Anda di halaman 1dari 33

SIMBOL-SIMBOL BERBAHAYA

PADA BAHAN-BAHAN KIMIA


Seperti yang telah kita ketahui, bahan-bahan kimia yang biasa terdapat di
laboratorium kimia banyak yang bersifat berbahaya bagi manusia maupun bagi lingkungan
sekitar.Ada yang bersifat mudah terbakar, beracun, berbau tajam yang berdampak pada
kesehatan, merusak benda-benda di sekitarnya bahkan dapat mematikan makhluk hidup.
Keselamatan kerja di laboratorium sangatlah penting. Oleh karena itu, pada wadah
atau tempat bahan-bahan atau zat kimia diberi simbol-simbol yang bertujuan untuk memberi
keterangan mengenai sifat dan bahaya zat tersebut. Diharapkan kita dapat berhati-hati dalam
penggunaan bahan-bahan kimia tersebut demi keselamatan bersama. Untuk itu, sebelum kita
memasuki laboratorium kimia perlu kita pahami simbol-simbol tanda bahaya tersebut untuk
menghindari kesalahan-kesalahan dan bahaya yang tidak kita inginkan. Berikut beberapa
simbol-simbol tanda bahaya yang ada beserta keterangannya.

Simbol Keterangan

Nama : Irritant

Lambang : Xi

Arti : Bahan yang dapat menyebabkan iritasi, gatal-gatal


dan dapat menyebabkan luka bakar pada kulit.

Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit.

Contoh : NaOH, C6H5OH, Cl2

Nama : Harmful

Lambang : Xn

Arti : Bahan yang dapat merusak kesehatan tubuh bila


kontak langsung dengan tubuh atau melalui inhalasi.

Tindakan : Jangan dihirup, jangan ditelan dan hindari


kontak langsung dengan kulit.
Contoh : Etilen glikol, Diklorometan.

Nama : Toxic

Lambang : T

Arti : Bahan yang bersifat beracun, dapat menyebabkan


sakit serius bahkan kematian bila tertelan atau terhirup.

Tindakan : Jangan ditelan dan jangan dihirup, hindari


kontak langsung dengan kulit.

Contoh : Metanol, Benzena.

Nama : Very Toxic

Lambang : T+

Arti : Bahan yang bersifat sangat beracun dan lebih


sangat berbahaya bagi kesehatan yang juga dapat
menyebabkan sakit kronis bahkan kematian.

Tindakan : Hindari kontak langsung dengan tubuh dan


sistem pernapasan.

Contoh : Kalium sianida, Hydrogen sulfida,


Nitrobenzene dan Atripin.

Nama : Corrosive

Lambang : C

Arti : Bahan yang bersifat korosif, dapat merusak


jaringan hidup, dapat menyebabkan iritasi pada kulit,
gatal-gatal dan dapat membuat kulit mengelupas.

Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit dan


hindari dari benda-benda yang bersifat logam.

Contoh : HCl, H2SO4, NaOH (>2%)

Nama : Flammable

Arti : Bahan kimia yang mempunyai titik nyala rendah,


mudah terbakar dengan api bunsen, permukaan metal
panas atau loncatan bunga api.

Tindakan : Jauhkan dari benda-benda yang berpotensi


mengeluarkan api.

Contoh : Minyak terpentin.

Nama : Highly Flammable

Lambang : F

Arti : Mudah terbakar di bawah kondisi atmosferik biasa


atau mempunyai titik nyala rendah (di bawah 21°C) dan
mudah terbakar di bawah pengaruh kelembapan.

Tindakan : Hindari dari sumber api, api terbuka dan


loncatan api, serta hindari pengaruh pada kelembaban
tertentu.

Contoh : Aseton dan Logam natrium.


Nama : Extremely Flammable

Lambang : F+

Arti : Bahan yang amat sangat mudah terbakar. Berupa


gas dan udara yang membentuk suatu campuran yang
bersifat mudah meledak di bawah kondisi normal.

Tindakan : Jauhkan dari campuran udara dan sumber api.

Contoh : Dietil eter (cairan) dan Propane (gas).

Nama : Explosive

Lambang : E

Arti : Bahan kimia yang mudah meledak dengan adanya


panas atau percikan bunga api, gesekan atau benturan.

