Anda di halaman 1dari 43

FAKTOR KIMIA

DIPA TAUFIK SADELI,S.T,M.Kes


AGENDA FAKTOR KIMIA DI TEMPAT KERJA

A. PENDAHULUAN
B. PEMAHAMAN FAKTOR KIMIA
C. JENIS BAHAN KIMIA
D. BAHAYA BAHAN KIMIA
E. PENGENDALIAN
A. PENDAHULUAN

 Dengan semakin banyaknya pemakaian


bhn kimia di dlm Industri ,maka semakin
sering pula terlihat pengaruh2 nya thdp tk
dan Industri itu sendiri, yg selalu
menimbulkan kerugian bagi perusahaan
sehingga akan mempengaruhi
Produktivitas kerja dan Produktivitas
Perusahaan bersangkutan.
DASAR
• TIDAK ADA PROSES KIMIA
MENGHASILKAN PRODUK 100 %
• AKAN TERJADI LOSS AKIBAT
TUMPAHAN,CECERAN,PENGUAPAN PADA
PROSES PRODUKSI
• BANYAK YANG BELUM MENGETAHUI
BAHAYA DARI BAHAN-BAHAN KIMIA.
BAHAN KIMIA BERBAHAYA
 Bahan berbahaya adalah bahan-bahan
yang pembuatan, pengolahan,
pengangkutan, penyimpanan dan
penggunaanya menimbulkan atau
membebaskan debu, kabut, uap, gas,
serat, atau radiasi sehingga dapat
menyebabkan iritasi, kebakaran, ledakan,
korosi, keracunan dan bahaya lain dalam
jumlah yang memungkinkan gangguan
kesehatan bagi orang yang berhubungan
langsung dengan bahan tersebut atau
meyebabkan kerusakan pada barang-
barang
 Secara global di produksi bahan kimia 400
juta ton/tahun
untuk : - Agriculture
- Farmasi
- Food
- Fuel
- Construction
KLASIFIKASI FAKTOR KIMIA
 Menurut Bentuknya
- Partikel
- Non Partikel

Partikel :
Titik cairan atau debu yang berukuran
halus, diameter 0,02 – 500 mikron dan
mempunyai kecepatan jatuh rendah,
berpotensi berada cukup lama di udara
Partikel
 Debu ,suspensi padat di udara yang terjadi
karena kekuatan mekanis, alami
(Pemecahan benda padat) (0,02-500
Mikron)
 Kabut / Mist (Pada proses penyemprotan)
 Fume (Proses peleburan logam)
 Asap (Partikel karbon < 0,5 mikron
bercampur dengan senyawa Hidrokarbon,
pada proses pembakaran tidak sempurna
NON PARTIKEL
 Gas
Zat / molekul dalam udara yang tidak mempunyai
bangun sendiri dan dapat berdifusi mengisi
seluruh ruangan, wujud dapat dirubah dengan
merubah suhu dan tekanan.
 Uap
Bentuk gas dari zat yg dalam keadaan normal
berbentuk cair, tidak kelihatan dan berdifusi
mengisi seluruh ruangan.
MENURUT REAKTIVITASNYA

 1. Explosive (Mudah Meledak)


NH3OH,TNT
 2. Flammable (Mudah Terbakar)
Benzen,aceton,eter
 3. Oxydation (Mudah Teroksidasi)
KClO4,KMNo4
Mengapa
Bahan Kimia Berbahaya……?

 Secara kuantitatif & kualitatif penggunaan


bahan kimia cukup besar
 Tidak ada efisiensi proses yang mencapai
100%.
 Adanya tumpahan, ceceran, kebocoran
 Ada pemaparan FK terhadap pekerja di LK
 Belum semua bahan kimia diketahui sifat
bahayanya
 Konsekuensi tingkat kesehatan pekerja
BAGAIMANA MENGIDENTIFIKASI
FAKTOR KIMIA

1. Diagram alir proses produksi


2. Label kemasan bahan kimia
3. Material Safety Data Sheet (MSDS)
Chemical Safety data Sheet (CSDS).
4. Literatur lainnya
BAHAYA BAHAN KIMIA
BAHAYA BAHAN KIMIA
1. Bahan Kimia Korosif
Bahan kimia yang bersifat merusak
permukaan apabila terjadi
kontak.
Bagian tubuh yang sering
terkena :mata,kulit dan saluran
pencernaan.
Contoh : Konsentrat asam dan
basa,Fosfor.
2. Bahan kimia iritatif
Bahan kimia yang menyebabkan
peradangan pada permukaan bidang
kontak.
Dapat Menyebabkab sesak nafas.
Contoh :
Kulit : Asam,basa,pelarut,minyak
Pernafasan: amonia,NO2,Cl2
3.Bahan Kimia reaksi alergi
Dapat mengakibatkan alergi pada
organ kulit dan pernafasan.
Kulit : Formaldehyde,Chrom,Nikel
Pernafasan : Nikel, Formaldehyde
5.Bahan kimia yang dapat
menyebabkan kanker.
* Benzene (Leukimia)
* Vinylchloride (Liver)
* Asbestos ( Kanker Paru Paru)
Bahan Kimia Radioaktif
 Bahan Kimia Yang Memiliki
Kemampuan Memancarkan Radiasi
lebih besar dari 0.002 microcuriie/gr
 CONTOH :Uranium,Plutonium
4.Bahan Kimia asfiksiasi
asfiksian adalah bahan kimia yang dapat
menurunkan konsentrasi oksigen normal
pada darah (19,5%) dari volume udara
Contoh:
CO,Nitrobenzen,HCN,H2S,Methane,
ethane
CONTOH PENGGUNAAN BAHAN
KIMIA DI PABRIK SEPATU
 Bahan yang digunakan :
 Cyclohexanon
 Methyl Ethyl Ketone
 Hexane
 Ethylbenzene
 Toluene
 Acetone
 Formaldehyde
Bagaimana bahan kimia masuk
Kedalam tubuh

Bahan kimia masuk ke tubuh :


 1. Pernafasan (Inhalation)

 2. Kulit (skin absorption)

 3. Tertelan (Ingestion)
Evaluasi Faktor Kimia di
lingkungan Kerja
1.Sampling
Untuk menganalisa intensitas kontaminan
dengan mengambil sampel diudara
kemudian dianalisa di laboratorium.
Cara Pengukuran bahan
Kimia
1.Dengan Indera manusia
2.Binatang Percobaan
3.Alat deteksi (Detector)
4.Alat / Gas Monitoring
5.Pengambilan Sampel(dianjurkan)
Pertimbangan sampling
1. Kesesuaian Alat Ukur dengan
Parameter yang diukur
2. Lokasi Pengukuran (Breathing Zone 3.
Pekerja, Atmosfer Udara, Sumber Emisi)
3. Jumlah Titik Pengukuran
4. Metode yang digunakan (SNI,NIOSH)
Manfaat Sampling Faktor kimia
1. Mengetahui secara kuantitatif & kualitatif
Kesesuaian dengan standar yg ada ?
2,Dasar perencanaan penyediaan alat kendali
3.Membantu penyelidikan atau pembuktian PAK
4.Perencanaan APD yang sesuai
5.Menilai efektifitas alat kendali yang
digunakan
Peralatan Sampling
1. Direct Reading
 Gas Detecetor, CO meter
 Mercury Vapor Analyzer
 Draeger Tube
 Draeger Detector
Metode tube detector
Setiap Bahan Kimia Yang akan diuji di
hisap melalui tube khusus.
Tube detector :
Prinsip kerja :
Udara  Tube detector 
Perubahan Warna
Contoh :
Gas Amonia  Tube detector 
Abu abu
GAS DETECTOR
 Alat ini memiliki sensor yang dapat
mendeteksi adanya gas berbahaya:

 - Single Detector

 - Multi Detector
4.Metode Adsorbsi
 Gas/Uap  Absorban Padat 
Desorpsi/adsorbsi  Analisis GC
 Analisa senyawa Hidro karbon
 Media yang digunakan karbon Aktif.
Debu
 1.Debu Total
 2.Debu Respirable
 Metode yang digunakan Gravimetri
Alat Sampling
 Debu Total
Alat Sampling
 Debu Respirable
3.Metode Impinger
 Prinsip :
Udara  Impinger  Baca dgn
Spektrofotometer
 Contoh :
H2S ZnAc Metilen Blue Analisis
SO2  TCM  Pararosanilin 
Spektrofotometer
NH3 H3BO4 Nessler
NO2 G. Satzman
Metode impinger
Analisa gas
 UV spektrophotometer
Analisa Gas (Zat Organik)
Gas Chromatografi (GC)
Analisa Logam Berat
Atomic Absorption Spectrophotometer
(AAS)
Pengendalian Faktor Kimia
1. Pengendalian secara teknis
 Teknik substitusi
Mengganti bahan berbahaya dgn bahan
yang tidak berbahaya
 Otomatisasi
Mengganti tenaga kerja dengan sistem
robotic (Dengan menggunakan remote
control)
 Isolasi
Melakukan isolasi pekerja agar tidak
terpapar
 Ventilasi
Mengurangi kadar kontaminan di
lingkungan kerja
Pengendalian Secara
Administratif
 PENDIDIKAN DAN LATIHAN
 KETATA RUMAH TANGGAAN YANG BAIK
 PEMANTAUAN LINGKUNGAN KERJA
SECARA RUTIN
 PEMERIKSAAN KESEHATAN BAGI TENAGA
KERJA SECARA RUTIN
ALAT PELINDUNG DIRI
 RESPIRATOR
 KACA MATA
 SARUNG TANGAN
 PAKAIAN PELINDUNG
contoh
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai