Anda di halaman 1dari 21

BAHAN KIMIA BERBAHAYA

DAN
KESELAMATAN KERJA

Oleh:
Agus Suwarni
Hp. 085228147820
Email: aguss_poltekjogja@yahoo.co.id

Poltekkes Kemenkes Yogyakarta


Jln. Tatabumi No. 3 Yogyakarta
10/5/2019
Telp. 0274 617601
BAHAN KIMIA
DI TEMPAT KERJA -1 ???
Mengapa bahan kimia ada di tempat kerja? Karena:
digunakan dalam proses produksi;
industri tsb memproduksi bahan kimia;
industri tsb menggunakan bahan kimia sebagai katalisator;
industri tsb menggunakan sarana kerja yg mengandung bahan kimia;
 industri tsb menghasilkan limbah kimia (cair, padat, gas).
Untuk pengelolaan, perlu pengetahuan tentang:
 cara mengidentifikasi bahan kimia;
 sifat-sifat bahan kimia;
 cara penyimpanan bahan kimia;
 cara pengangkutan bahan kimia; dan
 cara pertolongan jika terjadi kecelakaan kerja/dampak negatif.
Klasifikasi bahan kimia berbahaya:
1.Konvensi ILO, 1970:
 Bahan yg mudah meledak;  Bahan korosif;
 Gas;  Bahan radioaktif
 Cairan yg mudah terbakar;
 Bahan yg mudah terbakar, atau jika kena air timbul uap yg
mudah terbakar;
10/5/2019
 Bahan yg dapat mengoksidasi;
 Bahan beracun;
BAHAN KIMIA
DI TEMPAT KERJA -2 ???
2.IPCS (International Program on Chemical Safety):
Chemical Substances adalah bahan yng mempunyai sifat-sifat dapat
menimbulkan risiko scra akut, berulang, atau slma pemajanan, krn:
 sangat toksik,  korosif  karsinogenik
 menyebabkan cacat pada janin (teratogenik)
 bahaya terhadap organ reproduksi

3.An Act to Control Toxic Substances and Hazardous (Philippine):


Bhan berbahaya  bhn yg menimbulkan bahaya akut krn tertelan,
inhalasi, absorbsi kulit, korosif pada mata/kulit, atau menimbulkan
risiko kebakaran/ledakan, atau pencemaran lingkungan.
4.Kepmenaker No.: Kep-147/Men/1999 ttg Pengendalian Bahan Kimia
berbahaya di tempat kerja
5.Kep. Men Perhubungan No.: 69 Tahun 1993 ttg Penyelengaraan
Angkutan Barang di Jalan
 mudah meledak  oksidator  korosif
 cairan mudah menyala  radioaktif  racun
gas bertekanan, gas cair, gas terlarut
 10/5/2019
 padatan mudah menyala
BAHAN KIMIA
DI TEMPAT KERJA -3 ???

6.Kep.Men Perindustrian No.: 148/M/SK/4/1985 ttg Pengamanan B3


di Perusahaan/Industri:
 bahan beracun,  korosif,  bhn radioaktif,
 bahan peledak,  karsinogenik,  gas bertekanan.
 bahan mudah terbakar/menyala,
 bahan oksidator/reduktor,
 bahan mudah meledak dan terbakar,
 bahan iritan,

7.Permenkes No.: 472/Menkes/Per/V/1996 ttg Pengamanan Bahan


Berbahaya bagi Kesehatan, yaitu bahan yang mempunyai sifat
racun, korosif, karsinogenik, mutagenik, teratogenik, iritatif,
dengan klasifikasi:
 bahan mudah meledak;  teratogenik
 bahan oksidator;  mutagenik,
 gas bertekanan;  bahan karsinogenik,
 bahan beracun;  bahan radioaktif;
bahan mudah terbakar/menyala;
 10/5/2019
 bahan korosif dan iritatif;
BAHAN KIMIA
DI TEMPAT KERJA -4 ???
8. PP No.: 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan B3,
bahwa B3 digolongkan:
 mudah meledak (explosive),
 pengoksidasi (oxidizing),
 sangat mudah sekali menyala (extremely flammable),
 sangat mudah menyala (highly flammable),
 mudah menyala (flammable),
 amat sangat beracun (extremely toxic),
 sangat beracun (highly toxic),
 beracun (moderately toxic),
 berbahaya (harmful),
 korosif (corrosive),
 bersifat iritasi (irritant);
 berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment);
 karsinogenik (carcinogenic);
teratogenik (teratogenic);
 10/5/2019
 mutagenik (mutagenic).
BAHAN KIMIA
DI TEMPAT KERJA -5 ???

9. LD50 sebagai ukuran toksisitas, menurut PP No.: 74 Tahun


2001, tingkatan racun B3 digolongkan:
LD50 (mg/kg)
1) amat sangat beracun (extremely toxic),  1
2) sangat beracun (highly toxic) 1 - 50
3) beracun (moderately toxic) 51 - 500
4) agak beracun (slightly toxic) 501 - 5000
5) praktis tidak beracun (practically non toxic) 5001- 15000
6) relatif tidak berbahaya (relatively harmless)  15000

Korosif:
• menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit,
• menyebabkan pengkaratan pada lempeng baja SAE 1020 dg laju
korosi > 6,35 mm/tahun pada temperatur pengujian 55oC.
• mempunyai
10/5/2019 pH  2 untuk asam, dan  12,5 untuk basa
CARA MENGIDENTIFIKASI BAHAN KIMIA
BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA-1
1.Mempelajari label pada kemasan:
 nama dagang atau nama formulasi,
 nama menurut ISO atau IUPAC (International Union for Pure and
Applied Chemistry),
 kadar bahan aktif,
 nomor izin produksi,
 gambar simbol klasifikasi bahan,
 waktu kadaluarsa,
 cara penggunaan, dan
 cara pembuangan.
2.Mempelajari MSDS (Material Safety Data Sheet = LDKB):
1) Identitas bahan dan perusahaan 10) Reaktivitas & stabilitas
2) Komposisi bahan 11) Informasi Toksikologi
3) Identifikasi bahaya 12) Informasi Ekologi
4) Tindakan P3K 13) Pembuangan Limbah
5) Tindakan penanggulangan kebakaran 14) Pengangkutan
6) Tindakan trhdp tumpahan/kebocoran 15) Peraturan Per-UU-an
7) Penyimpanan & penanganan bahan
10/5/2019
8) Pengandalian pemajanan & APD
9) Sifat-sifat fisika dan kimia
CARA MENGIDENTIFIKASI BAHAN KIMIA
BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA-2
3.Membuat diagram alir proses produksi:
Dengan membuat diagram alir proses produksi serta inventarisasi bahan
kimia yg digunakan, yg diproduksi, dan yg menjadi limbah, maka dapat
pula diidentifikasi keberadaan bahan kimia berbahaya di tempat kerja.
Proses Produksi Accu
Lead Grid Lead Inggot Lead Powder
(Lead dust)*

Lead Casting Lead Pasting


(Lead dust)* (Lead dust)*

Lead Plate
(Lead fume)*

*Faktor bahaya Assembling


(Lead fume)*

Formation
H2SO4
(Lead fume, uap As. Sulfat)*
10/5/2019
Packing
Kardus
(Lead fume, debu tak spesifik)*
BAHAN KIMIA BERBAHAYA & KESELAMATAN KERJA-1
 Bahan Berbahaya ?
“bahan yg selama pembuatan, pengolahan, pengangkutan, penyimpanan,
penggunaan  membebaskan debu, kabut, uap, gas, serat atau radiasi
mengion  yg mungkin menimbulkan: iritasi, kebakaran, ledakan, korosi,
mati lemas, keracunan, dan bahaya lain dlm jumlah yg membahayakan
kesehatan, dg atau tanpa menimbulkan kerusakan barang”.

 Penggolongan Bahan Berbahaya dan karakteristiknya:


