Anda di halaman 1dari 74

Pengenalan Karakteristik Bahan

KImia Berbahaya di Ruang Terbatas


TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Memahami sifat-sifat bahan kimia


dan bahaya-bahayanya
2. Memahami MSDS dan
Persyaratannya
3. Memahami proses identifikasi
potensi tumpahan bahan kimia di
pabrik dan pola penyebaran
tumpahan
4. Memahami proses kontaminasi dan
dekontaminasi
5. Mamahami peryaratan penggunaan
Alat Pelindung Diri
6. Pengendalian bahaya bahan kimia di
ruang terbatas
2
PENANGANAN BAHAN KIMIA
YANG AMAN
(SAFE HANDLING OF CHEMICAL)
BAHAN KIMIA BERBAHAYA
Kepmenaker No. KEP 187/MEN/1999

Adalah bahan kimia dalam


bentuk tunggal atau campuran
yang berdasarkan sifat kimia
dan atau fisika dan atau
toksikologi berbahaya
terhadap tenaga kerja, instalasi
dan lingkungan

4
BAHAYA BAHAN KIMIA

• Bahaya Kesehatan

• Bahaya Kebakaran & Peledakan

• Bahaya Pencemaran Lingkungan

• Bahaya Reaktivitas

5
BAHAYA KESEHATAN
AKIBAT TERPAPAR BAHAN KIMIA
• Iritasi
• Alergi
• Aspiksian – Kekurangan Oxygen
• Gangguan Sistemik (Racun Sitemik)
• Kanker
• Merusak Janin
• Mandul
• Gangguan Pernafasan

6
JALAN MASUK BAHAN KIMIA
KE TUBUH

• Saluran Pernafasan

• Saluran Pencernaan

• Kontak Dengan Kulit

7
KERACUNAN
• Keracunan terjadi apabila batas-batas tersebut
dilampaui di mana badan tidak mampu
mengatasinya (melalui saluran pencernaan,
penyerapan atau pembuangan). Dalam keadaan
normal, badan manusia mampu mengatasi
bermacam-macam bahan dalam batas-batas
tertentu.

• Organ hati merupakan target


untuk mendapatkan kerusakan
akibat paparan terhadap bahan
kimia tertentu.

8
PENGARUH MENAHUN/ KRONIS

• Pengaruh yang disebabkan oleh paparan


berulang-ulang terhadap bahan kimia dalam
jangka waktu yang lama
• Pengaruh ini mungkin baru dirasakan setelah
beberapa tahun paparan.
• Pengaruh akut dan menahun bisa kembali
normal setelah kepajanannya dihentikan dan
dengan adanya pengobatan yang memadai
atau bisa mengakibatkan penderitaan yang
lama dalam keadaan yang tidak dapat
berubah normal kembali.
9
PENGARUH AKUT

Pengaruh yang disebabkan oleh paparan


jangka pendek, biasanya tidak lebih dari satu
shift kerja, dengan jumlah konsentrasi yang
tinggi dari suatu bahan.

Bahan-bahan kimia tertentu


mungkin mengganggu
fungsi normal dan ginjal.

10
BAHAYA KEBAKARAN/ PELEDAKAN

MUDAH MELEDAK: bahan yang pada keadaan standar


dapat meledak atau menghasilkan gas dengan suhu dan
tekanan tinggi.

Contoh: TNT, Asetilin, CS2

FLAMMABLE (MUDAH TERBAKAR): bahan yang memiliki


titik nyala kurang dari 60 oC, atau mudah menyebabkan
kebakaran melalui gesekan atau perubahan kimia.

Contoh: Bensin, Solar, Alkohol, Cat, Tiner, dll.

11
BAHAN BERSIFAT KOROSIF

KOROSIF: bahan yang mengakibatkan kerusakan pada jaringan tubuh


apabila terjadi kontak,atau menyebabkan korosi pada logam.

Contoh: Baterai Basah, Asam Sulfat

BERACUN: bahan yang mengandung zat yang beracun bagi manusia


atau lingkungan yang dapat menyebabkan kematian atau sakit yang
serius apabila masuk ke dalam tubuh.

Contoh: Glycol, Biocide, Pestisida, PCB

INFECTIOUS (DAPAT MENULARKAN): Bahan yang terkontaminasi


dengan jaringan atau potongan tubuh manusia.

Contoh: Sampel darah, balutan luka


12
DAMPAK TERHADAP LINGKUNGAN

• Sebagian bahan/ zat akan menyebabkan asam dalam


air limbah dan mengganggu kehidupan tanaman dan
binatang dalam air.
• Cemaran sebagian bahan/ zat dalam udara dapat
menyebabkan embun asam yang menyebabkan
korosif
• Asam Sianida (HCN) amat beracun bagi manusia dan
binatang
• Debu silika menyebabkan penyakit silikosis.
• Gas ozon (O3) akan menyerap sinar ultra violet dan
matahari
13
MATERIAL SAFETY DATA SHEET
(LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN)

14
MANFAAT MSDS

1. Adalah dokumen tentang satu bahan


kimia yang harus ada pada industri
yang membuat , menyimpan, atau
menggunakannya, yang memberikan
informasi tentang bahan kimia tsb.
2. Sebagai informasi acuan bagi para
pekerja dan supervisor yang
menangani langsung dan mengelola
bahan kimia berbahaya dlm
industri/lab. kimia.
3. Diharapkan mempunyai naluri untuk
mencegah dan menghindari serta
mampu menanggulangi kecelakaan
kimia yang mungkin terjadi.
15
MANFAAT MSDS

4. Informasi ini bukan untuk menakut-nakuti, melainkan


mendorong sikap kehati-hatian dalam menangani
bahan kimia berbahaya
5. Tujuan adalah menjamin
bahwa bahaya bahan kimia
yang ada di tempat kerja, dan
cara penanganannya
dikomunikasikan secara baik
sehingga karyawan dan
kontraktor dapat bekerja
dengan selamat dalam
menggunakan bahan tersebut
16
KEPUTUSAN MENAKER No. 187/MEN/1999 - MSDS

1. Identitas bahan dan


perusahaan
2. Komposisi bahan
3. Identifikasi bahaya
4. Tindakan P3K
5. Tindakan
penanggulangan
kebakaran
6. Tindakan thd tumpahan
dan kebocoran
7. Penyimpanan dan
penanganan bahan
8. Pengendalian
pemajanan dan APD 17
KEPUTUSAN MENAKER No. 187/MEN/1999 - MSDS

9. Sifat-sifat fisika dan kimia


10. Reaktifitas dan stabilitas
11. Informasi toksikologi
12. Informasi ekologi
13. Pembuangan limbah
14. Pengangkutan
15. Peraturan perundangan
16. Informasi lain yang
diperlukan

18
KEPUTUSAN MENAKER No. 187/MEN/1999
MSDS JUGA MENCAKUP

• Nama produk
• Identifikasi bahaya
• Tanda bahaya dan artinya
• Uraian risiko dan penanggulangannya
• Tindakan pencegahan
• Instruksi dalam hal terkena/terpapar
• Instruksi kebakaran
• Instruksi kebocoran dan tumpahan
• Instruksi pengisian dan penyimpanan
• Referensi
• Nama, alamat, dan no telpon pabrik pembuat atau
distributor
19
22
Rangking & Simbol Bahaya Bahan Kimia
Menurut NFPA - N
Amerika
FPA

28
LABEL BAHAYA

• Label bahaya diberikan dalam


bentuk gambar
• Memberikan gambaran cepat sifat
bahaya.
• Label yang dipakai ada dua, yaitu
menurut ILO (internasional) dan
NFPA (Amerika).

