DEFINISI
Bahan Berbahaya dan Beracun adalah bahan yang sifat dan konsentrasinya dan
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan
atau merusak lingkungan hidup, dan dapat membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lainnya:
1) Bahan Mudah Meledak
Bahan yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas dengan suhu dan
tekanan yang tinggi yang dengan cepat merusak lingkungan sekitar.
3) Bahan Korosif
Bahan yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit atau mengkorosikan
baja.
4) Bahan Infeksius
Bahan yang berbahaya bagi lingkungan karena mengandung kuman
penyakit yang dapat menular.
5) Bahan Beracun
Adalah bahan yang mengandung racun berbahaya bagi manusia dan
lingkungan karena dapat menyebabkan kematian atau sakit serius.
Limbah ada1ah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan. Limbah bahan berbahaya dan
beracun, disingkat limbah B3, adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang
mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau
konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung,
dapat mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup, dan/atau dapat
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta
makhluk hidup lain.
JENIS SIMBOL
B3 Pengoksidasi
B3 bersifat
Beracun
B3 bersifat Iritasi
B3 bersifat
berbahaya
B3 bersifat korosi
B3 bersifat
karsinogenik,
teratogenik dan
mutagenik
B3 gas bertekanan
Simbol-simbol Limbah B3
KLASIFIKASI
SIMBOL JENIS LIMBAH
LIMBAH
RUANG LINGKUP
a. Pemesanan
b. Penyerahan
TATA LAKSANA
b. Penyerahan
1) Pada saat penyerahan B3, nota penyerahan harus mencantumkan
dengan jelas nama bahan, nama dagang, nama kimia, jumlah bahan,
nama distributor, nama pengimpor/produsen.
2) Setiap B3 yang diserahkan harus disertai dengan Lembar Data
Pengamanan Bahan (Material Safety Data Sheet) yang berisi merek
dagang, rumus kimia, jenis B3, klasifikasi, teknik penyimpanan, dan
tatacara penanganan bila kecelakaan.
3. Penyimpanan B3
a. Penyimpanan bahan berbahaya dan beracun harus mengikuti ketentuan
sebagai berikut :
1) Harus terpisah dari bahan makanan, bahan pakaian dan bahan lainnya.
2) Tidak menimbulkan interaksi antar bahan berbahaya satu dengan yang
lain.
3) Bahan yang mudah meledak dijauhkan dari bangunan yang
menyimpan oli, gemuk, api yang menyala.
4) Bahan yang mudah mengoksidasi harus disimpan ditempat yang
sejuk dan mendapat petukaran udara yang baik.
5) Bahan yang mudah menyala (terbakar) harus disimpan di tempat
terpisah dari tempat penyimpanan perbekalan farmasi lain, mudah
dilokalisir bila terjadi kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi dengan
pemadam api.
6) Bahan beracun harus disimpan di tempat yang sejuk, mendapat
pertukaran udara yang baik, tidak kena sinar matahari langsung dan
jauh dari sumber panas.
1) Kedap air, tidak bocor, ada ventilasi uantuk mencegah akumulasi gas,
lubang angin harus dilengkapi dengan kasa penutup agar burung dan
binatang tidak masuk dan dilengkapi penerangan yang mencukupi.
2) Instalasi penerangan harus tidak menimbulkan ledakan, dengan
memasang lampu penerangan minimal 1 meter diatas kemasan dan
semua saklar untuk ruang bahan mudah terbakar harus terpasang dari
sisi luar.
4. Pengemasan B3
Pengemasan B3 adalah kegiatan mengemas, mengisi atau memasukkan B3
kedalam suatu wadah dan kemasan, menutup dan menyegel.
5. Simbol B3
6. Label
Label adalah uraian singkat yang menunjukan antara lain klasifikasi dan jenis
B3.
