(OVERVIEW)
Evaluasi
1. Quiz tiap pertemuan
2. Tugas
3. Ujian
Pengantar
Topik :
1. Overview
2. Pendahuluan
3. Pengenalan faktor kimia di tempat kerja
4. Evaluasi paparan faktor kimia di tempat kerja
5. Monitoring faktor kimia di tempat kerja
6. Pengendalian faktor kimia di tempat kerja
Pengantar
Metode pembelajaran:
1. Kuliah, semua topik disampaikan dalam bentuk kuliah, tiap
topik diberikan dalam waktu empat jam mata ajaran
2. Diskusi dilakukan bersamaan dengan kuliah.
3. Belajar mandiri dari berbagai sumber yang harus dicari
sendiri oleh mahasiswa untuk pengayaan dan sebagai bahan
penulisan paper sebagai tugas mata ajaran.
4. Praktikum laboratorium di Balai Hiperkes dan Keselamatan
Kerja Disnakertrans Prov. DKI Jakarta dan Pusat
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Depnakertrans RI.
Pengantar
Referensi utama:
1. ILO, Encyclopaedia of Occupational Health and Safety, Geneva: ILO, 2000.
Tempat kerja:
Tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak
atau tetap dimana tenaga kerja bekerja , atau yang sering
dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana
terdapat sumber-sumber bahaya. (Reff: UU RI No. 1/1970 tentang Keselamatan Kerja)
Faktor lingkungan kerja
Potensi-potensi bahaya yang kemungkinan terjadi di lingkungan
kerja akibat adanya suatu proses kerja. (Reff: PerMenakertrans 5/2018)
F. Kimia F. Fisika
Productivity
Silicosis
Ricki M. Mulia
Penyakit Akibat Kerja
(Permenakertrans No: Per.01/Men/1981 tentang kewajiban melapor Penyakit Akibat Kerja)
NB:Penyakit akibat kerja yang diderita oleh tenaga kerja merupakan suatu kecelakaan yang harus
dilaporkan.
Ricki M. Mulia
Penyakit Akibat Kerja atau tidak?
Silicosis
Bahan Kimia Berbahaya
Defenisi : (Kep.Menaker RI No. 187/1999 tentang pengendalian bahan kimia berbahaya di tempat kerja)
Bahan kimia dalam bentuk tunggal atau campuran yang
berdasarkan sifat kimia dan atau fisika dan atau toksikologi
berbahaya terhadap tenaga kerja, instalasi dan lingkungan.
Kriteria bahan kimia berbahaya:
•bahan beracun
•bahan sangat beracun
•cairan mudah terbakar
•cairan sangat mudah terbakar
•gas mudah terbakar
•bahan mudah meledak
•bahan reaktif
Ricki M. Mulia
•bahan oksidator
Daftar Nilai Ambang Batas (NAB) Bahan-bahan Kimia
Catatan Kaki
Identitas bahan kimia dimana diperlukan BEI
PSD Paparan Singkat Diperkenankan
KTD Kadar Tertinggi Diperkenankan
T Kadar Tertinggi Ricki M. Mulia
q Material partikulat bebas bulu kain
Xenobiotics at Work
TOXICOKINETICS
Xenobiotic
Excretion
CONTOH PEMANTAUAN BIOLOGIS
Zat Kimia Spesimen Indikator Biologis W S BEI
Anilin urine P-aminophenol as 50mg/g
Toluen Urine Hippuric acid as 1.6mg/g
darah toluen as
Xylene urine Methylhippuric as 1.5g/g
acid
Industrial Hygiene : (Patty’s Industrial Hygiene and Toxicology, volume 3rd, 1994 by John willey &
Sons, Inc. New York, edited by Robert L. Harris, Lewis J. Cralley, Lester V. Cralley)
Higiene Perusahaan :
Disiplin ilmu tentang pengenalan, evaluasi dan pengendalian
faktor lingkungan yang terdapat di tempat kerja untuk
mencegah timbulnya penyakit.
NB: Bersifat teknis; sasarannya tempat kerja Ricki M. Mulia
PENGELOLAAN FAKTOR LINGKUNGAN KERJA
•Walktrough Survey
•CHECKLIST
• JSA
• DOW FIRE & EXPLOTION INDEX
• PHA
• HAZOP
• FMEA
Exposure
•Engineering control Monitoring
• Administrative control
• Personal Protective Equipment Control Vs
TLV
RUANG LINGKUP
IDENTIFICATION:
Mengenal potensi bahaya lingkungan yang berhubungan
dengan pekerjaan dan pemahaman dari efek atau akibatnya
terhadap para pekerja maupun masyarakat disekitarnya.
EVALUATION:
Mengevaluasi faktor bahaya dilingkungan kerja dengan
melakukan pengukuran dan pemantauan kuantitatif untuk
mengetahui seberapa besar resiko gangguan kesehatan dan
keselamatan terhadap tenaga kerja.
CONTROL
Pengendalian paparan potensi bahaya dengan hierarki
pengendalian.
MENGAPA PERLU HIGIENE INDUSTRI
• Lingkungan kerja tidak akan pernah bebas dari
potensi bahaya terhadap kesehatan kerja
DIRECT COST
INJURIES PROPERTY DANAGE
• Medical cost • Loss and damage
•Funeral cost
INTANGIBLES
• Lowered employee morale
•Unfavorable public relations
Ricki M. Mulia
HIDDEN COST
INDUSTRIAL SAFETY AND HEALTH
3 (THREE) SKILLS INVOLVED :
SAFETY ENGINEERING
INDUSTRIAL HYGIENE
OCCUPATIONAL MEDICINE
MAN WORKPLACE
Ruang Produksi 1
Dyeing
Ruang Produksi 2
Keterangan:
Gd. Hasil
= arah aliran material
Produksi
= tembok ruangan
Aktivitas pada Industri tekstil dilakukan di 5 ruangan (Gudang bahan baku,
Ruang Produksi 1, Ruang Dyeing, Ruang Produksi 2 dan Gudang Hasil
Produksi). Mula-mula bahan baku (kapas) dipindahkan dari gudang bahan
baku ke ruang produksi 1. Dari ruang produksi 1 sebagian bahan
dimasukkan ke ruang produksi 2, sebagian lagi masuk ke ruang Dyeing. Dari
ruang dyeing selanjutnya bahan dimasukkan ke ruang 2. Dari ruang 2
selanjutnya bahan dimasukkan ke Gd. Hasil Produksi.
Pada Ruang Produksi 1 terdapat aktivitas opening, blowing, carding dan
spining. Opening adalah aktivitas membuka bungkus kapas, Blowing adalah
proses mengurai kapas agar antara satu serat dan serat lain terpisah.
Carding adalah aktivitas memisahkan serat kapas dari material pengotor
lainnya, sedangkan spinning adalah pemintalan benang.
Pada ruang dyeing, bahan yang sudah dipintal dicelupkan ke dalam zat
pewarna agar bahan tersebut memiliki warna sesuai kebutuhan yang
diinginkan. Zat pewarna merupakan pigmen yang mengandung Timbal dan
dilarutkan dalam Asam Sulfat.
Pada Ruang Produksi 2 terdapat aktivitas weaving, finishing dan packing.
Weaving adalah aktivitas perajutan benang hasil pemintalan. Finishing
merupakan aktivitas untuk menguji kualitas bahan yang sudah jadi kain.
Packing merupakan aktivitas membungkus kain dan memberikan bahan
pengawet berupa formaldehyde sebelum dimasukkan ke Gd. Hasil Produksi
Semua tenaga kerja dilengkapi dengan masker. Pada gudang bahan
baku, ruang dyeing dan Gd. Hasil produksi dilengkapi dengan General
Ventilation. Khusus tenaga kerja yang di bagian blowing dilengkapi
dengan respirator. Lima orang tenaga kerja bekerja dengan sistem rotasi
(6 jam di Ruang Dyeing selanjutnya 2 jam di Gudang hasil
Produksi).Tenaga kerja ini diperlengkapi dengan kacamata pelindung
serta sarung tangan pelindung. Khusus Pekerja di ruang produksi 2,
waktu kerjanya adalah 12jam/hari dan dilengkapi dengan respirator dan
sarung tangan pelindung. Tenaga kerja lainnya bekerja 8 jam/hari.
Target organ Formaldehyde : saluran pernafasan atas, mata (Berat Molekul: 30,03 gram/mol)
Target organ Asam Formiat: saluran pernafasan atas, mata dan kulit
Cav.8Hr = (1 x 3) + (3 x 5) + (4 x 8)
8 Hr
= 6,425 ppm ( not compliant)
Implement:
• Engineering control
• Administrative control
• Personal Protective Equipment
Terimakasih..