun R23/24/25

C Korosif R34

Xn Berbahaya R48/20/21/22

Mut.Cat.3 Bersifat mutagen (penyebab mutasi gen kategori 3) R68

Xi Iritan R37

N Berbahaya untuk lingkungan R50/53


2.3 Bahaya lain

Bahaya lain yang tidak dihasilkan dalam klasifikasi GHS: Tidak ada yang diketahui.

BAGIAN 3 – Data Fisik


3.1 Informasi tentang sifat fisika dan kimia

Bentuk: cair

Warna: tidak berwarna

Bau: Tidak ada bau tajam yang diketahui.

Ambang Bau: Tidak tersedia informasi.

Ph: Tidak tersedia informasi.

Titik lebur: Tidak tersedia informasi.

Titik didih: Tidak tersedia informasi.

Titik nyala: 79 °C

Laju Penguapan: Tidak tersedia informasi.

Sifat mudah-menyala (padatan, gas): Tidak tersedia informasi.

Batas ledakan bawah: Tidak tersedia informasi.

Batas ledakan atas: Tidak tersedia informasi.

Tekanan uap: Tidak tersedia informasi.

Berat jenis uap relatif: Tidak tersedia informasi.

Berat jenis relatif: 1,154 g/cm³ (pada 20 °C)

Kelarutan dalam air: Tidak tersedia informasi.

Koefisien partisi (n-oktanol/air): Tidak tersedia informasi.

Suhu swa-sulut/suhu penyulutan otomatis: Tidak tersedia informasi.

Suhu penguraian: Tidak tersedia informasi.

Viskositas, dinamis: Tidak tersedia informasi.

Sifat peledak: Tidak tersedia informasi.

Sifat oksidator: Tidak tersedia informasi.


3.2 Data lain

Tidak ada.

BAGIAN 4 – Data Bahaya Kebakaran atau Ledakan


Bahan mudah-terbakar, Uap lebih berat daripada udara dan bisa merebak di atas lantai.
Perkembangan gas atau uap menyala yang berbahaya mungkin terjadi dalam kejadian
kebakaran..

Kebakaran dapat menyebabkan berevolusi: Gas hidrogen klorida, Membentuk campuran


yang dapat meledak dengan udara pada pemanasan terus-menerus.

BAGIAN 5 – Data Reaktivitas

5.1 Reaktifitas

Membentuk campuran yang dapat meledak dengan udara pada pemanasan terus-menerus.

5.2 Stabilitas Kimia

Peka terhadap lembab Kepekaan terhadap cahaya. Peka terhadap air.

5.3 Reaksi berbahaya yang mungkin di bawah kondisi spesifik/khusus

Reaksi eksotermik dengan : Aluminium, Aldehida, halogens, hydrogen peroxide,


senyawa iron (III), Oksidator, Asam kuat, Basa, formaldehyde

Beresiko meledak dengan: nitrites, nitrates, garam oxyhalogenic acids, senyawa peroxi

Reaksi yang hebat dapat terjadi dengan : Logam basa, Logam alkali-tanah, Hidrokarbon
halogen, Aluminium, Logam ringan, Air, asamasam

5.4 Kondisi yang harus dihindari

Sebuah kisaran kira-kira 15 Kelvin dibawah titik nyala dapat dianggap sebagai kritis.

Pemanasan Ekstrim.

5.5 Bahan yang harus dihindari


Aluminium, karet, Tembaga, Seng

BAGIAN 6 – Properti Toksikologi: efek kesehatan

6.1 Informasi tentang efek toksikologis

Toksisitas oral akut

Perkiraan toksisitas akut: 166,67 mg/kg

Metode kalkulasi

Tanda-tanda: Setelah tertelan : terbakar dalam mulut, tenggorokan, oesophagus dan


saluran gastrointestinal.

Toksisitas inhalasi akut

Perkiraan toksisitas akut: 6 mg/l

Metode: kalkulasi

Toksisitas kulit akut

Perkiraan toksisitas akut : 600 mg/kg

Metode: kalkulasi

Iritasi mata

Menyebabkan kerusakan mata berat. Resiko kebutaan!

Toksisitas sistemik organ target khusus - paparan tunggal

Bahan atau campuran ini tidak diklasifikasikan sebagai toksikan dengan organ target
khusus, paparan tunggal.

Toksisitas sistemik organ target khusus - paparan berulang

Bahan atau campuran ini tidak diklasifikasikan sebagai toksikan dengan organ target
khusus, paparan berulang.

Bahaya penghirupan
Kriteria klasifikasi tidak terpenuhi menurut data yang tersedia.

6.2 Informasi lebih lanjut

Setelah terserap :, Efek sistemik :, Sakit kepala, Mengantuk, inebriation, kebingungan,


Tidak sadar, Gangguan CNS, psikosis, Pening, gangguan kardiovaskular, Perubahan
komponen sel darah, narkosis, kolaps, pertahanan saluran pernapasan, kematian,
Mungkin berisiko timbulnya efek tak-terpulihkan. Kerusakan pada :, Hati, Ginjal,
Jantung

Sifat-sifat berbahaya lainnya tidak dapat dikecualikan., Bahan ini harus ditangani dengan
penanganan khusus.

BAGIAN 7 – Tindakan Pencegahan

7.1 Parameter Pengendalian

Phenol (108-95-2)

ID OEL penunjukan kulit kulit

Nilai Ambang Batas 5 ppm

(NAB) 19 mg/m³

1,2-Dichlorobenzene (95-50-1)

ID OEL Nilai Ambang Batas 25 ppm

(NAB) 150 mg/m³

7.2 Pengendalian Pemaparan

Pengendalian teknik/tindakan rekayasa yang sesuai untuk mengurangi paparan

Langkah-langkah teknis dan operasi kerja yang sesuai harus diberikan prioritas dalam
penggunaan alat pelindung diri.

Tindakan perlindungan individual


Pakaian pelindung harus dipilih secara spesifik untuk tempat bekerja, tergantung
konsentrasi dan jumlah bahan berbahaya yang ditangani. Daya tahan pakaian pelindung
kimia harus dipastikan dari masing-masing supplier.

Perlindungan mata/wajah

Kacamata keselamatan dengan sisi-perisai sesuai dengan peralatan EN166 Gunakan


untuk perlindungan mata yang telah diuji dan disetujui di bawah standar pemerintah yang
sesuai seperti NIOSH (US) atau EN 166 (EU).

Perlindungan kulit / Tangan

Menangani dengan sarung tangan. Sarung tangan harus diperiksa sebelum digunakan.
Gunakan teknik penghapusan sarung tangan yang tepat (tanpa permukaan luar menyentuh
sarung tangan) untuk menghindari kontak kulit dengan produk ini. Buang sarung tangan
terkontaminasi setelah digunakan sesuai dengan hukum yang berlaku dan praktek
laboratorium yang baik. Cuci dan keringkan tangan.

Kontak penuh: Bahan sarung tangan: Viton (R)

Tebal sarung tangan: 0,70 mm

Waktu terobosan: > 480 min

Kontak percikan:

Bahan sarung tangan: Karet Nitril

Tebal sarung tangan: 0,40 mm

Waktu terobosan: > 10 min

Sarung tangan pelindung yang digunakan harus mengikuti spesifikasi pada EC directive
89/686/EEC dan standar gabungan d EN374, untuk contoh KCL 890 Vitoject® (kontak
penuh), KCL 730 Camatril® - Velours (kontak percikan. Waktu terobosan yang
disebutkan diatas ditentukan oleh KCL dalam uji laboratorium berdasarkan EN374
dengan sampel tipe sarung tangan yang dianjurkan. Rekomendasi ini berlaku hanya untuk
produk yang disebutkan dalam lembar data keselamatan dan ini hanya bersifat konsultas
dan harus dievaluasi oleh situasi industri yang dapat diantisipasi oleh pelanggan kami.
Seharusnya tidak ditafsirkan sebagai menawarkan persetujuan untuk skenario
penggunaan tertentu. Ketika dilarutkan dalam atau dicampur dengan bahan lain dan
dalam kondisi yang menyimpang dari yang disebutkan dalam EN374, silahkan hubungi
suplier sarung tangan CE-resmi (misalnya KCL GmbH, D-36124 Eichenzell,Internet:
www.kcl.de).

Peralatan pelindung lainnya

Sarungtangan pelindung

Perlindungan pernapasan

Diperlukan ketika uap/aerosol dihasilkan. Jenis filter yang direkomendasikan: Filter A


(menurut DIN 3181) untuk uap senyawa organik.

Pengusaha harus memastikan bahwa perawatan, pembersihan, dan pengujian perangkat


perlindungan pernafasan telah dilakukan sesuai dengan petunjuk dari pabriknya.
Tindakan ini harus didokumentasikan dengan benar.

Kontrol eksposur lingkungan

Jangan biarkan produk masuk ke saluran pembuangan.

BAGIAN 8 – Tindakan Pertolongan Pertama

8.1 Penjelasan mengenai tindakan pertolongan pertama

Saran umum Pemberi pertolongan pertama harus melindungi dirinya.

Setelah terhirup: berikan udara segar. Segera berikan pernapasan buatan mekanik. Jika
diperlukan berikan masker oksigen. Segera hubungi dokter.

Setelah kontak dengan kulit: cuci dengan air yang banyak. Oles dengan polyethylene
glycol 400. Segera lepaskan pakaian yang terkontaminasi. Segera panggil dokter.

Setelah kontak pada mata : bilaslah dengan air yang banyak. Segera hubungi dokter
mata.
Jika tertelan: beri air minum (paling banyak dua gelas). Segera cari anjuran pengobatan.
Hanya di dalam kasus khusus, jika pertolongan tidak tersedia dalam satu jam, rangsang
untuk muntah (hanya jika korban tidak sadarkan diri), telan karbon aktif and
konsultasikan kepada dokter secepatnya. Sesudah itu berikan : arang aktif (20-40 g dalam
10% slurry).

8.2 Kumpulan gejala/efek terpenting, baik akut maupun tertunda

Gejala yang berhubungan

dengan penggunaan Irritasi dan korosi, Batuk, Napas tersengal, pertahanan saluran

pernapasan, Mengantuk, Pening, Tidak sadar, narkosis, inebriation,

gangguan kardiovaskular, kolaps, Sakit kepala, Gangguan CNS,

kebingungan, kematian.

8.3 Indikasi pertolongan medis pertama dan perawatan khusus yang diperlukan

Tidak tersedia informasi

BAGIAN 9 – Informasi Persiapan

Tanggal Terbit : 16.05.2017

Tanggal Revisi # 01: 16.05.2017

Edisi Pengganti dari : 12.01.2013

Alasan perubahan: Perbaikan secara menyeluruh

Informasi lebih lanjut

Informasi di atas diyakini benar tetapi tidak dimaksudkan untuk menjadi semua inklusif
dan harus hanya digunakan sebagai panduan. Informasi dalam dokumen ini didasarkan
pada pengetahuan terkini kami dan berlaku untuk produk yang berkaitan dengan tindakan
pencegahan dan keselamatan. Itu tidak mewakili menjamin sifat dari produk.
PT.SMART-LAB INDONESIA dan Afiliasinya tidak bertanggung jawab atas segala
kerusakan akibat penanganan atau dari kontak dengan produk di atas. dan / atau sisi
sebaliknya dari faktur atau slip kemasan untuk syarat dan ketentuan penjualan tambahan.
KELOMPOK D (Mudah Terbakar)

Dietil Eter

BAGIAN 1 – Identifikasi Produk

Nama Produk: DIETHYL ETHER


Sinonim: Ethyl Ether, Ethoxyethane,Ether, Et2O
No. CAS: 60-29-7
Kode HS: 2909 11 00
Kode Produk: A-1033
Merek: SMART-LAB
Perusahaan: PT.Smart-Lab Indonesia
Alamat: Ruko Boulevard TamanTeknoBlokE No.10 -11BSD Sektor XI Serpong,
Tangerang – Indonesia
Untuk Informasi: Telp: +62-21- 7588 0205(Hunting) , fax:+62-21-7588 0198
Telpon Darurat: +62-21-7588 0205(Hunting)

BAGIAN 2 – Bahan Tambahan Berbahaya

2.1 Klasifikasi menurut Peraturan (EC) No 1272/2008


Cairan mudah menyala (Kategori 1), H224
Toksisitas akut, Oral (Kategori 4), H302
Toksisitas pada organ sasaran spesifik - paparan tunggal (Kategori 3), Sistem saraf pusat,
H336
BAGIAN 3 – Data Fisik

Bentuk cair
Warna tidak berwarna
Bau manis, seperti eter
Ambang Bau Tidak tersedia informasi.
pH Tidak tersedia informasi.
Titik lebur Titik lebur: -116 °C
Titik didih/rentang didih 34,6 °C pada 1.013 hPa
Titik nyala -40 °C - cawan tertutup
Laju penguapan Tidak tersedia informasi.
Flamabilitas (padatan, gas) Tidak tersedia informasi.
Terendah batas ledakan 1,7 %(V)
Tertinggi batas ledakan 36 %(V)
Tekanan uap 189 hPa pada 0 °C
389 hPa pada 10 °C
563 hPa pada 20 °C
863 hPa pada 30 °C
1.228 hPa pada 40 °C
2.311 hPa pada 60 °C
Kerapatan (densitas) uap relatif 2,56 - (Udara = 1.0)
Densitas 0,71 g/cm3 pada 20 °C
Kerapatan (den-sitas) relatif Tidak tersedia informasi

BAGIAN 4 – Data Bahaya Kebakaran atau Ledakan

Bahaya khusus yang muncul dari bahan atau campuran

Karbon oksida
Mudah menyala.
Perhatikan arus api yang meluncur-balik.
Uap lebih berat daripada udara dan bisa merebak di atas lantai.
Perkembangan gas atau uap menyala yang berbahaya mungkin terjadi dalam kejadian
kebakaran.
Membentuk campuran yang dapat meledak dengan udara pada suhu kamar.

BAGIAN 4 – Data Reaktivitas

Reaktifitas
Kemungkinan membentuk peroxide. Uap dapat membentuk campuran mudah-meledak
dengan udara.
Stabilitas Kimia
Produk ini stabil secara kimiawi di bawah kondisi ruangan standar (suhu kamar).
Mengandung zat(-zat) penstabil berikut: Butyl hydroxytoluene (1 PPM).
Reaksi berbahaya yang mungkin di bawah kondisi spesifik/khusus
Resiko ignisi dan pembentukan gas atau uap yang tidak menyala dengan : chromyl
chloride Peroksida.
Beresiko meledak dengan: azides halogens senyawa halogen-halogen nonmetallic
oxyhalides Oksidator kuat chromium(VI) oxide halogen oxides senyawa peroxi
perchloric acid perchlorates Asam nitrat nitrating acid Oksigen Ozon minyak turpentine
dan/atau substitusi turpentine nitrates metallic chlorides garam oxyhalogenic acids
nitrogen oxides nonmetallic oxides chromosulfuric acid chlorates hydrogen peroxide
permanganic acid asam sulfat dengan Asam nitrat sulfur Resiko ledakan selama distilasi.
Reaksi eksotermik dengan : acid halides
Kondisi yang harus dihindari
Cahaya. Panas. Udara Penghangatan. Lembab.
Bahan yang harus dihindari
Karet, macam plastik

BAGIAN 6 – Properti Toksikologi

Toksisitas akut
Perkiraan toksisitas akut Oral - 1.213 mg/kg

(Metode kalkulasi)

LD50 Oral - Tikus - 1.211 mg/kg

Komentar: (RTECS)

Tanda-tanda: Beresiko pada pernapasan selama muntah., Pengisapan dapat menyebabkan


edema paru dan pneumonitis.

LC50 Penghirupan - Mencit - 4 h - 97,5 mg/l

Komentar: (RTECS) Tanda-tanda: iritasi mukosa

LD50 Kulit - Kelinci - jantan - > 20.000 mg/kg (Pedoman Tes OECD 402)

Komentar: (ECHA)

Iritasi kulit

Kulit - Kelinci

Hasil: Tidak menyebabkan iritasi kulit - 4 h (Pedoman Tes OECD 404)

Dermatitis

Iritasi mata

Uji kelenjar getah bening lokal (LLNA) - Mencit

Hasil: Negatif (Pedoman Tes OECD 429)

Sensitisasi

Uji kepekaan: Mencit

Hasil: Negatif

Metoda: Pedoman Tes OECD 429

Pengalaman pada manusia

Hasil: Negatif
Mutagenisitas pada sel nutfah

Tipe Ujian: Uji mikronukleus

Sistem uji: Lymphosit manusia

Aktivasi metabolik: dengan atau tanpa aktivasi metabolis

Metoda: Pedoman Tes OECD 487

Hasil: Negatif

Tipe Ujian: Uji mutasi gen sel mamalia in vitro

Sistem uji: Mouse lymphoma test

Aktivasi metabolik: dengan atau tanpa aktivasi metabolis

Metoda: Pedoman Tes OECD 476

Hasil: Negatif Tipe Ujian: Uji mikronukleus

Spesies: Mencit

Rute aplikasi: intraperitoneal

Metoda: Pedoman Tes OECD 474

Hasil: Negatif

Genotoksisitas dalam tabung percobaan

Tes Ames

Salmonella typhimurium

Hasil: Negatif

(IUCLID)

Mutagenisitas (uji sel mammal) : aberasi kromosom.

Lymphosit manusia

Hasil: Negatif
Metoda: Pedoman Tes OECD 487

Mutagenisitas (uji sel mammal).

Mouse lymphoma test

Hasil: Negatif

Metoda: Pedoman Tes OECD 476

Toksisitas pada organ sasaran spesifik - paparan tunggal

Dapat menyebabkan mengantuk dan pusing. - Sistem saraf pusat.

BAGIAN 7 – Bagian Pencegahan

Tindakan perlindungan individual

Pakaian pelindung harus dipilih secara spesifik untuk tempat bekerja, tergantung
konsentrasi dan jumlah bahan berbahaya yang ditangani. Daya tahan pakaian pelindung
kimia harus dipastikan dari masing-masing suplier.

Perlindungan mata/wajah

Kacamata keselamatan dengan sisi-perisai sesuai dengan peralatan EN166 Gunakan


untuk perlindungan mata yang telah diuji dan disetujui di bawah standar pemerintah yang
sesuai seperti NIOSH (US) atau EN 166 (EU).

Perlindungan kulit / Tangan

Menangani dengan sarung tangan. Sarung tangan harus diperiksa sebelum digunakan.
Gunakan teknik penghapusan sarung tangan yang tepat (tanpa permukaan luar menyentuh
sarung tangan) untuk menghindari kontak kulit dengan produk ini. Buang sarung tangan
terkontaminasi setelah digunakan sesuai dengan hukum yang berlaku dan praktek
laboratorium yang baik. Cuci dan keringkan tangan.

- Kontak percikan: Bahan sarung tangan: Viton (R)

Tebal sarung tangan: 0,70 mm


Waktu terobosan: > 30 min

Sarung tangan pelindung yang digunakan harus mengikuti spesifikasi pada EC directive
89/686/EEC dan standar gabungan d EN374, untuk contoh KCL 890 Vitoject® (kontak
percikan). Waktu terobosan yang disebutkan diatas ditentukan oleh KCL dalam uji
laboratorium berdasarkan EN374 dengan sampel tipe sarung tangan yang dianjurkan.

Perlindungan tubuh

Jas lengkap melindungi terhadap bahan kimia, Flame retardant pakaian pelindung
antistatis., Jenis peralatan pelindung harus dipilih sesuai dengan konsentrasi dan jumlah
bahan berbahaya di tempat kerja tertentu.

Perlindungan Pernapasan

Diperlukan ketika uap/aerosol dihasilkan. Jenis filter yang direkomendasikan: Filter


AX(EN 371) Pengusaha harus memastikan bahwa perawatan, pembersihan, dan
pengujian perangkat perlindungan pernafasan telah dilakukan sesuai dengan petunjuk
dari pabriknya. Tindakan ini harus didokumentasikan dengan benar. Kontrol eksposur
lingkungan. Jangan biarkan produk masuk ke saluran pembuangan. Risiko ledakan.

BAGIAN 8 – Tindakan Pertolongan Pertama

Penjelasan mengenai tindakan pertolongan pertama

Saran Umum Konsultasikan dengan dokter. Tunjukan lembar data keselamatan ini ke
dokter

Jika terhirup

Jika dihirup, pindah orang ke udara segar. Konsultasikan dengan dokter jika merasa tidak
sehat.

Dalam kasus kontak dengan kulit

Tanggalkan segera semua pakaian yang terkontaminasi. Bilaslah kulit dengan air/
pancuran air yang banyak. Hubungi dokter jika terjadi iritasi.
Dalam kasus kontak pada mata

Bilas dengan air yang banyak selama minimal 15 menit , angkat kelopak mata bagian atas
dan bawah sesekali. Segera dapatkan bantuan medis / periksakan ke Dokter mata.

Jika tertelan

Jangan menyebabkan muntah. Jangan pernah memberikanapapun melalui mulut kepada


orang yang tidak sadar. Bilas mulut dengan air. Konsultasikan dengan dokter. perhatian
jika korban muntah. Resiko pengeluaran! Jaga agar aliran udara tetap bebas. Kerusakan
paru-paru mungkin terjadi setelah pengeluaran muntah. Segera panggil dokter.

BAGIAN 9 – Informasi Persiapan

Informasi Tambahan

Informasi di atas diyakini benar tetapi tidak dimaksudkan untuk menjadi semua inklusif
dan harus hanya digunakan sebagai panduan. Informasi dalam dokumen ini didasarkan
pada pengetahuan terkini kami dan berlaku untuk produk yang berkaitan dengan tindakan
pencegahan dan keselamatan. Itu tidak mewakili menjamin sifat dari produk.
PT.SMART-LAB INDONESIA dan Afiliasinya tidak bertanggung jawab atas segala
kerusakan akibat penanganan atau dari kontak dengan produk di atas. dan / atau sisi
sebaliknya dari faktur atau slip kemasan untuk syarat dan ketentuan penjualan tambahan.

Xylene
BAGIAN 1 – Identifikasi Produk

Nama Produk : XYLENE


Sinonim : Dimethylbenzene, Xylol, Methyltoluene
No. CAS : 1330-20-7
Kode HS : 2902 44 00
Kode Produk : A-1079
Merek : SMART-LAB
Perusahaan : PT.Smart-Lab Indonesia
Alamat : Ruko Boulevard Taman Tekno Blok E No.10-11,BSD Sektor XI Serpong,
Tangerang - Indonesia
Untuk Informasi : Telp: +62-21- 7588 0205(Hunting) , fax:+62-21-7588 0198
Telpon Darurat : +62-21-7588 0205(Hunting)

BAGIAN 2 – Bahan Tambahan Berbahaya

Xylene (campuran isomer) No-CAS 1330-20-7 No-EC 215-535-7 No-Indeks 601-022-


00-9 ethylbenzene No-CAS 100-41-4 No-EC 202-849-4 No-Indeks 601-023-00-4

BAGIAN 3 – Data Fisik


Bentuk: cair
Warna: tidak berwarna
Bau: manis
Ambang Bau: Tidak tersedia informasi
pH: Tidak tersedia informasi
Titik lebur/rentang: 171 - 172 °C
Titik didih/rentang didih: 137 - 140 °C - menyala
Titik nyala: 25 °C - cawan tertutup
Laju penguapan: Tidak tersedia informasi
Flamabilitas (padatan, gas): Tidak tersedia informasi
Terendah batas ledakan: 1,1 %(V)
Tertinggi batas ledakan: 7.0 %(V)
Tekanan uap: 23,99 hPa pada 37,70 °C
Kerapatan (densitas) uap relatif: 3,67 - (Udara = 1.0)
Densitas : 0,86 g/mL pada 25 °C - menyala.
Kerapatan (den-sitas) relatif: Tidak tersedia informasi
Kelarutan dalam air: 0,1705 g/l pada 25 °C - larut sebagian
Koefisien partisi (n-oktanol/air) log Pow: 3,12 pada 20 °C – Diperkirakan tidak ada
potensi bioakumulasi
Suhu dapat membakar sendiri: 463 °C pada 1.013 hPa (auto-ignition temperature)
Suhu penguraian: Tidak tersedia informasi
Viskositas, dinamis: Viskositas, dinamis: 0,76 mPa.s pada 25,00 °C
Sifat peledak: Tidak diklasifikasikan sebagai mudah meledak

BAGIAN 4 – Data Bahaya Kebakaran atau Ledakan

Bahaya khusus yang muncul dari bahan atau campuran


Karbon oksida Mudah menyala. Uap lebih berat daripada udara dan bisa merebak di atas
lantai. Membentuk campuran yang dapat meledak dengan udara pada peningkatan suhu.
Perkembangan gas atau uap menyala yang berbahaya mungkin terjadi dalam kejadian
kebakaran.

BAGIAN 5 – Data Reaktivitas

Reaktifitas
Campuran uap/udara bersifat mudah-meledak pada pemanasan yang menyengat.
Stabilitas Kimia Produk ini stabil secara kimiawi di bawah kondisi ruangan standar (suhu
kamar).
Reaksi berbahaya yang mungkin di bawah kondisi spesifik/khusus
Reaksi eksotermik dengan : Oksidator kuat Asam sulfur konsentrasi sulfuric acid
Beresiko meledak/reaksi eksotermik dengan : Asam nitrat uranium hexafluoride.
Kondisi yang harus dihindari Panas, api dan percikan api.

Bahan yang harus dihindari


Oksidator kuat.
Produk berbahaya hasil penguraian
Produk penguraian yang berbahaya terbentuk di bawah kondisi kebakaran. - Karbon
oksida. Produk penguraian lainnya - Tidak tersedia data

BAGIAN 6 – Properti Toksikologi: efek kesehatan

Toksisitas akut Oral


Data tidak tersedia
LD50 Oral - Tikus - jantan - 3.523 mg/kg (EC Directive 92/69/EEC B.1
Toksisitas Akut (Oral)) Komentar: (ECHA)
Perkiraan toksisitas akut
Penghirupan - 4 h - 11 mg/l - uap(Metode kalkulasi)
LC50 Penghirupan - Tikus - jantan - 4 h - 29,09 mg/l - uap (Peraturan (EC) No.
440/2008, Lampiran, B.2
Komentar: (Peraturan (EC) No 1272/2008, Lampiran VI)
Perkiraan toksisitas akut Kulit - 1.101 mg/kg (Metode kalkulasi)
LD50 Kulit - Kelinci - > 1.700 mg/kg Komentar: (RTECS)
Iritasi kulit Kulit
- Kelinci Hasil:
Iritasi sedang pada kulit - 24 h
Komentar: (IUCLID) Efek mengeringkan kulit menyebabkan kulit menjadi kasar dan
merekah. Setelah terpapar dalam waktu lama dengan bahan kimia : Dermatitis.

Iritasi mata Mata

- Kelinci Hasil: Menyebabkan iritasi mata yang serius. - 24 h


Komentar: (RTECS)
Sensitisasi
Uji kelenjar getah bening lokal (LLNA) - Mencit
Hasil: Negatif (Pedoman Tes OECD 429)
Mutagenisitas pada sel nutfah
Tipe Ujian: Mutagenisitas (uji sel mammal) : aberasi kromosom. Sistem uji: sel ovarium
marmut Cina
Aktivasi metabolik: dengan atau tanpa aktivasi metabolis
Metoda: Peraturan (EC) No. 440/2008, Lampiran, B.10 Hasil: Negatif Komentar:
(National Toxicology Program)
Tipe Ujian: Tes Ames Sistem uji: Salmonella typhimurium Aktivasi metabolik: dengan
atau tanpa aktivasi metabolis.
Metoda: Pedoman Tes OECD 471
Hasil: Negatif
Tipe Ujian: asai pertukaran antarkromatid
Sistem uji: sel ovarium marmut Cina
Aktivasi metabolik: dengan atau tanpa aktivasi metabolis
Metoda: Peraturan (EC) No. 440/2008, Lampiran, B.19
Hasil: Negatif
Tipe Ujian: tes letal dominan Spesies: Mencit
Metoda: Pedoman Tes OECD 478 Hasil: Negatif
Toksisitas pada organ sasaran spesifik - paparan berulang
Penghirupan - Dapat menyebabkan kerusakan pada organ melalui paparan yang lama atau
berulang. - Sistem saraf pusat, Hati, Ginjal

BAGIAN 7 – Tindakan Pencegahan

Tindakan Perlindungan Individual


Pakaian pelindung harus dipilih secara spesifik untuk tempat bekerja, tergantung
konsentrasi dan jumlah bahan berbahaya yang ditangani. Daya tahan pakaian pelindung
kimia harus dipastikan dari masing-masing suplier
Perlindungan Mata/Wajah
Kacamata keselamatan dengan sisi-perisai sesuai dengan peralatan EN166 Gunakan
untuk perlindungan mata yang telah diuji dan disetujui di bawah standar pemerintah yang
sesuai seperti NIOSH (US) atau EN 166 (EU).
Perlindungan Kulit / Tangan
Menangani dengan sarung tangan. Sarung tangan harus diperiksa sebelum digunakan.
Gunakan teknik penghapusan sarung tangan yang tepat (tanpa permukaan luar menyentuh
sarung tangan) untuk menghindari kontak kulit dengan produk ini. Buang sarung tangan
terkontaminasi setelah digunakan sesuai dengan hukum yang berlaku dan praktek
laboratorium yang baik. Cuci dan keringkan tangan.
- Kontak penuh: Materi: Viton®
Ketebalan lapisan minimal: 0,7 mm
Waktu terobosan: 480 min
Bahan yang diuji:Vitoject®
- Kontak percikan: Materi: Viton®
Ketebalan lapisan minimal: 0,7 mm
Waktu terobosan: 480 min
Bahan yang diuji:Vitoject®

Sarung tangan pelindung yang digunakan harus mengikuti spesifikasi pada EC directive
89/686/EEC dan standar gabungan d EN374, untuk contoh KCL 890 Vitoject® (kontak
penuh), KCL 730 Camatril® - Velours (kontak percikan) .Waktu terobosan yang
disebutkan diatas ditentukan oleh KCL dalam uji laboratorium berdasarkan EN374
dengan sampel tipe sarung tangan yang dianjurkan.
Peralatan pelindung lainnya
Pakaian pelindung antistatik yang tahan-nyala.
Perlindungan Pernapasan
Jenis filter yang direkomendasikan: Filter A (menurut DIN 3181) untuk uap senyawa
organik Pengusaha harus memastikan bahwa perawatan, pembersihan, dan pengujian
perangkat perlindungan pernafasan telah dilakukan sesuai dengan petunjuk dari
pabriknya. Tindakan ini harus didokumentasikan dengan benar.
Kontrol eksposur lingkungan
Jangan biarkan produk masuk ke saluran pembuangan. Risiko ledakan
BAGIAN 8 – Tindakan Pertolongan Pertama

Saran Umum
Konsultasikan dengan dokter. Tunjukan lembar data keselamatan ini ke dokter
Setelah terhirup
Hirup udara segar. Jika napas terhenti, berikan napas buatan mulut ke mulut atau secara
mekanik. Berikan masker oksigen jika mungkin. Segera hubungi dokter.
Bila terjadi kontak kulit
Tanggalkan segera semua pakaian yang terkontaminasi. Bilaslah kulit dengan air/
pancuran air. Periksakan ke dokter. Setelah kontak pada mata : bilaslah dengan air yang
banyak.
Setelah tertelan
Perhatikan jika korban muntah. Resiko pengeluaran! Jaga agar aliran udara tetap bebas.
Kerusakan paru-paru mungkin terjadi setelah pengeluaran muntah. Segera panggil dokter.

BAGIAN 9 – Informasi Persiapan

 Informasi Persiapan
Informasi di atas diyakini benar tetapi tidak dimaksudkan untuk menjadi semua inklusif
dan harus hanya digunakan sebagai panduan. Informasi dalam dokumen ini didasarkan
pada pengetahuan terkini kami dan berlaku untuk produk yang berkaitan dengan tindakan
pencegahan dan keselamatan. Itu tidak mewakili menjamin sifat dari produk.
PT.SMART-LAB INDONESIA dan Afiliasinya tidak bertanggung jawab atas segala
kerusakan akibat penanganan atau dari kontak dengan produk di atas. dan / atau sisi
sebaliknya dari faktur atau slip kemasan untuk syarat dan ketentuan penjualan tambahan.
KELOMPOK E (Oksidator Anorganik)

Asam Perklorat

BAGIAN 1 – Identifikasi Produk


Nama Produk : PERCHLORIC ACID 70%
Sinonim : Perchloric acid solution, Dioxonium perchlorate solution, Hydronium
perchlorate, Chloric(VII) acid, Hyperchloric acid.
No. CAS : 7601-90-3
Kode HS : 2811 19 80
Kode Produk : A-1074
Merek : SMART-LAB 1.2
Perusahaan : PT.Smart-Lab Indonesia
Alamat : Ruko Boulevard Taman Tekno Blok E No.10-11,BSD Sektor XI Serpong,
Tangerang - Indonesia
Untuk Informasi : Telp: +62-21- 7588 0205(Hunting) , fax:+62-21-7588 0198
Telpon Darurat : +62-21-7588 0205(Hunting)

BAGIAN 2 – Bahan Tambahan Berbahaya

Perchloric Acid kategori airan oksidasi, Kategori 1, H271 Korosif pada logam, Kategori
1, H290 Korosi kulit, Kategori 1A, H314 dengan konsentrasi ≥ 50 - ≤ 100 %.

BAGIAN 3 – Data Fisik

Bentuk: cair
Warna: tidak berwarna
Bau: Tak berbau
Ambang Bau: Tidak berlaku
pH: pada 20 °C asam kuat
Titik lebur: -18 °C
Titik didih/rentang didih: 198,7 °C pada 1.013 hPa
Titik nyala: Tidak berlaku
Laju penguapan: Tidak tersedia informasi.
Flamabilitas (padatan, gas): Tidak tersedia informasi.
:Terendah batas ledakan Tidak tersedia informasi.

BAGIAN 4 – Data Bahaya Kebakaran atau Ledakan

Dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan; pengoksidasi kuat. Dapat korosif terhadap
logam. Menyebabkan kulit terbakar yang parah dan kerusakan mata.

BAGIAN 5 – Data Reaktivitas

Reaktifitas
Tidak tersedia informasi
Stabilitas Kimia
Produk ini stabil secara kimiawi di bawah kondisi ruangan standar (suhu kamar).
Reaksi berbahaya yang mungkin di bawah kondisi spesifik/khusus Amina dan alkohol
menyebabkan reaksi eksotermik.
Kondisi yang harus dihindari
Tidak ada informasi yang tersedia
Bahan yang harus dihindari
Basa kuat, Asam kuat, Amina, Fosfor halida, Alkohol, Bahan organik, Logam bubuk,
Agen pereduksi kuat.

BAGIAN 6 – Properti Toksikologi


Toksisitas oral akut
Tanda-tanda: Bila termakan, luka bakar hebat di mulut dan kerongkongan, disamping
juga bahaya berlubangnya esophagus dan perut.
Toksisitas inhalasi akut
Tanda-tanda: iritasi mukosa, Batuk, Napas tersengal, Kerusakan yang mungkin :,
kerusakan saluran pernapasan, Edema paru
Iritasi mata
Campuran menyebabkan kerusakan mata berat. Resiko kebutaan!

BAGIAN 7 - Pencegahan

Tindakan perlindungan individual


Pakaian pelindung harus dipilih secara spesifik untuk tempat bekerja, tergantung
konsentrasi dan jumlah bahan berbahaya yang ditangani. Daya tahan pakaian pelindung
kimia harus dipastikan dari masing-masing suplier.
Perlindungan mata/wajah
Kacamata / Goggles pelindung yang pas dan ketat
Perlindungan kulit / Tangan
Sarung tangan pelindung yang digunakan harus mengikuti spesifikasi pada EC directive
89/686/EEC dan standar gabungan d EN374, untuk contoh KCL 898 Butoject® (kontak
penuh), KCL 706 Lapren® (kontak percikan). Waktu terobosan yang disebutkan diatas
ditentukan oleh KCL dalam uji laboratorium berdasarkan EN374 dengan sampel tipe
sarung tangan yang dianjurkan.
Peralatan Pelindungan Lainnya
Pakaian pelindung tahan asam
Perlindungan pernapasan
Diperlukan ketika uap/aerosol dihasilkan Jenis filter yang direkomendasikan: Filter B
(menurut DIN 3181) untuk gas dan uap inorganik Pengusaha harus memastikan bahwa
perawatan, pembersihan, dan pengujian perangkat perlindungan pernafasan telah
dilakukan sesuai dengan petunjuk dari pabriknya. Tindakan ini harus didokumentasikan
dengan benar.
Kontrol eksposur lingkungan
Jangan biarkan produk masuk ke saluran pembuangan. Risiko ledakan

BAGIAN 8 – Tindakan Pertolongan Pertama

Saran umum
Pemberi pertolongan pertama harus melindungi dirinya. Setelah terhirup: hirup udara
segar. Panggil dokter.
Bila terjadi kontak kulit
Tanggalkan segera semua pakaian yang terkontaminasi. Bilaslah kulit dengan air/
pancuran air. Segera panggil dokter.
Setelah kontak pada mata
Bilaslah dengan air yang banyak. Segera hubungi dokter mata. Setelah tertelan: beri air
minum kepada korban (paling banyak dua gelas), hidari muntah (resiko perforasi!).
Segera panggil dokter. Jangan mencoba menetralisir.
Kumpulan gejala/efek terpenting, baik akut maupun tertunda
Gejala yang berhubungan dengan penggunaan Irritasi dan korosi, Batuk, Napas tersengal,
pertahanan jantung, Resiko kebutaan!