7. Menyertakan MSDS
Lembar data keselamatan bahan (Material Safety Data Sheet, MSDS)
memberikan informasi tentang potensi bahaya zat komersial dan tindakan
keselamatan yang perlu diikuti pengguna. Rumah sakit harus menyimpan
MSDS yang disediakan oleh pemasok kimia, dan membuatnya tersedia
untuk pekerja, tim penanggulangan keadaan darurat, dan lainnya. Pegawai
harus memeriksa MSDS untuk setiap bahan kimia tak dikenal sebelum
mulai bekerja. File MSDS dapat berada di setiap laboratorium atau hanya
disimpan di tempat terpusat. Banyak laboratorium yang saat ini
mengakses MSDS secara elektronik. Pegawai laboratorium dapat selalu
menghubungi pemasok kimia secara langsung dan meminta agar MSDS
dikirim melalui surat. MSDS berisi :
Identifikasi Bahan dan Perusahaan
Identifikasi Bahaya
Komposisi Bahan
Tindakan P3K
Tindakan Penanggulangan Kebakaran
Tindakan Penanggulangan Kebocoran dan Tumpahan
Penyimpanan dan Penanganan Bahan
Pengendalian Pemaparan/Pengendalian Individu
Sifat Fisika Kimia
Stabilitas dan Reaktifitas Bahan
Informasi Toksikologi
Informasi Ekologi
MSDS harus diletakkan pada tempat yang mudah dilihat dan dibaca
untuk memudahkan tindakan pengamanan bila diperlukan.
8. Bekerja dengan B3
a. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah menjaga prilaku pribadi saat
bekerja dengan menghindari mengganggu atau mengejutkan pegawai lain,
tidak membiarkan lelucon praktis, keributan, atau kegaduhan berlebih
9. Pengangkutan B3
Pengangkutan B3 adalah kegiatan pemindahan B3 dari suatu tempat ketempat
lain dengan menggunakan sarana angkutan.
10. Penanganan B3
a. Bahan Kimia
Karena beberapa bahan kimia yang dipakai di rumah sakit merupakan
bahan yang sangat berbahaya yang dapat menyebabkan peledakan,
kebakaran, keracunan secara langsung atau tidak langsung sebagai
karsinogenik maka penanganan bahan kimia harus mengikuti ketentuan
sebagai berikut :
1) Dalam menangani bahan kimia berbahaya dan beracun, setiap
karyawan harus menghindari terjadinya inhalasi bahan, penyerapan
melalui kulit, tertelan melalui mulut, atau kontak langsung dengan
peralatan /bahan yang terkantaminasi.
2) Pengambilan bahan kimia cair dengan mempergunakan pipet yang
disedot dengan mulut tidak diperkenankan karena dapat menyebabkan
tertelannya bahn kimia tersebut
3) Dalam menuang bahan kimia cair, tidak boleh tindakan terburu buru
yang sampai mengotori label.
b. Gas
Penggunaan gas yang tidak benar dapat menimbulkan peledakan,
kebakaran, keracunan, intoksikasi akibat inhalasi gas atau dapat
mencederai mencederai kulit. Karena di rumah sakit terdapat banyak jenis
gas yang berbahaya dengan efek yang bermacam macam maka dibuat
beberapa ketentuan umum yang berlaku untuk semua tindakan yang
mempergunakan gas.
13. Limbah B3
1. Limbah B3 Medis Padat
a. Limbah medis padat adalah limbah padat yang terdiri dari limbah
infeksius, limbah patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah
sitotoksik, limbah kimiawi, limbah radioaktif, limbah kontainer
bertekanan dan limbah dengan kandungan logam berat yang tinggi.
b. Limbah padat non medis adalah limbah padat yang dihasilkan dari
kegiatan di rumah sakit diluar medis yang berasal dari dapur,
perkantoran, taman dan halaman yang dapat dimanfaatkan kembali
apabila ada teknologinya.
c. Limbah cair adalah semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari
kegiatan rumah sakit yang kemungkinan mengandung mikroorganisme,
bahan kimia beracundan radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan.
d. Pemilahan, pewadahan dan tempat pewadahan
Pemilahan limbah harus dilakukan mulai dari sumber yang
menghasilkan limbah.
Pemilahan dilakukan sesuai dengan jenis limbah medis padat mulai
dari sumber yang terdiri dari limbah infeksius, limbah patologi,
limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah sitotoksik, limbah
kimiawi, limbah radioaktif, limbah kontainer bertekanan, dan limbah
dengan kandungan logam berat yang tinggi.
Tempat pewadahan limbah medis padat :
Panduan Perencanaan, Pengadaan, Penyimpanan, Distribusi dan Paparan
Bahan Berbahaya Beracun (B3) dan Limbah B3 16
- Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap
air dan mempunyai permukaan yang halus pada bagian
dalamnya.
- Disetiap sumber pengahasil limbah medis harus tersedia tempat
pewadahan yang terpisah dengan limbah padat non medis.
- Untuk benda-benda tajam hendaknya ditampung pada tempat
khusus (safety box) seperti botol atau karton yang aman.
- Tempat pewadahan limbah medis padat infeksius dan sitotoksik
yang tidak langsung kontak dengan limbah harus segera
dibersihkan dengan larutan desinfektan apabila akan
dipergunakan kembali, sedangkan untuk kantong palstik yang
telah dipakai dan kontak langsung dengan limbah tersebut tidak
boleh digunakan lagi.
- Setiap tempat pewadahan limbah medis padat harus dilapisi
plastik kantong warna kuning sebagai pembungkus limbah padat
medis.
- Tempat pewadahan limbah padat medis hendaknya terbuat dari
bahan tidak mudah berkarat, kedap air terutama untuk
menampung sampah basah, bertutup rapat, mudah dibersihkan,
mudah dikosongkan/diangkut, tidak menimbulkan bising dan
tahan terhadap benda tajam atau runcing.
2. Limbah Cair
1. Limbah cair adalah semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari
kegiatan rumah sakit yang kemungkinan mengandung mikroorganisme,
bahan kimia beracundan radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan.
a. Saluran pembuangan harus menggunakan sistem saluran tertutup,
kedap air, dan limbah harus mengalir dengan lancar serta terpisah
dengan saluran air hujan.
b. Perlu dipasang alat pengukur debit limbah cair untuk mengetahui
debit harian limbah yang dihasilkan.
c. Air limbah dari dapur harus dilengkapi penangkap lemak dan saluran
air limbah harus dilengkapi/ ditutup dengan grill.
d. Air limbah yang berasal dari laboratorium harus diolah di instalasi
pengolahan air limbah (IPAL).
e. Frekuensi pemeriksaan kualitas limbah cair terolah (effluent)
dilakukan setiap bulan sekali untuk swapantau dan minimal 3 bulan
sekali uji petik.
a. Kemasan berupa jerigen yang kedap air, dalam kondisi baik, tidak
bocor atau rusak.
b. Disimpan pada tempat yang cukup dingin.
c. Mempunyai tempat peredaran hawa yang cukup
d. Lokasi penyimpanan jauh dari daerah yang memiliki bahaya
kebakaran.
e. Di tempat penyimpanan memasang alat pemadam api dan larangan
merokok.
4. Limbah Beracun
a. Kemasan berupa plastik berwarna merah
b. Tempat penyimpanan sementara harus dalam kondisi baik, tidak bocor
atau rusak.
c. Terbuat dari bahan yang cocok dengan karakteristik limbah yang akan
disimpan.
d. Mampu mengamankan limbah yang disimpan di dalamnya.
c) Simbol dan label baik alat angkut ataupun bin harus sesuai
(MenLH No. 14 Tahun 2013, Tentang Simbol dan Label Bahan
Berbahaya dan Beracun)
7. Memiliki SOP :
b) Route/tujuan pengangkutan
c) Jadwal
Panduan Perencanaan, Pengadaan, Penyimpanan, Distribusi dan Paparan
Bahan Berbahaya Beracun (B3) dan Limbah B3 21
8. Melakukan pelaporan pengangkutan limbah B3.
dr. Elvani
NIK. AA01,072008