NIM : A2A220038
PENDAHULUAN
Salah satu prioritas utama tempat kerja mana pun adalah menjaga agar
karyawannya tetap aman dan sehat. Namun dalam praktiknya, memastikan
keselamatan dan kesehatan karyawan terbukti sulit. Menurut Biro Statistik Tenaga
Kerja (BLS) A.S., 5.250 pekerja meninggal karena cedera terkait tempat kerja
pada tahun 2018, dan 2,8 juta cedera dan penyakit di tempat kerja yang tidak fatal
terjadi di sektor swasta saja.
TINJAUAN PUSTAKA
C. Pengertian NAB
Nilai Ambang Batas yang selanjutnya disingkat NAB adalah
standar faktor bahaya di Tempat Kerja sebagai kadar/intensitas rata-rata
tertimbang waktu (time weighted average) yang dapat diterima Tenaga
Kerja tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan, dalam
pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam
seminggu.
Pengukuran dan pengendalian faktor kimia harus dilakukan pada
tempat kerja yang memiliki potensi bahaya bahan kimia. Pengukuran
faktor kimia dilakukan terhadap pajanannya dan pekerja yang terpajan.
Hasil pengukuran faktor kimia terhadap pajanan harus dibandingkan
dengan:
1. Nilai Ambang Batas (NAB) yang harus dilakukan paling singkat
selama 6 jam.
2. Pajanan Singkat Diperkenankan (PSD) yang harus dilakukan
paling singkat selama 15 menit sebanyak 4 kali dalam durasi 8 jam
kerja.
3. Kadar Tertinggi Diperkenankan (KTD) yang harus dilakukan
menggunakan alat pembacaan langsung untuk memastikan tidak
terlampaui.
Sementara pengukuran faktor kimia terhadap pekerja yang terpajan
dilakukan melalui pemeriksaan kesehatan khusus pada spesimen tubuh
pekerja dan dibandingkan dengan Indeks Pajanan Biologi (IPB). IPB
adalah kadar konsentrasi bahan kimia yang didapatkan dalam spesimen
tubuh pekerja dan digunakan untuk menentukan tingkat pajanan terhadap
pekerja sehat yang terpajan bahan kimia.
PENUTUP
https://www.osha.gov/Publications/OSHA3143/OSHA3143.htm
https://www.slideshare.net/puujipuuuj/ldb-ko-1