Anda di halaman 1dari 15

Material Safety Data Sheet

(MSDS)
Formaldehyde (CH2O)

RATIH PUTRI PURBASARI


1321505001

Program Studi Teknologi Industri Pertanian


INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA
Produk Kimia dan Identifikasi Perusahaan

Nama Produk : Formaldehyde 37 %


Kode di katalog : SLF1426
CAS # : Campuran .
RTECS : LP8925000
TSCA : TSCA 8 ( b ) persediaan :
Formaldehida ; methyl alkohol; Air
CI # : Tidak berlaku .
Sinonim : Formalin
Nama Kimia : Formaldehida
Formula kimia : HCHO

2
Formaldehyde

Formaldehid atau formalin adalah senyawa organic dengan

struktur CH2O, dihasilkan dari pembakaran tak sempurna dari sejumlah


senyawa organic. Terdapat dalam asap batubara dan kayu, terutama asap yang
dihasilkan untuk mengasapi daging babi dan ikan. Ditemukan di udara,
terutama kota-kota besar. Dibuat secara komersial menggunakan oksidasi fase
uap katalitik methanol menggunakan udara sebagai pengoksidasi dan perak,
tembaga, alumina, atau batubara arang sebagai katalisnya.
Komposisi dan Informasi Bahan

Komposisi :

Name CAS # % by Weight

Formaldehyde 50-00-0 36.5-38

Methyl alcohol 67-56-1 10-15

Water 7732-18-5 47-53.5

Data toksikologis pada Bahan : Formaldehyde : LISAN ( LD50 ) : akut : 100 mg / kg [ Rat
] . 42 mg / kg [ Tikus ] . 260 mg / kg[Marmot]. MIST ( LC50 ) : Akut : 454000 mg / m 4
jam [ Tikus ] . Metil alkohol : LISAN ( LD50 ) : Akut : 5628 mg / kg [ Rat ] .Dermal (LD50
) : Akut : 15800 mg / kg [ Kelinci ] . UAP ( LC50 ) : akut : 64000 ppm 4 jam [ Tikus ] .
Identifikasi bahaya

Bahaya utama dapat terjadi dan berpotensi


fatal jika terhirup, berbahaya jika kontak
dengan kulit atau tertelan, dapat
menyebabkan kulit melepuh, selaput
mukosa terbakar, iritasi saluran pernafasan
dan mata (kemungkinan parah), lakrimasi,
reaksi alergi bahaya kanker (pada manusia).
Tindakan Pertolongan Pertama

TERHIRUP
Segera pindahkan penderita ke daerah yang bebas dari paparan formalin.
Jika penderita sukar bernafas gunakan masker berkatup atau alat yang serupa untuk
melakukan pernafasan buatan
Setelah itu segera hubungi dokter atau rumah sakit untuk mendapatkan bantuan medis

KONTAK DENGAN KULIT


Segera lepaskan pakaian, sepatu, dan perhiasan yang terkontaminasi.
Bilas kulit yang terpapar dengan sabun atau deterjen lunak dengan menggunakan air bersih
mengalir dalam jumlah cukup banyak selama 15 - 20 menit sampai tidak ada sisa-sisa bahan
kimia yang tertinggal.
Untuk luka bakar, tutup luka dengan kasa steril
Jika perlu segera hubungi dokter atau rumah sakit untuk mendapatkan bantuan medis
Tindakan Pertolongan Pertama

TERKENA MATA
Segera bilas mata dengan air dalam jumlah besar atau dapat juga digunakan larutan garam
fisiologis.
Selama membilas kedip-kedipkan mata atau gerak-gerakan kelopak mata bagian atas dan
bawah agar tidak ada sisa-sisa bahan kimia yang tertinggal.
Tutup mata dengan kasa steril. Bila perlu segera hubungi dokter atau rumah sakit untuk
mendapatkan bantuan medis

TERTELAN
Tidak disarankan untuk menginduksi muntah karena potensi terjadinya tekanan sistem syaraf
pusat dan kejang. Bila muntah, jaga agar kepala berada lebih rendah daripada pinggul untuk
mencegah terjadinya aspirasi. jika penderita tidak sadar, letakan kepala menghadap ke
samping
Dekontaminasi umumnya dapat dilakukan dengan larutan ipekak, arang aktif, dan pencahar
yang diberikan dalam waktu 2 jam setelah tertelan. Pemeriksaan terhadap kejadian gagal
ginjal sebaiknya dilakukan bersamaan. Hemodialisa diperlukan pada kasus keracunan berat.
Tindakan Pemadaman Api

Media Pemadam:
Kebakarn kecil : bahan kimia kering, karbon dioksida, air, busa biasa dn busa tahan
alkohol.
Kebakaran Besar : Gunakan busa biasa atau penyemprotan dengan butiran air halus.

Tindakan Pemadaman Api:


Pindahkan wadah dari area kebakaran jika dapat dilakukan tanpa risiko. Hindari
penyebaran tumpahan dengan aliran air bertekanan. Bendung tumpahan untuk
pembuangan lebih lenjut. Gunakan alat pemadam api yang sesuai. Hindarkan menghirup
bahan atau produk hasil pembakaran. berdirilah pada tempat yang lebih rendah dan
berlawanan dengan arah angin.
Tindak Penanganan Tumpahan Dan Kebocoran

Hentikan tumpahan jika dapat dilakukan tanpa risiko. kurangi uap dengan
penyemprotan air.

Tumpahan Sedikit :
Serap dengan pasir atau bahan lain yang tidak mudah terbakar. Kumpulkan tumpahan
dalam wadah tertutup yang sesuai untuk pembuangan selanjutnya. pindahkan ketempat
yang aman

Tumpahan Banyak :
Bendung/sekat tumpahan untuk pembuangan selanjutnya. Jauhkan dari sumber nyala.
Isolasi daerah bahaya dan tanda dilarang masuk bagi yang tidak berkepentingan.
Penyimpanan Bahan

Kemasan:
Simpanan pada wadah tertutup rapat, penyimpanan dan penanganan sesuai dengan
peraturan dan standar yang berlaku

Cara Penyimpanan:
Penyimpanan dan penanganan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Terpisah dari senyawa yang tidak dapat tercampurkan (incompatible), dari
pengoksidasi dan senyawa alkali.
Hindarkan dari kerusakan fisik.
Jaga tetap kering, pasang ventilasi pada lantai dasar. Formalin ke dalamnya
ditambahkan metanol 10 - 15% untuk mencegah polimerisasi.
Kondisi yang Harus Dihindari untuk
Mengurangi Resiko

Panas, nyala api, bunga api dan sumber nyala lainnya. Wadah dapat rusak atau

meledak jika terpapar panas.

Kontak dengan bahan yang tidak boleh dicampurkan seperti asam, basa, dan bahan

pengoksidasi, pereduksi, logam, garam logam, halogen, bahan yang mudah terbakar,

peroksida.

Jauhkan dari saluran persediaan air dan saluran air

11
ALAT PELINDUNG DIRI

Respirator kimia
penyerap CH2o atau
respirator udara

Jas laboratorium

Sarung tangan karet


(neoprene gloves)

Kacamata
(goggles)
Penggunaan Formaldehyde di Industri

Di sektor industri, sebenarnya formaldehid sangat banyak manfaatnya, seperti


anti bakteri atau pembunuh kuman sehingga dimanfaatkan untuk pembersih
lantai, kapal, gudang dan pakaian, pembasmi lalat dan berbagai serangga lain.
Di bidang industri kayu sebagai bahan perekat untuk produk kayu lapis
(plywood). Dalam konsentrasi yag sangat kecil (<1 persen) digunakan sebagai
pengawet untuk berbagai barang konsumen seperti pembersih rumah tangga,
cairan pencuci piring, pelembut, perawat sepatu, shampoo mobil, lilin dan
karpet.
Di industri perikanan, formaldehid digunakan untuk menghilangkan bakteri yang
biasa hidup di sisik ikan. Terkadang formaldehid juga disalah gunakan sebagai
pengawet bahan makanan yang akan sangat berbahaya bagi tubuh manusia.
Kecelakaan Kerja dalam Penggunaan
Formaldehyde

14
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai