Anda di halaman 1dari 11

PERCOBAAN II

PENGELOLAAN LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN (LDKB)


ATAU MATERIAL SAFETY DATA SHEET (MSDS)

OLEH: KELAS I-B

Disusun Oleh Kelompok 1 (Satu) Tingkat 1 :


1. KEVIN CHRISTOPHER LAKE (NIM:231148201281)
2. KRESENSIA APRILIAN RENY (NIM:231148201282)
3. KRISPIANUS TIMANG (NIM:231148201283)
4. LEONY KURNIA (NIM:231148201284)
5. MARINA SIBURIAN (NIM:231148301285)
6. MARIO RENALDI KULEH (231148201286)

LABORATORIUM KIMIA DASAR


PROGRAM STUDI FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIRGAHAYU
KOTA SAMARINDA
2023
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

Kelas : Tingkat 1-B


Program Studi : S-1 Farmasi
Kelompok : 1 (Satu)
Nama Kelompok B : 1. KEVIN CHRISTOPHER LAKE (231148201281)
2. KRESENSIA APRILIAN RENY (231148201282)
3. KRISPIANUS TIMANG (231148201283)
4. LEONY KURNIA (231148201284)
5. MARINA ADELIA ELISABETH SIBURIAN (231148201285)
6. MARIO RENALDI KULEH (231148201286)

Percobaan Ke- : II (Dua)


Judul Percobaan : Pengelolaan lembar data keselamatan bahan (LDKB) atau
Material safety data sheet (MSDS)

Samarinda, 24 Oktober 2023

Mengetahui,
Dosen Pengampu Ketua Kelompok 1

Ijai, S.Pd. M.P Kevin Christopher Lake


PERCOBAAN II

A. Tujuan Percobaan
1. Memahami prinsip-prinsip dasar keselamatan kerja di lab kimia.
2. Mengenal symbol bahaya bahan kimia dan cara penanganannya
3. Mengenal alat-alat keselamatan kerja dan mengetahui fungsi masing-masing di
dalam lab kimia
B. Landasan Teori
Laboratorium kimia merupakan tempat yang memiliki resiko bahaya tinggi akan terjadinya
kecelakaan terhadap bahan-bahan kimia. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan
mengenai karakteristik zat-zat kimia dan prosedur percobaan yang akan dilakukan serta
penggunaan alat-alat keselamatan kerja yang tidak maksimal. Kehati-hatian dan tidak
terburu-buru adalah syarat penting yang perlu dimiliki seseorang yang bekerja di dalam
laboratorium. Hal ini disampaikan bukan untuk menakut-nakuti seseorang, namun untuk
mengingatkan agar selalu waspada bila sedang bekerja di dalamnya (Khadminal,
2012).Setiap pekerjaan memiliki resiko tersendiri, begitu juga dengan pekerjaan di dalam
laboratorium kimia yang dapat membahayakan keselamatan dan kesehatan. Tingkat risiko
tersebut ada yang kecil, ada juga yang besar.Keselamatan kerja di laboratorium merupakan
usaha atau tindakan pencegahan agar di dalam kegiatan laboratorium terhindar dari
kecelakaan sekecil apapun.Sehubungan dengan kemungkinan timbul bahaya-bahaya di
dalam kegiatan laboratorium, maka perlu diketahui bahaya yang ditimbulkan oleh benda-
benda atau barang-barang yang ada di laboratorium. Di samping itu perlu usaha-usaha yang
dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya bahaya akibat bekerja di Selain mengetahui
bahaya akan benda-benda atau barang-barang yang ada di laboratorium, dianjurkan juga
untuk harus mengetahui aturan-aturan atau tata tertib yang juga berfungsi untuk
menghindari kecelakaan kerja dan mendukung tercapainya tujuan laboratorium (Khadminal,
2012)
C. Alat dan Bahan
Alat
1.Lembar MSDS
2.Kertas dan bollpoint
3.Laptop
Bahan
1.phenol
D. Prosedur Kerja
A .Cermati dan buat daftar tentang zat-zat kimia berbaha yang tersedia.
b. Lakukan identifikasi produk berdasarkan daftar tersebut dan carilah MSDS-nya.
c. Terjemahkan dan tuluskan bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh zat kimia
tersebut.
d. Tuliskan garis besar penenangan dan penyimpanan produk .
e. Identifikasi cara pengendalian terhadap paparan dan alat pelindung yang dapat
digunakan.
f.Tuliskan Langkah-langkah yang harus dilakukan jika terjadi paparan.
g.Presentasikan dan dokumentasikan hasil kerja,dengan hasil kerja dengan contoh
format MSDS dalam Bahasa Indonesia sebagai berikut;

