Anda di halaman 1dari 42

Coaching

&
Counseling

Ari Sumarsono
PT Taiho Nusantara
2013
Apa itu Coaching ?
Coaching :
adalah mengajarkan, membimbing,
memberikan instruksi kepada seseorang
(atau kelompok) agar dia (atau mereka)
memperoleh ketrampilan atau metode
baru dalam melakukan sesuatu untuk
mencapai suatu sasaran yang dikehendaki
Apa itu Counseling ?
Counseling
adalah suatu kegiatan untuk mengubah
perilaku, sikap seseorang. Counseling
membantu seseorang untuk menyadari
perilaku, sikapnya yang menghambat atau
menimbulkan masalah.
PERBEDAAN
COACHING COUNSELING

1. Mengajarkan ketrampilan 1. Mengubah sikap atau


atau tugas baru perilaku

2. Coach menunjukkan “apa 2. Counselor meneliti sikap


yang harus dilakukan” dan atau perilaku seseorang
“bagaimana melakukannya” bersama orang tersebut

3. Fokus pada “mengajarkan” 3. Fokus pada “mendengarkan”

4. Coach memberikan solusi 4. Counselor membantu orang


untuk permasalahan untuk menemukan solusinya
sendiri
Ciri-ciri Coaching
• Coach yang memulai diskusi / pembahasan
• Berhubungan dengan mengajarkan suatu
ketrampilan atau tugas
• Tindakan bersifat positif dan korektif
• Coach menunjukkan atau memberikan instruksi
yang spesifik mengenai “apa yang harus dilakukan”
dan “bagaimana melakukannya”
• Sasarannya adalah untuk memperbaiki kinerja
Mengapa Coaching ?
• Untuk memperbaiki kinerja kelompok secara
proaktif
• Agar orang lain menjadi trampil dalam hal
tertentu
• Membantu orang lain melakukan pekerjaan atau
menangani situasi dengan benar dan lebih baik
• Memberikan kesempatan kepada Coach dan si
’murid’ untuk bersama-sama menemukan solusi
yang terbaik
• Membangun pengertian yang lebih baik antara
Coach dan si ’murid’
• Memperbaiki kinerja indivual
Kapan Melakukan Coaching ?

Pada saat:
• Muncul suatu permasalahan yang harus
dipecahkan
• Ada kesempatan untuk bertindak
• Seseorang datang kepada Anda untuk
membahas suatu permasalahan / situasi
• Bawahan Anda baru mempelajari suatu
ketrampilan baru dalam training
• Anda melihat bahwa bawahan Anda
melakukan sesuatu dengan tidak benar
Apa Karakter Seorang Coach Yang
Berkualitas?
• Yakin akan kemampuan dan memahami
ketidakmampuan diri-sendiri
• Percaya pada orang lain dan secara tulus ingin
melihat mereka berhasil
• Kesediaan untuk menempati ‘urutan kedua’ dan
tidak mencari popularitas
• Empati, mampu melihat dari sisi pandang orang
lain
• Kepekaan, mengerti kapan harus ‘masuk’ dan
kapan harus diam
• Kesabaran dan kesediaan untuk meluangkan
waktu untuk orang lain
6 Langkah Melakukan Coaching
1. Menjelaskan tujuan dan kepentingan dari
diskusi
2. Mendiskusikan dan menjelaskan situasi
dengan detil
3. Menyepakati hasil yang diharapkan
4. Mendiskusikan cara yang paling efektif
untuk menangani situasi tersebut
5. Menyimpulkan tindakan yang harus diambil
6. Tunjukkan kepercayaan dan keyakinan
Anda dan tetapkan tanggal untuk follow-up
Apa yang Dilakukan Dalam Setiap Langkah?
1. Menjelaskan tujuan dan kepentingan dari diskusi
Jelaskan secara spesifik situasi yang ingin Anda
diskusikan dan alasannya
Mengacu pada data dan informasi (fakta) mengenai
situasi

2. Mendiskusikan dan menjelaskan detil mengenai diskusi


Mencari informasi (input)
Mengumpulkan data dan fakta
Menjelaskan informasi

3. Menyepakati hasil yang diharapkan


Bertanya kepada bawahan apa hasil yang ingin dicapai
dalam situasi tersebut
4. Mendiskusikan cara yang paling efektif untuk menangani
situasi tersebut
• Mengajukan pertanyaan terbuka, misalnya:
• Bagaimana menurut Anda cara yang terbaik untuk … ?
• Apa yang akan Anda lakukan untuk … ?
• Apa yang akan Anda katakan untuk … ?

