Anda di halaman 1dari 10

PENANGANAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

No. Dokumen No. Revisi No. Halaman


445/I.03/LAB/....... 1 1/9
RSUD UNDATA
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur RSUD Undata
STANDAR
5 Mei 2015
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Reny A. Lamadjido, Sp.PK, M.Kes
Nip : 19621217 199010 2 001
Bahan berbahaya dan beracun adalah bahan atau zat yang mempunyai
Pengertian karakteristik mudah terbakar, mudah meledak, beracun, bersifat reaktif,
bersifat korosif atau menyebabkan infeksi.
Prosedur ini dimaksudkan agar setiap karyawan dapat mengenal dan
memahami, bahan-bahan yang potensial dapat menyebabkan bahaya atau
Tujuan racun pada tubuh serta mencegah dan menghindari terjadinya pemaparan
bahan berbahaya dan beracun dengan mengikuti petunjuk-petunjuk
penanganan termasuk penggunaan alat pelindung diri yang tepat.
SK Direktur RSUD Undata Nomor : 188.4/I.03/........./RSUD UNDATA
Kebijakan Tentang Pelayanan Laboratorium
1. Pemesanan
a. Pemesanan harus disertai dengan notifikasi bahwa bahan yang
dipesan merupakan B3.
b. Pemesanan dilakukan melalui Distributor resmi yang terdaftar pada
Balai POM atau Departemen Perindustrian dan Perdagangan.
c. Setiap pemesanan harus mencantumkan dengan jelas nama bahan,
nama dagang, nama kimia, jumlah yang dipesan, nama dan alamat
distributor.
d. Setiap pemesanan harus mencantumkan pernyataan bahwa pihak
distributor akan melampirkan MSDS pada saat penyerahan B3.
e. Tidak diperkenankan memesan B3 yang terlarang berdasarkan
Prosedur
Peraturan Pemerintah RI No. 74 tahun 2001 tentang Pengelolaan
Bahan Berbahaya dan Beracun.
f. Pemesanan B3 yang termasuk golongan bahan dengan penggunaan
terbatas sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI No. 74 tahun 2001
tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun harus mendapat
persetujuan PK3RS dengan masa berlaku 1 tahun.
2. Penyerahan Barang
a. Pada saat penyerahan B3, nota penyerahan harus mencantumkan
dengan jelas nama bahan, nama dagang, nama kimia, jumlah bahan,
nama distributor
PENANGANAN BARANG BAHAN BERBAHAYA DAN
BERACUN (B3)

No. Dokumen No. Revisi No. Halaman


445/I.03/LAB/....... 1 2/9
RSUD UNDATA

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
b. Setiap B3 yang diserahkan harus disertai dengan Lembar Data
Pengamanan Bahan (Material Safety Data Sheet) yang berisi merek
dagang, rumus kimia, jenis B3, klasifikasi, teknik penyimpanan, dan
tata cara penanganan bila kecelakaan
c. Pada saat diserahkan, B3 harus memenuhi syarat sebagai berikut :
1) Diserahkan dalam bentuk kemasan yang kompak
2) Wadah kemasan tidak bocor
3) Tidak berkarat
4) Tidak rusak
5) Disertai dengan penandaan nama dagang, nama bahan, berat,
yang sesuai dengan yang tertera pada nota penyerahan bahan.
d. Setiap B3 yang diserahkan harus telah memiliki tanda peringatan
sesuai dengan jenis dan bahayanya, simbol bahaya dan petunjuk P3K
yang harus mudah dilihat, dibaca, dimengerti dan tidak luntur.
e. Bahan Berbahaya dan Beracun tidak dapat diterima apabila :
1) Dokumen tidak lengkap
Prosedur 2) Sudah kadaluarsa
3) Label yang tertera pada bahan dan dokumen tidak cocok.
Penyerahan B3 harus dilakukan secara langsung kepada petugas
Bagian Logistik sedangkan bahan langsung ditempatkan pada Ruang
Penyimpanan B3.
3. Penanganan Bahan Kimia
a. Penandaan
1) Setiap bahan berbahaya dan beracun harus diberikan penandaan
agar dapat dikenali oleh setiap orang.
2) Penandaan meliputi nama bahan, nama kimia dan simbol bahan
berbahaya dan beracun (B3).
3) Penandaan harus diberikan pada setiap kemasan termasuk
kemasan luar/pembungkus bahan, dengan tulisan dan simbol
yang jelas, mudah terbaca, tidak mudah lepas dan bertahan lama.
Simbol yang dipergunakan untuk penandaan bahan B3 mengacu pada
ketentuan yang berlaku yaitu sebagai berikut
PENANGANAN BARANG BAHAN BERBAHAYA DAN
BERACUN (B3)

