Anda di halaman 1dari 22

DEBU

FAKTOR FISIKA DALAM


INDUSTRI

Dosen:
Ir.SLAMET MULJONO,MSi
FIK/K3-UN IKAL
TAHUN 2020-2021
1. HASIL BELAJAR
Selesai kuliah, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan
menjelaskan faktor fisika dalam industri (debu) dengan baik
dan benar

2. INDIKATOR KEBERHASILAN

Mahasiswa mampu :
1.Memahami pengertian debu
2.Menjelaskan sifat-sifat debu
3.Menyebut jenis-jenis debu
4.Memahami perundang-undangan terkait debu
5.Menjelaskan cara penghitungan kadar debu
6.Cara pencegahan dampak pencemarn udara
2. INDIKATOR KEBERHASILAN

7. Menyebut penyakit akibat kerja oleh paparan


debu
8. Menjelaskan cara pencegahan dan pengendalian
paparan debu.
Sambungan : Air sampling (sampel
udara

1. Tujuan sampel udara

2. Macam-macam cara pengambilan


sampel
3. Alat pengambilan sampel udara
PENGERTIAN DEBU

Debu adalah partiklel-partikel zat


padat yang ditimbulkan oleh
kekuatan-kekuatan alami atau
mekanis seperti pengolahan,
penghancuran, pelembutan,
pengeapakan yg cepat , peledakan,
dll dari bahan organik atau an
organik
JENIS-JENIS DEBU

1.Debu organik :
Debu yg berasal dari mahluk hidup (debu
kapas, daun-daunan, tembakau dsb.
2. Debu metal :
Debu yg di dalamnya terkandung unsur-
unsur logam (Pb, Hg, Cd, Arsen)
3. Debu mineral :
Debu yg di dalam terkandung unsur
senyawa komplek (Si02, Si03 dsb)
SIFAT-SIFAT DEBU

1.Sifat pengendapan:
Debu yg cenderung mengendap krn gaya
gravitasi bumi, dpt mengandung propoprsi
partikel yg lebih besar dari yg terdapat
di udara
2. Permukaan yang cenderung selalu bersih:
Disebabkan krn permukaannya selalu
dilapisi oleh lapisan air yang sangat tipis.
Sifat ini sangat penting sbg upaya
pengendalian debu.
SIFAT-SIFAT DEBU

3.Sifat penggumpalan:
Karena permukaan debu yg selalu basah,
mk debu yg satu dg yg lain cenderung
menempel membentuk gumpalan.
4. Debu listrik statis:
Mempunyai sifat listrik statis yg dpt
menarik partikel yg lain yg berlawanan dg
demikian partikel dlm larutam debu
mempercepat terjadinya pergumpalan.
SIFAT-SIFAT DEBU

3.Sifat penggumpalan:
Karena permukaan debu yg selalu basah,
mk debu yg satu dg yg lain cenderung
menempel membentuk gumpalan.
4. Debu listrik statis:
Mempunyai sifat listrik statis yg dpt
menarik partikel yg lain yg berlawanan dg
demikian partikel dlm larutam debu
mempercepat terjadinya pergumpalan.
SIFAT-SIFAT DEBU

5.Sifat opsis:
Opsis adalah partikel yg basah/lembab
lainnya dapat memancarkan sinar yg dpt
terlihat dlm kamar gelap.
4. Debu listrik statis:
Mempunyai sifat listrik statis yg dpt
menarik partikel yg lain yg berlawanan dg
demikian partikel dlm larutam debu
mempercepat terjadinya pergumpalan.
Berdasar Sifat kimianya, ada tiga
golongan debu

1. Iner dust.
Tdk menyebabkan kerusakan/reaksi
fibrosis pd paru-paru. Efeknya sangat
sedikit sekali pd penghirupal normal.
Reaksi jaringan pd paru-paru thd jenis
debu ini adalah :
a.Susunan saluran nafas tetap utuh
b.Tidak terbentuk jaringan parut di paru
Berdasar Sifat kimianya, ada tiga
golongan debu

c. Reaksi jaringan potensial dpt pulih


kembali dan tdk menyebabkan gangguan
paru-paru.
2. Profil ferative dust.
Didlm paru-paru membentuk jaringan
parut. Ini menyebabkan pengerasan pd
jaringan alveoli shjg mengganggu funghsi
paru.(debu silika, kapur, asbes dsb)
Berdasar Sifat kimianya, ada tiga
golongan debu