Tindakan : Hindari pukulan/benturan, gesekan,


pemanasan, api dan sumber nyala lain bahkan tanpa
oksigen atmosferik.

Contoh : KClO3, NH4NO3, Trinitro Toluena (TNT).

Nama : Oxidizing

Lambang : O

Arti : Bahan kimia bersifat pengoksidasi, dapat


menyebabkan kebakaran dengan menghasilkan panas
saat kontak dengan bahan organik dan bahan pereduksi.

Tindakan : Hindarkan dari panas dan reduktor.


Contoh : Hidrogen peroksida, Kalium perklorat.

Nama : Dengerous For the Environment

Lambang : N

Arti : Bahan kimia yang berbahaya bagi satu atau


beberapa komponen lingkungan. Dapat menyebabkan
kerusakan ekosistem.

Tindakan : Hindari kontak atau bercampur dengan


lingkungan yang dapat membahayakan makhluk hidup.

Contoh : Tributil timah klorida, Tetraklorometan,


Petroleum bensin.

Nama : Flammable Solid

Arti : Padatan yang mudah terbakar.

Tindakan : Hindari panas atau bahan mudah terbakar dan


reduktor, serta hindari kontak dengan air apabila bereaksi
dengan air dan menimbulkan panas serta api.

Contoh : Sulfur, Picric acid, Magnesium.

Nama : Flammable Liquid

Arti : Cairan yang mudah terbakar.

Tindakan : Hindari kontak dengan benda yang


berpotensi mengeluarkan panas atau api.

Contoh : Petrol, Acetone, Benzene.

Nama : Flammable Gas

Arti : Simbol pengaman yang digunakan pada tempat


penyimpanan material gas yang mudah terbakar.

Tindakan : Jauhkan dari panas atau percikan api.

Contoh : Acetelyne, LPG, Hydrogen.

Nama : Spontaneously Combustible Substances

Arti : Material yang dapat secara spontan mudah


terbakar.

Tindakan : Simpan di tempat yang jauh dari sumber


panas atau sumber api.

Contoh : Carbon, Charcoal-non-activated, Carbon black.


Nama : Dengerous When Wet

Arti : Material yang bereaksi cukup keras dengan air.

Tindakan : Jauhkan dari air dan simpan di tempat yang


kering/tidak lembab.

Contoh : Calcium carbide, Potassium phosphide, Maneb.

Nama : Oxidizer

Arti : Material yang mudah menimbulkan api ketika


kontak dengan material lain yang mudah terbakar dan
dapat menimbulkan ledakan.

Contoh : Calcium hypochlorite, Sodium peroxide,


Ammonium dichromate.

Nama : Organic Peroxide

Arti : Merupakan simbol keamanan bahan kimia yang


digunakan dalam transportasi dan penyimpanan
peroksida organik.

Contoh : Benzol peroxide, Methyl ethyl ketone peroxide,


Dicetyl perdicarbonate.
Nama : Non Flammable Gas

Arti : Simbol pengaman yang digunakan pada


transportasi dan penyimpanan material gas yang tidak
mudah terbakar.

Contoh : Oksigen, Nitrogen, Helium.

Nama : Poison

Arti : Simbol yang digunakan pada transportasi dan


penyimpanan bahan-bahan yang beracun (belum tentu
gas).

Contoh : Cyanohydrin, Calcium cyanide, Carbon


tetrachloride.

Nama : Poison Gas

Arti : Simbol yang digunakan pada transportasi dan


penyimpanan material gas yang beracun.

Tindakan : Jauhkan dari pernapasan kita.

Contoh : Chlorine, Methil bromide, Nitric oxide.


Nama : Harmful

Arti : Bahan-bahan yang berbahaya bagi tubuh.

Tindakan : Jauhkan dari makanan atau minuman.

Contoh : Acrylamide, Amonium fluorosilicate,


Chloroanisidines.

Nama : Inhalation Hazard

Arti : Bahan-bahan yang dapat merusak sistem inhalasi


atau pernapasan.

Tindakan : Jangan dihirup.

Nama : Infection Substance

Arti : Bahan yang mengandung organism penyebab


penyakit.

Contoh : Tisue dari pasien, tempat pengembangbiakan


virus, bakteri, tumbuhan atau hewan.

Nama : Radioactive

Arti : Bahan yang mengandung material atau kombinasi


dari material lain yang dapat memancarkan radiasi secara
spontan.

Contoh : Uranium, 90Co, Tritium.

Nama : Marine Pollutant

Arti : Polutan laut.

Tindakan : Tidak membuang limbah ke saluran air atau


sungai yang mengalir ke laut.
Demikian simbol-simbol tanda bahaya yang terdapat pada laboratorium. Diharapkan
agar kita dapat memahami dan dapat berhati-hati demi keselamatan kerja di laboratorium.
Seorang peneliti yang cerdas ialah yang dapat menjaga keamanan dan keselamatan dalam
kegiatan penelitiannya di laboratorium. Terimakasih. 

Simbol-simbol Bahaya di Laboratorium Kimia


Simbol-simbol Bahaya di Laboratorium Kimia

Simbol bahaya adalah simbol dikenali dirancang untuk memperingatkan tentang bahan berbahaya,
lokasi, atau benda, termasuk arus listrik, racun, dan hal-hal lain. Penggunaan simbol-simbol bahaya sering diatur
oleh hukum dan diarahkan oleh organisasi standar. Simbol bahaya mungkin muncul dengan warna yang
berbeda, latar belakang, perbatasan dan informasi tambahan dalam rangka untuk menentukan jenis bahaya.
Simbol bahaya digunakan untuk pelabelan bahan-bahan berbahaya menurut Peraturan tentang Bahan
Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances).

Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances) adalah suatu aturan untuk
melindungi/menjaga bahan-bahan berbahaya dan terutama terdiri dari bidang keselamatan kerja. Arah Peraturan
tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances) untuk klasifikasi, pengepakan dan pelabelan
bahan kimia adalah valid untuk semua bidang, area dan aplikasi, dan tentu saja, juga untuk lingkungan,
perlindungan konsumer dan kesehatan manusia.

Istilah bahan berbahaya adalah nama umum dan menurut hukum bahan (Chemicals Law) didefinisikan sebagai
berikut:

1. Bahan berbahaya atau formulasi menurut hukum kemikalia (Chemicals Law),


2. Bahan, formulasi dan produk dapat membentuk atau melepaskan bahan atau formulasi berbahaya
selama produksi atau penggunaan,
3. Bahan, formulasi dan produk bersifat mudah meledak
Berikut adalah beberapa definisi yang dapat digunakan untuk memahami tentang masalah hukum :

1. Bahan/zat adalah unsur atau senyawa kimia – bagaimana terjadinya di alam atau diproduksi dengan
cara sintesis (misalnya asbes, bromin, etanol, timbal, dll)
2. Formulasi adalah paduan, campuran atau larutan dari dua bahan atau lebih (misalnya cat, larutan
formaldehid dll)
3. Produk adalah bahan/zat atau formulasi yang diperoleh atau terbentuk selama proses produksi. Sifat-
sifat ini lebik menentukan fungsi produk daripada komposisi kimianya
4. Bahan berbahaya yang didefinisikan di atas memiliki satu sifat atau lebih yang ditandai dengan
simbol-simbol bahaya
Simbol bahaya adalah piktogram dengan tanda hitam pada latar belakang oranye, kategori bahaya untuk bahan
dan formulasi ditandai dengan simbol bahaya, yang terbagi dalam

1. Resiko kebakaran dan ledakan (sifat fisika-kimia)


2. Resiko kesehatan (sifat toksikologi) atau
3. Kombinasi dari keduanya.
1. A. Standar Eropa
Parlemen Eropa dan Dewan mengadopsi Peraturan tentang Klasifikasi , Pelabelan dan Kemasan Zat dan
Campuran ( CLP ) . Ini mulai berlaku pada tanggal 20 Januari 2009. Peraturan CLP akan menggantikan
ketentuan-ketentuan tertentu dari arahan berkaitan dengan klasifikasi , kemasan dan pelabelan bahan-bahan
berbahaya ( Directive 67/548/EEC ) dan persiapan ( Directive 1999/45/EC ) setelah masa transisi . Direktif ini
akan dicabut pada tanggal 1 Juni 2015.
Ketentuan pelabelan mengambil papan Piktogram merah berbingkai bahaya , kata sinyal, bahaya dan laporan
pencegahan diatur dalam GHS PBB , misalnya :

Old Hazard Symbols

New Hazard Symbols

Simbol internasional akan menggantikan simbol Eropa pada tahun 2009. Beberapa dari mereka yang mirip
dengan simbol Eropa tetapi tidak ada satu kata yang menggambarkan bahaya. Fitur yang paling mencolok
adalah perubahan simbol pelabelan:

- Bukan simbol bahaya dengan pencetakan hitam pada persegi panjang oranye-kuning yang telah
digunakan sampai saat ini,

- Sekarang sembilan Piktogram bahaya dengan simbol hitam pada latar belakang putih dengan Rhombuses
merah berbingkai digunakan untuk memberikan peringatan

Simbol bahaya internasional yang baru dan peringatan dan kalimat pencegahan yang harus digunakan pada label
yang pada akhirnya akan menggantikan tanda bahaya, risiko dan frase keselamatan. Akan ada masa transisi
seperti ini secara bertahap masuk perubahan harus diselesaikan oleh Desember 2010 untuk zat dan pada
Desember 2015 untuk persiapan.
Sistem baru ini sedang dilaksanakan di seluruh dunia oleh negara-negara termasuk Kanada, Uni Eropa, Cina,
Australia, dan Jepang.

Standar pelabelan di Eropa

1. Standar Negara Australia


Hampir mirip dengan standar eropa hanya saja ada kategori dikompresi gas, radioaktif dan lain-lain.

Sifatnya: radioaktif

Contoh : karbon-14, uranium, plutonium

Cara penangannya :

kalau tidak perlu, jangan menggunakan bahan ini karena bahan ini memancarkan sinar-sinar radioaktif yang
dapat merusak/mmtikan sel-sel tubuh.

Berikut ini dijelaskan simbol-simbol bahaya termasuk notasi bahaya dan huruf kode (catatan: huruf kode bukan
bagian dari simbol bahaya). Kemasan bahan kimia dapat mengandung satu bahkan lebih simbol bahaya. Namun
demikian, kemasan tanpa simbol bahaya bukanlah berarti bahwa bahan kimia tersebut aman dan bebas bahaya,
untuk itu diperlukan kehati-hatian dalam penanganan bahan kimia.

Symbol dan Nama Huruf Keterangan


No kode
Ledakan akan dipicu oleh suatu reaksi keras
dari bahan. Energi tinggi dilepaskan dengan
propagasi gelombang udara yang bergerak
sangat cepat. Resiko ledakan dapat
ditentukan dengan metode yang diberikan
dalam Law for Explosive Substances.

Di laboratorium, campuran senyawa


pengoksidasi kuat dengan bahan mudah
terbakar atau bahan pereduksi dapat
meledak.

Sebagai Produksi atau bekerja dengan bahan


mudah meledak memerlukan pengetahuan
dan pengalaman praktis maupun
keselamatan khusus. Apabila bekerja
dengan bahan-bahan tersebut kuantitas harus
Explosive (bersifat mudah meledak)
dijaga sekecil/sedikit mungkin baik untuk
penanganan maupun persediaan/cadangan
Asam
Frase-R untuk bahan mudah meledak : R1, menim
R2 dan R3 berea
solve
etano
Sebagai contoh untuk bahan yang dijelaskan KClO
Sifatnya dapat meledak dengan adanya E di atas adalah 2,4,6-trinitro toluena (TNT)
1. panas, percikan bunga api, guncangan
atau gesekan.) C6H2

Oxidizing

(pengoksidasi)
Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai
dengan notasi bahaya OXIDIZING biasanya
tidak mudah terbakar. Tetapi bila kontak
dengan bahan mudah terbakar atau bahan
sangat mudah terbakar mereka dapat
meningkatkan resiko kebakaran secara
signifikan.

Dalam berbagai hal mereka adalah bahan


anorganik seperti garam (salt-like) dengan
sifat pengoksidasi kuat dan peroksida-
peroksida organik. Kaliu
Bersifat pengoksidasi, dapat Kaliu
menyebabkan kebakaran dengan Hidro
menghasilkan panas saat kontak dengan Frase-R untuk bahan pengoksidasi : R7, R8
bahan organik, bahan pereduksi, dll. dan R9 Asam
O
2. K2Cr

Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai


dengan notasi bahaya. EXTREMELY Conto
Extremely flammable (amat sangat FLAMMABLE merupakan likuid yang terseb
3. mudah terbakar) memiliki titik nyala sangat rendah (di bawah (caira
0o C) dan titik didih rendah dengan titik
didih awal (di bawah +35oC).

Bahan amat sangat mudah terbakar berupa


gas dengan udara dapat membentuk suatu
campuran bersifat mudah meledak di bawah
kondisi normal.
F

Frase-R untuk bahan amat sangat mudah


terbakar : R12

Bahan dan formulasi ditandai dengan notasi


bahaya HIGHLY FLAMMABLE adalah
subyek untuk self-heating dan penyalaan di
bawah kondisi atmosferik biasa, atau
mereka mempunyai titik nyala rendah (di
bawah +21oC).

Beberapa bahan sangat mudah terbakar


Highly flammable
menghasilkan gas yang amat sangat mudah
terbakar di bawah pengaruh kelembaban.
(sangat mudah terbakar)

Bahan-bahan yang dapat menjadi panas di


udara pada temperatur kamar tanpa
tambahan pasokan energi dan akhirnya
terbakar, juga diberi label sebagai highly Conto
flammable. terseb
logam
digun
Frase-R untuk bahan sangat mudah terbakar
: R11 sebag
4. penge
F+

Flammable Bahan kimia memiliki titik nyala rendah dan


mudah menyala/terbakar dengan api bunsen,
(mudah terbakar) permukaan metal panas atau loncatan bunga
api

Tidak ada simbol bahaya diperlukan untuk


melabeli bahan dan formulasi dengan notasi
bahaya FLAMMABLE. Bahan dan
formulasi likuid yang memiliki titik nyala Conto
antara +21oC dan +55oC dikategorikan terseb
sebagai bahan mudah terbakar (Flammable) terpen
(C2H
tidak Frase-R untuk bahan mudah terbakar : R10 disulf
5. ada (C2H

Baha
6. Flammable Solid Padatan yang mudah terbakar didefinisikan dan m
sebagai padatan yang memenuhi salah satu api (p
( padatan mudah terbakar) syarat dibawah ini: suatu
(bany
Merupakan bahan peledak basah, yang
Merupakan zat yang dapat bereaksi sendiri,
berad
karena tidak stabil terhadap panas dan
terdekomposisi menghasilkan panas disulu
(walaupun tanpa oksigen dari udara), (meni
Padatan yang mudah sekali terbakar. sendi

Bahan dan formulasi yang ditandai dengan


notasi bahaya VERY TOXIC dapat
menyebabkan kerusakan kesehatan akut
atau kronis dan bahkan kematian pada
konsentrasi sangat rendah jika masuk ke
tubuh melalui inhalasi, melalui mulut
Very toxic (sangat beracun) (ingestion),atau kontak dengan kulit.

Suatu bahan dikategorikan sangat beracun


jika memenuhi kriteria berikut:

LD50 dermal (tikus atau kelinci) ≤ 50


mg/kg berat badan
LC50 pulmonary (tikus) untuk aerosol Conto
/debu ≤ 0,25 mg/L terseb
Frase-R untuk bahan sangat beracun : R26,
R27 dan R28 sianid
7. nitrob
T+

Bahan dan formulasi yang ditandai dengan


notasi bahaya TOXIC dapat menyebabkan
kerusakan kesehatan akut atau kronis dan
bahkan kematian pada konsentrasi sangat Baha
rendah jika masuk ke tubuh melalui meny
inhalasi, melalui mulut (ingestion),atau menin
Toxic (beracun)
kontak dengan kulit. jika m
inhala
Suatu bahan dikategorikan beracun jika
konta
memenuhi kriteria berikut:
Conto
LD50 dermal (tikus atau kelinci) 50 – terseb
400 mg/kg berat badan seper
benze
karbo
Frase-R untuk bahan beracun : R23, R24 Hidro
T dan R25 Benz
8.
Bahan dan formulasi yang memiliki sifat :

 Karsinogenik
(Frase-R :R45 dan R40)
 Mutagenik
(Frase-R :R47)
 Toksik untuk reproduksi (Frase-
R :R46 dan R40) atau
Sifat-sifat merusak secara kronis yang lain
(Frase-R :R48) ditandai dengan simbol
bahaya TOXIC SUBSTANCES dan kode
huruf T.