1.Bahan eksplosif  mudah meledak  paling berbhya Logam/garam  yg
scra sendiri atau campuran dg bhn trtentu  jika mengalami pemanasan,
kekerasan, gesekan  terjadi ledakan  diikuti kebakaran: TNT, LPG.
2.Bhn yg mengoksidasi  kaya akan O2, mendukung terjadinya kebakaran
 ClO4-, MnO4-,H2SO4,HNO3, K2Cr2O7
3.Bahan yg dpt terbakar  3 klpk: dpt terbakar, s. mudah terbakar,
terbakar spontan di udara. Titik bakar makin rendah makin berbahaya
4.Bahan beracun  dikelompokkan atas dasar sifat khusus: debu brbahaya,
debu beracun, uap, dll
5.Bahan korosif  asam-asam, alkali-alkali, dan bahan kuat lainnya 
membakar /merangsang kulit, mata, dll
10/5/2019
6.Bahan Radioaktif  isotof radioaktif, bahan yg mengandung radioaktif 
cat-cat yg mengkilat.
BAHAN KIMIA BERBAHAYA & KESELAMATAN KERJA-2
 Pemasangan Label & Tanda ?
Saat bahan kimia diproduksi  umumnya Tenaga Kerja
menerapkan prinsip K3 secara ketat.
Saat diangkut dalam kemasan kaleng, botol, dan kemasan lain,
dibuka utk digunakan  sangat sedikit orang yg mengetahui
sifat dan bahaya bahan tersebut  shg perlu tanda-tanda/
lambang khusus pada label.
Ada 6 jenis lambang bahaya bahan kimia:
 Bahaya keracunan  simbol tengkorak disilang tulang
 Bahaya ledakan  simbol gambar ledakan
 Bahaya kebakaran  simbol gambar api
 Bahaya oksidasi  simbol bulatan di atasnya ada nyala api
 Bahaya Korosif  simbol tangan/logam keropos karena
tertuang cairan
 Bahaya Radiasi Mengion  simbol kipas angin dengan
10/5/2019
pancaran energi
10/5/2019
BAHAN KIMIA BERBAHAYA & KESELAMATAN KERJA-3

 Cara Penyimpanan ?
1.Bahan eksplosif: bahan peledak, korek api, garam metalik yg peka
 Bangunan yang kokoh, selalu terkunci, tidak terdpt bensin, olie,
gemuk & bahan mudah terbakar, nyala api/api terbuka, jarak 
60m dari sumber tenaga, terowongan, lobang tambang, bendungan,
jalan raya, bangunan.
2.Bahan pengoksidasi  di ruang yg sejuk, ventilasi cukup baik, tdk
mudah terbakar, jauh dari cairan dan bahan yg mudah terbakar.
3.Bahan yg dapat terbakar  gas-gas yg menyala di udara: propan,
asetilen, H2, butan, etilen, H2S, gas arang batu, etena, HCN,
Cyanogen  terpisah dari bahan oksidator, jauh dari sumber
panas, ada arde listrik ke tanah.
4.Bahan beracun  jauh dari sumber panas, sejuk, tak terkena
sinar matahari langsung, ventilasi baik, bahan yg bereaksi satu
sama lain dipisah.
5.Bahan korosif  HF, HCl, HNO3, HCOOH, HClO4  terpisah dari
bangunan lain, dinding & lantai tdk tembus, dilengkapi sistem utuk
10/5/2019
penyaluran tumpahan, ventilasi baik, beberapa perlu wadah khusus
(HF tdk boleh disimpan dlm botol gelas atau dekat dg botol gelas)
BAHAN KIMIA BERBAHAYA & KESELAMATAN KERJA- 4

 Syarat Penyimpanan Lain?


1.Diawasi oleh org yg kompeten dan terlatih di bidang K3.
2.Tenaga kerja yg kelainan penglihatan, pendengaran, penciuman,
usia <18 thn  tidak boleh bekerja dgn bahan berbahaya.
3.Bahan peledak  Tenaga kerja yg bersangkutan memiliki izin
khusus setelah pemeriksaan bahaya-bahaya yg mungkin ada.
4.Tenaga kerja yg memasuki daerah penyimpanan bahan eksplosif
 tidak boleh membawa korek api dan atau merokok.
5.Menggunakan pakaian pelindung yang sesuai secara tepat.
6.Isnpeksi periodik pada tempat penyimpanan bahan berbahaya
harus dilakukan oleh ahli K3/orang lain yg kompeten.
7.Kebersihan dan tata rumah tangga harus diselenggrakan dgn
baik dan terus menerus.
8.Tanda bahaya kebakaran dipasang di dalam ruang, dilengkapi
petunjuk jalan keluar.
9.Tenaga
10/5/2019 kerja di tempat penyimpanan bahan berbahaya tidak