29
LABEL BAHAYA

• Label bahaya menurut Eropa tidak


diberikan karena mirip dengan
PBB.
• NFPA 704 M
• Label NFPA ditunjukkan di gambar
dan tabel dibawah, berupa 4 kotak
yang mempunyai ranking bahaya
(0-4) ditinjau dari aspek bahaya
kesehatan (biru), bahaya
kebakaran (merah) dan reaktivitas
(kuning). Kotak putih untuk
keterangan tambahan.

30
LABEL BAHAN BERBAHAYA
(Acuan: NFPA 704 Diamond)

FLAMMABILITY

4
HEALTH
REACTIVITY

3 2

SPECIFIC HAZARD

31
PENJELASAN RANGKING DARI
NFPA DIAMOND
Ranking Bahaya Kesehatan (Health) Bahaya Kebakaran (Fire) Bahaya Reaktivitas
(Kotak kiri, biru) (Kotak atas, merah) (Reactivity)
(Kotak kanan, kuning)

4 Penyebab kematian, cedera Segera menguap dalam Mudah meledak atau


sangat serius meskipun ada keadaan normal dan diledakkan, sensitif terhadap
pertolongan. dapat terbakar secara panas dan mekanis.
cepat.

3 Berakibat serius pada Cair atau padat dapat Mudah meledak tetapi
paparan singkat, meskipun dinyalakan pada suhu memerlukan penyebab panas
ada pertolongan. biasa. dan tumbukan kuat.

2 Paparan intensif dan terus Perlu sedikit pemanasan Tidak stabil, bereaksi hebat
menerus berakibat seriaus, sebelum bahan dapat tetapi tidak meledak.
kecuali ada pertolongan dibakar.

1 Penyebab iritasi atau cedera Dapat dibakar, tetapi Stabil pada suhu normal,
ringan. memerlukan pemanasan tetapi tidak stabil pada suhu
lebih dahulu. tinggi.

0 Tidak berbahaya terhadap Bahan tidak dapat dibakar Stabil, tidak reaktif, meskipun
kesehatan meskipun kena sama sekali. kena panas atau suhu tinggi.
panas (api).
32
PEMBERIAN LABEL PADA WADAH

• Semua drum dan wadah


bahan berbahaya harus
mempunyai label dan
diperlihatkan secara mencolok

• Label harus memuat


keterangan dari produk atau
bahan kimia dan pabriknya
dengan tanda bahaya yang
memadai.

33
SIMBOL-SIMBOL LABEL BAHAN KIMIA

34
ALAT PELINDUNG DIRI
Alat Pelindung Diri yang harus
digunakan
• Pakaian terusan, sepatu pengaman,
kacamata pengaman & pelindung kepala.

• Sarung tangan karet (PVC, Vitron,


Neoprene)
• Pelindung minimal tidak cukup
untuk dipakai pada daerah dengan
bahaya terhadap pernafasan dan
kulit.

• Untuk beberapa jenis bahan,


diperlukan masker dengan
kartridge khusus, tameng muka
(face shield) 35
ALAT PELINDUNG PERNAPASAN

Pemilihan Alat Pelindung Pernapasan Yang Sesuai


Masker hingga menutup hidung (Air-purifying half-
face respirator) – Uap Gas Kimia akan terperangkap
dalam charcoal active catrid

Masker penutup wajah penuh (Air-purifying full-face


respirator) – sama seperti diatas, hanya mendapat
perlindungan lebih terhadap iritasi mata

Self Contained Breathing Apparatus- udara bersih


bertekanan dalam tabung dengan waktu pemakaian yang
terbatas

Masker sumber udara dengan selang (Air-line


Respirator) – udara bersih disalurkan melalui
kompresor, untuk pemakaian waktu yang lama. 36
SARUNG TANGAN KIMIA

Penggunaan Sarung Tangan Yang Sesuai

Penggunaan jenis sarung tangan kimia harus sesuai


dengan bahan kimia tersebut misalnya Viton®, butyl, nitrile,
neoprene, PVC atau kombinasi dari jenis tersebut

37
Bermacam gas yang mungkin ada di ruang terbatas

Crude oil/minyak mentah


Merkuri
Flammable Gases – Gas Methane
17 TOO RICH (Jenuh)
CH4 16
15
14
UEL

METHANE 13
12
11
10 EXPLOSIVE
9
8
7
6
5 LEL
4
3 TOO WEAK (kurang CH4)
2
1
0
Methane Gas

CH4 CH4
• Tidak terlihat
• Lebih ringan dari udara
METHANE C2H6
C3H8 • TLV – tidak terbatas, bila ada cukup oksigen
C4H10 • Dapat meledak pada 5 - 15 volume % udara
C5H12 • Dapat dideteksi dengan gas detector
C6H14
C7H16
ANGGOTA GAS YANG MUDAH MELEDAK
HYDROCARBON JUGA BISA BERACUN! –
JANGAN HANYA MELIHAT
L.E.L.
ACETYLENE (C2H2)

Gas ini juga disebut gas karbit. Jenis gas ini


tidak berwarna, larut di dalam alkohol, aseton
maupun di dalam air, serta mudah terbakar.
Secara umum gas ini dibuat dengan cara
menambahkan air pada sejumlah karbit
(Calcium Carbide), sehingga terjadi reaksi
kimia:
 CaC2 + 2H2O Ca(OH)2 + C2H2
 (Karbit) (Air) (Slurry) (Gas asetilen)
SG = 0.9
Flammable Rage = 1.5% - 100%

41
UAP ZAT HIDROKARBON

Menimbulkan cairan, seperti bensin, solar dan


oli. Sebagai hidrokarbon, zat ini akan meledak
dan terbakar. Zat ini juga beracun pada
bermacam konsentrasi dan lebih berat dari
udara, tergantung dengan komposisi bahan
kimianya.

42
KARBON MONOKSIDA (CO)
 Merupakan zat tidak berwarna dan berbau dan
merupakan racun yang tinggi. Zat ini dibentuk oleh
pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna dimana
hal ini karena tidak cukupnya oksigen untuk
penyelesaian pembakaran.
 Zat ini ditemukan dalam knalpot mobil dan muncul
pada selokan, dimana zat ini terkumpul dari asap
buang knalpot mobil yang lewat. Zat ini dapat
terkumpul dalam garasi dimana saat pengetesan mesin
mobil, dimana ruang pembakaran yang tidak
sempurna, seperti kebakaran, atau bahan akar yang
tersendat yang tidak menjadi gas yang keluar ke udara.
 SG = 0.97
 PEL = 25 ppm, TWA = 50 ppm, STEL= 100 ppm

43
DAMPAK CO THD. MANUSIA

30 PPM PEL, 8 jam/hari (Worksafe Aust.)


200 PPM Sedikit pusing dalam 2-3 jam
400 PPM Pusing dalam 1-2 jam.
800 PPM Pusing dalam 45 menit, pingsan dan
mungkin meninggal dlm 2 jam.
1600 PPM Pusing dalam 20 menit, pingsan dan
mungkin meninggal dlm 2 jam.

44
DAMPAK CO THD. MANUSIA

3200 PPM Pusing dalam 5-10 menit.


6400 PPM Pusing dalam 1-2 meni,
pingsan dan meninggal dlm 10-
15 menit.
12800 PPM Langsung pingsan dan mungkin
meninggal dlm 1-3 menit.

45
KLORIN (CL2)
 Merupakan zat berwarna hijau kekuningan yang digunakan
di industri dalam kegiatan produksi kimia organik dan in-
organik, proses pemutihan (bleaching) pabrik kertas dan
tekstil, pabrik pembuat pestisida, refrigerants, plastik,
farmasi, penjernihan air, pembunuh kuman (disinfeksi) pada
saluran buangan kotoran, dan proses pembuatan bahan
makanan.
 Memiliki bau tersendiri dan dapat mematikan, dapat
menyebabkan iritasi parah pada mata, hidung, tenggorokan
dan paru. Berupa cairan yang digunakan di industri dan
apabila terkena kulit akan berakibat luka yang parah. Pada
kejadian kebakaran akibat klorin akan memiliki resiko tinggi.
 SG = 2.47
 TWA = 0.5 ppm
 STEL = 1 ppm

46
OKSIGEN (O2)
• Oksigen atau zat asam merupakan gas yang tidak
berwarna, tidak berbau dan tidak memiliki rasa. Gas
yang dapat larut di dalam air maupun alkohol ini
banyak digunakan di sektor industri baja,
pengelasan, rumah sakit-rumah sakit dan lain-lain.
• SG = 1.1
• TLV = >19.5% - < 23.0%

47
HIDROGEN SULFIDA (H2S)
 Gas berbau telor busuk. Zat ini terbentuk selama
pembusukan sampah buangan dan dapat ditemui dalam
selokan-selokan. Mengaduk-aduk endapan, membuka
saluran selokan dan mengeruk aliran buangan akan dapat
menyebabkan gas ini keluar secara cepat. Zat ini lebih berat
dari udara, sehingga akan mengendap pada bagian bawah
dari lobang dan tempat tertutup.
 Tidak berwarna dan mudah terbakar. Iritasi pada hidung dan
mulut. Tidak boleh percaya terhadap adanya tanda “aman
atau tidak aman”, sebab paparan yang lama terhadap gas ini
akan melumpuhkan sensor rasa kita. Paparan yang cukup
tinggi akan menyebabkan kematian.
 SG = 1.19
 TWA = 1 ppm
 STEL = 5 ppm

48
Dampak paparan H2S

Konsentrasi H2S / ppm Pengaruh Terhadap Kesehatan



0.02 - 1 ppm Tercium bau telur busuk

10 ppm Rasa pedih dimata

20 - 200 ppm Hidung hilang rasa penciuman.
Mata meradang, melepuh
(putih)
Tenggorokan batuk-batuk
Otak Sakit kepala,
mual

200-300 ppm Hidung rasa penciuman hilang
Paru-paru bengkak, sakit,
sesak

>1000 ppm Kesadaran hilang dan mati
LPG
 Singkatan dari Liquified Petroleum Gases
 Bahan bakar ini merupakan campuran dari berbagai
hidrokarbon, sebagai hasil penyulingan minyak mentah
 Terdiri dari Gas Butana (C4H10) 65% volume dan Gas
Propan (C3H8) 35% volume
 Tidak beracun, namun dalam konsentrasi tinggi akan
menyebabkan pusing, hilang konsentrasi, sakit kepala
dan muntah-muntah. Pada konsentrasi tinggi, zat ini
dapat menekan oksigen dan menyebakan sesak nafas.
 Bahaya utama berhubungan dengan LPG adalah gas
yang sangat mudah terbakar
 TWA = 1000 ppm
50
NITROGEN (N2)

Nitrogen gas yang tidak beracun, tidak berbau, tidak berwarna,


tidak berasa dan tidak mudah terbakar. 78% (berdasarkan
volume) udara yang kita hirup adalah nitrogen. Oksigen
membentuk sekitar 21,9%. Ketika konsentrasi Nitrogen
meningkat (misalnya saat membersihkan ruang terbatas) dan
kadar oksigen turun di bawah 19,5%, mati lemas dengan cepat
dapat terjadi.
Nitrogen tidak mudah terbakar dan berat jenis hampir sama
dengan udara (1). Menghirup atmosfer yang diperkaya Nitrogen
(yaitu kehilangan oksigen) dapat menyebabkan pusing, kantuk,
mual, muntah, air liur berlebih, penurunan kewaspadaan mental,
kehilangan kesadaran, dan akhirnya kematian.

