ABSTRAK
Health and safety of the work are one important part of engaging in an activity. The purpose of this
study is to understand more chemicals and their relation to the health and safety of the work in the
laboratory. By knowing the signs of danger from chemicals as well as by minimizing the risks that can come
from such chemicals. Chemicals have a distinctive symbol of danger based on their properties, which are
corosive, explosive, harmfull, toxic, oxidizing, and dangerous for the environment. Each chemical is ata
different risk, so each risk may be minimized by considering lab safety and health procedures, which is by
considering every rule in the laboratory, such as using self - protection tools as lab coats, gloves, footwear,
and masks could surely reduce the risk of an accident in the laboratory.
Keywords : chemicals; Health and safety of the work; Symbol of danger; Risk.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan
untuk mengetahui berbagai jenis bahaya
Korosif
yang ditimbulkan oleh bahan kimia, serta
(corrosive).
penanganan yang dapat dilakukan untuk
menghindari kecelakaan kerja saat Contoh : HCl,
menggunakan bahan kimia, yaitu asam sulfat,
melakukan penelitian dengan menggunakan natrium hidroksida.
studi pustaka. Dengan menggunakan studi Iritant (iritasi).
pustaka ini, peneliti mencari informasi dari Contoh : NaOH,
berbagai sumber, yaitu berasal dari artikel Cl2, C6H5OH.
jurnal.
Dari berbagai sumber jurnal ini,
peneliti mendapatkan informasi mengenai Berbahaya bagi
simbol-simbol bahaya, jenis bahaya yang lingkungan
ditimbulkan dari bahan kimia, serta (dangerous for the
penanganan agar terhindar dari kecelakaan environment).
kerja yang berbahaya bagi kesehatan.
Contoh: petroleum
bensin dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
stetraklorometan.
Tabel 1. Simbol-simbol bahaya bahan
kimia (Utomo, 2012; Sardi, 2018;
Subamia et al., 2019; Sangia, et al., Tabel 2. Nama bahan kimia dan efek yang
2018;) ditimbulkannya (Subamia, 2019; Indrawati,
2017)
Simbol
Sifat Bahan Zat kimia Efek yang ditimbulkan
Bahaya
Mudah terbakar KOH Jika terkena kulit dapat
(flammable).Contoh menyebabkan luka bakar
: minyak terpentin, parah.
alkohol, aseton. Silver Nitrat Memungkinkan terjadi
(AgNO3) kebakaran jika kontak
Pengoksidasi dengan bahan mudah
(oxidizing). terbakar.
Contoh : hidrogen
Metanol Jika tertelan atau
peroksida, kalium
(CH3OH) terhidup bisa
perklorat, asam
meyebabkan sakit parah
nitrat.
hingga kematian.
Mudah meledak
(explosive). NaOH Jika terkena kulit dapat
menyebabkan gatal-
Contoh : KCl3, gatal, iritasi, sampai
NH4OH, menimbulkan luka bakar
ammonium. pada kulit.
HCl Jika tertelan atau terkena
kulit dapat merusak
Universitas Sari Mutiara Indonesia
17
DOI https://doi.org/10.51544/jalm.v7i1.2430
Sabrina Nadillah et.all| Pentingnya Memahami Bahaya Bahan Kimia Serta
Hubungannya Dengan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Di Laboratorium
menyala atau terbakar, bahan kimia Salah satu bahan kimia yang biasanya
pengoksidator atau bahan kimia yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari, namun
menyebabkan oksidasi, bahan kimia dapat menimbulkan bahaya bagi lingkungan
bersifat racun, bahan kimia bersifat iritant, adalah pestisida. Menurut Arif (2015) pestisida
dan bahan yang dapat berbahaya atau dapat yang masuk ke dalam lingkungan akan
mencemari bagi lingkungan. Jenis-jenis menstrategi pemisahan yang aman, proses
bahaya di atas merupakan jenis bahaya pemberian label pada setiap bahan kimia
yang biasanya terdapat pada kemasan bahan berdasarkan sifatnya, serta proses inventori.