BAGIAN 9 – Informasi Persiapan

Informasi Tambahan
Informasi di atas diyakini benar tetapi tidak dimaksudkan untuk menjadi semua inklusif
dan harus hanya digunakan sebagai panduan. Informasi dalam dokumen ini didasarkan
pada pengetahuan terkini kami dan berlaku untuk produk yang berkaitan dengan tindakan
pencegahan dan keselamatan. Itu tidak mewakili menjamin sifat dari produk.
PT.SMART-LAB INDONESIA dan Afiliasinya tidak bertanggung jawab atas segala
kerusakan akibat penanganan atau dari kontak dengan produk di atas. dan / atau sisi
sebaliknya dari faktur atau slip kemasan untuk syarat dan ketentuan penjualan tambahan.
Asam Nitrat

BAGIAN 1 - Identifikasi Produk

Nama Produk : NITRIC ACID 69 - 71%


Sinonim : Azotic Acid, Hydrogen Nitrate, Acidium Nitriciu
No. CAS : 7697-37-2
Kode HS : 2808 00 00
Kode Produk : A-1063
Merek : SMART-LAB
Perusahaan : PT.Smart-Lab Indonesia
Alamat : Ruko Boulevard Taman Tekno Blok E No.10-11,BSD Sektor XI Serpong,
Tangerang - Indonesia
Untuk Informasi : Telp: +62-21- 7588 0205(Hunting) , fax:+62-21-7588 0198
Telpon Darurat : +62-21-7588 0205(Hunting)

BAGIAN 2 – Bahan Tambahan Berbahaya

Cairan oksidasi, Kategori 3, H272


Korosif pada logam, Kategori 1, H290
Korosi kulit, Kategori 1A, H314

BAGIAN 3 – Data Fisik

Bentuk: cair
Warna: tidak berwarna
Bau: pedih
Ambang Bau: Tidak tersedia informasi
pH: < 1 pada 20 °C
Titik lebur: kira-kira -41 °C
Titik didih/rentang didih: 122 °C pada 1.013 hPa
Tekanan uap: kira-kira 9,4 hPa pada 20 °C
Kerapatan (densitas): uap relatif Tidak tersedia informasi.
Densitas: 1,41 g/cm3 pada 20 °C
Kerapatan (den-sitas) relatif: Tidak tersedia informasi.
Dapat didistilasi dalam kondisi tidak terurai (undecomposed) pada tekanan normal.

BAGIAN 4 – Data Bahaya Kebakaran atau Ledakan

Dapat mengintensifkan api; pengoksidasi.


Dapat korosif terhadap logam.
Menyebabkan kulit terbakar yang parah dan kerusakan mata.
Bersifat korosif terhadap saluran pernafasan.

BAGIAN 5 – Data Reaktivitas

Reaktifitas
Zat pengoksidasi kuat
Stabilitas Kimia
Produk ini stabil secara kimiawi di bawah kondisi ruangan standar (suhu kamar).
Reaksi berbahaya yang mungkin di bawah kondisi spesifik/khusus
Beresiko meledak dengan: Aseton, acetonitrile, acetylidene, Alkohol, Anilin, antimony
hydride, arsenic hydride, Zat-zat kimia organik, Benzena, phosphides, anilines, Amin,
Hidrokarbon halogen, Dietileter, dimetil eter, hydrazine, Senyawa nitro, Sulfida, Dioksan,
acetic acid, Asetat anhidrida, etanol, Ethylene glycol, Fluorin, formaldehyde, karet,
minyak, Hydrazine hydrate, Hidrokarbon, Tembaga, lithium silicide, pelarut organik,
Mangan, Sianida, Serbuk logam, Methanol, petrol, PHOSPHORUS TRICHLORIDE,
fosfor hidrogen, anhydrides, Reduktor, sulfur dioxide, Borana, tiosianat, Titanium,
(toluene), Benda asing, Asam nitrat, hydrogen peroxide, Timah, gula, xylene,
dichloromethane, carbon/jelaga potasium klorat, dengan, Zat-zat kimia organik
mercury(II) nitrate, dengan, etanol Zat-zat kimia organik, dengan, asam sulfat
Nitrobenzena, dengan, asam sulfat potassium permanganate, dengan, Alkohol glycerol,
dengan, asam sulfat Resiko ignisi dan pembentukan gas atau uap yang tidak menyala
dengan : Amin, Amonia, bahan yang mudah terbakar, Aldehida, furfuril alkohol,
hydrogen fluoride, Kalium, Litium, magnesium, phosphides, sodium, hydrides,
phosphorus, pyridine, hydrogen sulfide, THIOPHENE.

BAGIAN 6 – Properti Toksikologi

Toksisitas oral akut


Tanda-tanda: Bila termakan, luka bakar hebat di mulut dan kerongkongan, disamping
juga bahaya berlubangnya esophagus dan perut.
Toksisitas inhalasi akut
Tanda-tanda: terbakar pada membran mukosa, batuk, napas tersengal. Kerusakan yang
mungkin kerusakan saluran pernapasan. Setelah masa laten, menghirup zat bisa
menyebabkan pembentukan oedema pada saluran pernapasan.
Iritasi kulit
Campuran mengakibatkan luka bakar yang parah.
Iritasi mata
Campuran menyebabkan kerusakan mata berat. Resiko kebutaan!

BAGIAN 7 – Tindakan Pencegahan

Tindakan perlindungan individual


Pakaian pelindung harus dipilih secara spesifik untuk tempat bekerja, tergantung
konsentrasi dan jumlah bahan berbahaya yang ditangani. Daya tahan pakaian pelindung
kimia harus dipastikan dari masing-masing suplier.
Perlindungan mata/wajah
Kacamata / Goggles pelindung yang pas dan ketat
Perlindungan Kulit/Tangan
Sarung tangan pelindung yang digunakan harus mengikuti spesifikasi pada EC directive
89/686/EEC dan standar gabungan d EN374, untuk contoh KCL 890 Vitoject® (kontak
penuh), KCL 706 Lapren® (kontak percikan). Waktu terobosan yang disebutkan diatas
ditentukan oleh KCL dalam uji laboratorium berdasarkan EN374 dengan sampel tipe
sarung tangan yang dianjurkan.
Peralatan Pelindungan Lainnya
Pakaian pelindung tahan asam perlindungan pernapasan diperlukan ketika uap/aerosol
dihasilkan Jenis filter yang direkomendasikan: filter E-(P2) Pengusaha harus memastikan
bahwa perawatan, pembersihan, dan pengujian perangkat perlindungan pernafasan telah
dilakukan sesuai dengan petunjuk dari pabriknya. Tindakan ini harus didokumentasikan
dengan benar.
Kontrol eksposur lingkungan
Jangan biarkan produk masuk ke saluran pembuangan.

BAGIAN 8 – Tindakan Pertolongan Pertama

8.1 Penjelasan mengenai tindakan pertolongan pertama


Saran umum
Pemberi pertolongan pertama harus melindungi dirinya. Setelah terhirup: hirup udara
segar. Panggil dokter.
Bila terjadi kontak kulit
Tanggalkan segera semua pakaian yang terkontaminasi. Bilaslah kulit dengan air/
pancuran air. Segera panggil dokter.
Setelah kontak pada mata
Bilaslah dengan air yang banyak. Segera hubungi dokter mata. Lepaskan lensa kontak.
Setelah tertelan: beri air minum kepada korban (paling banyak dua gelas), hidari muntah
(resiko perforasi!). Segera panggil dokter. Jangan mencoba menetralisir.
8.2 Gejala yang berhubungan dengan penggunaan
Irritasi dan korosi, Batuk, Napas tersengal, Muntah berdarah, kematian, Resiko kebutaan!
Hal berikut ini berlaku untuk nitrit/nitrat secara umum : methaemoglobinaemia setelah
penyerapan oleh tubuh dalam jumlah besar.
BAGIAN 9 – Informasi Persiapan

Informasi tambahan

Informasi di atas diyakini benar tetapi tidak dimaksudkan untuk menjadi semua inklusif
dan harus hanya digunakan sebagai panduan. Informasi dalam dokumen ini didasarkan
pada pengetahuan terkini kami dan berlaku untuk produk yang berkaitan dengan tindakan
pencegahan dan keselamatan. Itu tidak mewakili menjamin sifat dari produk.
PT.SMART-LAB INDONESIA dan Afiliasinya tidak bertanggung jawab atas segala
kerusakan akibat penanganan atau dari kontak dengan produk di atas. dan / atau sisi
sebaliknya dari faktur atau slip kemasan untuk syarat dan ketentuan penjualan tambahan.
KELOMPOK F (Peroksida Organik)

Hidrogen Peroksida

BAGIAN 1 – Identifikasi Produk

Nama Produk : HYDROGEN PEROXIDE SOLUTION 30%


Sinonim : Hydrogen Peroxide 30%, Perhydroxic acid Solution, Dioxidane Solution,
Perhydrol No. CAS : 7722-84-1
Kode HS : 2847 00 00
Kode Produk : A-1052
Merek : SMART-LAB
Perusahaan : PT.Smart-Lab Indonesia
Alamat : Ruko Boulevard Taman Tekno Blok E No.10-11,BSD Sektor XI Serpong,
Tangerang - Indonesia
Untuk Informasi : Telp: +62-21- 7588 0205(Hunting) , fax:+62-21-7588 0198
Telpon Darurat : +62-21-7588 0205(Hunting)

BAGIAN 2 – Bahan Tambahan Berbahaya

Klasifikasi menurut Peraturan (EC) No 1272/2008:


Cairan pengoksidasi .1 H271
Toksisitas akut, Kategori 4, Oral, H302
Kerusakan mata serius, Kategori 1, H318
Komponen berbahaya menurut Peraturan (EC) No 1272/2008:
Hydrogen Peroxide dengan kategori Cairan oksidasi, Kategori 1, H271 Toksisitas akut,
Kategori 4, H332 Toksisitas akut, Kategori 4, H302 Korosi kulit, Kategori 1A, H314

BAGIAN 3 – Data Fisik

Bentuk: cair
Warna: tidak berwarna
Bau: agak
Ambang Bau: Tidak tersedia informasi
pH: 2 - 4 pada 20 °C
Titik lebur: -26 °C
Tekanan uap kira-kira: 18 hPa pada 20 °C
Kerapatan relatif: 1,11 g/cm³ pada 20 °C
Kelarutan dalam air pada 20 °C: larut

BAGIAN 4 – Data Bahaya Kebakaran atau Ledakan

H271 Dapat mengintensifkan api; Pengoksidasi.


H302 Berbahaya jika tertelan.
H318 Menyebabkan kerusakan mata berat

BAGIAN 5 – Data Reaktivitas

Memiliki efek penyulut api akibat pelepasan oksigen.


Stabilitas Kimia
Peka panas Kepekaan terhadap cahaya.
Reaksi berbahaya yang mungkin di bawah kondisi spesifik/khusus
Beresiko meledak dengan: Acetaldehyde Aseton Arang aktif. Alkohol formic acid
Amonia bahan yang mudah terbakar vinyl acetate Zat-zat kimia organik Serbuk logam
Debu hydrazine dan turunannya hydrides Eter Kalium anilines Garam metalik acetic acid
Asetat anhidrida Formaldehida furfuril alkohol minyak sodium Litium lithium aluminium
hydride pelarut organik Magnesium logam oxides Methanol Reduktor Oksida fosfor
butanol dengan asam sulfat alkali hydroxides dengan Logam berat
Reaksi eksotermik dengan: alkali hydroxides sulfida antimon timah (II) klorida Sulfida 3-
BROMO-5-CHLORO-4- HYDROXYBENZALDEHYDE asam nitrat (conc.) etanol
glycerol Potassium hydroxide phosphorus logam oxides Sodium hydroxide Aldehida
nonmetals nonmetallic oxides alkalis kuat Amin Asam Oksidator garam alkali Logam
basa Logam alkali-tanah iodides senyawa peroxi Kuningan senyawa nitro organik phenol
dengan katalisator metal Resiko pemercik dan pembentukan gas atau uap dengan:
potassium permanganate Kayu/ Serbuk gergaji vinyl acetate dengan Katalis
Kondisi yang harus dihindari: Pemanasan
Bahan yang harus dihindari: Logam

BAGIAN 6 – Properti Toksikologi

Perkiraan toksisitas akut Oral - 1.667 mg/kg (Metode kalkulasi)


Perkiraan toksisitas akut Penghirupan - 4 h - 36,67 mg/l (Metode kalkulasi)
Kulit: Data tidak tersedia
Toksisitas inhalasi akut
Tanda-tanda: Kerusakan yang mungkin :, iritasi mukosa Perkiraan toksisitas akut: > 20
mg/l; 4 h ; uap
Metode kalkulasi Toksisitas kulit akut Informasi ini tidak tersedia. Iritasi kulit Setelah
terpapar dalam waktu lama dengan bahan kimia : Menyebabkan luka bakar kulit. Iritasi
mata: konjungtivitas

BAGIAN 7 – Tindakan Pencegahan

Pakaian pelindung harus dipilih secara spesifik untuk tempat bekerja, tergantung
konsentrasi dan jumlah bahan berbahaya yang ditangani. Daya tahan pakaian pelindung
kimia harus dipastikan dari masing-masing suplier.
Perlindungan mata/wajah
Kacamata keselamatan dengan sisi-perisai sesuai dengan peralatan EN166 Gunakan
untuk perlindungan mata yang telah diuji dan disetujui di bawah standar pemerintah yang
sesuai seperti NIOSH (US) atau EN 166 (EU).
Perlindungan kulit / Tangan
Menangani dengan sarung tangan. Sarung tangan harus diperiksa sebelum digunakan.
Gunakan teknik penghapusan sarung tangan yang tepat (tanpa permukaan luar menyentuh
sarung tangan) untuk menghindari kontak kulit dengan produk ini. Buang sarung tangan
terkontaminasi setelah digunakan sesuai dengan hukum yang berlaku dan praktek
laboratorium yang baik. Cuci dan keringkan tangan

BAGIAN 8 – Tindakan Pertolongan Pertama

Saran Umum
Konsultasikan dengan dokter. Tunjukan lembar data keselamatan ini ke dokter Setelah
menghirup: hirup udara segar.
Setelah kontak pada kulit
Cuci dengan air yang banyak. Lepaskan pakaian yang terkontaminasi.
Setelah kontak pada mata
Bilaslah dengan air yang banyak. Segera hubungi dokter mata. Setelah tertelan: segera
beri korban minum air putih (dua gelas paling banyak). Periksakan ke dokter.
Gejala yang berhubungan dengan penggunaan
Pening, Tidak sadar, Diare, Mual, Muntah, Sakit kepala, Konvulsi/kejang-kejang,
sentakan otot, insomnia, guncangan, Irritasi dan korosi, konjungtivitas Risiko cedera
serius pada mata.

BAGIAN 9 – Informasi Persiapan

Informasi di atas diyakini benar tetapi tidak dimaksudkan untuk menjadi semua inklusif
dan harus hanya digunakan sebagai panduan. Informasi dalam dokumen ini didasarkan
pada pengetahuan terkini kami dan berlaku untuk produk yang berkaitan dengan tindakan
pencegahan dan keselamatan. Itu tidak mewakili menjamin sifat dari produk.
PT.SMART-LAB INDONESIA dan Afiliasinya tidak bertanggung jawab atas segala
kerusakan akibat penanganan atau dari kontak dengan produk di atas. dan / atau sisi
sebaliknya dari faktur atau slip kemasan untuk syarat dan ketentuan penjualan tambahan.

Sodium Azide

BAGIAN 1 – Identifikasi Produk

Nama Produk : SODIUM AZIDE


Sinonim : Hydrazoic acid sodium salt
No. CAS : 26628-22-8
Kode HS : 2850 00 60
Kode Produk : A-3177
Merek : SMART-LAB Perusahaan : PT.Smart-Lab Indonesia Alamat : Ruko Boulevard
Taman Tekno Blok E No.10-11,BSD Sektor XI Serpong, Tangerang - Indonesia
Untuk Informasi : Telp: +62-21- 7588 0205(Hunting) , fax:+62-21-7588 0198
Telpon Darurat : +62-21-7588 0205(Hunting)

BAGIAN 2 – Bahan Tambahan Berbahaya

Zat / campuran ini tidak mengandung komponen yang dianggap persisten, bioakumulasi
dan beracun (PBT), atau sangat persisten dan sangat bioakumulatif (vPvB) pada level
0,1% atau lebih tinggi. Kontak dengan asam membebaskan gas yang sangat beracun.
Sodium Azide dapat bereaksi dengan timbal dan pipa tembaga untuk membentuk logam
azida yang sangat mudah meledak., Diserap dengan cepat melalui kulit.
BAGIAN 3 – Data Fisik

Bentuk: padat
Warna: putih
Bau: Tak berbau
Titik lebur 275 °C (penguraian)
Titik didih/rentang didih: 300 °C pada 1.013 hPa
Densitas: 1,85 g/cm3 pada 20 °C
Kelarutan dalam air: 408 g/l pada 20 °C
Koefisien partisi (n-oktanol/air) Tidak berlaku untuk zat anorganik
Suhu dapat membakar sendiri:
309 °C Metoda: Suhu swa-sulut relatif untuk padatan Suhu penguraian > 275 °C
Viskositas

BAGIAN 4 – Data Bahaya Kebakaran atau Ledakan

H300 Fatal jika tertelan


H410 Sangat toksik bagi kehidupan air dengan efek jangka panjang.
P273 Hindari melepaskan ke lingkungan.
P308 + P310 JIKA terekspos atau khawatir: segera hubungi PUSAT RACUN atau
dokter / dokter. EUH032 Kontak dengan asam membebaskan gas yang sangat beracun

BAGIAN 5 – Data Reaktivitas

Reaktifitas tinggi risiko ledakan debu.


Stabilitas Kimia Produk ini stabil secara kimiawi di bawah kondisi ruangan standar (suhu
kamar).
Reaksi berbahaya yang mungkin di bawah kondisi spesifik/khusus Resiko ledakan
dan/atau terbentuk gas toksik terdapat pada bahan berikut : Logam berat, Bromin,
dimethylsulfate, Asam, dichloromethane, carbon disulfide, asam sulfat, Hidrokarbon
halogen, Tembaga, Timbal, chromyl chloride Menghasilkan gas atau uap yang berbahaya
jika mengalami kontak dengan: Asam Air, dengan, Panas. Reaksi yang hebat dapat terjadi
dengan : nitrates, benzoil klorida
Kondisi yang harus dihindari Pemanasan kuat (penguraian). Paparan pada kelembaban.
Bahan yang harus dihindari Aluminium, Logam berat.

BAGIAN 6 – Properti Toksikologi

Toksisitas oral akut


LD50 Tikus: 27 mg/kg (RTECS) Tanda-tanda: Iritasi pada membran mukosa mulut,
pharink, oeseophagus dan saluran gastrointestinal.
Toksisitas inhalasi akut
LC50 Tikus: 0,054 - 0,52 mg/l; 4 h ; debu/kabut US-EPA Tanda-tanda: Kerusakan yang
mungkin iritasi mukosa Tanda-tanda: Gejala iritasi pada saluran pernapasan., Menghirup
zat bisa menyebabkan pembentukan oedema pada saluran pernapasan., Gejala dapat
tertunda.
Toksisitas kulit akut
LD50 Kelinci: 20 mg/kg (RTECS)

BAGIAN 7 – Tindahan Pencegahan

Pengendalian teknik yang sesuai Langkah-langkah teknis dan operasi kerja yang sesuai
harus diberikan pri oritas dalam penggunaan alat pelindung diri
Tindakan perlindungan individual Pakaian pelindung harus dipilih secara spesifik untuk
tempat bekerja, tergantung konsentrasi dan jumlah bahan berbahaya yang ditangani.Daya
tahan pakaian pelindung kimia harus dipastikan dari masing-masing suplier
perlindungan kulit Menangani dengan sarung tangan. Sarung tangan harus diperiksa
sebelum digunakan. Gunakan teknik penghapusan sarung tangan yang tepat (Tanpa
menyentuh permukaan luar sarung tangan) untuk menghindari kontak kulit dengan
produk ini. Buang sarung tangan yang terkontaminasi setelah digunakan sesuai dengan
hukum yang berlaku dan praktek laboratorium yang baik. Cuci dan keringkan tangan.
Sarung tangan pelindung yang dipilih harus memenuhi spesifikasi dari EU Directive
89/686 / EEC dan standar EN 374 berasal dari itu.

BAGIAN 8 – Tindakan Pertolongan Pertama

Saran umum Pemberi pertolongan pertama harus melindungi dirinya. Setelah terhirup:
hirup udara segar.
Jika napas terhenti: berikan napas buatan mulut ke mulut atau secara mekanik. Berikan
masker oksigen jika mungkin.Segera hubungi dokter.
Bila terjadi kontak kulit: bilaslah dengan air yang banyak. Hubungi dokter mata
Setelah kontak pada mata: bilaslah dengan air yang banyak. Segera hubungi dokter
mata.Lepaskan lensa kontak.
Setelah tertelan: beri air minum (paling banyak dua gelas). Segera cari anjuran
pengobatan.Hanya di dalam kasus khusus, jika pertolongan tidak tersedia dalam satu jam,
rangsang untuk muntah (hanya jika korban tidak sadarkan diri), telan karbon aktif and
konsultasikan kepada dokter secepatnya.

BAGIAN 9 – Informasi Persiapan

Informasi di atas diyakini benar tetapi tidak dimaksudkan untuk menjadi semua inklusif
dan harus hanya digunakan sebagai panduan. Informasi dalam dokumen ini didasarkan
pada pengetahuan terkini kamidan berlaku untuk produk yang berkaitan dengan tindakan
pencegahan dan keselamatan.Itu tidak mewakilimenjamin sifat dari produk.PT.SMART-
LAB INDONESIA dan Afiliasinya tidak bertanggungjawab atas segala kerusakan akibat
penanganan atau dari kontak dengan produk di atas. dan / atau sisi sebaliknya dari faktur
atau slip kemasan untuk syarat dan ketentuan penjualan tambahan.
KELOMPOK G (Reaktif)

Besi(III) Klorida

BAGIAN 1 – Identifikasi Produk

Nama Produk : IRON (III) CHLORIDE ANHYDROUS

Sinonim : Ferric chloride anhydrous

No. CAS : 7705-08-0

Kode HS : 2827 33 0

Kode Produk : A-2023

Merek : SMART-LAB

Perusahaan : PT.Smart-Lab Indonesia

Alamat : Ruko Boulevard Taman Tekno Blok E No.10-11,BSD Sektor XI Serpong,


Tangerang - Indonesia

Untuk Informasi : Telp: +62-21- 7588 0205(Hunting) , fax:+62-21-7588 0198

Telpon Darurat : +62-21-7588 0205(Hunting)

BAGIAN 2 – Bahan Tambahan Berbahaya

Korosif pada logam, Kategori 1, H290


Toksisitas akut, Kategori 4, Oral, H302

Iritasi kulit, Kategori 2, H315

Kerusakan mata serius, Kategori 1, H318

Sensitisasi pada kulit, Kategori 1, H31

Pernyataan bahaya (s)

H290 Dapat korosif terhadap logam.

H302 Berbahaya jika tertelan.

H315 Menyebabkan iritasi kulit.

H317 Dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit.

H318 Menyebabkan kerusakan mata yang serius.

BAGIAN 3 – Data Fisik

3.1 Informasi tentang sifat fisika dan kimia

Bentuk : serbuk

Warna: hijau sampai hitam

Bau: pedih

Ambang Bau: Tidak tersedia informasi

pH: 1 pada 200 g/l 20 °C

Titik lebur: 306 °C (penguraian)

Titik didih/rentang didih: Tidak tersedia informasi.

Titik nyala: tidak menyala

Laju penguapan: Tidak tersedia informasi.

Flamabilitas (padatan, gas): Produk ini tidak mudah-menyala.


Terendah batas ledakan: Tidak berlaku

Tertinggi batas ledakan: Tidak berlaku

Tekanan uap: 1 hPa pada 20 °C

Kerapatan (densitas) uap relative: Tidak tersedia informasi.

Densitas: 2,89 g/cm3 pada 25 °C Hidrolisis

Kerapatan (den-sitas) relatif: Tidak tersedia informasi.

Kelarutan dalam air : 920 g/l pada 20 °C

Hidrolisis Koefisien partisi (n-oktanol/air):Tidak tersedia informasi.

Suhu dapat membakar sendiri: Tidak tersedia informasi.

Suhu penguraian :306 °C

Viskositas, dinamis : Tidak berlaku

Sifat peledak: Tidak diklasifikasikan sebagai mudah meledak.

Sifat oksidator: Potensi mengoksidasi.

Titik sublimasi: 304 °C pada 1.000 hPa

Suhu: menyala tidak mudah terbakar

Densitas curah: kira-kira1.000 kg/m3

Viskositas, kinematis: Tidak berlaku

Korosi: Dapat korosif terhadap logam

BAGIAN 4 – Data Bahaya Kebakaran atau Ledakan

Tidak mudah terbakar. Tidak boleh kontak dengan: Air Perhatian ! dalam kontak dengan
air produk melepaskan : asam hidroklorida.
Api ambient dapat melepaskan uap yang berbahaya. Kebakaran dapat menyebabkan
berevolusi: Gas hidrogen klorida

BAGIAN 5 – Data Reaktivitas

Beresiko meledak dengan: Logam basa, Ethylen oksida Reaksi yang hebat dapat terjadi
dengan : ALLYL CHLORIDE Aluminium, dengan, Panas. Menghasilkan gas atau uap
yang berbahaya jika mengalami kontak dengan: Air.

-Ketidakstabilam Kimiawi

Dapat menyublim peka terhadap lembab.

BAGIAN 6 – Properti Toksikologi

Mual, Muntah Hal berikut ini berlaku untuk senyawa besi (iron) telarut secara umum:
mual dan muntah setelah tertelan.

Penyerapan dalam jumlah besar diikuti oleh gangguan kardiovaskular.

Efek toksik pada liver dan ginjal.

Irritasi dan korosi, Reaksi alergi Risiko cedera serius pada mata.

BAGIAN 7 – Tindakan Pencegahan

Pengendalian teknik yang sesuai

Langkah-langkah teknis dan operasi kerja yang sesuai harus diberikan pri oritas dalam
penggunaan alat pelindung diri.

Tindakan perlindungan individual

Pakaian pelindung harus dipilih secara spesifik untuk tempat bekerja, tergantung
konsentrasi dan jumlah bahan berbahaya yang ditangani.Daya tahan pakaian pelindung
kimia harus dipastikan dari masing-masing suplier.
Perlindungan mata/wajah:

Kacamata-pengaman

Perlindungan tangan

Menangani dengan sarung tangan. Sarung tangan harus diperiksa sebelum digunakan.
Gunakan teknik penghapusan sarung tangan yang tepat (Tanpa menyentuh permukaan
luar sarung tangan) untuk menghindari kontak kulit dengan produk ini. Buang sarung
tangan yang terkontaminasi setelah digunakan sesuai dengan hukum yang berlaku dan
praktek laboratorium yang baik. Cuci dan keringkan tangan.

Perlindungan pernapasan:

Diperlukan ketika debu dihasilkan Jenis filter yang direkomendasikan: Filter B-(P2)
Pengusaha harus memastikan bahwa perawatan, pembersihan, dan pengujian perangkat
perlindungan pernafasan telah dilakukan sesuai dengan petunjuk dari pabriknya.
Tindakan ini harus didokumentasikan dengan benar.

Kontrol eksposur lingkungan:

Jangan membuang ke saluran pembuanga

BAGIAN 8 – Tindakan Pertolongan Pertama

Saran umum

Pemberi pertolongan pertama harus melindungi dirinya.

Setelah terhirup : Hirup udara segar.

Jika napas terhenti : Berikan napas buatan mulut ke mulut atau secara
mekanik. Berikan masker oksigen jika mungkin.Segera hubungi dokter.

Bila terjadi kontak kulit : Bilaslah dengan air yang banyak. Hubungi dokter
mata.
Setelah kontak pada mata : Bilaslah dengan air yang banyak. Segera hubungi
dokter mata.Lepaskan lensa kontak.

Setelah tertelan : Beri air minum (paling banyak dua gelas). Segera
cari anjuran pengobatan.Hanya di dalam kasus khusus, jika pertolongan tidak tersedia
dalam satu jam, rangsang untuk muntah (hanya jika korban tidak sadarkan diri), telan
karbon aktif and konsultasikan kepada dokter secepatnya.

BAGIAN 9 – Informasi Persiapan

Informasi lebih lanjut Informasi di atas diyakini benar tetapi tidak dimaksudkan untuk
menjadi semua inklusif dan harus hanya digunakan sebagai panduan. Informasi dalam
dokumen ini didasarkan pada pengetahuan terkini kamidan berlaku untuk produk yang
berkaitan dengan tindakan pencegahan dan keselamatan.Itu tidak mewakilimenjamin sifat
dari produk.PT.SMART-LAB INDONESIA dan Afiliasinya tidak bertanggungjawab atas
segala kerusakan akibat penanganan atau dari kontak dengan produk di atas. dan / atau
sisi sebaliknya dari faktur atau slip kemasan untuk syarat dan ketentuan penjualan
tambahan.

ZINC
BAGIAN 1 – Identifikasi Produk

Nama Produk : ZINC DUST

Sinonim :-

No. CAS : 7440-66-6

Kode HS : 7903 90 00

Kode Produk : A-2178

Merek : SMART-LAB

Perusahaan : PT.Smart-Lab Indonesia

Alamat : Ruko Boulevard Taman Tekno Blok E No.10-11,BSD Sektor XI


Serpong, Tangerang - Indonesia

Untuk Informasi : Telp: +62-21- 7588 0205(Hunting) , fax:+62-21-7588 0198

Telpon Darurat : +62-21-7588 0205(Hunting)

BAGIAN 2 – Bahaya Kebakaran atau Ledakan

H410 Sangat toksik pada kehidupan perairan dengan efek jangka panjang. Pernyataan
Kehati-hatian Pencegahan P273 Hindarkan pelepasan ke lingkungan. Pengurangan
pelabelan (≤125 ml) Piktogram bahaya.

BAGIAN 3 – Data Fisik

Bentuk: serbuk

Warna: metalik abu-abu

Bau:Tak berbau
Ambang Bau: Tidak berlaku

pH: Tidak berlaku

Titik lebur: 420 °C

Titik didih/rentang didih:908 °C pada 1.013 hPa

Titik nyala: Tidak tersedia informasi

Laju penguapan: Tidak tersedia informasi

Flamabilitas (padatan, gas): Produk ini tidak mudah-menyala.

Terendah batas ledakan: Tidak tersedia informasi

Tertinggi batas ledakan: Tidak tersedia informasi

Tekanan uap: 1,33 hPa pada 487 °C

Kerapatan (densitas) uap relative: Tidak tersedia informasi

Densitas: 7,14 g/cm3 pada 20 °C

Kerapatan (den-sitas) relatif: Tidak tersedia informasi

Kelarutan: Tidak tersedia informasi

Kelarutan dalam air pada 20 °C: tidak larut, (reaksi)

Koefisien partisi (n-oktanol/air):Tidak berlaku untuk zat anorganik

Suhu dapat membakar sendiri: Tidak tersedia informasi

Suhu penguraian: Tidak tersedia informasi

Viskositas, dinamis: Tidak tersedia informasi

Sifat peledak: Tidak diklasifikasikan sebagai mudah meledak.

Sifat oksidator: Tidak ada


BAGIAN 4 – Bahaya Kebakaran atau Ledakan

Mudah menyala. Perkembangan gas atau uap menyala yang berbahaya mungkin terjadi
dalam kejadian kebakaran. Risiko ledakan debu

BAGIAN 5 – Data Reaktivitas

Reaktifitas : Resiko ledakan debu

Stabilitas: Produk ini stabil secara kimiawi di bawah kondisi ruangan standar (suhu
kamar).

BAGIAN 6 – Properti Toksikologi: efek kesehatan

Kumpulan gejala/efek terpenting, baik akut maupun tertunda efek iritan, nyeri, Demam,
Mual, Muntah, gangguan kardiovaskular, gejala otot

BAGIAN 7 – Tindakan Pencegahan

- Pakaian pelindung harus dipilih secara spesifik untuk tempat bekerja, tergantung
konsentrasi dan jumlah bahan berbahaya yang ditangani.Daya tahan pakaian pelindung
kimia harus dipastikan dari masing-masing suplier.

- Kacamata / Goggles pelindung yang pas dan ketat

-Menangani dengan sarung tangan. Sarung tangan harus diperiksa sebelum digunakan.
Gunakan teknik penghapusan sarung tangan yang tepat (Tanpa menyentuh permukaan
luar sarung tangan) untuk menghindari kontak kulit dengan produk ini.

BAGIAN 8 – Tindakan Pertolongan Pertama

Penjelasan mengenai tindakan pertolongan pertama

Saran umum : Pemberi pertolongan pertama harus melindungi dirinya.

Setelah terhirup : hirup udara segar.

Jika napas terhenti : berikan napas buatan mulut ke mulut atau secara mekanik.
Berikan masker oksigen jika mungkin.Segera hubungi dokter.
Bila terjadi kontak kulit : bilaslah dengan air yang banyak. Hubungi dokter mata.
Setelah kontak pada mata : bilaslah dengan air yang banyak. Segera hubungi dokter
mata.Lepaskan lensa kontak.

Setelah tertelan : beri air minum (paling banyak dua gelas). Segera cari
anjuran pengobatan.Hanya di dalam kasus khusus, jika pertolongan tidak tersedia dalam
satu jam, rangsang untuk muntah (hanya jika korban tidak sadarkan diri), telan karbon
aktif and konsultasikan kepada dokter secepatnya.

BAGIAN 9 – Informasi Persiapan

Informasi lebih lanjut Informasi di atas diyakini benar tetapi tidak dimaksudkan untuk
menjadi semua inklusif dan harus hanya digunakan sebagai panduan. Informasi dalam
dokumen ini didasarkan pada pengetahuan terkini kamidan berlaku untuk produk yang
berkaitan dengan tindakan pencegahan dan keselamatan.Itu tidak mewakili menjamin
sifat dari produk.PT.SMART-LAB INDONESIA dan Afiliasinya tidak bertanggungjawab
atas segala kerusakan akibat penanganan atau dari kontak dengan produk di atas. dan /
atau sisi sebaliknya dari faktur atau slip kemasan untuk syarat dan ketentuan penjualan
tambahan
KELOMPOK H (Sianida dan Sulfida)

Potassium Sianida

BAGIAN 1 – Identifikasi Produk

Nama Produk : POTASSIUM CYANIDE

Sinonim : Kalium sianida

No. CAS : 151-50-8 Kode HS : 2837 19 00

Kode Produk : A-2041

Merek : SMART-LAB

Perusahaan : PT.Smart-Lab Indonesia

Alamat : Ruko Boulevard Taman Tekno Blok E No.10-11,BSD Sektor XI


Serpong, Tangerang - Indonesia

Untuk Informasi : Telp: +62-21- 7588 0205(Hunting) , fax:+62-21-7588 0198

Telpon Darurat : +62-21-7588 0205(Hunting)

BAGIAN 2 – Bahan Tambahan Berbahaya

Pernyataan bahaya (s)

H300 + H310 + H330 : Fatal bila tertelan, terkena kulit atau bila terhirup.
H372 : Menyebabkan kerusakan pada organ (tiroid) melalui paparan
yang lama atau berulang.

H410 : Sangat toksik pada kehidupan perairan dengan efek jangka


panjang.

EUH032 : Mengeluarkan gas sangat beracun jika kena asam.

BAGIAN 3 – Data Fisik

Bentuk : padat

Warna : putih

Bau : pahit seperti almond

Ambang Bau : Tidak berlaku

pH : kira-kira 11 - 12 pada 20 g/l 20 °C

Titik lebur : 634 °C

Titik didih/rentang didih: 1.625 °C pada 1.013 hPa

Titik nyala :Tidak berlaku

Laju penguapan : Tidak tersedia informasi.

Flamabilitas (padatan, gas) : Produk ini tidak mudah-menyala.

Terendah batas ledakan : Tidak berlaku

Tertinggi batas ledakan : Tidak berlaku

Tekanan uap : pada 20 °C Tidak berlaku

Kerapatan (densitas) uap relative : Tidak tersedia informasi.

Densitas : 1,55 g/cm3 pada 20 °C

Kerapatan (den-sitas) relatif : Tidak tersedia informasi.


Kelarutan dalam air : 716 g/l pada 25 °C

Koefisien partisi (n-oktanol/air) : Tidak berlaku untuk zat anorganik

Suhu dapat membakar sendiri : Tidak tersedia informasi.

