MIGRAIN
Oleh:
Pembimbing:
2016
BAB 1
PENDAHULUAN
Headache atau nyeri kepala adalah keluhan yang biasa diderita oleh
semua orang. Nyeri kepala diklasifikasikan menjadi nyeri kepala primer dan
sekunder. Nyeri kepala primer adalah nyeri kepala yang tidak berhubungan
dengan penyakit lain seperti migrain, tension dan cluster headache.1 Hampir
semua nyeri kepala yang diderita oleh setiap orang adalah nyeri kepala primer.
dalam menit hingga beberapa jam, dan dengan atau tanpa aura.4 Penyebab
yang secara alami diproduksi oleh otak. Ketika jumlah substansi ini meningkat
Terapi non famakologi dapat berupa perubahan gaya hidup dan mencegah
Andalas Padang
2. Menambah pengetahuan mengenai migrain.
1.2 Metode Penulisan
Penulisan case report ini menggunakan metode tinjauan kepustakaan yang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Migrain dapat timbul dengan atau tanpa aura. Aura dapat timbul sebelum atau
selama serangan nyeri kepala atau berhubungan dengan jenis nyeri kepala
lainnya. Migrain berasal dari bahasa Yunani, yaitu hemi dan kranion dimana
bersifat unilateral atau satu sisi kepala. Selain itu, gejala migrain juga disertai
2.2 Epidemiologi
Hampir semua nyeri kepala yang diderita oleh setiap orang adalah nyeri
kepala primer. Migrain adalah nyeri kepala primer yang paling sering terjadi
terbanyak pada wanita usia 15-40 tahun. 3 berasarkan jenis kelamin, kejadian
migrain tidak jauh berbeda antara wanita dan laki-laki. Namun peningkatan
2.3 Etiologi
Pada beberapa kasus, migrain banyak dicetuskan dengan adanya sress, tapi
tidak sedikit juga migrain muncul saat istirahat. Stress dapat dipicu oleh
2. Makanan
kacangan.10
3. Hormon
migrain mulai usia pubertas dan berlanjut hingga menopause dan paling sering
juga dapat memicu timbulnya serangan migrain. 6,9 Perubahan iklim yang
ekstrim.10
4. Trauma.6
5. Overuse medicine
2.4 Patofisiologi 6
Migrain disebabkan oleh pelepasan neurotransmitter (chemical
tidak teratur. Migrain dapat dicetuskan oleh suatu trigger tertentu yang
berbeda beda pada setiap individu. Beberapa diantara pencetus tersebut adalah
cahaya, suara uang keras, makanan, hormone, trauma kepala, dan nitric oxide
bawah kulit kepala, wajah dan leher. Pada nyeri tingkat ini selain pemberian
6
pengobatan yang spesifik dibutuhkan analgetik sesuai tingkatan nyeri.
Gambar 2.1 patofisiologi migrain
2.5 Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
frekuensi dan periodesitas nyeri, puncak dan lamanya nyeri kepala, waktu
kejadian nyeri kepala, faktor pencetus, lokasi nyeri, kualitas dan intensitas
nyeri, gejala prodormal dan penyerta, faktor yang memperberat rasa nyeri,
nyeri kepala sekunder. Setiap orang memiliki keluhan nyeri kepala yang
lokasi tertentu, nyeri seperti ditarik, atau terikat, dan nyeri berpindah-pindah.
Nyeri kepala yang timbul secara sangat mendadak dan hebat dapat dicurigai
perdarahan intraventrikel.12
status mental, vital sign, gaya berjalan, nervi kranialis, sistem motorik dan
sensorik. Penting untuk menilai kaku kuduk, mobilitas leher dan nyeri otot
beberapa menit hingga beberapa jam, dengan atau tanpa aura, dapat disertai
mual, muntah, fotofobia dan fonofobia, serta mengganggu aktifitas sehari-
hari.11
criteria B-D
b. serangan nyeri kepala berlangsung selama 4-72 jam (tidak diobati
a) bersifat unilateral
b) berdenyut
c) intensitas sedang hingga berat
d) diperberat dengan aktifitas sehingga mengganggu aktifitas
d. selama serangan nyeri minimal diikuti oleh satu gejala berikut:
a) mual atau muntah
b) fotofobia dan fonofobia
c) tidak berhubungan dengan penyakit lain
2.
Migrain dengan aura
Memenuhi criteria migrain disertai dengan tipikal aura baik penglihatan,
sensori,dan durasi tidak lebih dari 1 jam disertai dengan gejala positif atau
gejala negatif.