E. Hasil Pengamatan
• Mengidentifikasi Senyawa ( tunggal dan campuran ) bahan Phenol
berdasarkan MSDS
Nama produk : PHENOL-1,2-DICHLOROBENZENE ( MIXTURE 60:40 % w/w )
Sinonim : o-DCB / Phenol ( mixture )
No.CAS : Phenol : 108-95-2, o-DCB :95-50-1, campuran tidak tersedia
Kode HS : 38249095
Kode Produk : A-1100
Merek : SMART-LAB
• Mengidentifikasi bahaya bahan Phenol berdasarkan MSDS
Klasifikasi menurut peraturan ( EC ) No 1272 / 2008
Toksisitas akut, kategori 3, Oral, H301
Toksisitas akut, kategori 3, terhirup, H331
Teksisitas akut, kategori 3, kulit, H331
Korosi kulit, kategori 1B, H341
Mutahenitas sel germinal, kategori 2, H341
Toksisitas sistemik organ target khusus – paparan tunggal, kategori 3, H335
Toksisitas sistemik organ target khusus – paparan berulang, kategori 2, H373
Derajat keracunan akut pada mahluk air, kategori 1, H400
Derajat keracunan kronis pada makluk air, kategori 1 H410
Teks pernyataan-H penuh yang disebutkan dalam bagian ini, baca bagian 16
• Mengidentifikasi Tindakan Pertolongan Pertama
Saran umum

Pemberi pertolongan pertama harus melindungi dirinya.

Setelah terhirup:

berikan udara segar. Segera berikan pernapasan buatan mekanik.

Jika diperlukan berikan masker oksigen. Segera hubungi dokter.

Setelah kontak dengan kulit:

cuci dengan air yang banyak. Oles dengan polyethylene glycol 400.

Segera lepaskan pakaian yang terkontaminasi. Segera panggil

dokter.

Setelah kontak pada mata :

bilaslah dengan air yang banyak. Segera hubungi dokter mata.


Jika tertelan:

beri air minum (paling banyak dua gelas). Segera cari anjuran

pengobatan. Hanya di dalam kasus khusus, jika pertolongan tidak

tersedia dalam satu jam, rangsang untuk muntah (hanya jika korban

tidak sadarkan diri), telan karbon aktif and konsultasikan kepada

dokter secepatnya. Sesudah itu berikan : arang aktif (20-40 g dalam

10% slurry).

Kumpulan gejala/efek terpenting, baik akut maupun tertunda

Gejala yang berhubungan dengan penggunaan

Irritasi dan korosi, Batuk, Napas tersengal, pertahanan saluran

pernapasan, Mengantuk, Pening, Tidak sadar, narkosis, inebriation,

gangguan kardiovaskular, kolaps, Sakit kepala, Gangguan CNS,

kebingungan, kematian.

Indikasi pertolongan medis pertama dan perawatan khusus yang diperlukan

Tidak tersedia informasi.

• Mengidentifikasi Simbol Bahan Kimia Berbahaya


Simbol Sifat Contoh
Mudah meledak Amonium nitrat

EKSPLOSIVE
Mudah terbakar Minyak tanah dan bensin

FLAMMABLE

Mudah teroksidasi Etanol

OXIDIZING

Korosif Belerang Oksida

CORROSIVE

Iritasi Ammonia dan Benzyl klorida

HAMFUL IRRTITANT

Bahan berbahaya bagi Tertraklorometan, tributil,


lingkungan timah klorida, pertoleum
bensin.

DANGEROUS
Beracun Arsen triklorida, merkuri
klorida.