No. Dokumen No. Revisi No. Halaman


445/I.03/LAB/....... 1 3/9
RSUD UNDATA

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

BAHAN IRITAN BAHAN TOKSIK

BAHAN KOROSIF
BAHAN MUDAH TERBAKAR

Prosedur

BAHAN MUDAH MELEDAK BAHAN OKSIDATOR

a. Tata Cara Penggunaan Bahan Berbahaya dan Beracun


1) Dalam menangani bahan kimia berbahaya dan beracun, setiap
karyawan harus menghindari terjadinya inhalasi bahan,
penyerapan melalui kulit, tertelan melalui mulut, atau kontak
langsung dengan peralatan/bahan yang terkantaminasi
PENANGANAN BARANG BAHAN BERBAHAYA DAN
BERACUN (B3)

No. Dokumen No. Revisi No. Halaman


445/I.03/LAB/....... 1 4/9
RSUD UNDATA

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
2) Pengambilan bahan kimia cair dengan mempergunakan pipet yang
disedot dengan mulut tidak diperkenankan karena dapat menyebabkan
tertelannya bahan kimia tersebut.
3) Dalam menuang bahan kimia cair, tidak boleh dilakukan dengan terburu-
buru yang sampai mengotori label.
4) Sebelum menuang bahan kimia, pekerja harus membaca dengan teliti
label bahan kimia. Apabila label sudah tidak jelas atau tidak ada maka
tidak diperkenankan mengambil bahan kimia dari kontener.
5) Apabila menuang bahan kimia cair dari kontener yang besar kedalam
gelas ukur yang kecil maka gelas ukur harus ditahan agar cairan tidak
tumpah.
6) Setiap pekerja yang menangani bahan kimia berbahaya dan beracun harus
mempergunakan sarung tangan, gown, sepatu tertutup dan celana
panjang, pekerja tidak diperkenankan memakai celana pendek, baju
lengan pendek dan sepatu yang terbuka apabila bekerja dengan bahan
kimia yang berbahaya dan beracun.
Prosedur
7) Makan, minum, atau merokok tidak diperkenankan apabila sedang
bekerja dengan bahan kimia berbahaya dan beracun.
8) Tidak diperkenankan mengembalikan bahan kimia yang berlebihan
setelah dituang kedalam wadah semula karena hal ini akan dapat
menimbulkan suatu reaksi kimia yang berbahaya.
9) Apabila sedang mengerjakan pencampuran bahan kimia, tidak
diperkenankan meninggalkan tempat sehingga proses pencampuran/reaksi
tidak diawasi.
10) Tidak diperkenankan mencicipi/merasa bahan kimia jenis apapun.
Apabila harus mencium bahan kimia maka lakukan dengan sangat hati-
hati mempergunakan ujung botol sehingga hanya sebagian kecil uap yang
masuk ke hidung.
11) Tidak diperkenankan menyimpan mantel, baju lapis, atau buku dalam
ruang berisi bahan kimia karena bisa terkontaminasi oleh bahan kimia.
PENANGANAN BARANG BAHAN BERBAHAYA DAN
BERACUN (B3)

No. Dokumen No. Revisi No. Halaman


445/I.03/LAB/....... 1 5/9
RSUD UNDATA

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

b.Tata Cara Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun


1) Untuk menghindari terjadinya kecelakaan akibat bahan kimia berbahaya
maka bahan kimia berbahaya dan beracun harus disimpan,
dipergunakan, dan dibuang dengan cara yang sesuai ketentuan.
2) Setiap bagian dan setiap personel dirumah sakit harus melaksanakan
secara benar seluruh ketentuan penyimpanan, penggunaan dan
pembuangan bahan kimia berbahaya dan beracun.
3) Setiap bagian yang menyimpan bahan kimia berbahaya dan beracun
dalam jumlah besar dan jenis bahan kimia yang banyak, harus
mempunyai ruangan penyimpanan khusus.
4) Semua bahan kimia berbahaya dan beracun harus diberikan label yang
benar agar tidak terjadi pencampuran bahan yang tidak sesuai.
5) Semua bahan kimia berbahaya dan beracun harus diperiksa secara
teratur untuk mendeteksi kebocoran atau kerusakan wadah.
6) Bahan kimia yang menjadi basah akibat kelembaban yang tinggi harus
dikeringkan sebelum dipergunakan.
7) Sampah yang berasal dari bahan kimia harus dibuang pada kontener
yang telah disiapkan khusus untuk bahan tersebut, tidak boleh dibuang
Prosedur pada tempat sampah untuk bahan kimia lain.
8) Tidak diperkenankan mempergunakan lampu spiritus dalam ruang berisi
bahan kimia apabila tidak di instruksikan.
9) Setiap wadah dari gelas harus diperiksa apakah ada keretakan atau tidak
karena akan menyebabkan cedera serius apabila terjadi kebocoran bahan
kimia.
10) Untuk menghindari terjadinya peledakan bahan kimia maka setiap
bahan kimia dengan konsentrasi yang tinggi harus disimpan dalam
ruangan dengan suhu yang lebih rendah dari titik nyala bahan kimia
tersebut.
11) Setiap bahan kimia yang mudah meledak atau terbakar harus di
identifikasi titik nyala dari bahan tersebut.
12) Setiap karyawan harus memperhatikan bahwa beberapa bahan-bahan
kimia padat tidak boleh terkena air, terkena pemanasan, terjadi gesekan
atau terkena cahaya/sinar matahari karena akan mudah terbakar.
13) Setiap karyawan harus mengetahui lokasi dari Alat Pemadam Api
Ringan (APAR), tempat pembilasan, dan mengetahui cara
mempergunakan peralatan tersebut.
PENANGANAN BARANG BAHAN BERBAHAYA DAN
BERACUN (B3)

No. Dokumen No. Revisi No. Halaman


445/I.03/LAB/....... 1 6/9
RSUD UNDATA

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
4. Penanganan Bahan Gas
a. Penggunaan gas yang tidak benar dapat menimbulkan peledakan,
kebakaran, keracunan, intoksikasi akibat inhalasi gas atau dapat
mencederai kulit. Karena di rumah sakit terdapat banyak jenis gas yang
berbahaya dengan efek yang bermacam-macam maka dibuat beberapa
ketentuan umum yang berlaku untuk semua tindakan yang
mempergunakan gas.
b. Pemakaian lampu spiritus (Bunsen) pada daerah yang mengandung gas
harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan hanya dapat dilakukan
apabila tidak terdapat kebocoran gas. Lampu spiritus harus segera di
matikan apabila tidak di pergunakan. Apabila sedang ada nyala api maka
tidak di perkenankan menggunakan oksigen
c. Merokok dilarang diseluruh bagian, seluruh tempat tindakan di rumah
sakit apalagi di tempat penyimpanan gas dan penanganan yang
Prosedur mempergunakan gas.
d. Penyimpanan gas apabila memungkinkan di tempat yang berjauhan
dengan pusat kegiatan pelayanan dan di lindungi dari pemaparan suhu
tinggi.
e. Seluruh tabung gas harus diberi label yang jelas. Tabung yang tidak
berlabel tidak boleh dipergunakan karena sangat membahayakan.
f. Seluruh staf harus mengetahui tata cara mengidentifikasi gas berdasarkan
kode warna yang di sepakati.
g. Pengangkutan tabung gas dan pengisian gas harus mempergunakan troli
yang menahan tabung gas tidak jatuh.
h. Dalam menuang gas bentuk cair maka tidak boleh terjadi tumpahan gas
pada pakaian atau lantai
i. Setiap pekerja harus mempergunakan pakaian pelindung, masker, sarung
tangan, dan baju lengan panjang.
PENANGANAN BARANG BAHAN BERBAHAYA DAN
BERACUN (B3)

No. Dokumen No. Revisi No. Halaman


445/I.03/LAB/....... 1 7/9
RSUD UNDATA

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
5. Penyimpanan Bahan Berbahaya dan Beracun
a. Persyaratan Umum Ruang Penyimpanan
1) Ruangan penyimpanan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a) Kedap air, tidak bocor, ada ventilasi untuk mencegah akumulasi
gas, lubang angin harus dilengkapi dengan kasa penutup agar
burung dan binatang tidak masuk dan dilengkapi penerangan
yang mencukupi.
b) Instalasi penerangan harus tidak menimbulkan ledakan, dengan
memasang lampu penerangan minimal 1 meter diatas kemasan
dan semua saklar untuk ruang bahan mudah terbakar harus
terpasang dari sisi luar.
c) Tersedia sarana pencucian yang dekat lokasi dan memadai
misalnya wastafel untuk membilas mata atau bagian tubuh
lainnya yang terpapar bahan berbahaya dan beracun.
d) Tersedia sistim pemadam kebakaran dan deteksi kebakaran yang
sesuai dengan luas ruang dan jenis bahan yang disimpan.
e) Tersedia pembangkit listrik cadangan yang berfungsi secara
otomatik apabila terjadi gangguan listrik.
f) Tersedia fasilitas pertolongan pertama pada kecelakaan dalam
Prosedur
jumlah dan jenis yang memadai.
g) Peralatan komunikasi dalam ruang penyimpanan harus tersedia
agar memudahkan komunikasi dengan bagian lain.
h) Setiap ruang penyimpanan harus mempunyai pompa penyedot
tumpahan B3 yang juga berfungsi menyedot tumpahan cair.
i) Tersedia pengontrol suhu dan kelembaban di setiap ruang
penyimpanan bahan berbahaya dan beracun.
2) Ruangan penyimpanan tidak boleh terkena cahaya matahari secara
langsung karena dapat menyebabkan terjadinya reaksi kimia pada
bahan-bahan kimia yang tidak stabil.
3) Ruangan penyimpanan bahan berbahaya dan beracun dinyatakan
sebagai “restrieted area” sehingga setiap orang yang tidak
berkepentingan tidak diperkenankan masuk.
4) Semua sistim pengamanan ruangan penyimpanan bahan kimia harus
diperiksa sekurang-kurangnya setiap bulan.
5) Setiap hasil pemeriksaan harus di dokumentasikan, dilaporkan ke
PK3RS dan ditindak lanjuti.
PENANGANAN BARANG BAHAN BERBAHAYA DAN
BERACUN (B3)

No. Dokumen No. Revisi No. Halaman


445/I.03/LAB/....... 1 8/9
RSUD UNDATA

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
b. Penyimpanan bahan berbahaya dan beracun harus mengikuti ketentuan
sebagai berikut :
1) Dilakukan dengan sistim blok, terdiri dari 2x2 kemasan sehingga dapat
dilakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap setiap kemasan.
2) Jarak antar blok minimum 60 cm agar masih tersisa ruang untuk
melakukan pengawasan rutin.
3) Maksimum tumpukan 3 lapis, apabila lebih maka harus dengan
memakai rak, kecuali untuk bahan kimia yang disimpan dalam wadah
botol, tidak diperkenankan untuk disimpan bersusun.
4) Jarak kemasan terluar tidak boleh kurang 1 meter dari atap.
5) Kemasan B3 yang tidak saling cocok harus disimpan terpisah, tidak
dalam 1 blok untuk menghindari terjadinya reaksi kimia yang
membahayakan
6) Penempatan kemasan harus dengan syarat tidak ada kemungkinan
tumpah ke kemasan lain.
c. Persyaratan Berdasarkan Jenis B3
1) Bahan Beracun
a) Ruangan penyimpanan harus dingin dan berventilasi
Prosedur
b) Jauhkan dari bahan lain yang dapat bereaksi
c) Tersedia alat pelindung diri
2) Bahan Korosif
a) Ruangan penyimpanan harus dingin dan berventilasi
b) Bahan disimpan dalam wadah tertutup dan berlabel
c) Tersedia alat pelindung diri
3) Bahan Mudah Terbakar
a) Ruangan penyimpanan harus dingin dan berventilasi
b) Ruangan/bahan harus jauh dari sumber api/panas
c) Hindari terjadinya loncatan api listrik atau bara rokok
d) Tersedia alat pemadam kebakaran
e) Penyimpanan harus dijauhkan dari bahan kimia oksidator
f) Tersedia alat pelindung diri
4) Bahan Mudah Meledak
a) Ruangan penyimpanan harus dingin dan berventilasi
b) Ruangan/bahan harus jauh dari sumber api/panas
c) Tersedia alat pemadam kebakaran
d) Tempat penyimpanan tidak menimbulkan gesekan atau benturan
PENANGANAN BARANG BAHAN BERBAHAYA DAN
BERACUN (B3)

No. Dokumen No. Revisi No. Halaman


445/I.03/LAB/....... 1 9/9
RSUD UNDATA

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
d) Tempat penyimpanan tidak menimbulkan gesekan atau benturan
mekanis.
e) Tersedia alat pelindung diri
5) Bahan Oksidator
a) Ruangan penyimpanan harus dingin dan berventilasi
b) Ruangan/bahan harus jauh dari sumber api/panas
c) Hindari terjadinya loncatan api listrik atau bara rokok
d) Penyimpanan harus terpisah dengan bahan mudah terbakar atau
bahan pereduksi.
Prosedur
e) Tersedia alat pelindung diri
6) Bahan Reaktif
a) Ruangan penyimpanan harus dingin, kering dan berventilasi
b) Ruangan/bahan harus jauh dari sumber api/panas
c) Ruangan harus kedap air
d) Tersedia alat pemadam kebakaran
e) Tersedia alat pelindung diri

Instalasi Laboratorium
Unit Terkait
Instalasi Farmasi

Anda mungkin juga menyukai