Suhu penguraian : Tidak tersulut

Viskositas, dinamis : Tidak tersedia informasi.

Sifat peledak : Tidak diklasifikasikan sebagai mudah meledak.

Sifat oksidator : Tidak ada

BAGIAN 4 – Bahaya Kebakaran atau Ledakan

Tidak mudah terbakar. Api ambient dapat melepaskan uap yang berbahaya. Kebakaran
dapat menyebabkan berevolusi: Hidrogen sianida (asam hidrosianat)

BAGIAN 5 – Data Reaktivitas

-Reaktifitas

Reaksi eksotermik dengan : Fluorin, magnesium, natrium hipoklorit Beresiko meledak


dengan: chlorates, nitrites, nitrates, Oksidator kuat, permanganates, anhydrides,
mercury(II) nitrate, nitrogen trichloride, Peroksida, perchloryl fluoride Resiko ledakan
dan/atau terbentuk gas toksik terdapat pada bahan berikut : Air, Hidrogen fluorida,
Karbon dioksida (CO2) Menghasilkan gas atau uap yang berbahaya jika mengalami
kontak dengan: Asam.

-Stabilitas terhadap kimia

Peka terhadap lembab.

BAGIAN 6 – Properti Toksikologi


Kumpulan gejala/efek terpenting, baik akut maupun tertunda

Hal berikut ini berlaku untuk senyawa sianogen/nitril secara umum: Perhatian
sepenuhnya ! Pelepasan hydorcyanic acid mungkin terjadi - akan menghambat saluran
pernapasan. Gangguan kardiovaskular, dyspnoea, tidak sadarkan diri efek iritan, Sakit
kepala, Pening, Mual, Muntah, agitasi, Konvulsi/kejangkejang, Napas tersengal, Tidak
sadar, paralisa pernapasan, gangguan kardiovaskular, kematian

BAGIAN 7 – Tindakan Pencegahan

Langkah-langkah pencegahan diri:

Nasihat untuk personel nondarurat Hindari penghisapan debu. Hindari kontak dengan
bahan.Pastikan ventilasi memadai. Evakuasi dari daerah bahaya, amati prosedur darurat,
hubungi ahli. Saran bagi responden darurat: Perlengkapan pelindung, lihat bagian 8.

Tindakan pencegahan Lingkungan:

Jangan membuang ke saluran pembuangan.

Metode dan bahan untuk penyimpanan dan pembersihan:

Tutup saliran.Kumpulkan, ikat dan pompa keluar tumpahan. Amati kemungkinan


pembatasan bahan (lihat bagian 7 dan 10). Ambil dengan hati-hati.Teruskan ke
pembuangan.Bersihkan area yang terkena.Hindari pembentukan debu.

BAGIAN 8 – Tindakan Pertolongan Pertama

Saran umum :Pemberi pertolongan pertama harus melindungi dirinya.


Setelah terhirup : hirup udara segar.

Jika napas terhenti : berikan napas buatan mulut ke mulut atau secara mekanik.
Berikan masker oksigen jika mungkin.Segera hubungi dokter.
Bila terjadi kontak kulit : bilaslah dengan air yang banyak. Hubungi dokter
mata. Setelah kontak pada mata : bilaslah dengan air yang banyak. Segera hubungi dokter
mata.Lepaskan lensa kontak.

Setelah tertelan : beri air minum (paling banyak dua gelas). Segera
cari anjuran pengobatan.Hanya di dalam kasus khusus, jika pertolongan tidak tersedia
dalam satu jam, rangsang untuk muntah (hanya jika korban tidak sadarkan diri), telan
karbon aktif and konsultasikan kepada dokter secepatnya.

BAGIAN 9 – Informasi Persiapan

Informasi di atas diyakini benar tetapi tidak dimaksudkan untuk menjadi semua inklusif
dan harus hanya digunakan sebagai panduan. Informasi dalam dokumen ini didasarkan
pada pengetahuan terkini kamidan berlaku untuk produk yang berkaitan dengan tindakan
pencegahan dan keselamatan.Itu tidak mewakilimenjamin sifat dari produk.PT.SMART-
LAB INDONESIA dan Afiliasinya tidak bertanggungjawab atas segala kerusakan akibat
penanganan atau dari kontak dengan produk di atas. dan / atau sisi sebaliknya dari faktur
atau slip kemasan untuk syarat dan ketentuan penjualan tambahan

Sodium Sulfida

BAGIAN 1 – Identifikasi Produk

Nama Produk : SODIUM SULPHIDE HYDRATE AR


Sinonim : Disodium sulphide , sodium sulphide flakes,
hydrate

No. CAS : 27610-45-3

Kode HS : 28301010

Kode Produk : A-2174

Merek : SMART-LAB

Perusahaan : PT.Smart-Lab Indonesia

Alamat : Taman Tekno Bangun Multiguna Blok M/36,BSD


Sektor XI Serpong, Tangerang - Indonesia

Untuk Informasi : Telp: +62-21- 7588 0205 (Hunting) , fax:+62-21-


7588 0198

Telpon Darurat : +62-21-7588 0205 (Hunting)

BAGIAN 2 – Bahan Tambahan Berbahaya

Pernyataan bahaya (s)

H290 : Dapat bersifat korosif terhadap logam.

H301 : Toksik jika tertelan.

H314 : Menyebabkan luka bakar kulit yang parah dan kerusakan mata.

H400 : Sangat beracun bagi kehidupan akuatik.

BAGIAN 3 – Data Fisik

Bentuk Padat, Flakes


Warna Serpihan berwarna kuning

Bau Tidak tersedia informasi

Ambang Bau Tidak tersedia informasi.

pH Tidak tersedia informasi

Titik lebur Tidak ada data yang tersedia

Titik didih Tidak berlaku

Titik nyala Tidak berlaku

Laju penguapan Tidak tersedia informasi.

Flamabilitas (padatan, gas) Tidak tersedia informasi.

Terendah batas ledakan Tidak ada data yang tersedia

Tertinggi batas ledakan Tidak tersedia informasi.

Tekanan uap Tidak tersedia informasi.

Kerapatan (densitas) uap relatif Tidak tersedia informasi.

Densitas Tidak tersedia informasi.

Kerapatan (den-sitas) relatif Tidak tersedia informasi.

Kelarutan dalam air Tidak tersedia informasi.

Koefisien partisi (n-oktanol/air) Tidak tersedia informasi.

Suhu dapat membakar sendiri Tidak tersedia informasi. (auto-ignition


temperature)

Suhu penguraian Tidak tersedia informasi.

Viskositas, dinamis Tidak tersedia informasi

Sifat peledak Tidak tersedia informasi.

Sifat oksidator Tidak tersedia informasi


BAGIAN 4 – Bahaya Kebakaran atau Ledakan

Bahaya khusus yang muncul dari bahan atau campuran Risiko pembakaran produk:
Sulfur oksida, Sodium oksida

BAGIAN 5 – Data Reaktivitas

Reaktivitas

Kontak dengan asam menghasilkan gas beracun.

Stabilitas Kimia

Stabil di bawah kondisi penyimpanan yang disarankan.

BAGIAN 6 – Properti Toksikologi: efek kesehatan

Bahan sangat merusak jaringan jaringan mukosa dan saluran pernapasan bagian atas,
mata, dan kulit., Spasme, peradangan dan edema laring, spasme, peradangan dan edema
bronkus, pneumonitis, edema paru, sensasi terbakar, Batuk, mengi , laringitis, Sesak
napas, Sakit kepala, Mual, Muntah, Pusing, Mengantuk, Kebingungan., Kelemahan,
Palpitasi, Pernapasan tidak teratur., Tidak sadar, Sejauh pengetahuan kita, sifat kimia,
fisik, dan toksikologi belum sepenuhnya diselidiki . (Natrium sulfit hidrat)

BAGIAN 7 – Tindakan pencegahan

Hindari pelepasan ke lingkungan.

Kenakan sarung tangan pelindung / pakaian pelindung / pelindung mata / pelindung


wajah.

Nasihat untuk personel nondarurat

Pakailah perlindungan pernapasan. Hindari pembentukan debu. Hindari menghirup uap,


kabut atau gas. Pastikan ventilasi yang memadai. Evakuasi personil ke area aman.
Hindari menghirup debu. amati prosedur darurat, hubungi ahli.

Saran bagi responden darurat:


Tindakan pencegahan lingkungan: Cegah kebocoran atau tumpahan lebih lanjut jika
aman untuk melakukannya. Jangan biarkan produk masuk ke saluran pembuangan.
Pelepasan ke lingkungan harus dihindari

Metode dan bahan untuk penyimpanan dan pembersihan:

Ambil dan atur pembuangan tanpa menciptakan debu. Sapu dan sekop. Jangan sampai

tersiram.

BAGIAN 8 – Tindakan Pertolongan Pertama

Saran umum: Konsultasikan dengan dokter. Perlihatkan lembar data keamanan ini ke
dokter yang hadir.

Jika terhirup Jika dihirup, pindahkan orang ke udara segar.

Jika tidak bernafas: berikan pernapasan buatan. Konsultasikan dengan dokter. Dalam
kasus kontak pada kulit Segera tanggalkan pakaian dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci
bersih dengan sabun dan air yang banyak . Segera bawa korban ke rumah sakit.
Konsultasikan dengan dokter.

Dalam kasus kontak dengan mata: Segera bilas secara hati-hati dengan air selama
beberapa menit. Lepas lensa kontak, jika ada dan mudah dilakukan. Lanjutkan membilas.
Konsultasikan dengan dokter.

Jika tertelan: Jangan memaksakan muntah. Jangan pernah memberikan apapun melalui
mulut kepada orang yang tidak sadar. Bilas mulut dengan air. Konsultasikan dengan
dokter.

BAGIAN 9 – Informasi Persiapan

Informasi di atas diyakini benar tetapi tidak dimaksudkan untuk menjadi semua inklusif
dan harus hanya digunakan sebagai panduan. Informasi dalam dokumen ini didasarkan
pada pengetahuan terkini kami dan berlaku untuk produk yang berkaitan dengan tindakan
pencegahan dan keselamatan. Itu tidak mewakili menjamin sifat dari produk.
PT.SMART-LAB INDONESIA dan Afiliasinya tidak bertanggung jawab atas segala
kerusakan akibat penanganan atau dari kontak dengan produk di atas. dan / atau sisi
sebaliknya dari faktur atau slip kemasan untuk syarat dan ketentuan penjualan tambahan
KELOMPOK I (Sangat Beracun, Karsinogen, Racun Reproduksi)

Karbon Hitam

BAGIAN 1 – Identifikasi Produk

Nama produk : ELFTEXÒ 285 Carbon Black

Kode produk : E285

Sinonim : Karbon hitam, Hitam Tungku Perapian

Pemasok : Cabot Indonesia Jl. Amerika I Kav. A-5 Krakatau Industrial


Estate Cilegon Cilegon 42443 Banten Indonesia

Nomor Telepon Darurat Cabot Indonesia : Telp. +62 254 311606 (Cilegon)

Cabot Indonesia : Telp. +62 254 5750093 (Merak)

CHEMTREC Indonesia : 001 -803 -9114

CHEMTREC Internationa l: +1 703-741-5970 atau +1-703-527-3887

AS : CHEMTREC 1-800-424-9300 atau 1-703-527-


3887

BAGIAN 2 – Bahan Tambahan Berbahaya

Karbon hitam mungkin tidak kelihatan jelas sedang terbakar kecuali jika bahan diaduk
dan tampak bara dan/atau percikannya. Karbon hitam yang telah terbakar harus diamati
secara dekat selama paling tidak 48 jam untuk memastikan tidak ada bahan yang masih
membara. Bakar kabut tebal iritan yang dihasilkan. Produk ini tidak larut dan mengapung
di permukaan air. Jika memungkinkan coba mengkurungi bahan yang mengapung.
Produk pembakaran berbahaya:

Karbon monoksida (CO). Karbon dioksida (CO2). Belerang oksida

BAGIAN 3 – Data Fisik

Keadaan fisik : Padatan

Bau : Tidak ada

Penampilan : Bubuk hitam atau butir

Ambang bau : Tidak berlaku

BAGIAN 4 – Data Bahaya Kebakaran atau Ledakan

BAGIAN 5 – Data Reaktivitas

Reaktivitas Mungkin reaksi secara eksotermik ketika kontak dengan pengoksidasi yang
keras. Stabilitas: Stabil dalam kondisi penanganan dan penyimpanan yang dianjurkan.

BAGIAN 6 – Properti Toksikologi: efek kesehatan

Asma, Kelainan Pernapasan.

BAGIAN 7 – Tindakan Pencegahan


Tindakan pencegahan untuk penanganan yang aman:

Saran untuk penanganan yang aman Hindari kontak dengan kulit dan mata. Hindari
pembentukan debu. Jangan hirup debu. Sediakan ventilasi udara buang setempat yang
sesuai di mesin dan di tempat-tempat yang bisa timbul debu. Jangan menciptakan awan
debu dengan menggunakan sikat atau udara bertekanan. Debu bisa membentuk campuran
yang mudah meledak di udara.

Lakukan tindakan pencegahan bahaya listrik statik. Semua bagian logam dari peralatan
pencampuran dan pengolahan harus dibumikan /diarde. Pastikan semua peralatan
dibumikan secara elektris sebelum dimulainya pemindahan operasi. Debu halus dapat
menembus peralatan listrik dan dapat menyebabkan konselet listrik. Jika pekerjaan panas
(melas, memotong dengan obor, dll) diperlukan area kerja langsung sekitarnya, harus
dibersihkan dari debu dan produk karbon hitam.

Karbon hitam yang basah mengakibatkan permukaan jalan yang licin. Hindari
pembentukan debu. Pastikan ventilasi yang cukup. Gunakan perlengkapan perlindungan
pribadi.

BAGIAN 8 – Tindahan Pertolongan Pertama

Kontak kulit :Cuci seluruhnya dengan sabun dan air. Cari pertolongan medis jika gejala
timbul.

Kontak mata :Langsung bilas mata dengan gunakan air yang banyak selama 15 minit.
Cari pertolongan medis jika gejala timbul.

Penghirupan :Jika batuk, sesak atau gangguan pernapasan yang lain akan muncul,
pindah ke tempat yang berudara segar. Cari bantuan medis jika gejala terjadi terus
menerus. Jika diperlukan, kembalikan napas normal melalui tindakan standar pertolongan
pertama.

Proses Pencernaan: Jangan memancing supaya muntah. Jika sadar, berikan beberapa
gelas air. Jangan pernah memberikan sesuatu melalui mulut ke orang yang tak sadarkan
diri.

BAGIAN 9 – Informasi Persiapan

Informasi yang tertera berdasarkan informasi yang dipercaya keakuratannya oleh


Korporasi Cabot. Tidak ada jaminan, dinyatakan atau tersirat, yang disengaja. Informasi
ini disediakan semata-mata untuk informasi dan pertimbangan anda dan Cabot
menganggap tidak ada tanggungjawab hukum untuk penggunaan atau menaruh
kepercayaan setelah itu. Jika terjadi ketidakcocokan antara informasi pada dokumen
bukan berbahasa Inggris dan dokumen imbangannya berbahasa Inggris, maka dokumen
yang Berbahasa Inggris yang akan digunakan.
Sodium dikromat

BAGIAN 1 – Identifikasi Produk

Nama produk : Sodium dikromat dihidrat untuk analisis EMSURE® ACS


Nomor Produk : 1.06336

No katalog : 106336

Merek : Millipore

No-Indeks : 024-004-00-7

Nomor REACH : 01-2119435525-40-XXXX No-CAS : 7789-12-0

Perusahaan : Merck KGaA Frankfurter Str. 250 D-64271 DARMSTADT

Nomer Telepon Darurat : 001-803-017-9114 (CHEMTREC)

BAGIAN 2 – Bahan Tambhana Berbahaya

Padatan pengoksidasi (Kategori 2),

H272 Toksisitas akut, Oral (Kategori 3),

H301 Toksisitas akut, Penghirupan (Kategori 2),

H330 Toksisitas akut, Kulit (Kategori 4),

H312 Korosi kulit (Subkategori 1B),

H314 Sensitisasi saluran pernafasan (Kategori 1),


H334 Sensitisasi pada kulit (Kategori 1), H317

Mutagenisitas pada sel nutfah (Kategori 1B),

H340 Karsinogenisitas (Kategori 1B),

H350 Toksisitas terhadap reproduksi (Kategori 1B),

H360FD Toksisitas pada organ sasaran spesifik - paparan berulang,

Penghirupan (Kategori 1), H372

Bahaya akuatik akut atau jangka pendek (Kategori 1), H400

Bahaya akuatik kronis atau jangka panjang (Kategori 1), H410

BAGIAN 3 – Data Fisik

Tampilan Bentuk : padat

Warna : jingga

Bau : Tak berbau

Ambang Bau : Tidak berlaku

pH : 3,5 pada 100 g/l pada 20 °C

Titik lebur/titik beku Titik lebur : 356,7 °C 100 °C - Peniadaan air kristalisasi

Titik didih awal/rentang didih 400 °C pada 1.013 hPa - Pedoman Tes OECD 103 -
(penguraian)

Titik nyala : Tidak berlaku

Laju penguapan : Data tidak tersedia

Flamabilitas (padatan, gas)

Produk ini tidak mudah-menyala.

Sifat mudah-menyala (padatan)


Batas bawah/atas flamabilitas atau ledakan : Data tidak tersedia

Tekanan uap : Tidak berlaku

Densitas uap : Data tidak tersedia

Densitas : 2,35 g/cm3 pada 20 °C

Kerapatan (densitas) relatif : Data tidak tersedia

Kelarutan dalam air kira-kira2.355 g/l - (senyawa anhydrat), larut

Koefisien partisi (noktanol/air) : Tidak berlaku untuk zat anorganik

Suhu dapat membakar sendiri (auto-ignition temperature) tidak tersulut

Suhu penguraian 400 °C –

Kekentalan (viskositas) Viskositas, kinematis: Data tidak tersedia

Viskositas, dinamis: Data tidak tersedia

Sifat peledak : Data tidak tersedia

Sifat oksidator Bahan atau campuran ini diklasifikasikan sebagai pengoksidasi dengan
kategori 2.

BAGIAN 4 – Data Bahaya Kebakaran atau Ledakan

Natrium oksida

Kromium oksida

Tidak mudah terbakar. Memiliki efek penyulut api akibat pelepasan oksigen. Api ambient
dapat melepaskan uap yang berbahaya.

Beresiko meledak dengan: Alkohol senyawa organik yang mudah menyala, hydrazine dan
turunannya, hydroxylamine, Boron, Besi, magnesium, Logam Anhidrida, asam asam
sulfat, etanol dengan konsentrasi sulfuric acid, Sulfida dengan Air, Resiko ignisi dan
pembentukan gas atau uap yang tidak menyala dengan ; glycerol, Senyawa pelarut
organik, Reaksi eksotermik dengan : Reduktor asam hidroklorida
BAGIAN 5 – Data Reaktivitas

Data Reaktivitas

Data tidak tersedia

Data Stabilitas Kimia

Produk ini stabil secara kimiawi di bawah kondisi ruangan standar (suhu kamar).

BAGIAN 6 – Properti Toksikologi: efek kesehatan

Toksisitas akut

Korosi/iritasi kulit

Kerusakan mata serius/iritasi mata

Sensitisasi saluran pernafasan atau pada kulit

Mutagenisitas pada sel nutfah

Toksisitas terhadap Reproduksi

Dapat menyebabkan kelainan bawaan pada janin. Dapat merusak janin. Dianggap bersifat
toksik terhadap organ reproduksi manusia Dapat menyebabkan gangguan reproduksi.
Dapat merusak kesuburan.

BAGIAN 7 – Tindakan Pencegahan

Nasihat untuk personel nondarurat Hindari terjadinya pembentukan dan inhalasi debu
dalam semua keadaan. Hindari kontak dengan bahan. Pastikan ventilasi memadai.
Evakuasi dari daerah bahaya, amati prosedur darurat, hubungi ahli. Untuk perlindungan
pribadi.

BAGIAN 8 – Tindakan Pertolongan Pertama

Pemberi pertolongan pertama harus melindungi dirinya. Tunjukkan lembar keselamatan


ini kepada dokter.
Jika terhirup

Setelah terhirup: hirup udara bersih. Segera hubungi dokter. Jika napas terhenti: segera
berikan pernapasan buatan secara mekanik, jika diperlukan berikan oksigen.

Jika kontak dengan kulit

Bila terjadi kontak kulit: Tanggalkan segera semua pakaian yang terkontaminasi. Bilaslah
kulit dengan air/ pancuran air. Segera panggil dokter.

Jika kontak dengan mata

Setelah kontak pada mata : bilaslah dengan air yang banyak. Segera hubungi dokter mata.
Lepaskan lensa kontak.

Jika tertelan

Beri air minum (paling banyak dua gelas). Segera cari anjuran pengobatan. Hanya di
dalam kasus khusus, jika pertolongan tidak tersedia dalam satu jam, rangsang untuk
muntah (hanya jika korban tidak sadarkan diri), telan karbon aktif and konsultasikan
kepada dokter secepatnya. Jangan mencoba menetralisir.

BAGIAN 9 – Informasi Persiapan

Informasi di atas diyakini benar namun tidak diakui termasuk semua dan akan digunakan
sebagai panduan saja. Informasi dalam dokumen ini didasarkan pada status pengetahuan
kami yang ada dan berlaku pada produk terkait dengan tindakan pencegahan untuk
keselamatan yang sesuai. Ini tidak mewakili setiap jaminan properti produk. Sigma-
Aldrich Corporation dan Afiliasinya tidak akan bertanggung jawab atas semua kerusakan
yang disebabkan oleh penanganan atau kontak dengan produk di atas.
DAFTAR PUSTAKA

Lembar Data keselamatan Bahan. (6 September 2022). kimianet.lipi.go.id.


http://www.kimianet.lipi.go.id/database.cgi?depandatabase&&&1&1098595676

Material Safety Data Sheets. dlhk.bantenprov.go.id.


https://dlhk.bantenprov.go.id/upload/article-pdf/Material%20safety%20data%20sheet.pdf

SIPLAH KLIKMRO.COM 2020 NATRIUM SULFIDA HIDRAT 

PT.SMART-LAB INDONESIA. 2019 peraturan ( UE ) no.1907/2006 LEMBAR DATA


KESELAMATAN BAHAN – SODIUM SULPHIDE HYDRATE. No. MSDS : 279

PT.SMART-LAB INDONESIA. 2019 LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN –


SODIUM HYDROXIDE (revisi) No: F/QCL/008 Rev.01

PT.SMART-LAB. INDONESIA. 2019 LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN –


IRON (III) CHLORIDE ANHYDROUS (revisi) No: F/QCL/008 Rev.01.

PT.SMART-LAB. INDONESIA. 2019 LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN –


ZINC DUST no.1907/2006

Supelco. 2022 Lembaran Data Keselamatan (EC) No. 1907/2006

Ade Kurniawan. 10 Agustus 2020. simbol-bahan-kimia-berbahaya-dan-artinya-wajib-


diketahui-kln.html. merdeka.com

PT.SMART-LAB. INDONESIA. 2019 LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN –


HYDROCHLORIC ACID No: F/QCL/008 Rev.01

SCIENCELAB, INC. 2022 LEMBAR DATA KESELAMATAN KALIUM KLORIDA


MSDS

PT.SMART-LAB. INDONESIA. 2017. LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN –


BARIUM HYDROXIDE OCTAHIDRATE No: F/QCL/008 Rev.01

SUPELCO. 2022. LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN – ETILEN GLICOL


No.1907/2006
SIGMA-ALDRICH. 2022. LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN –
DIETILAMINA MSYNTH. No. 1907/2006

SIGMA-ALDRICH. 2022. LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN – FENOL. No.


1907/2006

LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN.14 Juli


2017.smartlab.co.id.http://smartlab.co.id/assets/pdf/MSDS_PERCHLORIC_ACID_70_(I
NDO).pdf

LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN.3 November


2021.smartlab.co.id.http://smartlab.co.id/assets/pdf/MSDS_XYLENE_(INDO).pdf

LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN.14 juli


2017.smartlab.co.id.http://smartlab.co.id/assets/pdf/MSDS_HYDROGEN_PEROXIDE_
SOLUTION_30_(INDO).pdf

LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN.3 Juni


2021.http://smartlab.co.id/assets/pdf/MSDS_HYDROGEN_PEROXIDE_SOLUTION_3
0_(INDO).pdf

Hidrogen Peroksida.3 Juni


2021.aido.id.https://aido.id/medicines/hidrogen-peroksida/detail

LEMBAR DATA KESELAMATAN.27 Februari


2019.smartlab.co.id.http://smartlab.co.id/assets/pdf/MSDS_SODIUM_AZIDE_(INDO).p
df

Anda mungkin juga menyukai