Anda di halaman 1dari 39

Pengenalan Bahan Kimia

Pengelompokkan Bahan Kimia

Bahan kimia merupakan segala zat yang memiliki massa, volume, dan sifat tertentu
sehingga dapat diamati dengan panca indera. Bahan kimia dapat dikelompokkan
menjadi dua golongan besar, yaitu bahan kimia yang yang tersedia di alam dan bahan
kimia buatan atau sintetis.

1.Bahan kimia yang tersedia di alam

Bahan kimia yang tersedia di alam diantaranya bentuk hasil tambang/mineral seperti
emas, perak besi, timah, sulfur, uranium, aluminium; minyak bumi beserta derivatnya
seperti bensin, solar, minyak tanah, oli; serta produk pertanian/perkebunan seperti
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral.

2.Bahan kimia sintetis

Bahan kimia sintetis dikelompokkan lagi menjadi dua golongan yaitu bahan kimia yang
dibuat secara kimiawi dan secara metabolit (menggunakan mikroorganisme)
 Bahan kimia yang dibuat secara kimiawi diantaranya PVC, fiber glass, plastik,
aditif makanan (pemanis sintetis : sakarin, siklamat, aspartam), pengasam
sintetis (asam sitrat, asam asetat), pengawet sintetis (tartrazine, metilen blue),
cita rasa sintetis (vanilin, menthol), serta bahan kimia yang digunakan di
laboratorium (asam sulfat, asam klorida, amonium klorat, perak nitrat, kalium
permanganat, natrium thiosulfat dan natriun hidroksida).
 Bahan kimia yang Dibuat secara metabolit antara lain asam cuka (hasil
fermentasi dari air kelapa), alkohol (hasil peragian dari singkong), dan asam
laktat (hasil proses pengasinan)

Manfaat Bahan Kimia

Banyak sekali manfaat dari adanya bahan kimia ini, terutama akan kehadirannya bahan
kimia sintetis. Misalnya dalam kegiatan mencuci, memproduksi makanan dan minuman
digunakan pemanis, pengawet, pemucat, perenyah, pewarna, pelembut, pengemulsi;
pada kegiatan peternakan sering digunakan obat-obatan; saat berkebun atau bertani
digunakan pupuk atau pestisida. Di dunia kedokteranpun kehadiran bahan kimia sangat
diperlukan, teruatam yang berkenaan dengan obat-obatan.

Dampak Negatif Bahan Kimia

1.Dampak negative penggunaan bahan kimia yang tidak tepat di laboratorium

Bahan kimia di laboratorium berpotensi menimbulkan bahan kimia seperti dapat


menyebabkan kebakaran, keracunan, peledakan, iritasi pada mata dan kulit, dan
kecelakaan lainnya.

a.Kebakaran
Bahan kimia yang dapat mengakibatkan kebakaran dibedakan menjadi 3 jenis :
a. padat : (belerang, fosfor, logam alkali
b. Cair (eter, alkohol, benzen)
c. Gas (asetilena, hidrogen)

Kebakaran terjadi di laboratorium apabila :

 Bahan kimia yang bersifat oksidator kontak/berhubungan dengan bahan kimia


yang bersifat reduktor atau terkena panas, contoh : perklorat, permanganat,
nitrogen peroksida, dikromat, dan persulfat.
 Ada juga bahan kimia yang dapat terbakar langsung udara contoh : aluminium
alkil fosfor, gas yang mudah terbakar dengan api : butana, propana

b. Peledakan

Peledakan terjadi karena reaksi sangat cepat yang menghasilkan panas dan gas dalam
jumlah besar. Bahan kimia tertentu akan mengakibatkan peledakan apabila terkena
benturan, gesekan atau panas. Contohnya bahan oksidator kuat akan meledak jika
dicampur dengan bahan kimia reduktor kuat seperti etanol, aseton, asam aseta pekat
akan meledak jika dicampur dengan hydrogen peroksida (H2O2).

c. Keracunan

Akibat keracunan bahan kimia dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu efek akut dan
efek kronis.

 Efek akut, yaitu pengaruh sejumlah dosis bahan kimia tertentu yang akibatnya
dapat dilihat dan dirasakan dalam waktu relatif singkat, contoh : diare akibat
keracunan fenol, serta hilang kesadaran dan kematian karena keracunan gas CO.
 Efek Kronis, yaitu akibat keracunan bahan-bahan kimia dalam dosis kecil tetapi
terus menerus dan efeknya baru dapat dirasakan dalam waktu yang relatif lama,
contohnya menghirup uap benzen dan senyawa hidrokarbon terklorinasi
(khloroform, karbon tetraklorida) dalam kadar rendah namun terus-menerus
sehingga menyebabkan penyakit hati, menghirup uap timbal akan menyebabkan
kerusakan darah

d.Luka Bakar/Iritasi Kulit dan Mata

Bahan kimia tertentu dapat menyebabkan iritasi kulit, terjadi apabila ada kontak antara
kulit dengan bahan kimia korosif (asam sulfat, kalium hidroksida, kalium cianida, asam
trikloroasetat, perak nitrat, fosfor). Iritasi dapat berupa luka, peradangan kulit, saluran
pernapasan dan mata. Bahan kimia yang dapat mengakibatkan iritasi dibedakan menjadi
:

a. Padat : NaOH, KOH, CaO, CaC2


b. Cair : NaNO3, H2SO4, HCl, HF
c. Gas : amonia dan gas asam asetat

2.Dampak Negatif Bahan Kimia dalam Kehidupan sehari-hari

Pemakaian bahan kimia yang tidak tepat dalam kehidupan sehari-hari, baik jenis, dosis
maupun cara penggunaannya, akan menimbulkan dampak negative yaitu keracunan atau
gangguan kesehatan, pencemaran air, tanah dan udara. Contohnya gangguan kesehatan
pada manusia yaitu timbulnya penyakit minamata di Jepang setelah mengkonsumsi ikan
yang mengandung Hg. Pada pencemaran lingkungan seperti pembuangan limbah yaitu
air cucian (deterjen). Deterjen untuk mencuci merupakan deterjen amoniak yaitu alkil
sulfonat linear dan alkil benzene sulfonat. Deterjen alkil benzene sulfonat merupakan
detergen keras yang tidak dapat mengalami biodegradasi oleh bakteri dan berbahaya
bagi ikan walaupun konsentrasinya kecil. Natrium dedosil benzene sulfonat dapat
merusak insang ikan walaupun hanya 5 ppm.

Di dalam air yang mengandung detergen 3 ppm ikan masih dapat bertahan selama
sebulan, tetapi bagi phytoplankton yang menjadi makanan ikan sudah berbahaya karena
terjadi pengurangan kadar fotosintesa

Mengenal Bahan Kimia (Bag. 1)

Bagi anda yang seorang analis pemula atau yang mau belajar kimia, tentunya harus
mengetahui terlebih dahulu berbagai bahan kimia. kenapa? nanti anda akan tahu
mengapa bahan kimia itu harus perlu diketahui oleh anda. nah disini akan dijelaskan -
sedikit- beberapa bahan kimia yang terdapat di laboratorium.

1. Nama : Chloroform
Rumus molekul : CHCl3
Massa Jenis : 1,47 kg /L
Berat molekul : 119,38 g/mol
Kemurnian : p.a ( 99,0 – 99,4% )
Fase : Cair
Berat isi : 1 Liter
Warna :-
Kode R
:
 47 (menyebabkan cacat kelahiran)
 20/22 (berbahaya jika terhirup dan terkena kulit)
 38 (Iritasi kulit)
 40 (kemungkinan risiko dampak yang tak terpulihkan)
 48 (berbahaya akibat kerusakan serius bagi kesehatan karena pemajanan yang
berkepanjangan)

Kode S :
 53 (hindari pemajanan-dapatkan instruksi khusus sebelum penggunaan)
 36/37 (kenakan pakaian pelindung dan sarung tangan yang sesuai )
 Produsen : Merck

Simbol :

Berbahaya (harmful)

2) Nama : Xylene
Rumus molekul : C8H10
Massa Jenis : 0,86 kg/L
Berat molekul : 106,17 g/mol
Kemurnian : p.a ( 99,8% )
Fase : Cair
Berat isi : 1 Liter
Warna : -
Kode R :
 10 (mudah terbakar)
 20/21 (berbahaya jika tertiup dan terkena kulit)
 38 (iritasi kulit)

Kode S : 25 (hindari kontak dengan mata)


Produsen : Merck
Simbol :

Berbahaya

3) Nama : Anilin
Rumus molekul : C6H5NH2
Massa Jenis : 1,03 kg/L
Berat molekul : 93,13 g/mol
Kemurnian : p.a ( 99,5% )
Fase : Cair
Berat isi : 250 mL
Warna : -
Kode R :
 20/21/22 (berbahaya jika tertiup, terkena kulit dan tertelan)
 40 (kemungkinan resiko dampak yang tak terpulihkan)
 48/23/24/25 (Beracun: bahaya kerusakan yang serius bagi kesehatan dengan
pemajanan yang berkepanjangan melalui hirupan, kontak dengan kulit dan jika
tertelan)
 50 (sangat beracun bagi organisme air)

Kode S :
 28 (setelah terjadi kontak dengan kulit, segera cuci dengan banyak…(akan
dirinci oleh pabrik)).

Produsen : Merck
Simbol :

Beracun

berbahaya bagi lingkungan

4) Nama : Toluene
Rumus molekul : C6H5CH3
Massa Jenis : 0,87 kg/L
Berat molekul : 92,14 g/mol
Kemurnian : p.a ( 99,5% )
Fase : Cair
Berat isi : 1 Liter
Warna : -
Kode R :
 11 (sangat mudah terbakar)
 20 (berbahaya apabila tertiup)

Kode S :
 16 (jaga agar jauh dari dari sumber penyalaan)
 25 (hindari kontak dengan mata)
 29 (jangan mengosongkan ke dalam saluran)
 33 (lakukan tindakan pencegahan terhadap pembungan statis)

Produsen : Merck
Simbol :

berbahaya

sangat mudah terbakar

5) Nama : n – Hexane
Rumus molekul : CH3(CH2)4CH3
Massa Jenis : 0,66 kg/L
Berat molekul : 86,18 g/mol
Kemurnian : p.a ( 99%)
Fase : Cair
Berat isi : 2,5 L
Warna : -
Kode R :
 11(sangat mudah terbakar)
 38 (iritasi kulit)
 48/20 (berbahaya:bahaya yang serius bagi kesehatan dengan pemajanan yang
 Berkepanjangan melalui hirupan)
 51/53 (beracun terhadap organisme air, dapat menimbulkan dampak buruk
dalam jangka panjang pada lingkungan air)
 62 (kemungkinan resiko gangguan kesuburan)
 65-67

Kode S :
 9 (jaga agar wadah berada di tempat yang berventilasi yang baik)
 6 (jaga agar jauh dari sumber penyalaan-dilarang merokok)
 29 (jangan mengosongkan ke dalam saluran)
 33 (lakukan tindakan pencegahan terhadap pembuangan statis)
 36/37 (kenakan pakaian pelindung dan sarung tangan yang sesuai)
 61 (hindari pembuangan ke lingkungan. Mengacu pada instruksi khusus atau
lembar data keselamatan)
 62 (jika tertelan jangan dimuntahkan: cari pertolongan medis segera dan
tunjukkan wadah atau label ini)

Produsen : Merck
Simbol :

Sangat mudah terbakar


berbahaya

berbahaya bagi lingkungan

6) Nama : Benzene
Rumus molekul : C6H6
Massa Jenis : 0,88 kg/L
Berat molekul : 78,11 g/mol
Kemurnian : p.a ( 99,7% )
Fase : Cair
Berat isi : 1Liter
Warna : -
Kode R :
 45 (dapat menyebabkan kanker)
 11 (sangat mudah terbakar)
 23/24 (beracun jika terhirup dan terkena kulit)

Kode S :
 9 (jaga agar wadah berada di tempat yang berventilasi baik)
 16 (jaga agar jauh dari sumber penyalaan-dilarang merokok)
 29 (jangan mengosongkan ke dalam saluran)

