Anda di halaman 1dari 4

Mengenal Organoleptik Bahan Reagen

Uji organoleptik atau uji indra atau uji sensori merupakan cara pengujian dengan menggunakan
indra manusia sebagai alat utama untuk pengukuran daya penerimaan terhadap produk.
Pengujian organoleptik mempunyai peranan penting dalam penerapan mutu. Pengujian organoleptik dapat
memberikan indikasi kebusukan, kemunduran mutu dan kerusakan lainnya dari produk.

Tujuan
Mengenal beberapa macam bahan kimia yang digunakan dalam laboratorium, serta sifat dan klasifikasi bahan
berbahaya dan beracun (B3) dari bahan-bahan tersebut.

Dasar Teori
Bahan kimia merupakan kebutuhan mutlak bagi suatu laboratorium, bahan kmia yang biasa dikenal dalam
perdagangan dan penelitian terdiri dari:
1. PA (pro-analyze)
2. AR (analar)
3. GR (guaranted reagent)
4. CP (chemical pure)
5. Teknis (technical grade)
6. GPRS (general purpose)

Gambar Contoh Bahan Kimia Berbahaya dan Simbol Hazard

Bahan-bahan kimia berbahaya dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Explosive (mudah meledak) contohnya adalah kalium klorat, Trinitrotaluen(TNT), natrium nitrat, gas
bertekanan tinggi, campuran belerang, karbon dan kalium klorat

2. Flammable (mudah terbakar) contohnya adalah metanol, eter, aseton, heksana, benzena, uap ini
dapat bergerak menuju api sejauh 3 meter

3. Oxidazing Agent (bahan oksidator) contohnya adalah natrium nitrit/nitrat, kalium klorat, kaporit,
asam sendawa, alkena, alkilbenzena dan sebagainya. Sekalipun tidak ada O2 dari luar dapat
menyebabkan kebakaran.

4. Bahan mudah terbakar oleh air, contohnya logam Na, K dan asam sulfat pekat
5. Bahan mudah terbakar oleh asam contohnya logam paduan Na dan K, senyawa hidrida dan
sebagainya

