https://www.indonesiasafetycenter.org/knowledges/mengenal-bahaya-kimia
https://id.scribd.com/document/229530688/Faktor-Kimia-Dilingkungan-Kerja
https://www.academia.edu/36797256/HIGIENE_INDUSTRI_HAZARD_KIMIA_DI_LINGKUNGAN_KE
RJA_Disusun_oleh_1._Lucia_Dyah_Paramitha_155100038_4
https://www.academia.edu/19639583/Bahan_Kimia_Berbahaya_and_K3
https://www-kompasiana-
com.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/amp/abdulkholiqisa/5bd136d743322f10a44be536/baha
n-kimia-berbahaya?amp_js_v=a2&_gsa=1&usqp=mq331AQFKAGwASA
%3D#aoh=15845990498337&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&_tf=Dari
%20%251%24s&share=https%3A%2F%2Fwww.kompasiana.com%2Fabdulkholiqisa
%2F5bd136d743322f10a44be536%2Fbahan-kimia-berbahaya
https://id.scribd.com/doc/72997827/PER-13-MEN-X-2011-NAB-Faktor-Fisika-dan-kimia-di-tempat-kerja
Industri Kimia, yaitu industri yang mengolah dan menghasilkan bahan-bahan kimia,
diantaranya industri pupuk, asam sulfat, soda, bahan peledak, pestisida, cat , deterjen, dan
lain-lain. Industri kimia dapat diberi batasan sebagai industri yang ditandai dengan
penggunaan proses-proses yang bertalian dengan perubahan kimiawi atau fisik dalam
sifat-sifat bahan tersebut dan khususnya pada bagian kimiawi dan komposisi suatu zat.
Industri Pengguna Bahan Kimia, yaitu industri yang menggunakan bahan kimia sebagai
bahan pembantu proses, diantaranya industri tekstil, kulit, kertas, pelapisan listrik,
pengolahan logam, obat-obatan dan lain-lain.
Laboratorium, yaitu tempat kegiatan untuk uji mutu, penelitian dan pengembangan serta
pendidikan. Kegiatan laboratorium banyak dipunyai oleh industri, lembaga penelitian
dan pengembangan, perusahaan jasa, rumah sakit dan perguruan tinggi.
Dalam lingkungan kerja dan penyebab adanya bahan kimia tersebut, banyak bahan kimia
yang terpakai tiap harinya sehingga para pekerja terpapar bahaya dari bahan-bahan kimia
itu. oleh karena itu perlu tahu cara mengidentifikasi bahan kimia, sifat bahan kimia, cara
penyimpanan bahan kimia dan cara oengangkutan bahan kimia. Dengan demikian,
bahaya bahan-bahan kimia tersebut, penanganan yang benar akan dapat mengurangi atau
menghilangkan risiko bahaya yang diakibatkannya.
Adalah suatu bahan kimia yang mungkin tidak mudah terbakar, tetapi dapat menghasilkan oksigen yang
dapat menyebabkan kebakaran bahan-bahan lainnya.
Contoh : Hidrogen peroksida, kalium klorat, kalium permanganat, asam nitrat, ammonium nitrat.
Adalah gas yang disimpan dibawah tekanan, baik gas yang ditekan maupun gas cair atau gas yang
dilarutkan dalam pelarut dibawah tekanan.
Contoh : Gas yang terdapat pada jalur perpipaan
Utk bahan (padatan, cairan, gas) yg jika kontak / inhalasi / oral dapat menyebabkan bahaya terhadap
kesehatan pada tingkat tertentu.
Contoh : Piridyn, etilen glikol, diklorometan
Utk menunjukkan paparan jangka pendek, menengah, panjang atau berulang dari bahan ini sebabkan :
karsinogenik, teratogenik, mutagenik, toksisitas sistemik thd organ spesifik, toksisitas thd sistem
reproduksi, gangguan saluranpernafasan.
Contoh : benzena, benzidin, asbestos, naftilamin, senyawaan nikel, vinyl klorida, warfarin, roaccutane
D. Cara penyimpanan
Cara Penyimpanan ?
1.Bahan eksplosif: bahan peledak, korek api, garam metalik yg peka Bangunan yang kokoh, selalu
terkunci, tidak terdpt bensin, olie, gemuk & bahan mudah terbakar, nyala api/api terbuka, jarak 60m dari
sumber tenaga, terowongan, lobang tambang, bendungan, jalan raya, bangunan.