5. Menyimpulkan tindakan yang harus diambil


• Simpulkan tindakan yang akan diambil dan periksa
apakah bawahan telah mengerti

6. Tunjukkan kepercayaan dan keyakinan Anda dan tetapkan


tanggal untuk follow-up
• Tunjukkan keyakinan Anda bahwa dia (bawahan) akan
mampu menangani situasi
• Tunjukkan kesediaan Anda untuk membantu dan
mendukungnya
• Tetapkan tanggal untuk follow-up
Ciri-ciri Counseling
• Biasanya dimulai oleh karyawan
• Dilakukan saat ada masalah atau saat karyawan
ingin bantuan dalam penyelesaian masalah
• Permasalahan biasanya berhubungan dengan
perilaku atau sikap karyawanatau personal
problem
• Peran Counselor dititik-beratkan pada
mendengarkan
• Counselor tidak memberikan solusi, namun
membantu karyawan untuk menemukan
solusinya sendiri
• Sasarannya adalah untuk memecahkan masalah
dan/atau meringankan beban karyawan
Kapan Melakukan Counseling?
Pada saat:
• Seseorang memiliki masalah pribadi
• Seseorang memiliki masalah dengan
perilakunya
• Seseorang memiliki masalah dengan sikapnya
• Seseorang mengetahui alternatif solusi tapi
ragu mana yang harus dipilih
Ketrampilan Makro
Counseling
• Pertanyaan Terbuka
– Apa
– Dimana
– Kapan
– Kenapa
– Siapa

Pertanyaan Terbuka memberikan kesempatan kepada lawan bicara untuk


lebih leluasa menyatakan perasaannya atau pendapatnya

• Pertanyaan Tertutup
– Apakah
– Menurutmu
– Bagaimana kalau

Pertanyaan Tertutup biasanya dijawab dengan Ya atau Tidak


Ketrampilan Mikro
Counseling
1. Mengklarifikasi
– Maksudmu apa
– Apakah kamu mengatakan bahwa
– Biar saya coba untuk mengerti
– Bisakah kamu lebih spesifik

Pada Saat:
– Counselor ingin lebih memahami apa yang dimaksud
oleh lawan bicara
– Counselor ingin menguji adanya saling pengertian
– Counselor ingin memastikan apa yang akan dilakukan
oleh lawan bicara
Ketrampilan Mikro
Counseling
2. Merefleksikan
 Saya dapat melihat bahwa masalah itu sangat mengganggumu, Ali.
Kira-kira bagaimana cara untuk mengatasinya
 Saya tahu kalau terjebak macet itu bisa membuat orang frustasi.
Bisakah dicoba untuk dihindari
 Menurutmu itu tidak adil dan kamu tidak suka. Tidak ada yang lebih
buruk daripada diperlakukan tidak adil. Apakah kamu ada ide
bagaimana menghindarinya

Pada Saat:
 Lawan bicara sedang marah atau kecewa
 Lawan bicara terlihat emosional
 Lawan bicara kelihatan defensif
Ketrampilan Mikro
Counseling
3. Mengkonfrontasi
 Kamu mengatakan tertarik, tapi tidak menghadiri meeting sama sekali
 Saya tidak bisa menyelesaikan laporan ini bila kamu terus
mengganggu saya

Pada Saat:
 Lawan bicara mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan
perilakunya
 Lawan bicara mengatakan sesuatu yang berbeda dengan yang
dikatakannya sebelumnya
 Lawan bicara menghindari tanggungjawab dengan menyalahkan orang
lain, mengubah pembicaraan, dsb.
Ketrampilan Mikro
Counseling
4. Memuji
 Penilaianmu sangat baik
 Kamu adalah orang yang baik
 Kamu telah melakukan tugas yang baik
 Kamu memiliki potensi yang sangat baik

Pada Saat:
 Counselor ingin memotivasi lawan bicara
 Counselor ingin menciptakan suasana yang terbuka
 Counselor ingin membangun hubungan yang baik
dengan lawan bicara
Ketrampilan Mikro
Counseling
5. Meyakinkan
 Tenang saja, keadaan pasti akan membaik
 Ayo, kita makan dan lupakan saja
 Bukankah dibalik mendung selalu ada matahari
 Coba istirahat dulu, baru nanti dipikirkan lagi

Pada Saat:
 Lawan bicara sedang dalam keadaan tertekan
 Lawan bicara merasa bahwa dia diperlakukan tidak
adil
 Lawan bicara mempunyai masalah dan terus
memikirkannya
Ketrampilan Mikro
Counseling
6. Menyimpulkan
 Jadi kesimpulannya …
 Jadi intinya adalah
 Sekarang kita lihat, yang akan kamu lakukan adalah
 Coba kita ulangi pembicaraan ini dan membuat sedikit
catatan