6. Gas bertekanan tinggi, misalnya gas-gas dalam tabung silinder dengan tekanan tinggi

7. Bahan-bahan beracun contohnya adalah C02, CI2, benzena, Kloroform, sianida dan sebagainya

8. Bahan korosif contohnya adalah anhidrida asam, alkali, asam sulfat, fenol dan sebagainya . Bahan
tersebut mudah

B. Simbol Hazard

1. Nama : Irritant Lambang : Xi Arti : Bahan yang dapat menyebabkan iritasi, gatal-gatal dan dapat
menyebabkan luka bakar pada kulit. Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit. Contoh :
NaOH, C6H5OH, Cl2
2. Nama : Harmful Lambang : Xn Arti : Bahan yang dapat merusak kesehatan tubuh bila kontak
langsung dengan tubuh atau melalui inhalasi. Pengantar Laboratorium Medik 79 Tindakan :
Jangan dihirup, jangan ditelan dan hindari kontak langsung dengan kulit. Contoh : Etilen glikol,
Diklorometan.
3. Nama : Toxic Lambang : T Arti : Bahan yang bersifat beracun, dapat menyebabkan sakit serius
bahkan kematian bila tertelan atau terhirup. Tindakan : Jangan ditelan dan jangan dihirup,
hindari kontak langsung dengan kulit. Contoh : Metanol, Benzena.
4. Nama : Very Toxic Lambang : T+ Arti : Bahan yang bersifat sangat beracun dan lebih sangat
berbahaya bagi kesehatan yang juga dapat menyebabkan sakit kronis bahkan kematian.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan tubuh dan sistem pernapasan. Contoh : Kalium
sianida, Hydrogen sulfida, Nitrobenzene dan Atripin.
5. Nama : Corrosive Lambang : C Arti : Bahan yang bersifat korosif, dapat merusak jaringan hidup,
dapat menyebabkan iritasi pada kulit,
6. Nama : Highly Flammable Lambang : F Arti : Mudah terbakar di bawah kondisi atmosferik biasa
atau mempunyai titik nyala rendah (di bawah 21°C) dan mudah terbakar di bawah pengaruh
kelembapan. Tindakan : Hindari dari sumber api, api terbuka dan loncatan api, serta hindari
pengaruh pada kelembaban tertentu. Contoh : Aseton dan Logam natrium
7. Nama : Extremely Flammable Lambang : F+ Arti : Bahan yang amat sangat mudah terbakar.
Berupa gas dan udara yang membentuk suatu campuran yang bersifat mudah meledak di bawah
kondisi normal. Pengantar Laboratorium Medik 81 Tindakan : Jauhkan dari campuran
udara dan sumber api. Contoh : Dietil eter (cairan) dan Propane (gas).
8. Nama : Explosive Lambang : E Arti : Bahan kimia yang mudah meledak dengan adanya panas
atau percikan bunga api, gesekan atau benturan. Tindakan : Hindari pukulan/benturan, gesekan,
pemanasan, api dan sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen atmosferik. Contoh : KClO3,
NH4NO3, Trinitro Toluena (TNT).
9. Nama : Oxidizing Lambang : O Arti : Bahan kimia bersifat pengoksidasi, dapat menyebabkan
kebakaran dengan menghasilkan panas saat kontak dengan bahan organik dan bahan pereduksi.
Tindakan : Hindarkan dari panas dan reduktor. Contoh : Hidrogen peroksida, Kalium perklorat.
10. Nama : Dengerous For the Environment Lambang : N Arti : Bahan kimia yang berbahaya bagi
satu atau beberapa komponen lingkungan. Dapat menyebabkan kerusakan ekosistem.
Tindakan : Hindari kontak atau bercampur dengan lingkungan yang dapat membahayakan
makhluk hidup. Contoh : Tributil timah klorida, Tetraklorometan, Petroleum bensin.

Lambang K3

Tujuan dan Manfaat Simbol K3


Penerapan K3 bertujuan untuk melindungi kesehatan serta keselamatan setiap pekerja yang bekerja. setiap
orang yang berada di lingkungan kerja tersebut. Diharapkan dengan memasang simbol K3 tersebut
jumlah kecelakaan di area kerja bisa berkurang. Siapa pun yang melanggar peraturan mengenai
pemasangan Simbol K3 akan diberikan sanksi menutur peraturan yang berlaku sekalipun itu pemilik
perusahaan.
Lambang K3 digambarkan dengan bendera dengan warna dasar putih serta terdapat lambang logo palang
dengan roda bergerigi sebelas berwarna hijau melingkarinya. Lambang tersebut menunjukkan
keselamatan serta kesehatan jasmani yang diupayakan dengan cara bebas terhadap kecelakaan. Untuk
roda bergerigi sebelas menggambarkan jumlah bab yang ada dalam undang-undang keselamatan dan
kesehatan kerja.

Manfaat simbol K3 ialah memberikan informasi tentang potensi bahaya yang bisa terjadi serta perlu
diwaspadai oleh semuanya, memberi informasi penyimpanan alat darurat, mengingatkan saya selalu
waspada serta mengingatkan semua orang yang berada di area kerja untuk memakai alat pelindung diri
(APD) semisal pakan kerja, Sepatu Safety, Sarung Tangan Safety, Helm Safety dan yang lainnya.

Umumnya simbol K3 dipakai sebagai peringatan layaknya seperti rambu lalu lintas. Diharapkan dengan
adanya simbol K3 ini setiap pekerja serta semua orang yang berada di area kerja supaya tertarik serta
memperhatikan peringatan tersebut, sehingga mereka selalu dalam kondisi waspada. Dengan sikap
waspada maka diharapkan bisa mengurangi terjadinya kecelakaan di area kerja yang tentunya tidak
diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai