1. Health Risk Assessment (HRA) adalah proses identifikasi bahaya kesehatan, penilaian
resiko bahaya kesehatan, dan tindakan kontrol untuk menghilangkan resiko bahaya
kesehatan.
2. HRA adalah kunci dari permulaan budaya kesehatan kerja di suatu perusahaan. Tanpa
HRA program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan tanpa tujuan yang jelas.
3. Berdasarkan data dari BPJS Ketenagakerjaan, tercatat jumlah kasus kecelakaan kerja
mencapai 105.182 kasus pada 2015, dengan korban jiwa mencapai 2.375.
4. Perusahaan di Indonesia tidak sedikit yang menggunakan bahan-bahan kimia beracun
sebagai salah satu material guna memproduksi produk dari perusahaan tersebut.
Tujuan:
1) Menentukan pengaruh atau akibat pemaparan potensi bahaya sebagai landasan dalam
melakukan tindakan pencegahan
2) Untuk menyusun prioritas pengendalian semua jenis risiko, akibat yang bisa terjadi
tingkat keparahan, frekuensi kejadian dan cara pencegahan
Tahapan HRA
b) Penilaian Dosis-Respons.
2. Nonpartikel
a) Gas
b) Uap Air
c) Pelarut
Bahaya kimia (Chemical hazard)
Bahaya kimia (chemical hazard) adalah bahan kimia yang digolongkan kedalam
bahan-bahan berbahaya atau memiliki informasi yang menyatakan bahwa bahan tersebut
berbahaya, biasanya informasi tersebut dalam “lembar data keselamatan (chemical safety
data sheet)”
Jalan masuk bahan kimia
a. Pernapasan (inhalation)
b. Kulit (Skin absorption)
c. Tertelan (ingestion)
1. Korosi
Bahan kimia yang bersifat korosif dapat menyebabkan kerusakan pada permukaan
tempat dimana terjadi kontak pada kulit, mata, dan system pencernaan.
2. Iritasi
Iritasi kulit bisa menyebabkan reaksi seperti eksim atau dermatitis. Iritasi pada
alat-alat pernapasan yang hebat dapat menyebabkan sesak napas, peradangan dan
oedema (bengkak).
Contohnya :
4. Asfiksiasi
5. Karsinogen
Efek Reproduksi
Explosive
Toxic (Beracun)
panas
Kode Xn (Harmful)
Contoh : Peridin
Corrosive (korosif)