Anda di halaman 1dari 3

Nama:Dimas Rahim Abdillah Dosen:Poppy Sri Lestari,M.

T
NIM:2120396 Mata kuliah:K3L
Kelas:1E Semester:1
Prodi:Penjaminan Indutri pangan Instansi:Politeknik AKA Bogor

TUGAS INDIVIDU
KESEHATAN,KESELAMATAN,KERJA DAN
LINGKUNGAN
1. Potensi bahaya,potensi resiko,dan pengendalian pada laboratorium kimia
 Potensi resiko
a.)Luka bakar
b.)Luka sayat akibat pecahan kaca dan benda tajam
c.)Kebakaran di sebabkan oleh zat kimia yang mudah terbakar
d.)Ledakan yang di sebabkan oleh zat kimia yang mudah terbakar
e.)Kerusakan indera penglihatan yang di sebabkan terciprat bahan kimia
berbahya
f.)kanker atau karsinogenik di sebabkan terkontaminasi oleh bahan kimia
g.)Meracuni gen manusia atau mutagenic
h.)Cacat bayi atau teratogenic

 Potemsi bahaya
a.)Explosive(mudah meledak)
 bahan yang mudah meledak (explosive). Ledakan pada bahan tersebut bisa
terjadi karena beberapa penyebab, misalnya karena benturan, pemanasan,
pukulan, gesekan, reaksi dengan bahan kimia lain, atau karena adanya
sumber percikan api. Ledakan pada bahan kimia dengan simbol ini kadang
kali bahkan dapat terjadi meski dalam kondisi tanpa oksigen. Beberapa
contoh bahan kimia dengan sifat explosive misalnya TNT, ammonium nitrat,
dan nitroselulosa.

b.)Mudah teroksidasi
 bahan kimia yang bersifat mudah menguap dan mudah terbakar melalui
oksidasi (oxidizing). Penyebab terjadinya kebakaran umumnya terjadi akibat
reaksi bahan tersebut dengan udara yang panas, percikan api, atau karena
raksi dengan bahan-bahan yang bersifat reduktor. Bekerja dengan bahan
kimia oxidizing membutuhkan pengetahuan dan pengalaman praktis. Jika
tidak, risiko kebakaran akan sangat mungkin terjadi. Adapun beberapa
contoh bahan kimia dengan sifat ini misalnya hidrogen peroksida dan kalium
perklorat.
c.)Mudah terbakar
 bahan tersebut besifat mudah terbakar (flammable). Bahan mudah terbakar
dibagi menjadi 2 jenis yaitu Extremely Flammable (amat sangat mudah
terbakar) dan Highly Flammable (sangat mudah terbakar. Bahan dengan label
Extremely Flammable memiliki titik nyala pada suhu 0 derajat Celcius dan
titik didih pada suhu 35 derajat Celcius. Bahan ini umumnya berupa gas pada
suhu normal dan disimpan dalam tabung kedap udara bertekanan
tinggi.Adapun beberapa contoh bahan kimia dengan sifat ini contohnya
aluminium alkil fosfor, butane dan propane.
d.)Toxic(beracun)
 bahan tersebut adalah bahan beracun. Keracunan yang bisa diakibatkan
bahan kimia tersebut bisa bersifat akut dan kronis, bahkan bisa hingga
menyebabkan kematian pada konsentrasi tinggi. Keracunan karena bahan
dengan simbol tengkorak bukan hanya terjadi jika bahan masuk melalui
mulut. Ia juga bisa meracuni lewat proses pernafasan (inhalasi) atau melalui
kontak dengan kulit. Beberapa contoh bahan kimia bersifat racun misalnya
arsen triklorida dan merkuri klorida.
e.)Bahaya iritasi
 bahan kimia tersebut sebetulnya terbagi menjadi 2 kode, yaitu kode Xn dan
kode Xi. Kode Xn menunjukan adanya risiko kesehatan jika bahan masuk
melalui pernafasan (inhalasi), melalui mulut (ingestion), dan melalui kontak
kulit, contoh bahan dengan kode Xn misalnya peridin. Sedangkan kode Xi
menunjukan adanya risiko inflamasi jika bahan kontak langsung dengan kulit
dan selaput lendir, contoh bahan dengan kode Xi misalnya ammonia dan
benzyl klorida.
f.)Korosif
bahan kimia di tersebut menunjukan bahwa suatu bahan tersebut bersifat
korosif dan dapat merusak jaringan hidup. Karakteristik bahan dengan sifat
ini umumnya bisa dilihat dari tingkat keasamaannya. pH dari bahan bersifat
korosif lazimnya berada pada kisaran < 2 atau >11,5. Beberapa contoh bahan
dengan simbol ini misalnya belerang oksida dan klor. Jangan menghirup uap
dari bahan ini, jangan pula membuatnya kontak langsung dengan mata dan
kulit Anda.  Mereka juga bisa menyebabkan iritasi.
g.)Bahan bahya bagi lingkungan
 bahan kimia tersebut menunjukan bahwa bahan tersebut berbahaya bagi
lingkungan (dangerous for environment). Melepasnya langsung ke
lingkungan, baik itu ke tanah, udara, perairan, atau ke mikroorganisme dapat
menyebabkan kerusakan ekosistem. Beberapa contoh bahan dengan simbol
ini misalnya tetraklorometan, tributil timah klorida, dan petroleum bensin
 Pengendalian
Ada beberapa pencegahan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di
inginkan,yaitu dengan cara mengikuti standar keamanan dan keselamatan
kerja di laboratorium seperti menggunakan alat pelindung diri yaitu jas lab
tahan zat kimia,menggunakan kacamata anti bahan kimia,sarung tangan tahan
zat korosif.Selain itu juga mengikuti aturan dasar di laboratorium lab seperti
tdak meroko di dalam lab,tidak berlari-lari di dalam lab,tidak makan dan
minum di dalam lab,dan tidak menggunakan telepon seluler di dalam lab.Dan
jika sudah terjadi terkena bahan kimia berbahaya di lab dapat melakukan
beberapa cara pencegahan seperti mencuci mata di keran darurat,membasuh
badan di keran darurat,melakukan pertolongan pertama dan memanggil
dokter.

2. Potensi bahaya,potensi resiko,dan pengendalian di lab makanan


 Potensi resiko
a.)Tergores benda tajam
b.)Luka bakar

 Potensi Bahaya
a.)Kebakaran
Disebabkan oleh konsleting listrik atau kebocoran gas
b.)Keracunan
Disebabkan oleh bahan maknan dan proses pembuatan yang kurang bersih

 Pengendalian
Agar mendapatkan hasil makanan yang sehat dan bersih kita harus menjaga
kebersihan dengan cara mencuci tangan sebelum memproses makanan selain
itu juga kita harus memotong kuku pendek agar tidak ada kotoran yang
terbawa ke makanan,selain melihat aspek kebersihan di diri kita, kita juga
harus menjaga kebersihan alat-alat yang kita gunakan,oleh karena itu kita
harus membersihkan alat-alat kita sebelum menggunakan nya,kita juga harus
menggunakan alat pelindung diri seperti apron yang bersih sebelum
memproses makanan.

Anda mungkin juga menyukai