Kriteria Diagnosis :
A. Setidaknya dua kali serangan memenuhi kriteria B dan C
B. Terdapat satu atau lebih gejala aura dibawah ini yang bersifat
reversibel:
1. Gangguan visual
2. Gangguan sensorik
3. Gangguan bicara dan atau bahasa
4. Gangguan motorik
5. Gangguan brainstream
6. Gangguan retinal
C. Setidaknya terdapat dua dari empat kriteria dibawah ini:
1. Minimal satu gejala aura lebih dari 5 menit, dan atau dua atau lebih
disingkirkan.
Pasien dengan visual aura dapat diiukuti dengan keluhan pada
kepala akibat penyakit THT, gigi, mulut, mata, infeksi, gangguan metabolik.
migrain adalah criteria diagnostic nyeri kepala kelompok studi nyeri kepala
2.7 Penatalaksanaan13,15,16
dalam 24 jam
0,5-1,0 mg SC, IM atau IV dapat
Non -Selective 5-Ht Receptor
dihydroergotamine. diulang tiap 1 jam, maksimal 4
Agonist
kali dosis tiap 24 jam
Ergotamin 1-2 mg PO dapat iulang 3 kali
1 mg suppose maksimal 3 kali
dalam 24 jam
c. Terapi preventif
Pada serangan migraine berulang dapat diberikan obat golongan Beta
Drug Dose
Propanolol 40-120 mg b.i.d
Metoprolol 100-200 mg /day
Amitriptilin 25-75 mg
Asam valproat 400-600 mg
migrain seperti perubahan pola tidur, makanan, dan stress pada rutinitas sehari-
hari. Cahaya terang, kerlap-kerlip juga dihindari. Selain itu dianjurkan kepada
Seorang pasien wanita umur 24 tahun datang ke poli RSUP Dr. M. Djamil
Padang dengan:
Nama : ny.RN
Usia : 24 tahun
Agama : Islam
ANAMNESIS
Keluhan Utama:
- keluhan nyeri kepala sebelah kanan dirasakan sejak 2 minggu yang lalu.
- nyeri kepala dirasakan hilang timbul lebih kurang 5 kali dalam 2 minggu
- lama nyeri kepala bervariasi lebih kurang 3-8 jam.
- Nyeri kepala dirasakan berdenyut dan bertambah ketika beraktiftas
- Nyeri kepala berkurang dengan beristirahat di ruangan yang gelap dan
minum obat penghilang nyeri.
- Nyeri kepala tidak didahului oleh gangguan penglihatan atau melihat kilatan
cahaya. Keluhan tidak disertai dengan keluhan mencium bau busuk.
Keluhan disertai dengan mual tapi tidak disertai muntah.
- Nyeri kepala yang dirasakan pasien mengganggu aktifitas pasien
- Pasien mulai merasakan nyeri kepala ketika telat makan dan mengaku
kurang tidur selama 3 minggu terakhir. Nyeri kepala tidak disertai keluhan
mata merah dan hidung berair. riwayat trauma tidak ada.
- Riwayat pandangan ganda sebelumnya tidak ada.
Riwayat PenyakitDahulu:
ringan-sedang.