kimia di laboratorium. Menurut Hasugian Penanganan untuk bahan yang bersifat
(2019), laboratorium kimia adalah suatu korosif dan beracun dapat dilakukan dengan
tempat untuk menganalisis serta mengolah beberapa cara, yaitu pencampuran, pengadukan,
berbagai macam pengaruhi kandungan baik pemanasan, dan pemindahan dilakukan dalam
pada sistem air tanah. Oleh karena itu ruangan khusus, menggunakan alat pelindung
pestisida ini sangat berbahaya bagi diri ketika berinteraksi langsung dengan bahan
lingkungan karena dapat memicu kimia serta alat pelindung ini harus tahan
kerusakan. Pestisida ini termasuk ke dalam terhadap sifat korosif dan memiliki daya
jenis campuran bahan kimia yang bersifat lindung tinggi, tidak diperkenankan untuk
dangerous fot the invironment. makan dan minum ketika berada di ruang
Efek atau risiko yang dapat laboratorium, laboratorium memiliki ventilasi
ditimbulkan dari menghirup bahan kimia udara yang baik (Harjanto et al., 2011). Untuk
terus-menerus adalah terjadinya gangguan bahan kimia yang mudah menyala atau terbakar
pernapasan, sakit kepala, serangan asma, dapat dilakukan penanganan, yaitu menjauhkan
dan risiko lainnya yang berkaitan dengan dari sumber panas, ruang laboratorium
saluran pernapasan (Rose& Tualeka, 2014). memiliki sirkulasi dan ventilasi yang baik, serta
Bila terhirup secara terus-menerus tentunya tersedia alat pemadamkebakaran api ringan.
akan menimbulkan efek yang sangat serius Sementara itu untuk bahan kimia oksidator
bahkan dapat mengancam nyawa. Oleh penanganan yang dapat dilakukan, yaitu dengan
karena itu, agar dapat terhindar dari segala menjauhkan dari sumber api atau panas,
risiko para pengguna laboratorium harus ruangan dingin dan berventilasi yang baik,
menggunakan APD yang lengkap mulai jauhkan dari bahan reduktor yang mudah
dari masker medis, kacamata pelindung, terbakar, hindarkan dari sumber api atau panas.
sarung tangan, serta jas lab sebagai Pengetahuan akan seluk beluk laboratorium
pelindung tubuh, dari cipratan atau mulai dari peralatan dan bahan kimia haruslah
tumpahan bahan kimia (Marlina, 2016). dikuasi oleh setiap praktikan atau pengguna
Bahan kimia baik yang padat, cair, maupun laboratorium sehingga dapat terlindungi dari
gas pasti memiliki risiko bahaya yang dapat berbagai risiko yang diakibatkan oleh
mengancam keselamatan jiwa (Sidoretno & kurangnya pemahaman mengenai laboratorium
Oktaviani, 2018). (Liswanti & Nugraha, 2021).
Agar terhindar dari segala risiko yang Hendrawan (2020), menyatakan bahwa
membahayakan dari setiap bahan kimia keselamatan kerja merupakan suatu keadaan
maka diperlukan penanganan bahan kimia aman bagi badan, jiwa dan sosial yang
yang sesuai dengan sifat bahayanya. Hal ini memungkinkan untuk melakukan kegiatan
bertujuan agar meminimalisir terjadinya secara sehat dan optimal sehingga tidak
kecelakaan akibat dari penggunaan bahan membahayakan diri sendiri serta orang-orang di
kimia di laboratorium. Setiap bahan kimia sekitarnya.Segala risiko kecelakaan di
memiliki sifat fisik dan kimia yang laboratorium dapat dikurangi maupun dihindari
berbeda-beda, maka cara penyimpanan atau apabila segala prosedur keselamatan kerja
Universitas Sari Mutiara Indonesia
19
DOI https://doi.org/10.51544/jalm.v7i1.2430
Sabrina Nadillah et.all| Pentingnya Memahami Bahaya Bahan Kimia Serta
Hubungannya Dengan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Di Laboratorium
penanganannya harus berdasarkan sifat dipatuhi dan dijalankan dengan benar. Menurut
bahaya dari bahan tersebut, diberi seperti tidak mematuhi aturan keselamatan diri
pelabelan, pendataan berdasarkan nomor
dengan tidak memakai APD, melakukan
katalog (Nurhasanah dan Deliani, 2014).
Menurut Raharjo dan Harjanto (2017), kegiatan yang tidak suesuai prosedur, bekerja
kebutuhan bahan kimia berbeda-beda dan sambil bercanda, meletakkan alat dan bahan
jumlahnya pun tidak sama, maka diperlukan sembarangan dan lain sebagainya.
cara penanganan tersendiri agar Cahyaningrum (2020) terdapat beberapa
pelayanannya mudah dan cepat. Maharani upaya yang dapat dilakukan untuk tiap bahan
& Sasi (2019) menyatakan bahwa dalam kimia memiliki resikonya masing-masing, yaitu
penyimpanan bahan kimia harus mengikuti gatal-gatal pada kulit, menyebabkan
SOP yang ada dengan mengikuti beberapa keracunan, berbahaya bagi kesehatan, risiko
komponen, yaitu prosedur penyimpanan merusak jaringan tubuh, iritasi, berpotensi
yang didasarkan pada karakteristik bahan menimbulkan ledakan dan kebakaran, korosif,
kimia, menggunakan mengendali kanrisiko serta kerusakan lingkungan.
kecelakaan kerja di laboratorium, yaitu
dengan memberikan pengenalan tentang Setiap risiko yang dapat terjadi bisa di
keselamatan kerja di laboratorium kepada minimalisir dengan memperhatikan prosedur
para praktikan melalui video, pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja di
dalam menggunakan APAR yang dilakukan laboratorium. Dengan memperhatikan setiap
oleh petugas dan pemakai laboratorium, dan peraturan di laboratorium, menggunakan APD
melakukan pelatihan ketika terjadi keadaan yang lengkap mulai dari masker medis,
darurat. Dengan adanya pelatihan (K3) kacamata pelindung, sarung tangan, serta jas
dapat menurunkan risiko terjadiya lab sebagai pelindung tubuh yang tentunya
kecelakaan kerja, sehingga pelatihan ini dapat mengurangi segala risiko kecelakaan
bertujuan agar menambah pengetahuan yang dapat terjadi di dalam laboratorium. Selain
pengguna laboratorium agar dapat itu, penanganan bahan kimia haruslah
mengurangi risiko kecelakaan kerja (Smith diperhatikan, yaitu dengan menyimpan bahan
dan Sonesh, 2011). Keselamatan setiap kimia di tempat yang sejuk dan memiliki
orang yang terlibat dalam laboratorium sirkulasi udara yang baik, hindarilah
merupakan tanggung jawab setiap petugas menyimpan bahan-bahan yang berpotensi
dan pemakai laoratorium (Nayiroh, 2019). menimbulkan ledakan atau kebakaran secara
Dengan demikian segala upaya ini berdekatan, jangan lupa untuk menutup bahan
dilakukan agar para praktikan dan petugas kimia yang bersifat korosif agar tidak mudah
laboratorium menjadi paham dan dapat menguap, serta menggunakan bahan kimia
sigap dalam meghadapi kemungkinanterjadi sesuai kebutuhan.
kecelakaan laboratorium, sehingga dapat
SIMPULAN
terwujud kesehatan dan keselamatan kerja
di laboratorium. Selain itu, dalam Berdasarkan hasil studi pustaka yang
menanggulangi kecelakaan di laboratorium dilakukan bahan kimia memiliki simbol
diperlukan manajemen risiko (K3) sebagai bahaya yang dibedakan berdasarkan sifatnya,
salah satu upaya dalam mencegah berbagai yaitu corrosove(korosif), flammable (mudah
kecelakaan yang tidak diinginkan secara menyala),explosive (mudah meledak),
terencana, dan terstruktur dalam suatu harmfull, irritant,toxic (beracun), oxidizing
sistem (Soputan, et al., 2014). Menurut (oksidator), dan dangerous for the
Waruwu & Yuamita (2018), kecelakaan environment (berbahaya bagi komponen
kerja disebabkan karena faktor manusia, lingkungan).
Universitas Sari Mutiara Indonesia
20
DOI https://doi.org/10.51544/jalm.v7i1.2430
Sabrina Nadillah et.all| Pentingnya Memahami Bahaya Bahan Kimia Serta
Hubungannya Dengan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Di Laboratorium