2.Bahan pengoksidasi di ruang yg sejuk, ventilasi cukup baik, tdk mudah terbakar, jauh dari cairan dan
bahan yg mudah terbakar.
3.Bahan yg dapat terbakar gas-gas yg menyala di udara: propan, asetilen, H2, butan, etilen, H2S, gas
arang batu, etena, HCN, Cyanogen terpisah dari bahan oksidator, jauh dari sumber panas, ada arde
listrik ke tanah.
4.Bahan beracun jauh dari sumber panas, sejuk, tak terkena sinar matahari langsung, ventilasi baik,
bahan yg bereaksi satu sama lain dipisah.
5.Bahan korosif HF, HCl, HNO3, HCOOH, HClO4 terpisah dari bangunan lain, dinding & lantai
tdk tembus, dilengkapi sistem utuk penyaluran tumpahan, ventilasi baik, beberapa perlu wadah khusus (HF
tdk boleh disimpan dlm botol gelas atau dekat dg botol gelas)
Syarat Penyimpanan Lain?
1.Diawasi oleh org yg kompeten dan terlatih di bidang K3.
2.Tenaga kerja yg kelainan penglihatan, pendengaran, penciuman, usia <18 thn tidak boleh bekerja dgn
bahan berbahaya.
3.Bahan peledak Tenaga kerja yg bersangkutan memiliki izin khusus setelah pemeriksaan bahaya-
bahaya yg mungkin ada.
4.Tenaga kerja yg memasuki daerah penyimpanan bahan eksplosif tidak boleh membawa korek api dan
atau merokok.
5.Menggunakan pakaian pelindung yang sesuai secara tepat.
6.Isnpeksi periodik pada tempat penyimpanan bahan berbahaya harus dilakukan oleh ahli K3/orang lain
yg kompeten.
7.Kebersihan dan tata rumah tangga harus diselenggrakan dgn baik dan terus menerus.
8.Tanda bahaya kebakaran dipasang di dalam ruang, dilengkapi petunjuk jalan keluar.
9.Tenaga kerja di tempat penyimpanan bahan berbahaya tidak boleh sendiri.
NILAI AMBANG BATAS IKLIM KERJA INDEKS SUHU BASAH DAN BOLA
(ISBB)
YANG DIPERKENANKAN
ISBB
Pengaturan waktu kerja setiap jam (˚C )
Beban Kerja
Ringan Sedang Berat
75% - 100% 31,0 28,0 -
50 % - 75% 31,0 29,0 27,5
25% - 50% 32,0 30,0 29,0
0% - 25% 32,2 31,1 30,5
Indeks Suhu Basah dan Bola untuk di luar ruangan dengan panas radiasi:
ISBB = 0,7 Suhu basah alami + 0,2 Suhu bola + 0,1 Suhu kering.
Indeks Suhu Basah dan Bola untuk di dalam atau di luar ruangan tanpa panas
radiasi :
ISBB = 0,7 Suhu basah alami + 0,3 Suhu bola.
Catatan :
Beban kerja ringan membutuhkan kalori sampai dengan 200 Kilo kalori/jam.
Beban kerja sedang membutuhkan kalori lebih dari 200 sampai dengan kurang dari 350
Kilo kalori/jam.
Beban kerja berat membutuhkan kalori lebih dari 350 sampai dengan kurang dari 500
Kilo kalori/jam
2. Passive Control
Passive control adalah mengurangi bahaya atau resiko dengan merancang proses dan
peralatan yang lebih aman. Passive control dapat mengurangi frekuensi atau konsekuensi
dari bahaya tersebut tanpa fungsi aktif peralatan apapun, misalnya tempat penampungan
(contaiment), dinding tahan api, pipa atau tangki yang tahan terhadap tekanan tinggi.
3. Active Control
Active control menggunakan sistem engineering control, misalnya safety interlock,
emergency shutdown system, smoke detector dan lain sebagainya.
4. Procedural Control
Procedural control disebut juga administrative control, yaitu proses pengendalian dengan
cara membuat prosedur administratif menggurangi bahaya dan resiko dari bahaya kimia.
Misalnya work instruction, safe operating limit, work permit dan sebagainya.
Nilai Ambang Batas (NAB) / PEL /TLV Bahaya Kimia
Nilai ambang batas atau sering disingkat NAB adalah standar suatu bahan kimia
mencemari lingkungan sehingga tidak menyebabkan gangguan kesehatan maupun
kematian pada tenaga kerja selama 8 jam perhari atau 40 jam perminggu.
NAB biasanya digunakan sebagai standar dan pembanding paparan bahan kimia yang
telah ditentukan dengan bahan kimia yang ada di lingkungan. Kegunaan NAB yang lain
yaitu sebagai pedoman perencanaan dan disain teknologi pengendalian bahan kimia di
lingkungan kerja, untuk melakukan substitusi (penggantian) bahan kimia yang berbahaya
dengan bahan yang lebih aman, serta untuk membantu menentukan gangguan kesehatan
yang diakibatkan oleh suatu bahan kimia tertentu (PAK).
Menurut Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. 01/MEN/ 1997, ada tiga kategori
NAB bahan Kimia di lingkungan kerja :
Lembar data bahaya (Hazard Data Sheets / HDSs) terkadang disebut Material Safety
Data Sheets (MSDSs) atau Chemical Safety Data Sheet (CSDSs) adalah lembar informasi
yang detail tentang bahan-bahan kimia. Umumnya lembar ini disiapkan dan dibuat oleh
pabrik kimia atau suatu program, seperti International Programme On Chemical Safety
(IPCS) yang aktifitasnya terkait dengan World Health Organization (WHO), International
Labour Organization (ILO), dan United Environment Programme (UNEP). Suatu ide
yang baik untuk mewakili kesehatan dan keselamatan dengan menyimpan lembar data
bahaya pada setiap penggunaan bahan kimia di tempat kerja.
Informasi berikut harus muncul pada semua lembar data bahaya, akan tetapi urutan
dapat berbeda dari yang dijelaskan dibawah ini :
Identifikasi produk : nama produk tertera disini dengan nama kimia atau nama
dagang, nama yang tertera harus sama dengan nama yang ada pada label. Lembar data
bahaya juga harus mendaftar sinonim produk atau substansinya, sinonim adalah nama
lain dengan substansi yang diketahui.
Identifikasi pabrik : nama pabrik atau supplier, alamat, nomor telepon, tanggal HDSs
dibuat, dan nomor darurat untuk menelepon setelah jam kerja, merupakan ide yang baik
bagi pengguna produk untuk menelepon pabrik pembuat produk sehingga mendapatkan
informasi tentang produk tersebut sebelum terjadi hal yang darurat.
Untuk produk campuran, hanya bahan-bahan berbahaya saja yang tercantum pada
daftar khusus bahan kimia, dan yang didata bila komposisinya ≥ 1% dari produk.
Pengecualian untuk zat karsinogen yang harus di daftar jika komposisinya 0,1% dari
campuran. Batas konsentrasi yaitu Permissible Exposure Limit (PEL) dan The
Recommended Threshold Limit Value (TLV) harus didata dalam HDSs.
Bagian ini mendata titik didih, tekanan, density, titik cair, tampilan, bau, dan lain-lain.
Informasi pada bagian ini membantu anda mengerti bagaimana sifat bahan kimia dan
jenis bahaya yang ditimbulkannya.
Bagian ini mendata titik nyala api dan batas mudah terbakar atau meledak, serta
menjelaskan kepada anda bagaimana memadamkan api. Informasi pada bagian ini
dibutuhkan untuk mencegah, merencanakan dan merespon kebakaran atau ledakan dari
bahan-bahan kimia.
Bagian ini menjelaskan kepada anda apakah suatu substansi stabil atau tidak, bila
tidak, bahaya apa yang ditimbulkan dalam keadaan tidak stabil. Bagian ini mendata
ketidakcocokan substansi, substansi mana yang tidak boleh diletakkan atau digunakan
secara bersamaan. Informasi ini penting untuk penyimpanan dan penanganan produk
yang tepat.
Rute tempat masuk (pernafasan, penyerapan kulit atau ingestion), efek kesehatan akut
dan kronik, tanda-tanda dan gejala awal, apakah produknya bersifat karsinogen, masalah
kesehatan yang makin buruk bila terkena, dan pertolongan pertama yang
direkomendasikan/prosedur gawat darurat, semuanya seharusnya terdaftar di bagian ini.
Pemasangan label dan tanda dengan memakai lambang atau tulisan peringatan pada
wadah atau tempat penyimpanan untuk bahan berbahaya adalah tindakan pencegahan
yang esensial. Tenaga kerja yang bekerja pada proses produksi atau pengangkutan
biasanya belum mengetahui sifat bahaya dari bahan kimia dalam wadah/packingnya,
demikian pula para konsumen dari barang tersebut, dalam hal inilah pemberian label dan
tanda menjadi sangat penting.