Pada Bab II tentang kebijakan dan strategi pengelolaan sampah, pasal 9
Pada pasal 9, Pemerintah kabupaten/kota menetapkan kebijakan dan strategi
nasional dalam pengelolaan sampah, pemerintah juga merencanakan dokumen rencana induk serta studi kelayakan pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga. Dimana pada rencana induk tersebut akan ditetapkan untuk jangka waktu paling sedikit 10 tahun, yang mencakup hal pokok dalam penanganan sampah antara lain adalah pembatasan timbulan sampah, pendaur ulang sampah, pemanfaatan kembali sampah, pemilahan sampah, pengumpulan sampah, pengangkutan sampah, pengolahan sampah, pemrosesan akhir sampah dan pendanaan. Pada Bab III tentang penyelenggaraan pengelolaan sampah, pasal 10 Pada pasal 10 mewajibkan bagi setiap orang untuk menyelenggarakan pengelolaan sampah yang meliputi pengurangan sampah dan penanganan sampah. Pada Bab III tentang penyelenggaraan pengelolaan sampah, pasal 11 Pada pasal 11 menjelaskan bahwa pengurangan sampah itu meliputi pembatasan timbulan sampah, pendaur ulang sampah dan/atau pemanfaatan kembali sampah. Pengurangan sampah tersebut dilakukan dengan cara menggunakan bahan yang dapat digunakan ulang, bahan yang dapat di daur ulang dan/atau bahan yang mudah diurai oleh proses alam. Serta mengumpulkan dan menyerahkan kembali sampah dari produk dan/atau kemasan yang sudah digunakan. Pada Bab III tentang penyelenggaraan pengelolaan sampah, pasal 12 Pada pasal 12, menjelaskan bahwa produsen wajib melakukan pembatasan timbulan sampah dengan menyusun rencana atau program pembatasan timbulan sampah dalam usahanya. Dan produsen diwajibkan untuk menghasilkan produk dengan kemasan yang mudah terurai oleh proses alam dan yang menimbulakan sampah sesedikit mungkin.