Pada Saat:
 Counselor ingin mengkonfirmasikan apa yang akan
dilakukan lawan bicara
 Di akhir diskusi
Tanda-tanda Karyawan
Yang Bermasalah

• Menunjukkan penurunan dalam berusaha


• Menjadi sangat sensitif dan defensif
• Menunjukkan ‘mood’ yang tidak baik
• Kebiasaan atau perilakunya berubah drastis
• Disiplinnya menurun (sering absen, ijin, dsb)
Pendekatan Counseling

Berpusat Pada Solusi

Menganjurkan

Menyuruh
Menawarkan

Konsultasi Refleksi

Berpusat Pada Masalah


• Berpusat Pada Masalah
Digunakan untuk memahami permasalahan dengan lebih mendalam. Dalam hal
ini, si Counselor jangan memberikan penilaian, kesimpulan atau solusi.
– Konsultasi - menanyakan atau memberikan informasi untuk
mengidentifikasikan permasalahan lebih baik
– Refleksi - mengkonfirmasikan / merumuskan kembali pandangan
/ informasi dari bawahan untuk menunjukkan bahwa
Anda telah paham

• Berpusat Pada Solusi


Digunakan pada saat Counselor ingin membantu bawahan dalam menemukan
solusi. Sebelumnya, Counselor perlu memastikan perlu / tidaknya dia
menawarkan solusi.

– Menyuruh - meminta bawahan untuk melakukan tindakan


tertentu
– Menganjurkan - Merekomendasikan tindakan tertentu yang dapat
diambil oleh bawahan
– Menawarkan - mengajukan ide dan menegosiasikan kesepakatan
Respon yang Harus Dihindari
• Memperingati, mengancam
– Sebaiknya kamu melakukan ini, kalau tidak
– Kalau kamu tidak melakukan ini, maka
– Lebih baik kamu jangan melakukan itu
– Saya peringatkan, kalau kamu melakukan itu
• Menceramahi
– Kamu harus melakukan ini
– Adalah tanggungjawabmu untuk melakukan ini
– Sudah menjadi tugasmu untuk melakukan ini
• Mencemooh, menyindir
– Kamu adalah karyawan yang ceroboh
– Cara berpikirmu sangat lamban
– Cara bicaramu seperti insinyur saja
• Menghakimi, menyalahkan
– Kamu salah kalau melakukan itu
– Seharusnya kamu sudah tahu
– Itu semua adalah salahmu
6 Langkah Melakukan Counseling

1. Mempersiapkan suasana
2. Mendengarkan dan memahami
3. Mencari penyebab permasalahan
4. Mendiskusikan cara yang paling efektif
untuk menyelesaikan permasalahan
5. Membantu membuat keputusan
6. Tunjukkan kepercayaan dan keyakinan
Anda dan tetapkan tanggal untuk follow-up
Apa yang Dilakukan Dalam Setiap Langkah?
1. Mempersiapkan suasana
Ciptakan suasana yang nyaman dan membuka diskusi
dengan ramah
Jelaskan tujuan diskusi

2. Mendengarkan dan memahami


Mencari masukan (input)
Dengarkan permasalahan dengan seksama
Tanggapi dengan empati

3. Mencari penyebab permasalahan


Temukan penyebab dan alasan dari masalah
Jangan membuat penilaian
4. Mendiskusikan cara yang paling efektif untuk menyelesaikan
permasalahan
Menanyakan ide dan jalan keluar dari permasalahan
Menanyakan kepada bawahan pendapatnya mengenai
alternatif solusi

5. Membantu membuat keputusan


Membantu bawahan dalam memutuskan apa yang
harus dia lakukan, bagaimana, dan kapan agar
permasalahan dapat diselesaikan

6. Tunjukkan kepercayaan dan keyakinan Anda dan tetapkan


tanggal untuk follow-up
Tunjukkan keyakinan Anda bahwa dia (bawahan) akan
mampu menangani situasi
Tunjukkan kesediaan Anda untuk membantu dan
mendukungnya
Tetapkan tanggal untuk follow-up
Hambatan Pada Saat Coaching

1. Kesalahpahaman
Anda merasa bahwa apa yang telah Anda katakan tidak
dapat dimengerti

Yang Anda Lakukan:


 Tanyakan “Bisakah Anda mengulangi apa yang barusan
saya katakan?”
 Memecahkan topik pembahasan ke dalam potongan-
potongan kecil yang sistematis dan menjelaskannya kembali

Hindari:
X Minta kepada mereka untuk memperhatikan dan
mendengarkan
X Marah dan mulai menguliahi
Hambatan Pada Saat Coaching

2. Menceramahi
Anda tiba-tiba sadar bahwa Anda menceramahi si ‘murid’

Yang Anda Lakukan:


 Periksa pemahaman mereka
 Tanyakan pendapat atau pandangan mereka
 Tanyakan “Bagaimana bila apa yang barusan saya katakan itu
salah?”

Hindari:
X Minta kepada mereka untuk memperhatikan dan
mendengarkan
X Marah
Hambatan Pada Saat Coaching
3. Waktu yang Sempit
Anda sedang sibuk dan hanya memiliki waktu 30 menit untuk
melakukan coaching dengan bawahan yang baru membuat
kesalahan

Yang Anda Lakukan:


 Gunakan waktu 30 menit sebaik-baiknya dan hindari gangguan
(telepon, dsbnya)
 Lakukan segera setelah kesalahan dibuat

Hindari:
X Menghabiskan waktu 30 menit hanya untuk memberitahu bahwa
mereka salah dan bagaimana membetulkannya
X Menanyakan terlalu banyak pertanyaan
X Meninggalkan diskusi tanpa kesepakatan
Hambatan Pada Saat Coaching
4. Tidak ada perbaikan
Anda telah melakukan diskusi (coaching) beberapa kali
namun kinerja bawahan tidak membaik

Yang Anda Lakukan:


 Yakinkan bahwa Anda mengerti dengan jelas area yang harus
diperbaiki
 Review apa aspek kinerja yang belum diperbaiki tersebut
 Tekankan bahwa Anda ingin itu diperbaiki & minta pendapat

Hindari:
X Kesan bahwa diskusi sebelumnya tidak pernah terjadi
X Memarahi yang bersangkutan
X Membiarkan dan menjadi frustasi
Hambatan Pada Saat Coaching

5. Kehilangan arah
Anda tiba-tiba menyadari bahwa Anda terlalu banyak fokus
pada masa lalu (apa yang telah dilakukan), daripada masa
depan (apa yang akan dilakukan)

Yang Anda Lakukan:


 Tekankan bahwa masa lalu itu penting untuk dibahas
 Hubungkan masa lalu dengan yang akan datang secara positif

Hindari:
X Mengatakan bahwa masa lalu itu tidak penting
X Menyatakan bahwa masa lalu Anda lebih baik atau lebih
penting
Hambatan Pada Saat Coaching
6. KE-ENGGAN-AN
Bawahan Anda enggan menjalankan suatu tugas yang telah
Anda berikan. Padahal dia cocok untuk tugas tersebut dan
berkesempatan untuk mengembangkan diri.

Yang Anda Lakukan:


 Cari tahu penyebab mereka enggan melaksakan tugas
 Tawarkan bantuan dan dukungan Anda
 Terangkan mengapa Anda ingin mereka melakukan tugas
tersebut
 Review cara / proses yang terbaik untuk menyelesaikan tugas

Hindari:
X Mengasumsikan penyebab mereka enggan
X Mengambil alih dan melakukannya sendiri
Hambatan Pada Saat Counseling

1. Terburu-buru

Anda ingin melihat sikap / perilaku bawahan berubah


dengan segera
Hambatan Pada Saat Counseling

2. Intimidasi
Anda merasa takut untuk meminta karyawan merubah
sikap / perilakunya
Hambatan Pada Saat Counseling

3. Merasa kasihan
Anda merasa kasihan dengan bawahan dan bersikap
lunak kepadanya
Hambatan Pada Saat Counseling

4. Sesama teman

Anda dan bawahan adalah teman sehingga Anda


merasa sungkan
Hambatan Pada Saat Counseling

5. Merasa tidak mampu


Anda merasa tidak memiliki ketrampilan yang cukup
dalam hal komunikasi
Hambatan Pada Saat Counseling

6. Senioritas
Bawahan Anda lebih senior dalam hal usia dan lama
bekerja, sehingga Anda merasa sungkan.
SUMMARY

• COACHING & COUNSELING IS A SKILL


• TO LEARN A SKILL YOU MUST DO

KNOWING IS NOT ENOUGH


WE MUST APPLY

WILLING IS NOT ENOUGH


WE MUST DO
Coaching adalah:
• Membantu orang lain untuk belajar
• Menciptakan atmosfir bagi orang lain untuk
belajar
• Membuat orang lain untuk bertanya
• Membantu orang lain untuk berubah

APA YANG AKAN TERJADI BILA KITA SELALU


MELAKUKAN SESUATU DENGAN
CARA YANG SAMA?
Perilaku yang baik

• Bersedia untuk membagi pengetahuan


• Bersedia untuk meluangkan waktu demi
orang lain
• Percaya bahwa orang lain mampu
mencapai kinerja yang lebih tinggi
• Tidak ingin popularitas
• Menikmati bekerja dengan orang lain

Anda mungkin juga menyukai