51
SULFUR DIOKSIDA (SO2)

 Tidak bewarna, tidak dapat terbakas


 BJ lebih berat dari udara
 Bau yang kuat dan menyesakkan, berasa telur busuk
 Cairan di bawah tekanan
 Mudah larut dalam air
 Paparan berakibat akut
 Hidung dan tenggorokan berasa kering pada konsentrasi 5 ppm
 Pembatasan jalan napas pada konentrasi 6-8 ppm
 Gejala bersin, batuk, dahak, dan mata pada konsentrasi 10 ppm
 Gejala saluran pernapasan atas 20 ppm 50 ppm
 NAB 8 jam perhari tanpa gangguan (TWA) 2 ppm
 NAB 15 menit tanpa gangguna (STEL) 5 ppm
 NIOSH IDLH 100 ppm

.
52
LPG
 Singkatan dari Liquified Petroleum Gases
 Bahan bakar ini merupakan campuran dari berbagai
hidrokarbon, sebagai hasil penyulingan minyak mentah
 Terdiri dari Gas Butana (C4H10) 65% volume dan Gas
Propan (C3H8) 35% volume
 Tidak beracun, namun dalam konsentrasi tinggi akan
menyebabkan pusing, hilang konsentrasi, sakit kepala
dan muntah-muntah. Pada konsentrasi tinggi, zat ini
dapat menekan oksigen dan menyebakan sesak nafas.
 Bahaya utama berhubungan dengan LPG adalah gas
yang sangat mudah terbakar
 TWA = 1000 ppm
53
TABEL KARAKTERISTIK BEBERAPA GAS
NAMA RUMUS Ppm * Mudah Lebih Berat BAU BEWARNA
KIMIA Mematikan Terbakar dari Udara

Amoniak NH3 5000 Ya Tidak Ya Tidak

Butan C4H10 Jika O2 kurang Ya Ya Ya Tidak

Karbon Dioksida CO2 Jika O2 kurang Tidak Ya Tidak Tidak

Karbon CO 2000 Ya Tidak Tidak Tidak


Monoksida
Klorin Cl2 1000 Ya Ya Ya Ya

Hidrogen Sulfida H2S 500 Ya Ya Ya Tidak

Metan CH4 Jika O2 kurang Ya Tidak Tidak Tidak

Nitrogen N2 Jika O2 kurang Tidak Sama Tidak Tidak


dengan
udara
Propan C3H8 Jika O2 kurang Ya Ya Tidak Tidak

Sulfure Dioksida SO2 400 Tidak Ya Ya Tidak

54
55
VENTILATION
Apa manfaatnya…?
• Meyakinkan tingkat kandungan oksigen yang cukup dari
oksigen
• Mengusir atau membuang gas dan asap

Macam-macam ventilasi:
 Natural Convection
 Forced Air Injection and Natural Exhaust
 Combinations of fans, Injection and Exhaust

56
Pengisian/pembilasan (purging) merupakan
langkah pertama dalam merubah kandungan
atmosfer sesuai standar yang diterima.