3. Debu asam atau basa kuat.


Tdk ditahan dalam paru namun dpt
menimbulkan efek iritasi. Efek yang
ditimbulkan bisa efek keracunan scr umum
( debu arsen, efek alergi khususnya gol
debu organik)
Perundangan & peraturan tentang
pencemaran debu

1.PP RI no.41/1999 : Pengendalian


pencemaran udara.
2. KepmenLH No.13/1995 : BME sumber
tdk bergerak
3. KepmenLH No.5/2006: BME gas buang
kendaraan
4. KepmeNAKER NO.SE-01/MEN/1997;
NAB faktor kimia di udara lingkungan
kerja.
Perundangan & peraturan tentang
pencemaran debu

5.KepMen LH No.45/1997 : ISPU


6.Kep BAPEDAL No 205/1996 : Pengendalian
pencemaran udara sumber tidak
bergerak.
7. Dsb
Pencemaran Udara
• Apabila susunan udara menglami perubahan dari susunan keadaan
normal dan kemudian mengganggu kehidupan manusia, hewan dan
binatang, maka udara telah tercemar.

• Menurut asalnya, pencemaran udara dapat dibagi menjadi dua macam,


yakni :
– Pencemaran Udara Alami
– Pencemaran Udara Non- Alami

 Proses penurunan kualitas lingkungan udara pada umumnya


disebabkan oleh masuknya zat pencemar ke dalam lingkungan
udara tersebut, baik alami (seperti: kebakaran hutan oleh teriknya matahari,
debu vulkanik, debu meteorit, pancaran garam dari laut dan sebagainya) maupun
akibat aktivitas manusia yang justru sering menimbulkan masalah
(seperti pancaran gas beracun dari pemupukan pembasmian hama, asap rumah
tangga, transportasi, produk sampingan dari industri dan sebagainya) .
Pencegahan pencemaran Udara
(non alami)
1.Mengurangi pemakaian bahan dasar dari fosil,
terutama yg mengandung bahan polutan agar tidak
mencemari lingkungan.
2. Melakukan penyaringan asap sebelum asap
dibuang ke udara dg memasang bahan penyerap
polutan atau saringan.
3.Mengalirkan gas buangan kedalam air atau dalam
larutan pengikat dibebaskan ke air, atau dg cara
penurunan suhu sebelum gas buang keudara bebas.
4.Membangun cerobong asap yang cukup tinggi shg
asap tidak jatuh kebawah
Pencegahan pencemaran Udara
(non alami)
5.Mengurangi sistem transportasi di lingkungan industri
yg efesien dg melepas pencemar ke udara bebas
6. Melakukan penghijauan di komplek industri
7.Menyediakan ruang terbuka hijau di lingkungan
industri sesuai aturan yang ada.
Sampling
• Sampling adalah pengambilan suatu contoh udara pada tempat-tempat
tertentu, dimana diharapkan konsentrasi zat pencemar yang didapat
dari hasil pengukuran dapat mewakili konsentrasi contoh secara
keseluruhan.

• Dalam melakukan sampling udara ini, ada beberapa faktor yang


menentukan hasil analisisnya, diantaranya :
– Arah angin
– Kecepatan angin (m/s)
– Waktu dan lama pengambilan contoh (jam)
– Tekanan udara (mmHg)
– Temperatur udara (oC)
– Kelembapan udara (%)
– Pola terdifusinya zat pencemar
Daerah Monitoring
• Dalam melakukan sampling udara, kita dapat membagi daerah
monitoring (pemantauan) atas tiga daerah dengan keperluan dan
cara sampling yang berbeda-beda satu sama lainnya, yaitu :
– Daerah ambient
– Daerah tempat kerja (work place)
– Daerah/sumber pencemar udara

Daerah ambient Daerah tempat kerja daerah sumber pence


mar
CATATAN :

CARA MENGHITUNG KADAR DEBU


BISA DIBACA DALAM LAMPIRAN
TERSENDIRI DI POWER POINT INI

Anda mungkin juga menyukai