Produsen : Merck
Simbol :
Sangat mudah terbakar

beracun (toxic)

7) Nama : Formaldehyde
Rumus molekul : HCOOH
Massa Jenis : 1,09 kg/L
Berat molekul :
Kemurnian : p.a ( 37 – 38% )
Fase : Cair
Berat isi : 2,5 Liter
Warna : -
Kode R :
 23/24/25 (beracun jika terhirup, terkena kulit dan tertelan)
 34 (menyebabkan luka bakar)
 39/23/24/25 (beracun: dampak bahaya sangat serius dan tak terpulihkan melalui
hirupan, kontak dengan kulit dan jika tertelan)
 40 (kemungkinan resiko dampak yang terpulihkan)
 43 (dapat menimbulkan kepekaan jika terkena kulit)

Kode S :
 26 (dalam hal terjadi kontak dengan mata,segera bilas dengan banyak air dan
cari pertolongan medis)
 36/37/39 (kenakan pakaian pelindung, sarung tangan dan pelindung mata atau
wajah yang sesuai)
 45 (bila terjadi kecelakaan atau jika merasa tidak sehat, cari pertolongan medis
segera (tunjukkan label bilamana memungkinkan))
 51 (gunakan hanya di ruangan yang berventilasi baik)

Produsen : Merck
Simbol :

Beracun

8) Nama : i-Butanol
Rumus molekul : CH3(CH2)3OH
Massa Jenis : 0,81 kg/L
Berat molekul : 74,12 g/mol
Kemurnian : p.a ( 99,5% )
Fase : Cair
Berat isi : 1 Liter
Warna : -
Kode R :
 10 (mudah terbakar)
 20 (berbahaya apabila terhirup)

Kode S :
 16 (jaga agar jauh dari sumber penyalaan-dilarang merokok)

Produsen : Merck
Simbol :

Berbahaya
9) Nama : n-Amil Alcohol
Rumus molekul : CH12O
Massa Jenis : 0,01 kg/L
Berat molekul : 88,15 g/mol
Kemurnian : p.a ( 98,5% )
Fase : Cair
Berat isi : 1 Liter
Warna : -
Kode R :
 10 (mudah terbakar)
 20 (berbahaya apabila terhirup)

Kode S :
 24/25 (hindari kontak dengan kulit dan mata)

Produsen : Merck
Simbol :

Berbahaya

10) Nama : Ethanol Absolut


Rumus molekul : C2H5OH
Massa Jenis : 0,79 kg/L
Berat molekul : 46,07 g/mol
Kemurnian : p.a ( 99,8% )
Fase : Cair
Berat isi : 1 Liter
Warna : -
Kode R : 11 (sangat mudah terbakar)
Kode S :
 7 (dapat menimbulkan kebakaran)
 16 (jaga agar jauh dari sumber penyalaan-dilarang merokok)

Produsen : Merck
Simbol :
sangat mudah terbakar

Mengenal Bahan Kimia (bag. 2)

bahan kimia yang di jelaskan di bawah merupakan bahan kimia yang berbentuk
padatan, setelah pada bagian satu di jelaskan tentang bahan kimia yang berbentuk cair..

1) Nama : Potassium Hydroxide


Rumus molekul : KOH
Berat molekul : 56,11 g/mol
Kemurnian : p.a ( 85,0% )
Fase : Padatan
Bentuk : pelet
Berat isi : 1 kg
Warna : putih
Kode R :
 22 (berbahaya apabila tertelan)
 35 (menyebabkan luka bakar yang parah)

Kode S :
 26 (dalam hal terjadi kontak dengan mata, segera bilas dengan banyak air dan
cari pertolongan medis)
 36/37/39 (kenakan pakaian pelindung, sarung tangan dan pelindung mata/Wajah
yang sesuai)
 45 (bila terjadi kecelakaan atau jika merasa tidak sehat, cari pertolongan medis
segera (tunjukkan label bilamana memungkinkan))

Produsen : Merck
Simbol :
Korosif

2) Nama : Ortho-phosphoric acid


Rumus molekul : H3PO4
Berat molekul : 98,00 g/mol
Kemurnian : p.a ( 99% )
Fase : padatan
Bentuk : serbuk kristal
Berat isi : 500 gram
Warna : putih
Kode R : 34 (menyebabkan luka bakar)
Kode S :
 25 (hindari kontak dengan mata)
 45 (bila terjadi kecelakaan atau jika merasa tidak sehat, cari pertolongan medis
segera (tunjukkan label bilamana memungkinkan))

Produsen : Merck
Simbol :

Korosif

3) Nama : Copper (II) sulphate anhydrous


Rumus molekul : CuSO4
Berat molekul : 159,61 g/mol
Kemurnian : p.a ( ≥ 99,0% )
Fase : padatan
Bentuk : serbuk halus
Berat isi : 250 gram
Warna : putih
Kode R :
 22 (berbahaya apabila tertelan)
 36/38 (iritasi mata dan kulit)
 50/53 (sangat beracun terhadap organisme air, dapat menimbulkan dampak
buruk dalam jangka panjang dalam lingkungan air)

Kode S :
 22 (jangan menghirup debu)
 60 (material ini dan wadahnya harus dibuang sebagai limbah berbahaya)
 61 (hindari pembuangan ke lingkungan. Mengacu pada instruksi khusus/Lembar
data keselamatan)

Produsen : Merck
Simbol :

berbahaya

bahaya bagi lingkungan

4) Nama : Silver nitrate


Rumus molekul : AgNO3
Berat molekul : 169,87 g/mol
Kemurnian : p.a ( 99,8% )
Fase : padatan
Bentuk : serbuk kristal
Berat isi : 25 gram
Warna : putih keruh
Kode R :
 8(kontak dengan bahan yg mudah terbakar dapat menimbulkan kebakaran)
 34 (menyebabkan luka bakar)

Kode S :
 2 (jauhkan dari jangkauan anak-anak)
 26 (dalam hal terjadi kontak dengan mata,segera bilas dengan banyak air dan
cari pertolongan medis)

Produsen : Merck
Simbol :

Pengoksidasi (oxidizing)

korosif

5) Nama : Sodium Carbonate Anhydrous


Rumus molekul : Na2CO3
Berat molekul : 105,99 g/mol
Kemurnian : p.a ( 99,5 % )
Fase : padatan
Bentuk : serbuk halus
Berat isi : 1 kg
Warna : putih
Kode R : 36 (iritasi mata)
Kode S :
 22 (jangan menghirup debu)
 26 (dalam hal terjadi kontak dengan mata,segera bilas dengan banyak air dan
cari pertolongan medis)

Produsen : Merck
Simbol :

Iritasi (irritant)

6) Nama : Sodium Hidroxide


Rumus molekul : NaOH
Berat molekul : 40,00 g/mol
Kemurnian : p.a ( 99% )
Fase : padatan
Bentuk : pelet
Berat isi : 1 kg
Warna : putih
Kode R : 35 (menyebabkan luka baker yang parah)
Kode S :
 2 (jauhkan dari jangkauan anak-anak)
 26 (dalam hal terjadi kontak dengan mata,segera bilas dengan banyak air dan
cari pertolongan medis)
 37/39 (kenakan sarung tangan dan pelindung mata/wajah yang sesuai)

Produsen : Merck

Simbol :
korosif

7) Nama : Potassium Thiocyanat


Rumus molekul : KSCN
Berat molekul : 97,18 g/mol
Kemurnian : p.a ( 99,0% )
Fase : padatan
Bentuk : serbuk kristal
Berat isi : 250 gram
Warna : putih bening
Kode R :
 20/21/22 (berbahaya jika terhirup, terkena kulit dan tertelan)
 32 (kontak dengan asam menimbulkan gas beracun)

Kode S :
 2 (jauhkan dari jangkauan anak-anak)
 13 (jaga agar jauhkan dari makanan, minuman dan bahan-bahan makanan
binatang)

Produsen : Merck
Simbol :

berbahaya

8) Nama : Benzoic Acid


Rumus molekul : C7H6O2
Berat molekul : 122,12 g/mol
Kemurnian : p.a ( 99,9% )
Fase : padatan
Bentuk : serbuk halus
Berat isi : 250 gram
Warna : putih
Kode R :
 22 (berbahaya apabila tertelan)
 36 (iritasi mata)

Kode S : 24 (hindari kontak dengan kulit)


Produsen : Merck
Simbol :

berbahaya

9) Nama : Calciumchlorid-dihydrat
Rumus molekul : CaCl2 . 2H2O
Berat molekul : ?
Kemurnian : p.a ( 99,5% )
Fase : padatan
Bentuk : serbuk halus
Berat isi : 1 kg
Warna : putih
Kode R : 36 (iritasi mata)
Kode S : 24 (hindari kontak dengan kulit)
Produsen : Merck
Simbol :
iritasi

10) Nama : Sodium Carbonate


Rumus molekul : Na2CO3
Berat molekul : 105,99 g/mol
Kemurnian : p.a ( 99,9% )
Fase : padatan
Bentuk : serbuk halus
Berat isi : 500 gram
Warna : putih
Kode R : 36 (iritasi mata)
Kode S :
 22 (jangan menghirup debu)
 26 (dalam hal terjadi kontak dengan mata, segera bilas dengan banyak air dan
cari pertolongan medis)

Produsen : Merck
Simbol :

iritasi

Posted by kang farid at 12:06 AM 0 comments


Labels: bahan kimia

Saturday, May 8, 2010


Mengenal Bahan Kimia (Bag. 1)

Bagi anda yang seorang analis pemula atau yang mau belajar kimia, tentunya harus
mengetahui terlebih dahulu berbagai bahan kimia. kenapa? nanti anda akan tahu
mengapa bahan kimia itu harus perlu diketahui oleh anda. nah disini akan dijelaskan -
sedikit- beberapa bahan kimia yang terdapat di laboratorium.

1. Nama : Chloroform
Rumus molekul : CHCl3
Massa Jenis : 1,47 kg /L
Berat molekul : 119,38 g/mol
Kemurnian : p.a ( 99,0 – 99,4% )
Fase : Cair
Berat isi : 1 Liter
Warna :-
Kode R
:
 47 (menyebabkan cacat kelahiran)
 20/22 (berbahaya jika terhirup dan terkena kulit)
 38 (Iritasi kulit)
 40 (kemungkinan risiko dampak yang tak terpulihkan)
 48 (berbahaya akibat kerusakan serius bagi kesehatan karena pemajanan yang
berkepanjangan)

Kode S :
 53 (hindari pemajanan-dapatkan instruksi khusus sebelum penggunaan)
 36/37 (kenakan pakaian pelindung dan sarung tangan yang sesuai )
 Produsen : Merck

Simbol :

Berbahaya (harmful)

2) Nama : Xylene
Rumus molekul : C8H10
Massa Jenis : 0,86 kg/L
Berat molekul : 106,17 g/mol
Kemurnian : p.a ( 99,8% )
Fase : Cair
Berat isi : 1 Liter
Warna : -
Kode R :
 10 (mudah terbakar)
 20/21 (berbahaya jika tertiup dan terkena kulit)
 38 (iritasi kulit)

Kode S : 25 (hindari kontak dengan mata)


Produsen : Merck
Simbol :

Berbahaya

3) Nama : Anilin
Rumus molekul : C6H5NH2
Massa Jenis : 1,03 kg/L
Berat molekul : 93,13 g/mol
Kemurnian : p.a ( 99,5% )
Fase : Cair
Berat isi : 250 mL
Warna : -
Kode R :
 20/21/22 (berbahaya jika tertiup, terkena kulit dan tertelan)
 40 (kemungkinan resiko dampak yang tak terpulihkan)
 48/23/24/25 (Beracun: bahaya kerusakan yang serius bagi kesehatan dengan
pemajanan yang berkepanjangan melalui hirupan, kontak dengan kulit dan jika
tertelan)
 50 (sangat beracun bagi organisme air)

Kode S :
 28 (setelah terjadi kontak dengan kulit, segera cuci dengan banyak…(akan
dirinci oleh pabrik)).

Produsen : Merck
Simbol :

Beracun
berbahaya bagi lingkungan

4) Nama : Toluene
Rumus molekul : C6H5CH3
Massa Jenis : 0,87 kg/L
Berat molekul : 92,14 g/mol
Kemurnian : p.a ( 99,5% )
Fase : Cair
Berat isi : 1 Liter
Warna : -
Kode R :
 11 (sangat mudah terbakar)
 20 (berbahaya apabila tertiup)

Kode S :
 16 (jaga agar jauh dari dari sumber penyalaan)
 25 (hindari kontak dengan mata)
 29 (jangan mengosongkan ke dalam saluran)
 33 (lakukan tindakan pencegahan terhadap pembungan statis)

Produsen : Merck
Simbol :

berbahaya
sangat mudah terbakar

5) Nama : n – Hexane
Rumus molekul : CH3(CH2)4CH3
Massa Jenis : 0,66 kg/L
Berat molekul : 86,18 g/mol
Kemurnian : p.a ( 99%)
Fase : Cair
Berat isi : 2,5 L
Warna : -
Kode R :
 11(sangat mudah terbakar)
 38 (iritasi kulit)
 48/20 (berbahaya:bahaya yang serius bagi kesehatan dengan pemajanan yang
 Berkepanjangan melalui hirupan)
 51/53 (beracun terhadap organisme air, dapat menimbulkan dampak buruk
dalam jangka panjang pada lingkungan air)
 62 (kemungkinan resiko gangguan kesuburan)
 65-67

Kode S :
 9 (jaga agar wadah berada di tempat yang berventilasi yang baik)
 6 (jaga agar jauh dari sumber penyalaan-dilarang merokok)
 29 (jangan mengosongkan ke dalam saluran)
 33 (lakukan tindakan pencegahan terhadap pembuangan statis)
 36/37 (kenakan pakaian pelindung dan sarung tangan yang sesuai)
 61 (hindari pembuangan ke lingkungan. Mengacu pada instruksi khusus atau
lembar data keselamatan)
 62 (jika tertelan jangan dimuntahkan: cari pertolongan medis segera dan
tunjukkan wadah atau label ini)

Produsen : Merck
Simbol :
Sangat mudah terbakar

berbahaya

berbahaya bagi lingkungan

6) Nama : Benzene
Rumus molekul : C6H6
Massa Jenis : 0,88 kg/L
Berat molekul : 78,11 g/mol
Kemurnian : p.a ( 99,7% )
Fase : Cair
Berat isi : 1Liter
Warna : -
Kode R :
 45 (dapat menyebabkan kanker)
 11 (sangat mudah terbakar)
 23/24 (beracun jika terhirup dan terkena kulit)

Kode S :
 9 (jaga agar wadah berada di tempat yang berventilasi baik)
 16 (jaga agar jauh dari sumber penyalaan-dilarang merokok)
 29 (jangan mengosongkan ke dalam saluran)

Produsen : Merck
Simbol :

Sangat mudah terbakar

beracun (toxic)

7) Nama : Formaldehyde
Rumus molekul : HCOOH
Massa Jenis : 1,09 kg/L
Berat molekul :
Kemurnian : p.a ( 37 – 38% )
Fase : Cair
Berat isi : 2,5 Liter
Warna : -
Kode R :
 23/24/25 (beracun jika terhirup, terkena kulit dan tertelan)
 34 (menyebabkan luka bakar)
 39/23/24/25 (beracun: dampak bahaya sangat serius dan tak terpulihkan melalui
hirupan, kontak dengan kulit dan jika tertelan)
 40 (kemungkinan resiko dampak yang terpulihkan)
 43 (dapat menimbulkan kepekaan jika terkena kulit)

Kode S :
 26 (dalam hal terjadi kontak dengan mata,segera bilas dengan banyak air dan
cari pertolongan medis)
 36/37/39 (kenakan pakaian pelindung, sarung tangan dan pelindung mata atau
wajah yang sesuai)
 45 (bila terjadi kecelakaan atau jika merasa tidak sehat, cari pertolongan medis
segera (tunjukkan label bilamana memungkinkan))
 51 (gunakan hanya di ruangan yang berventilasi baik)

Produsen : Merck
Simbol :

Beracun

8) Nama : i-Butanol
Rumus molekul : CH3(CH2)3OH
Massa Jenis : 0,81 kg/L
Berat molekul : 74,12 g/mol
Kemurnian : p.a ( 99,5% )
Fase : Cair
Berat isi : 1 Liter
Warna : -
Kode R :
 10 (mudah terbakar)
 20 (berbahaya apabila terhirup)

Kode S :
 16 (jaga agar jauh dari sumber penyalaan-dilarang merokok)

Produsen : Merck
Simbol :
Berbahaya

9) Nama : n-Amil Alcohol


Rumus molekul : CH12O
Massa Jenis : 0,01 kg/L
Berat molekul : 88,15 g/mol
Kemurnian : p.a ( 98,5% )
Fase : Cair
Berat isi : 1 Liter
Warna : -
Kode R :
 10 (mudah terbakar)
 20 (berbahaya apabila terhirup)

Kode S :
 24/25 (hindari kontak dengan kulit dan mata)

Produsen : Merck
Simbol :

Berbahaya

10) Nama : Ethanol Absolut


Rumus molekul : C2H5OH
Massa Jenis : 0,79 kg/L
Berat molekul : 46,07 g/mol
Kemurnian : p.a ( 99,8% )
Fase : Cair
Berat isi : 1 Liter
Warna : -
Kode R : 11 (sangat mudah terbakar)
Kode S :
 7 (dapat menimbulkan kebakaran)
 16 (jaga agar jauh dari sumber penyalaan-dilarang merokok)

Produsen : Merck
Simbol :

sangat mudah terbakar

Posted by kang farid at 8:43 PM 0 comments


Labels: bahan kimia

KETENTUAN DALAM PENGELOMPOKKAN PENYIMPANAN


BAHAN KIMIA

A. GOLONGAN I : CAIRAN MUDAH TERBAKAR

Meliputi cairan dengan titik nyala kurang dari 100 oF. Contoh: semua alkohol, acetone,
acetaldehyde,acetonitrile, amyl asam cuka, benzen, cyclohexane,
dimethyldichlorosilane, dioxane, eter, asam cuka etil, histoclad, heksan, hydrazine,
sejenis gas hidrokarbon metil, picolene, piperidine, propanol, pyridine, scintillation
cairan, semua silanes, tetrahydrofuran, toluene, triethylamine, xylene.

Dasar tentang penyimpanan:


Untuk melindungi dari pengapian yang dianjurkan

Fasilitas yang dapat digunakan:


1. Lemari mudah terbakar
2. Lemari es:karena kontainer kurang dari 1 liter.

Golongan penyimpanan yang dapat disatukan:


karena racun mudah menguap janganlah menyajikan pada ruangan dan lemari mudah
terbakar jika basa tidak ada
B. GOLONGAN II : RACUN MUDAH MENGUAP

meliputi racun, racun yang dikenal dan yang diduga sebagai penyebab kanker dengan
penguapan atau bau kuat berpengaruh lebih besar dari 1 (karet sintetis butyl asam cuka=
1): Contoh: karbon tetrachloride, cloroform, dimethylformamide, dimethyl sulfate,
formamide, dehyde formal, halothane, mercaptoethanol, methylene klorid, zat asam
karbol.

Dasar Tentang penyimpanan:


Untuk mencegah terjadinya penghisapan terbuka

Fasilitas yang dapat digunakan :


1. Lemari mudah terbakar
2. Lemari es: untuk kontainer kurang dari 1 liter.

Golongan penyimpanan yang dapat disatukan:


Karena racun mudah menguap janganlah menyajikan di dalam kompartemen dan lemari
yang mudah terbakar.

C. GOLONGAN III : ASAM - PENGOKSIDASI

Semua asam pengoksidasi adalah sangat reaktif dengan kebanyakan unsur satu sama
lain. Contoh: berisi nitrat, sulfuric, perchloric, asam fosfat, dan asam khrom.

Dasar tentang penyimpanan:


Mencegah reaksi dan kontak satu sama lain dan unsur zat lain dan reaksi korosif di
permukaan

Fasilitas yang dapat digunakan:


Lemari keselamatan. Masing-Masing asam pengoksidasi harus disimpan pada double-
contained, yaitu., kontainer yang utama harus dijaga di dalam teromol, bak mandi atau
baki.

Golongan penyimpanan yang dapat disatukan:


Asam-asam oxidizing harus di double-contained dan harus dipisahkan di dalam
kompartemen dan di dalam suatu lemari keselamatan. Jumlah kecil (1 atau 2 botol)
tidak menjamin keabsahan suatu kompartemen terpisah. Jumlah kecil dapat disimpan
pada double-contained dan disimpan dengan golongan empat yaitu Organik dan Asam
mineral. Tempat penyimpanan asam pengoksidasi di rak bawah dibawah golongan
empat.

D. GOLONGAN IV : BAHAN ORGANIK DAN ASAM-ASAM MINERAL

Contoh :
asetat, butirat, format, asam glacial, hidroklorat, isobutirat, merkaptoproprionat,
propionat, asam trifluoraasetat
Dasar tentang penyimpanan :
Untuk mencegah kontak dan reaksi dengan basa dan pengoksidasi asam dan korosif
simpan dipermukaan.

Fasilitas yang dapat digunakan :


Lemari keselamatan

Golongan penyimpanan yang dapat disatukan:


Banyak atau sedikit wadah yang berisi pengoksidasi asam dapat disimpan di bagian
yang sama dengan asam organik jika pengoksidasi asam disimpam di rak bawah.

Pengecualian : Acetat anhidrida dan trikloroasetat anhidrida bersifat korosif. Asam-


asam ini sangat reaktif dengan asam lainnya dan sebaiknya jangan disimpan di dalam
golongan ini. Lebih baik disimpan dengan campuran bahan-bahan organik di golongan
tujuh yaitu cairan beracun yang tidak menguap.

E. GOLONGAN V : CAIRAN BASA

Contoh :
natrium hidroksida, ammonium hidroksida, calsium hidroksida, glutaraldehida.

Fasilitas yang dapat digunakan :


1. lemari keamanan
2. dalam tong atau talam dalam normal kabinet

Golongan penyimpanan yang dapat disatukan:


Cairan basa dapat disimpan dengan bahan yang mudah terbakar dalam emari bahan
yang mudah terbakar hanya jika bahan-bahan beracun yang mudah menguap tidak
disimpan disana.

F. GOLONGAN VI : CAIRAN PENGOKSIDASI

Reaksi cairan pengoksidasi dengan segala sesuatu yang berpotensi menyebabkan


peledakan peledakan atau korosif terhadap permukaan.

Contoh :
ammonium persulfat, hidrogen peroksida

Dasar tentang penyimpanan :


Memisahkan dari bahan-bahan lain

Fasilitas yang dapat digunakan:


 jumlah yang melampaui 3 liter sebaiknya harus ditutup dalam lemari tanpa ada
bahan kimia lain.
 jumlah yang sedikit harus di double-contained jika dekat bahan lain, contohnya
dalam refrigerator.

Golongan penyimpanan yang dapat disatukan :


tidak ada

G. GOLONGAN VII : CAIRAN BERACUN YANG TIDAK MENGUAP

Termasuk racun sangat berbahaya (LD50 oral rat <>

Contoh :
larutan akrilamida, dietilpirokarbonat, diisopripyl fluoroposfat, Ethidium bromida,
trietanolamin.

Dasar tentang penyimpanan :

Untuk mencegah kontak dan reaksi dengan bahan lain

Fasilitas yang dapat digunakan:


 lemari atau refrigerator
 jangan simpan pada pada wadah terbuka dalam lab atau atau ruang pendingin.
 cairan beracun dalam wadahnya yang lebih dari 1 liter harus disimpan di rak
paling bawah pada wadah yang paling dekat dengan lantai. Wadah yang lebih
kecil yang berisi bahan beracun dapat disimpan pada rak atas hanya jika pintu
tersebut pintu yang digeser

golongan penyimpanan yang dapat disatukan :


Cairan tidak berbahaya seperti larutan buffer

perkecualian: Anhidrida, contohnya asetat dan trikloroaset, asam-asam organik,


bagaimanapun juga lebih baik disimpan dengan grup ini daripada dengan golongan
empat yaitu asam-asam organik, semenjak bahan tersebut sangat rekatif dengan asam-
asam mineral dan oraganik lain.

H. GOLONGAN VIII : LOGAM HIDRIDA REAKTIF DAN PIROPORIK

Banyak logam hidrida bereaksi hebat dengan air, beberapa diantaranya dapat langsung
menyala secara spontan di udara (piroporik).

Contoh dari logam hidrida :


sodium borohidrida, kalsium hidrida, lithium aluminum hidrida.

Contoh piroporik :
boron, diborane, dichlorobane, 2-furaldehida, dietil aluminum klorida, lhitium,
phosporus kuning atau putih dan trimetil aluminum. Bahan-bahan yang reaktif lainnya
yaitu meliputi aluminum klorid-anhidrous, kalsium karbida, asetil klorida, asam
klorosulonik, sodium, potassium, posporus pentachloride kalsium, aluminum
tribromide, kalsium oksida, dan asam anhidrida.

Dasar tentang penyimpanan :


Untuk menghindari kontak dan reaksi dengan beberapa cairan dan dalam beberapa
kasus dengan udara.
Fasilitas yang dapat digunakan:
 Aman/terlindungi, wadah (double-containment) tahan air sesuai dengan instruksi
label
 memisahkan dari golongan-golongan jenis bahan kimia lainnya

Golongan penyimpanan yang dapat disatukan:


Jika terlindunginya double-contained untuk mencegah kontak dengan air dan atau
udara, logam hidrida dapat disimpan di dalam area yang sama seperti golongan
sembilan yaitu bahan-bahan kering.

I. GOLONGAN IX : BAHAN-BAHAN KERING

Meliputi semua bahan yang berbentuk serbuk, bahan berbahaya dan tidak berbahaya.
Contohnya: benzidin, sianogen bromida, etilmaleimide, asam okasalat, potasium
sianida, sodium sianida.

Dasar tentang penyimpanan :


Untuk mencegah kontak dan berpotensi menghasilkan reaksi dengan cairan.

Fasilitas yang dapat digunakan :


 Simpan diatas cairan-cairan;
 Label-label peringatan pada bahan serbuk sangat beracun harus diperiksa dan
diperbaiki jika tidak menyebabkan wadah-wadah letaknya berlawanan keluar
tanpa zat-zat beracun di golongan ini.
 disarankan agar zat/bahan-bahan sangat berbahaya di golongan ini dipisahkan

Golongan penyimpanan yang dapat disatukan:


Logam hidrida, jika double-contained dengan layak dapat disimpan di area yang sama.

Perkecualian :
pikrat cair atau asam pikricsulfonik dapat disimpan dengan golongan ini, tetapi
seharusnya diperiksa secara tetap untuk kekeringan bahan. Ketika bahan kering dengan
sempurna, asam pikrat (picric acid) bersifat eksplosif dan mungkin dapat menyebabkan
ledakan apabila terjadi goncangan atau pergeseran. Asam pikrat bila kontak dengan
beberapa logam mungkin akan membentuk logam pikrat eksplosif. Gunakan tutup non
logam.

di bawah ini contoh layout penyimpanan bahan kimianya..

contoh 1.
contoh 2.

SIMBOL BAHAN KIMIA


Simbol bahaya digunakan untuk pelabelan bahan-bahan berbahaya menurut Peraturan
tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances). Peraturan tentang
Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances) adalah suatu aturan untuk
melindungi/menjaga bahan-bahan berbahaya dan terutama terdiri dari bidang
keselamatan kerja. Arah Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on
Hazardeous Substances) untuk klasifikasi, pengepakan dan pelabelan bahan kimia
adalah valid untuk semua bidang, area dan aplikasi, dan tentu saja, juga untuk
lingkungan, perlindungan konsumer dan kesehatan manusia.

Simbol bahaya adalah piktogram dengan tanda hitam pada latar belakang oranye,
kategori bahaya untuk bahan dan formulasi ditandai dengan simbol bahaya, yang terbagi
dalam :

• Resiko kebakaran dan ledakan (sifat fisika-kimia)


• Resiko kesehatan (sifat toksikologi) atau
• Kombinasi dari keduanya.

Berikut ini adalah penjelasan simbol-simbol bahaya .

1. Explosive (bersifat mudah meledak)

Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya „explosive“ dapat meledak
dengan pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain bahkan tanpa
oksigen atmosferik. Ledakan akan dipicu oleh suatu reaksi keras dari bahan. Energi
tinggi dilepaskan dengan propagasi gelombang udara yang bergerak sangat cepat.
Resiko ledakan dapat ditentukan dengan metode yang diberikan dalam Law for
Explosive Substances Di laboratorium, campuran senyawa pengoksidasi kuat dengan
bahan mudah terbakar atau bahan pereduksi dapat meledak . Sebagai contoh, asam nitrat
dapat menimbulkan ledakan jika bereaksi dengan beberapa solven seperti aseton, dietil
eter, etanol, dll. Produksi atau bekerja dengan bahan mudah meledak memerlukan
pengetahuan dan pengalaman praktis maupun keselamatan khusus. Apabila bekerja
dengan bahan-bahan tersebut kuantitas harus dijaga sekecil/sedikit mungkin baik untuk
penanganan maupun persediaan/cadangan. Frase-R untuk bahan mudah meledak : R1,
R2 dan R3

 Bahaya : eksplosif pada kondisi tertentu


 Contoh : ammonium nitrat, nitroselulosa, TNT
 Keamanan : hindari benturan, gesekan, loncatan api, dan panas

2. Oxidizing (pengoksidasi)

Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya “oxidizing“ biasanya
tidak mudah terbakar. Tetapi bila kontak dengan bahan mudah terbakar atau bahan
sangat mudah terbakar mereka dapat meningkatkan resiko kebakaran secara signifikan.
Dalam berbagai hal mereka adalah bahan anorganik seperti garam (salt-like) dengan
sifat pengoksidasi kuat dan peroksida-peroksida organik. Frase-R untuk bahan
pengoksidasi : R7, R8 dan R9.

 Bahaya : oksidator dapat membakar bahan lain, penyebab


timbulnya api atau penyebab sulitnya pemadaman api
 Contoh : hidrogen peroksida, kalium perklorat
 Keamanan : hindari panas serta bahan mudah terbakar dan reduktor

3. Flammable (mudah terbakar)

Jenis bahaya flammable dibagi menjadi dua yaitu Extremely flammable (amat sangat
mudah terbakar) dan Highly flammable (sangat mudah terbakar. Untuk Bahan-bahan
dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya “extremely flammable “ merupakan
likuid yang memiliki titik nyala sangat rendah (di bawah 0 0C) dan titik didih rendah
dengan titik didih awal (di bawah +350C). Bahan amat sangat mudah terbakar berupa
gas dengan udara dapat membentuk suatu campuran bersifat mudah meledak di bawah
kondisi normal. Frase-R untuk bahan amat sangat mudah terbakar adalah R12.
Sedangkan untuk Bahan dan formulasi ditandai dengan notasi bahaya ‘highly
flammable’ adalah subyek untuk self-heating dan penyalaan di bawah kondisi
atmosferik biasa, atau mereka mempunyai titik nyala rendah (di bawah +21 0C).
Beberapa bahan sangat mudah terbakar menghasilkan gas yang amat sangat mudah
terbakar di bawah pengaruh kelembaban. Bahan-bahan yang dapat menjadi panas di
udara pada temperatur kamar tanpa tambahan pasokan energi dan akhirnya terbakar,
juga diberi label sebagai ‘highly flammable’. Frase-R untuk bahan sangat mudah
terbakar yaitu R11.
Bahaya : mudah terbakar
Meliputi :
1. zat terbakar langsung, contohnya aluminium alkil fosfor; keamanan : hindari
campuran dengan udara.
2. gas amat mudah terbakar. Contoh : butane, propane. Keamanan : hindari
campuran dengan udara dan hindari sumber api.
3. Zat sensitive terhadap air, yakni zat yang membentuk gas mudah terbakar bila
kena air atau api.
4. Cairan mudah terbakar, cairan dengan titik bakar di bawah 21 0C. contoh :
aseton dan benzene. Keamanan : jauhkan dari sumber api dan loncatan bunga
api.

4. Toxic (beracun)

Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya ‘toxic’ dapat menyebabkan
kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat
tinggi jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak
dengan kulit.
Suatu bahan dikategorikan beracun jika memenuhi kriteria berikut:

LD50 oral (tikus) 25 – 200


mg/kg berat badan
LD50 dermal (tikus atau kelinci) 50 – 400 mg/kg berat badan
LC50 pulmonary (tikus) untuk aerosol /debu 0,25 – 1 mg/L
LC50 pulmonary (tikus) untuk gas/uap 0,50 – 2 mg/L

Frase-R untuk bahan beracun yaitu R23, R24 dan R25


 Bahaya : toksik; berbahaya bagi kesehatan bila terhisap, terteln
atau kontak dengan kulit, dan dapat mematikan.
 Contoh : arsen triklorida, merkuri klorida
 Kemananan : hindari kontak atau masuk dalam tubuh, segera berobat ke
dokter bila kemungkinan keracunan.

5. Harmful irritant (bahaya, iritasi)

Ada sedikit perbedaan pada symbol ini yaitu dibedakan dengan kode Xn dan Xi. Untuk
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan kode Xn memiliki resiko merusak kesehatan
sedangkan jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak
dengan kulit.

Suatu bahan dikategorikan berbahaya jika memenuhi kriteria berikut:

LD50 oral (tikus) 200-2000


mg/kg berat badan
LD50 dermal (tikus atau kelinci) 400-2000 mg/kg berat
badan
LC50 pulmonary (tikus) untuk aerosol /debu 1 – 5 mg/L
LC50 pulmonary (tikus) untuk gas/uap 2 – 20 mg/L

Frase-R untuk bahan berbahaya yaitu R20, R21 dan R22


Sedangkan Bahan dan formulasi dengan notasi ‘irritant’ atau kode Xi adalah tidak
korosif tetapi dapat menyebabkan inflamasi jika kontak dengan kulit atau selaput lendir.
Frase-R untuk bahan irritant yaitu R36, R37, R38 dan R41

Kode Xn (Harmful)
 Bahaya : menimbulkan kerusakan kecil pada tubuh,
 Contoh : peridin
 Kemanan : hindari kontak dengan tubuh atau hindari menghirup, segera
berobat ke dokter bila kemungkinan keracunan.

Kode Xi (irritant)
 Bahaya : iritasi terhadap kulit, mata, dan alat pernapasan
 Contoh : ammonia dan benzyl klorida
 Keamanan : hindari terhirup pernapasan, kontak dengan kulit dan mata.

6. Corrosive (korosif)

Bahan dan formulasi dengan notasi ‘corrosive’ adalah merusak jaringan hidup. Jika
suatu bahan merusak kesehatan dan kulit hewan uji atau sifat ini dapat diprediksi karena
karakteristik kimia bahan uji, seperti asam (pH <2)>11,5), ditandai sebagai bahan
korosif. Frase-R untuk bahan korosif yaitu R34 dan R35.

 Bahaya : korosif atau merusak jaringan tubuh manusia


 Contoh : klor, belerang dioksida
 Keamanan : hindari terhirup pernapasan, kontak dengan kulit dan mata

7. Dangerous for Enviromental (Bahan berbahaya bagi lingkungan)

Bahan dan formulasi dengan notasi ‘dangerous for environment’ adalah dapat
menyebabkan efek tiba-tiba atau dalam sela waktu tertentu pada satu kompartemen
lingkungan atau lebih (air, tanah, udara, tanaman, mikroorganisma) dan menyebabkan
gangguan ekologi. Frase-R untuk bahan berbahaya bagi lingkungan yaitu R50, R51,
R52 dan R53.
 Bahaya : bagi lingkungan, gangguan ekologi
 Contoh : tributil timah klorida, tetraklorometan, petroleum bensin
 Keamanan : hindari pembuangan langsung ke lingkungan

Anda mungkin juga menyukai