boleh sendiri.
BAHAN KIMIA BERBAHAYA & KESELAMATAN KERJA- 5

 Pengangkutan ?
1.Angkutan udara  IATA a.l ada larangan membawa bahan ekplosif
dan bahan dapat terbakar.
2.Angkutan laut terdapat “IMDGC” = International Maritime Dangerous
Goods Code.
3.Klasifikasi bahan berbahaya hubungannya dengan pengangkutan:
1) Bahan peledak.
2) Gas ditekan, dicairkan, dilarutkan dengan tekanan.
3) Cairan yang dapat terbakar.
4) Zat padat yg dapat terbakar, zat yg dapat menyala sendiri, bahan
yang kena air akan keluar gas yg dapat terbakar.
5) Bahan yang mengoksidasi, peroksida, dll.
6) Bahan beracun, menimbulkan infeksi.
7) Bahan-bahan radioaktif.
8) Bahan-bahan korosif.
9) Bahan berbahaya lainnya.
4.Bahaya utama  kebakaran & peledakan.
5.Pengangkutan dengan kapal  pengaturan muatan, pengaruh gerakan
10/5/2019
kapal pada cuaca buruk, pengaruh perubahan suhu & kelembaban
terhadap keselamatan bahan yang diangkut.
BAHAN KIMIA BERBAHAYA & KESELAMATAN KERJA- 6

Bahan Korosif ?
Bahan kimia  melalui proses kimiawi akan menyebabkan rusak
berat jika bersentuhan dgn jaringn hidup, jika bocor akan merusak
/menghancurkan barang/alat angkut, dan bahaya lain.
Bhn korosif yg banyak ditemui dlm industri, pertanian, perdgngan:
1.Asam-asam dan anhidrida:
As.asetat 80%, asetat anhidrida, campuran asam, air batere,
as. klorosulfonat, as. kromat, as. kloroasetat, as.dikloroasetat,
as.fluoroborat, as.fluorosilikat,HBr, HCl, HF, HI,HNO3, HClO4,
as.metakrilat, as.nitroklorida, as.fenolsulfonat, as.sulfonat, P2O5,
CH3-CH2-COOH, as.selenat, H2SO4, H2SO3, asam triglikolat,
as.trikloroasetat.
2.Alkali : NH4OH > 28%, KOH, NaOH.
3.Halogen & garamnya  35 jenis.
4.Senyawa antar halogen  BrF3, BrF5, ClF3, ICl.
5.Halida organik, asam halida organik, ester dan garamnya.
6.Klorossilan  18 jenis: allil triklorosilan, amil triklorosilan, dietil
dan10/5/2019
difenil triklorosilan, dll
7.Bahan korosif lainnya
BAHAN KIMIA BERBAHAYA & KESELAMATAN KERJA- 7

Bahan Beracun  klasifikasi ?


1. Racun logam dan senyawanya: Pb, Hg, As, Mn, Ni, dan Cr +
senyawanya.
2. Racun metaloid dan senyawanya: P, S
3. Racun organik: derivat arang batu, halogen hidrokarbon, alkohol
dan diol, ester, aldehid, keton, eter, organofosfat.
4. Racun-racun gas: HCN, H2S, CO, LPG, NOx, dll
Upaya K3 pekerjaan berisiko keracunan:
1. Lingkungan kerja harus terpelihara kebersihannya.
2. Perlengkapan teknologi pengendalian di tempat kerja harus diterapkan
secara tepat.
3. Proses produksi diatur agar kemungkinan penghirupan, kontak di kulit,
termakan/terminum dapat dicegah secara maksimal.
4. Pekerja-pekerja diberitahu, waspada, dan terampil dalam menghadapi
bahaya keracunan.
5. APD yang sesuai harus tersedia dan dipakai.
6. Personal Hygiene terpelihara & ditingkatkan.
7. Setiap kejadian kecelakaan diteliti dan tidak terulang lagi.
10/5/2019
8. Pemeriksaan kesehatan kerja awal, berkala, dan khusus, dilaksanakan
dengan baik.
BAHAN KIMIA BERBAHAYA & KESELAMATAN KERJA- 8

Upaya K3 terhadap bahan korosif ?