• Gas/uap campuran harus kurang dari 10%


dari bacaan LEL (untuk gas tidak beracun).
• Gas/uap campuran harus kurang dari 1%
dari bacaan LEL (untuk gas beracun).
• Konsentrasi kontaminan racun harus di
bawah nilai ambang batas (NAB/PEL).
• Purging dilakukan dengan menekan atmosfer
dalam ruang tertututp apakah dengan gas
inert (seperti nitrogen), air atau steam atau
dengan mengatur ventilasi udara dengan
udara bertekanan.
• Ventilasi mendorong udara bertekanan selalu
dibutuhkan sebagai bagian dari prosedur untuk
memelihara level konsentrasi kontaminan ke
level serendah mungkin.
60
• Ventilasi menyedot udara setempat
dapat dilakukan bila ventilasi umum
tidak efektif karena keterbatasan dalam
ruang terbatas atau bila konsentrasi
setempat terhadap kontaminan tinggi
kemungkinan terjadi saat aktivitas kerja
seperti pengelasan dan pembersihan
keterlibatan bahan kimia.
• Pengujian yang benar dan interpretasi
yang tepat dari hasil pengujian
merupakan hal yang paling penting.
Seperti pengujian udara dan
menemukan bacaan aman pada
bagian atas tanki kemungkinan tidak
merefleksikan kondisi udara di bagian
landasan tangki
• Ventilasi Pensuplaian Udara atau
Udara Yang Didorong (Supplied or
Forced ventilation)
- Beberapa blower mengusir
kontaminan seperti saat
pembersihan tangki.
- Udara bersih harus disuplai sedekat
mungkin dengan lapangan kerja.
• Ventilasi Penyedotan (Exhaust
Ventilation)
- Perangkat penyedotan udara untuk
menyedot sumber-sumber kontaminan
setempat, seperti dari pekerjaan
pengelasan.
- Perangkat penyedotan harus ditempatkan
sedekat mungkin dengan sumber
pembangkit kontaminan.
• Blower Bertekanan Udara (Pneumatic Air
Mover)
- Berupa selang berbalut kawat ulir yang
terhubung dengan kompresor digunakan
untuk memasukkan sebanyak udara dari
luar.
- Dapat digunakan untuk ventilasi pensuplai
atau penyedot tergantung duct (selang)
yang dihubungkan ke ujung suction atau
discharge.
• Collapsible plastic tubing – dapat
digunakan pada sisi discharge dari
fan seperti untuk ventilasi pensuplai
dengan ditekan (forced).
• Non-collapsible tubing – seperti
flexible metal hose yang dapat
digunakan untuk bagian ujung
suction atau discharge dari fan,
seperti untuk ventilasi pensuplai
atau penyedot.
Duct (selang) harus terpasang:
• Sependek mungkin;
• Sejumlah elbows atau bengkokan dalam duct
harus dijaga untuk mengurangi pengurangan
karena gesekan (friction loss).
Kondisi bebas kontaminan:
Udara bersih yang disuplai minimal adalah 1.4
m³/menit per orang jika tidak ada kontaminan
dalam ruang tertutup, seperti diatur oleh “Codes of
Practice” (Ref: OSHA 29 CFR – 1910.146)

69
• Single units
– Hanya dipakai untuk memasukkan udara bersih dari
luar ruang terbatas dengan beberapa blower.
• Tandem units
– Terdiri dari 2 unit, dimana udara diperlukan (dengan
blower) mendorong, dan meniup/ menyedot mengurai
kotoran dan udara (dengan extractors) dari ruang tsb.
• Ruang terbatas yang panjang
 Udara bersih ditiup ke dalam ruang pada bagian
ujung dan udara yang terkontaminasi disedot pada
bagian ujung lainnya.

• Ruang terbatas yang dalam


 Udara bersih ditiup ke bagian bawah, dan udara
yang kontaminan disedot dari bagian.
• Untuk mencegah hubungan pendek (short-circuit) dalam ruang terbatas
dimana hanya memiliki 1 bukaan, maka gunakan blower bertenaga penuh
untuk meniup udara bersih ke dalam ruang.
• Mencegah resirkulasi dari udara yang disedot dalam ruang terbatas
dimana hanya memiliki 1 bukaan, gunakan duct yang bekerja langsung
untuk pengaturan udara bersih pada inlet blower.
• Mengeluarkan kontaminasi yang lebih ringan dari udara dari ruang terbatas
yang memiliki 2 bukaan pada bagian atas ruang, gunakan blower dan duct
yang bekerja untuk pengaturan udara bersih pada bagian dasar ruang
tersebut.
• Mengeluarkan kontaminasi lebih berat dari udara dari
ruang terbatas yang meiliki 2 bukaan pada bagian atas
tuang, gunakan kipas penyedot (exhaust fan) dan duct
yang bekerja menangkap/mengusir kontaminan yang
berada mengambang dibawah. Tempatkan blower pada
bukaan lainnya untuk menyediakan udara bersih pada
ruang tersebut.
74

Anda mungkin juga menyukai