• Kelompok :
• - Andra Mahendra
• - Dida Mas Dhiya Ulhaq
• - Figo Arsyil Putranto
• - Hamdan Faisal Muslih
• - Mohammad Fadly
• - Muhammad Haekal
• - Reyhan Alvanesa
PENGERTIAN BAHAN BERBAHAYA
No Sifat Contoh
1 Racun Akonitin, sianida, dan atropin
2 Karsinogenik Rodamin B, dan kuning metanil
• Setiap badan usaha atau perorangan yang mengelola bahan berbahaya diharuskan
membuat, menyusun, dan memiliki Lembaran Data Pengaman (LDP) atau Material
Safety Data Sheet (MSDS), yaitu lembar petunjuk yang berisi informasi sifat fisika dan
kimia bahan berbahaya, jenis bahaya yang dapat ditimbulkan, cara penanganan, dan
tindakan khusus yang berhubungan dengan keadaan darurat dalam penanganan bahan
berbahaya. LDP harus diletakkan di tempat yang mudah dilihat dan dibaca untuk
memudahkan tindakan pengamanan apabila diperlukan.
• Bahan berbahaya yang diedarkan harus diberikan kemasan dan wadah yang baik. Pada
kemasan dicantumkan nama sediaan/nama dagang,nama bahan aktif, kalimat peringatan,
dan simbol bahaya P3K. Penandaan tersebut harus mudah dilihat, dibaca, dimengerti,dan
tidak mudah rusak karena pegaruh cuaca ataupun sinar.
PELAPORAN
• Laporan dibuat berkala setiap 3 bulan yang memuat tentang penerimaan, penyaluran, dan
penggunaan bahan berbahaya serta yang berkaitan dengan insiden yang terjadi. Importir
khusus bahan berbahaya seperti boraks. Formalin, raksa,kuning metanil sianida dan
garamnya harus segera melapor pemasukan dan penerimaan kepada Badan POM selambat
lambatnya 2 minggu setelah penerimaan barang. Laporan harus memuat tentang :
• 1).Nama dan alamat jelas pemesan/pengguna
• 2).Jumlah bahan berbahaya yang diserahkan ,dan
• 3).Untuk keperluan apa bahan berbahaya tersebut digunakan serta nama importirnya
ZAT WARNA TERTENTU SEBAGAI BAHAN BERBAHAYA