1. Hindari/tekan sekecil mungkin kontak bahan korosif pada kulit,
mata, selaput lendir.
2. Semua wadah, pipa, peralatan, instalasi dan bangunan yg
digunakan harus dilapisi bahan yang tahan korosi.
3. Ventilasi umum/setempat jika terbentuk gas-gas/debu yng korosif.
4. Bahan korosi kuat + bahan organik  kebakaran, perlu upaya
pengendalian kebakaran.
5. Setiap proses produksi baru  perlu ditelaah adanya penggunaan
bahan korosif, atau dihasilkan bahan korosif, atau ada sisa-sisa
bahan korosif dari proses.
6. Jika mungkin, proses produksi dilakukan secara tertutup. Jika tak
mungkin, gunakan APD: pakaian keseluruhan, pelindung kaki,
tangan dan lengan, kepala, mata dan muka.
7. Pakai cream barier jika kontak hanya ringan.
8. Seluruh Tenaga Kerja harus mendapat penjelasan yang cukup dan
terlatih dalam menghadapi risiko bahaya.
9. Sediakan
10/5/2019
fasilitas pertolongan pertama, berupa air untuk mandi,
cuci, dan air untuk membersihkan mata.
CLEAN PRODUCTION
1
PERUBAHAN 2
BHN BAKU
PERUBAHAN
•Pemurnian TEKNOLOGI 3
•Penggantian HOUSE
KEEPING 4
• Perubahan proses
• Perubahan kondisi proses
PERUBAHAN
• Penggantian alat
PRODUCT
• Perubahan lay out, 5
• Sistem perpipaan
DAUR ULANG
• Otomatisasi
• Pelatihan karyawan •Kembali ke
• Menghindari bocoran proses awal
& tumpahan •Sebagai bahan
• Pemisahan jenis limbah proses lain
• Substitusi product
• Koservasi product
• Perubahan komposisi
PRINSIP DASAR PENCEGAHAN &
PENGENDALIAN BAHAYA BHN KIMIA
 Identifikasi bhn kimia & Instalasi terkait/ digunakan utk
mengenal ciri & sifat bahan kimia, dengan pendataan yg
rapih, teratur, bertanggungjawab dalam hal label dan kode.
 Evaluasi & prediksi risiko apabila terjadi kecelakaan
 Pengendalian sebagai alternatif berdasar identifikasi dan
evaluasi yang dilakukan:
 Pengendalian operasional: eliminasi, substitusi, ventilasi,
penggunaan APD, personal hygiene semua karyawan.
 Pengendalian Organisasi & Administrasi: pemasangan label,
penyediaan MSDS, SOP, pengaturan tata ruang, diklat,
pemantauan rutin.
 Inspeksi, pemeliharaan sarana, prosedur dan proses kerja
yang aman.
 Pembatasan jumlah bahan kimia di tempat kerja sesuai
dengan NAK.
20 UPAYA PENCEGAHAN BAHAYA BAHAN KIMIA
1. Eliminasi  pemindahan sumber bahaya.
2. Substitusi  mengganti dg bhn yg kurang/tdk berbhya.
3. Isolasi  proses kerja yg berbhy diisolasi
4. Enclosing  menangani sumber bhy dg membuat barier udara thdp gerakan udara
5. Ventilasi  umum (alirkan udara segar) atau lokal (sedot udara kotor/zat
berbahaya.
6. Penyempurnaan proses  sumber bhy yg timbul dlm proses (kering  basah)
7. Penyempurnaan proses produksi  mengeliminasi sumber bhy & mendisain proses
produksi sesuai K3
8. Housekeeping.
9. Pengendalian/peniadaan debu
10.Maintenance peralatan kerja yg baik.
11.Sanitasi personal.
12.Operasional praktis  Inspeksi & Analisis K3
13.Pendidikan  Kesehatan & Job Trainning
14.Membuat label & peringatan thdp sumber bhy
15.Penggunaan APD
16.Pemantauan lingkungan & biologis
17.Pengelolaan sampah & limbah
18.Kontrol administratif
19.Pemeriksaan kesehatan  awal, berkala, khusus
20.Manajemen program pengendalian
Tugas Kelompok
Pelajari buku:
1. Deteksi Dini Penyakit Akibat Kerja
2. Encyclopedia Occupational Health & Safety (OHS) Vol. 1 dan 2.
3. Occupational Diseases and Their Recognition.
4. Toksikologi Insdustri (A. Siswanto).
Dari keempat buku tersebut, pelajari minimal 15 jenis Penyakit
Akibat Kerja (PAK), rangkum dalam bentuk tabel yang memuat
kolom sbb:
1. Nomor urut;
2. Jenis/Nama penyakit;
3. Penyebab penyakit;
4. Masa inkubasi;
5. Kelompok teaga kerja yang berisiko;
6. Gejala yang timbul dan dampaknya pada kesehatan;
7. Upaya pengendalian (secara teknik, administratif, dan
penggunaan APD).

10/5/2019

Anda mungkin juga menyukai