Bahan dan formulasi yang ditandai dengan


notasi bahaya HARMFUL memiliki resiko
merusak kesehatan sedang jika masuk ke
tubuh melalui inhalasi, melalui mulut
(ingestion), atau kontak dengan kulit.

Suatu bahan dikategorikan berbahaya jika


memenuhi kriteria berikut:

LD50 dermal (tikus atau kelinci) 400-2000


mg/kg berat badan
LC50 pulmonary (tikus) untuk aerosol
/debu 1 – 5 mg/L
Frase-R untuk bahan berbahaya : R20, R21
dan R22

Sifat-sifat merusak secara kronis yang lain


(Frase-R:R48) yang tidak diberi notasi toxic,
Harmful (berbahaya) akan ditandai dengan simbol bahaya
HARMFUL SUBSTANCES dan kode huruf
Xn.

Bahan-bahan yang dicurigai memiliki sifat


karsinogenik, juga akan ditandai dengan
simbol bahaya HARMFUL SUBSTANCES
dan kode huruf Xn, bahan pemeka
(sensitizing substances) (Frase-R :R42 dan
R43) diberi label menurut spektrum efek
apakah dengan simbol bahaya untuk
‘harmful substances’ dan kode huruf Xn
atau dengan simbol bahaya ‘irritant Conto
substances’ dan kode huruf Xi.
Bahan kimia dapat menyebabkan iritasi, sifat t
luka bakar pada kulit, berlendir, 1,2-et
mengganggu sistem pernafasan bila Bahan yang dicurigai memiliki sifat gliko
kontak dengan kulit, dihirup atau ditelan karsinogenik dapat menyebabkan kanker diklo
dengan probabilitas tinggi melalui inhalasi, dicur
melalui mulut (ingestion) atau kontak
dengan kulit. karsin
Xn
9. Cl2
Irritant

(menyebabkan iritasi)

Bahan dan formulasi dengan notasi


‘irritant’ adalah tidak korosif tetapi dapat
menyebabkan inflamasi jika kontak dengan
kulit atau selaput lendir. Conto
terseb
Frase-R untuk bahan irritant : R36, R37,
R38 dan R41 isopro
10 Xi dan a

Bahan dan formulasi dengan notasi


Corrosive (korosif)
CORROSIVE adalah merusak jaringan
hidup. Jika suatu bahan merusak kesehatan
dan kulit hewan uji atau sifat ini dapat
diprediksi karena karakteristik kimia bahan
Conto
uji, seperti asam (pH <2) dan basa
terseb
(pH>11,5), ditandai sebagai bahan korosif.
seper
Frase-R untuk bahan korosif : R34 dan R35. basa s
11. C (>2%

NATURE POLLUTING

Bahan berbahaya bagi lingkungan


Bahan dan formulasi dengan notasi
DANGEROUS FOR ENVIRONMENT
adalah dapat menyebabkan efek tiba-tiba
atau dalam sela waktu tertentu pada satu Conto
kompartemen lingkungan atau lebih (air, sifat t
tanah, udara, tanaman, mikroorganisme) dan timah
menyebabkan gangguan ekologi. dan p
seper
bersifat berbahaya bagi satu atau beberapa Frase-R untuk bahan berbahaya bagi
komponen dalam lingkungan kehidupan. lingkungan : R50, R51, R52 dan R53. bensi
12. N HgCl

A
Digunakan dalam transportasi cairan yang tol
Flammable Liquid mudah terbakar.
13 (Mudah terbakar Cair)
Flammable Gas
(Gas mudah terbakar )

Simbol pengaman yang digunakan untuk


transportasi atau penyimpanan gas yang
mudah terbakar. Hydr
14.

Non flammable gas


(Non mudah terbakar gas )

Simbol pengaman yang digunakan dalam


transportasi gas non mudah terbakar (dan
karenanya sering tidak berbahaya, Carbo
15. setidaknya di tempat terbuka).

Spontaneously Combustible

(Secara spontan mudah terbakar )


16.
Secara spontan terbakar material (mengobati
dengan hati-hati! …).

Miscellaneous danger

(Miscellaneous bahaya)

-
17. Catch-semua simbol untuk semua bahaya
lainnya (biasanya ditentukan dalam ruang).

Marine Pollutant
Polutan Kelautan

Polutan laut – tidak membuang dalam


sistem saluran pembuangan. -
18.

Digunakan untuk transportasi gas beracun –


pada tabung gas, atau kadang-kadang
Poisonous Gas sebagai indikator pada kendaraan. -
19. (Gas Beracun )
Organic Peroxide

(Peroksida organic)

Simbol keamanan bahan kimia yang


digunakan dalam transportasi dan
penyimpanan peroksida organik. Asam
20.

Spontaneously Combustible

(Secara spontan mudah terbakar )

Secara spontan terbakar material (mengobati


dengan hati-hati! …). -
21.

Dangerous when wet Ini umumnya berarti bahwa ia akan bereaksi


22. (Berbahaya saat basah ) cukup keras dengan air.
Stow away from foodstuffs

(Menyelundup jauh dari bahan


makanan)

Bahan Berbahaya bagi dijauhkan dari bahan


23. yang dapat dimakan.
I. Tujuan Percobaan
Dapat Mengenal dan memahamialat-alat laboratorium kimia dan cara
menggunakannnya.

II. Prinsip Percobaan


Pengenalan dan penggunaan alat beserta fungsinya.

III. Teori Penunjang


Alat-alat gelas yang terdapat di laboratorium kimia berdasarkan fungsinya secara
umum dibagi kedalam 3 kelompok, yaitu alat tampung, alat ukur dan alat
pendukung. Alat ukur adalah alat yang berfungsi untuk menentukan jumlah zat cair
secara tepat. Alat tampung adalah alat gelas yang fungsi utamanya adalah
menampung zat kimia, bukan mengukur kuantitas zat.

IV. Hasil Pengamatan

NO. Nama Alat dan Kegunaan


1 Labu Ukur

Menampung dan mencampur larutan kimia.

2 Tabung Reaksi
Menampung larutan dalam jumlah yang sedikit

3. Beker Gelas

Menampung bahan kimia atau larutan dalam jumlah yang banyak


4 Gelas Ukur

Mengukur volume larutan

5 Pipet Ukur

Mengukur volume larutan

6 Penjepit Tabung Reaksi


Menjepit tabung reaksi selama melakukan proses pemanasan

7 Pipet Tetes

Memindahkan beberapa tetes zat cair

8 Mortar dan Alu

Menggerus dan menghaluskan suatu zat

9 Botol Semprot

menyimpan aquadest dan digunakan untuk mencuci atau membilas alat-alat dan
bahan

10 Cawan Porselin
Wadah untuk mereaksikan atau mengubah suatu zat pada suhu tinggi

11 Kawat Nikrom

Mengidentifikasi suatu zat dengan cara uji nyala

12 Erlenmeyer

Menyimpan dan memanaskan larutan dan menampung filtrate hasil penyaringan.

13 Pembakar Spirtus

Membakar zat atau memanaskan larutan

14 Batang Pengaduk

Mengaduk larutan

15 Kaca Arloji
Penutup gelas kimia , tempat menimbang bahan

16 Klem Buret

Memegang buret yang digunakan untuk titrasi

17 Statif

Menegakkkan corong, buret

18 Kertas saring

Menyaring larutan

19 Rak Tabung Reaksi


Tempat tabung reaksi

20 Bola Hisap

Menghisap larutan yang akan diukur

21 Corong

Menyaring cairan kimia

22 Kawat kasa

Sebagai alas penyebaran panas

23 Buret
Mengeluarkan larutan dengan volume tertentu

24 Pipet gondok

Dipakai untuk mengambil larutan dengan volume tertentu

25 Plat Tetes

Tempat untuk mereaksikan zat dalam jumlah kecil

26 Lemari Asam

Menyimpan larutan yang bersifat asam

27 Oven

Mengeringkan peralatan yang akan digunakan

28 Neraca
Mengukur jumlah zat yang diperlukan

29 Bunsen

Keperluan penggunaan api

30 Kertas indikator

Menentukan pH larutan

31 Centrifuge

Memisahkan dan mengendapkan padatan dari larutan

32 Eksikator

Mendinginkan zat
33 Corong Pisah

Memisahkan larutan dan gas

34 Mikropipet

Memindahkan cairan dengan volume yang sangat kecil

V. Pembahasan
a. Gelas Ukur digunakan untuk megukur volume larutan dengan cara melihat
meniscus secara tepat. Mata harus sejajar dengan gelas ukur, kemudian lihat bagian
meniscus bawah untuk mentukan volume larutan.

b. Buret digunakan untuk mentitrasi larutan, buret dipasangkan dengan Erlenmeyer.


Fungsi dari Erlenmeyer tersebut untuk menampung hasil titrasi. Tangan kanan
digunakan untuk memegang dan menggoyangkan Erlenmeyer sedangkan tangan kiri
untuk memegang keran buret.

c. Labu Ukur digunakan untuk mencampur larutan. Caranya masukkan larutan ke


dalam labu ukur. Simpan labu ukur di lengan tangan lalu goyangkan ke arah atas
dan bawah agar larutan tercampur.

d. Lemari Asam ini cara menggunakannya harus dinyalakan terlebih dahulu


tombolnya. Pintunya hanya boleh terbuka setengah badan. Gunakan masker dan
sarung tangan ketika membukanya.

e. Oven digunakan untuk mengeringkan alat-alat yang akan digunakan. Hanya


untuk alat-alat yang tahan terhadap panas.

f. Bunsen digunakan untuk keperluan penggunaan api. Selang bunsen harus


dihubungkan dengan kerang yang terhubung gas agar dapat mengeluarkan api. Api
yang dihasilkan bisa diatur sesuai kebutuhannya.

g. Kertas Indikator cara menggunakannnya perubahan warna yang dihasilkan kertas


indikator dicocokkan dengan table warna indikator.

h. Centrifuge cara kerjanya dengan memasukkan larutan ke dalam tabung yang


berada di dalam centrifuge. Jumlah tabung tersebut tidak boleh hanya 1 karena di
khawatirkan larutan yang berada dalam tabung akan menyembur.

i. Eksikator digunakan untuk mendinginkan zat. Zat yang akan didinginkan terlebih
dimasukkan ke dalam krus. Lalu masukkan krus ke dalam eksikator.

j. Corong Pisah cara menggunakannya masukkkan larutan ke dalam corong dari


atas dalam keadaan keran corong tertutup. Goyangkan corong agar larutan
tercampur. Balikkan corong dan buka kerannya agar gas yang dihasilkan larutan
tersebut keluar.

k. Mikropipet cara menggunakannya tekan berkali kali thumb knopnya untuk


memastikan lancarnya mikropipet. Tekan thumb knopnya dan masukkan mikropipet
ke dalam larutan. Tahan pipet dan lepaskan tekanan pada thumb knop agar larutan
tersebut keluar.

l. Neraca cara menggunakannnya harus dipastikan bahwa neraca tersebut berada


dalam keadaan yang stabil. Tekan tombol untuk menyalakan neraca, beri alas
seperti perkamen ketika akan mulai menimbang zat. Harus diperhatikan juga
kapasitas minimum dan maksimum bahan yang boleh ditimbang.

VI. Kesimpulan
Alat ukur dibedakan menjadi 2, alat ukur yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.

VII. Sumber Rujukan


a. http://www.scribd,com
b. www.carapedia.com
c. Wanibesak.wordpress.com
d. Google Gambar

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui
Facebook, google plus, atau twitter dengan cara mengklik tombolnya di bagian
bawah halaman ini. Terima kasih atas partisipasinya.
TUGAS PORTOFOLIO
KIMIA

OLEH:
KELOMPOK 3
Kelas : X MIA CI
Nama Anggota : Aulia Wirda Sari
Mira Ayu Efendi
Wa Ode Nur Ainun
Wayan Chandra Setya Dewi
Andi Muh. Rivai
Muh. Andi Sao-sao
Maulana P

Anda mungkin juga menyukai