TOXIC

Bahaya terhadap kesehatan Formaldehida, nerkuri timbal,


benzena

HEALTH HAZAR

Gas bertekanan Nitrogen Cair

PRESSURE GAS

Iritasi pernapasan Sianida, belladona.

DANGER TO HEALTH

F. Pembahasan
Aktivitas riset di laboratorium kimia oleh mahasiswa tetap harus dilaksanakan dengan
memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan kerja,meskipun aktivitas tersebut
dilaksanakan dalam waktu relative singkat dan pada skala yang relative kecil dibandingkan
dengan aktivitas di laboratorium setelah bekerja nantinya. Ancaman bahaya terhadap kesehatan,
kemudahan terbakar, reaktivitas bahan dan bahaya khusus lainnya. Untuk itu diperlukan
pengetahuan dan pengenalan aspek-aspek yang terkait pada suatu bahan kimia. Keterangan
tersebut termuat secara rinci pada suatu dokumen yang disebut dengan Material Safety Data
Sheat (MSDS) atau lembar data keamanan bahan. (Tahir & Eko, 2002).
Prinsip percobaan Material Safet Data Sheat adalah berdasarkan dari data-data yang
disediakan mengenai bahan kimia yang akan dipakai saat melakukan percobaan agar para
praktikum dapat mengetahui secara langsung mengenai bahan-bahan berbahaya yang akan
digunakan sehingga praktikum akan lebih teliti dan berhati-hati saat melakukan percobaan.
(Tahir & Eko, 2002).
Ketersediaan MSDS dilaboratorium di perguruan tinggi saat ini belum memasyarakat
padahal ketersediaan MSDS cukup penting. Secara garis besar, MSDS mengandung informasi
tentang uraian bahan kimia, sifat fisik dan kimiawi, cara penggunaan, penyimpanan dan
pengelolaan bahan buangan. MSDS dibuat oleh berbagai pihak seperti produsen bahan, institusi
yang bergerak dan terkait dengan kesehatan dan keselamatan kerja industri dan perguruan tinggi.
Terkait dengan kepentingan para pembuat MSDS maka format dokumen MSDS tidak seragam
dan masing-masing mungkin menonjolkan uraian yang terkait dengan kepentingan mereka.
(Tahir & Eko,2002).
MSDS yang dibuat dari beberapa penyusun sering berbeda dalam hal urutan penyajian,
penonjolan dan prioritas materi, tidak memuat beberapa prosedur pendukung, atau detail proses
yang berlaku standar tidak dituliskan secara lengkap. Merskipun demikian pengguna atau
mahasiswa dapat merujuk MSDS dari beberapa sumber untuk dikomprasikan sehingga saling
melengkapi. Salah satu hal penting yang harus diketahui pada MSDS yakni simbol tanda bahaya
yang digunakan di MSDS. Pada MSDS tanda bahaya dikelompokkan menjadi 4 hal yakin
bahaya dari segi kesehatan, kemudahan terbakar, reaktivitas bahan dan bahaya khusus dan
digunakan simbol belah ketupat yang terdiri dari 4 bagian. (Tahir & Eko,2002).
G. Kesimpulan
Dokumen MSDS harus tersedia di setiap laboratorium kimia guna memberi bekal
pengetahuan mahasiswa tentang bahan kimia khususnya dari segi bahaya dan pencegahannya.
Mahasiswa harus dapat mengimplementasikan pengetahuan yang diperoleh dari MSDS
sehingga dapat mencegah kemungkinan bahaya dan kecelakaan kerja di laboratorium. Dengan
implementasi MSDS pada riset tugas akhir, budaya kesehatan dan keselamatan kerja sudah
dimiliki oleh mahasiswa dan merupakan bekal berharga di dalam menempuh dunia kerja
nantinya.
DAFTAR PUSTAKA

Khoirulanisa.2013. makalah MSDS


khoirulanisa: makalah MSDS (khoirulanisastikes.blogspot.com)
Tahir, Eko. 2002. Pengelolaan dan Implementasi Material Safety Data Sheat (MSDS) pada Riset
Mahasiswa untuk mendukung kesehtan dan keselamatan Kerja di Laboratorium. Yogyakarta.
https://www.scribd.com/document/491716799/Laporan-MSDS-fix

Anda mungkin juga menyukai