Anda di halaman 1dari 2

Sistematika Kritik dan Esai

1. Tesis

Tesis merupakan pendapat atau opini umum berupa pengenalan atau deskripsi karya dalam sebuah teks
kritik atau pengenalan dan definisi umum dalam sebuah teks esai.

2. Rangkaian Argumen

Rangkaian argumen merupakan bagian dari teks kritik atau teks esai yang berisi pendapat penulis
sebagai penjelasan khusus dari teks umum yang sudah dipaparkan sebelumnya. Dalam teks kritik, bagian
ini banyak memuat data, fakta, dan teori yang teruji untuk mendukung argumen penulis. Sementara
dalam teks esai, pada bagian ini tidak akan ada banyak fakta atau data karena argumen penulis biasanya
masih memiliki hipotesis baru.

3. Penegasan Ulang

Bagian penegasan ulang dalam teks kritik dan teks esai merupakan perumusan kembali secara ringkas
mengenai tesis dan berbagai argumen yang telah disampaikan penulis pada dua bagian sebelumnya.
Penegasan ulang ini dilakukan untuk menyilangkan kembali antara teks awal dan rangkaian argumen
penulis menjadi kesatuan ide utuh yang dapat dicerna oleh baik oleh pembaca.

Pada teks kritik, bagian ini juga dapat berisi penilaian akhir dan saran konkret penulis mengenai karya
yang dibahasnya. Sementara dalam teks esai biasanya pada bagian ini akan memuat solusi alternatif
yang dapat menyelesaikan permasalahan yang dibahas.

Kaidah Kebahasaan Kritik dan Esai

 Menggunakan pernyataan-pernyataan persuasif. Misalnya, dalam kritik kamu akan menemukan


kalimat seperti “Bukankah sebaiknya alur linear lebih baik digunakan dalam cerita seperti ini?”
Sementara dalam esai, contohnya adalah “Lebih baik mencegah daripada mengobati.”
 Banyak menyisipkan pernyataan berupa fakta untuk mendukung dan membuktikan kebenaran
argumentasi penulis. Biasanya penulis akan mengutip pendapat ahli atau mencantumkan data
resmi dari penelitian yang berkaitan dengan topik yang dibahasnya. Misalnya, dalam kritik karya
sastra, penulis mengutip ahli filsafat dalam analisanya atau dalam teks esai, penulis mengutip
data yang sudah dihimpun oleh pihak berwenang mengenai kondisi COVID-19 saat ini di
Indonesia
 Banyak menggunakan ungkapan dan pernyataan yang bersifat mengomentari atau menilai.
Misalnya, dalam teks kritik sastra penulis memuji kemampuan pengarang dalam mewacanakan
tema yang diangkat dalam novelnya. Sementara dalam teks esai, contohnya adalah “Sepertinya
pemerintah masih belum serius menangani kasus COVID-19 yang semakin meningkat di
Indonesia.”
 Banyak menggunakan istilah teknis yang berkaitan dengan topik yang sedang dibahas. Misalnya
dalam kritik sastra terdapat beberapa istilah seperti stilistika, diksi, majas, konflik, alur alinear,
dan lain sebagainya. Sementara dalam esai mengenai COVID-19 akan terdapat beberapa istilah
seperti virus, COVID-19, mutasi virus, mahkota (crown) virus, vaksin, dan lain sebagainya.
 Menggunakan kata kerja mental. Penggunaan kata kerja ini digunakan karena pada dasarnya
teks kritik dan teks esai adalah teks eksposisi yang bersifat argumentatif. Contoh penggunaan
kata kerja mental ini adalah memendam, mengidentifikasi, mengingatkan, menegaskan,
menentukan, dan mengandalkan.

Anda mungkin juga menyukai