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan umum
Nafas : 18 x/menit
Suhu : 36,8C
Berat Badan : 49 kg
VAS : 3-4
Pemeriksaaan Khusus
Kepala : normochepal
Status Internus
Thoraks
Perkusi : sonor
gallop (-)
Abdomen
Perkusi : timpani
Korpus Vertebrae
STATUS NEUROLOGIS
Brudzinski I : (-)
Brudzinki II : (-)
N.II (Optikus)
N.III (Okulomotorius)
Kanan Kiri
Bola Mata Ortho Ortho
Ptosis - -
Gerakan Bulbus Bebas Bebas
Strabismus - -
Nistagmus - -
Ekso/Endopthalmus - -
Pupil
Bentuk Bulat Bulat
Refleks Cahaya (+) (+)
Refleks Akomodasi (+) (+)
Refleks Konvergensi (+) (+)
N. IV (Troklearis)
Kanan Kiri
Gerakan mata ke bawah + +
Sikap bulbus Bebas Bebas
Diplopia - -
N. VI (Abdusens)
Kanan Kiri
Gerakan mata ke lateral + +
Sikap bulbus Bebas Bebas
Diplopia - -
N. V (Trigeminus)
Kanan Kiri
Motorik
Membuka mulut + +
Menggerakan rahang + +
Menggigit + +
Mengunyah + +
Sensorik
-Divisi Oftlamika
Refleks Kornea + +
Sensibilitas + +
-Divisi Maksila
Refleks Masseter + +
Sensibilitas + +
-Divisi Mandibula
Sensibilitas + +
N. VII (Fasialis)
Kanan Kiri
Raut wajah + +
Sekresi air mata + +
Fisura palpebral + +
Menggerakan dahi + +
Menutup mata + +
Mencibir/bersiul + +
Memperlihatkan gigi + +
Sensasi lidah 2/3 belakang + +
Hiperakusis - -
N. VIII (Vestibularis)
Kanan Kiri
Suara berbisik + +
Detik Arloji + +
Nistagmus - -
N.IX (Glossofaringeus)
Kanan Kiri
Sensasi Lidah 1/3 belakang + +
Refleks muntah (gag refleks) + +
N.X (Vagus)
Kanan Kiri
Arkus faring Simetris
Uvula Di tengah
Menelan +
Artikulasi Baik
Suara Jelas
Nadi Teratur, kuat angkat
N. XI (Asesorius)
Menoleh kekanan +
Menoleh kekiri +
Mengangkat bahu kanan +
Mengangkat bahu kiri +
N. XII (Hipoglosus)
Kanan Kiri
Kedudukan lidah dalam Simetris
Kedudukan lidah dijulurkan Simetris
Tremor - -
Fasikulasi - -
Atropi - -
Pemeriksaan Koordinasi
Superior Inferior
C.Ekstermitas
Kanan Kiri Kanan Kiri
DIAGNOSIS
Diagnosis Sekunder :-
PENATALAKSANAAN
Umum
- Menghindari faktor pencetus yaitu telat makan dan tidur yang cukup.
- Beristirahat sejenak dalam melakukan pekerjaan.
Khusus
- Ibuprofen 3 x 200 mg PO
- Propanolol 2x40 mg PO
- domperidon 1x10 mg PO
PROGNOSIS
BAB IV
DISKUSI
fisik. Dari anamnesis didapatkan bahwa pasien merasa nyeri kepala sebelah kanan
dirasakan sejak 2 minggu terakhir yang sudah terjadi sebanyak 5 kali dengan
lama nyeri kepala bervariasi lebih kurang 3-8 jam. Nyeri kepala dirasakan
ruangan yang gelap dan minum obat penghilang nyeri. Nyeri kepala tidak
didahului oleh gangguan penglihatan atau melihat kilatan cahaya. Keluhan disertai
dengan mual tapi tidak disertai muntah. Nyeri kepala yang dirasakan pasien
mengganggu aktifitas pasien Pasien mulai merasakan nyeri kepala ketika telat
makan dan mengaku kurang tidur selama 3 minggu. Migraine merupakan sakit
kepala yang paling sering terjadi terutama pada wanita usia 15-40 tahun. Estrogen
meningkatkan kadar Nitric oxide yang berperan dalam patofisiologi migraine. Hal
ini dapat menjelaskan wanita lebih sering mengalami migraine dibandingkan pria.
berdenyut, dengan atau tanpa aura, diperberat oleh aktifitas dan disertai dengan
Diperkirakan pasien dalam ilustrasi kasus ini memiliki pencetus migraine yaitu
makan yang tidak teratur dan kurang tidur. Berdasarkan literature, pencetus
migraine berbeda pada tiap individu. Trigger migraine dapat berasal dari stress,
depresi, perubahan iklim dan suhu ekstrim, makanan, trauma, dan obat-obatan.
kooperatif dengan VAS 3-4. Tanda rangsang meningeal tidak ada, tanda
batas normal. Pengobatan yang diberikan pda pasien ini adalah ibuprofen sebagai
migraine dengan gejala sedang dan tidak perbaikan dengan NSAID. Ppasien ini
.
BAB V
KESIMPULAN
1. Migrain merupakan nyeri kepala vaskular berulang dengan serangan nyeri yang
sampai berat, diperberat oleh aktivitas, dan dapat disertai dengan mual dan atau
2. Prevalensi terjadinya migrain tertinggi adalah pada usia 16-65 tahun, lebih sering
3. Mifaktor pencetus migrain berbeda pada setiap orang. Migrain dapat disebabkan
oleh faktor stress, makanan, perubhan iklim, dan penggunaan obat tertentu.
4. Migrain dapat diklasifikasikan menjadi migrain tanpa aura, dengan aura, kronik