2. Penjelasan mengenai OSH Concept yang telah dibuat.
- Bekerja didalam industri Minyak dan Gas Bumi sering sekali berdampak pada keamanan dan kesehatan para pekerja yang bekerja di organisasi/perusahaan tempat para pekerja bekerja. Bahaya kimia adalah masalah kesehatan dan keselamatan kerja utama di indusri Minyak dan Gas Bumi. Manajemen bahaya kimia memerlukan upaya gabungan dari spesialis Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), termasuk profesional K3 generalis, ahli kesehatan kerja, dan praktisi kesehatan kerja. Organisasi/Perusahaan dapat dipengaruhi oleh konteks sosial-politik. Organisasi/perusahaan dapat dianggap sebagai system yang mungkin dapat berisi bahaya yang harus dikendalikan untuk meminimalkan risiko yang nantinya akan terjadi. Hal ini dapat dicapai dengan pemahaman sebab-akibat model untuk keselamatan dan kesehatan yang akan menghasilkan peningkatan keselamatan dan kesehatan para pekerja di tempat kerja. Profesional K3 dapat berlaku sebagai praktik professional untuk mempengaruhi organisasi/perusahaan sebagai media pembelajaran mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja para pekerja yang tergabung dalam suatu organisasi/perusahaan. Program yang dapat dibuat dalam konteks Chemical ini bertujuan untuk menciotakan kondisi lingkungan kerja yang aman, sehat, dan bebas dari pencemaran lingkungan dengan memelihara Kesehatan dan keselamatan, keamanan dan keselamatan tenaga kerja didalam oerusahaan untuk dapat mencegah atau mengurangi efisiensi dan produktivitas kerja. Sehingga kesejahteraan para pekerja dapat terjaga dengan baik dan minim terhadap risiko. Hal tersebut dipengaruhi oleh kondisi lingkungab kerja yang mementingkan keselamatan para pekerjanya. Chemical Hazard sendiri merupakan potensu bahaya yang berasal dari bahan kimia baik dalam bentuk gas, cair, dan padat yang mempunyai sifat mudah terbakar, mudah meledak dan korosif. Program yang dapat dibuat adalah dengan menentukan standar keselamatan kerja yang merupakan pengamanan sebagai Tindakan keselamatan kerja yang meliputi perlindungan seluruh anggota tubuh dan pengamanan lingkungan kerja, slaah satunya system alarm pendeteksi gas beracun dan juga alat pemadam kebakaran. Selain itu, sangat diperlukan wawasan mengenai pentingnya penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD) yang wajib digunakan saat bekerja sesuai dengan bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja danorang-orang disekitarnya. Program-program ini dibuat berdasarkan acuan dari Undang-Undang yang berlaku, yaitu: 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup 2. Peraturab Pemerintah Republik Indonesia Nomoor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan 3. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 tentang Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2015tentang Kementerian Lingkungab Hidup dan Kehutanan 5. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja