• Pekerjaan:
• Surveior UKP FKTP
• Surveior Akreditasi RS
• Kepala Bidang Penunjang Medis RS Ken Saras
• Ketua Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RS Ken Saras
• Ketua Sub Komite Mutu Profesi Komite Medik RS Ken Saras
• Pendidikan:
• FK : FK. Universitas Diponegoro Semarang: (2001 – 2007)
• Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK Univ. Diponegoro Semarang: (2008 – 2012)
• No Telp : 081229099921
• Email : LA_BELLEE@yahoo.com
Data tahun 2019 dari US Poison Control
6,4/1000 pop
B3
Peraturan pengelolaan B3 & Limbah
Tentang
Meng-
gunakan
Menyimpan
Tujuan Pengelolaan B3
Mencegah dan atau mengurangi risiko
dampak B3 terhadap lingkungan hidup,
kesehatan manusia dan makhluk hidup
lainnya
Pengelolaan B3 FKTP
Perencanaan
Penanganan
Penggunaan
Insiden
Distribusi Pengemasan
penyimpana
n
Pengelolaan B3 Permenkes 52 tahun 2018
a. Pemilihan dan perencanaan kebutuhn B3
b. Indentifikasi dan inventarisasi bahan dan limbah B3
c. Memastikan adanya penyimpanan, pewadahan, dan perawatan bahan sesuai dengan karakteristik,
sifat, dan jumlah.
d. Tersediannya lembar data keselamatan sesuai dengan karakteristik dan sifat bahan dan limbah B3.
e. Memastikan ketersediaan dan penggunaan alat pelindung diri sesuai karekteristik dan sifat bahan dan
limbah B3.
f. Tersedianya standar prosedur operasional yang menjamin keamanan kerja pada proses kegiatan
pengelolaan bahan dan limbah B3 (pengurangan dan pemilahan, penyimpanan, pengangkutan,
penguburan dan/atau penimbunan bahan dan limbah B3).
g. Tersedianya sistem kedaruratan tumpahan/bocor bahan dan limbah B3.
h. Tersedianya sarana keselamatan bahan dan limbah B3 seperti spill kit, rambu dan simbol B3, dan lain
lain.
i. Pelatihan yang dibutuhkan staf yang menangani B3
j. Jika dilakukan oleh pihak ke tiga wajib membuat kesepakatan jaminan keamanan kerja untuk pengelola
dan Fasyankes akibat kegagalan kegiatan pengelolaan bahan dan limbah B3 yang dilakukan.
Sarana keselamatan
Spill kit
B3 YANG DIATUR & TIDAK
Yang diatur: (lihat lampiran PP 74/2001)
- B3 yang digunakan
- B3 yang terbatas digunakan
- B3 yang dilarang digunakan
19
KATEGORI B3
20
KARAKTERISTIK B3
21
Yang perlu diperhatikan oleh FKTP
• Simbol dan pelabelan B3
• Penyimpanan B3
• Ketersediaan MSDS untuk tiap B3
• Wadah untuk pembuangan limbah B3
• Pengangkutan dari ruangan ke TPS B3
• Penyimpanan sementara limbah B3 (TPS
B3)
• Pembuangan limbah B3
• Yang dilakukan jika terjadi tumpahan (lihat
video clip)
• Yang dilakukan jika terjadi pajanan (lihat
pada PPI)
SIMBOL/LABEL
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Peraturan perundangan
• Permen LH no 3/2008 : Simbol dan Label B 3
• Permen LH no 14/2013 : Simbol dan Label Limbah B3
Label & Simbol
• Pemberian simbol dan label pada
setiap kemasan B3 dimaksudkan
untuk mengetahui klasifikasi B3
sehingga pengelolaannya dapat
dilakukan dengan baik guna
mengurangi risiko yang dapat
ditimbulkan dari B3
• Label
• Tulisan yang menunjukkan
antara lain karakteristik dan
jenis bahan kimia berbaya &
beracun.
• Simbol
• Gambar yang menyatakan
karakteristik bahan kimia
berbaya & beracun.
Klasifikasi Bahan Kimia
• Peraturan Pemerintah RI 74/2001
• US – DOT (DEPARTEMENT OF
TRASPORTATION)
• NFPA 704 M (NATIONAL FIRE
PROTECTION ASSOCIATION)
• HMIS/HMIG (HAZARDOUS
MATERIAL IDENTIFICATION
SYSTEM/GUIDE)
Klasifikasi
PP No 74/2001
• mudah meledak (explosive); LPG, Mg
• pengoksidasi (oxidizing);
• sangat mudah sekali menyala ( extremely flammable );
• sangat mudah menyala ( highly flammable );
• mudah menyala (flammable); Mg
• amat sangat beracun (extremely toxic );
• sangat beracun ( highly toxic);
• beracun (moderately Toxic ); Battery
• berbahaya (harmful ); Chloroform
• korosif (corrosive); Iodine
• bersifat iritasi (iritant);
• berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment);
Solar, Oli bekas, CFC
• karsinogenik (carcinognenic ); Cromium, Asbestos,
• teratogenik (teratogenic); Smoke detektor
• mutagenik (mutagenic).
Klasifikasi
US – Departement of Transportation (US-DOT)
Klasifikasi
NFPA 704 M HMIS/HMIG
National Fire Protection Association (NFPA) Hazardous Material Identification System (HMIS)
704: hazard material and emergency response
Hazardous Material Identification Guide (HMIG)
Hazard Labels
• NFPA 704 M HMIS/HMIG
Penandaan Wadah
(Container Labelling)
Flammability
(merah)
Reactivity
4 (kuning)
2 3
Health Hazard
Oxy
(biru) Other Hazards
(putih)
Penandaan Wadah
(Container Labelling)
Contoh :
Amunisi,
Amonium Picrate.
Peraturan yang terkait:
Peraturan Pemerintah No. 74 Th. 2001 tentang Pengelolaan Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3)
Definisi B3 (Pasal 1) :
Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat dengan B3
adalah bahan yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat
mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau dapat
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia
serta makhluk hidup lainnya;
Kata Peringatan
Pernyataan bahaya:
Keterangan tambahan -Klasifikasi B3
- Fisik, kesehatan dan lingkungan
Identitas pemasok
Pemasangan Label B3
Simbol
Label
Material Safety Data Sheets
B3 disertai MSDS (Material Safety Data Sheet)
PP.R I No: 74 TAHUN 2001, Ttg PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
Secondary containment
FIFO
Monitoring
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
(B3)
Sisa suatu kegiatan yang mengandung bahan
berbahaya dan be-racun, yang karena sifat dan atau
konsentrasinya, baik secara lang-sung maupun tak
langsung me-rusak lingkungan hidup, kesehatan
maupun manusia
(PP RI No. 18/1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun)
LIMBAH B3
DEFINISI LIMBAH B3
Sisa suatu usaha dan/atau kegiatan
yang mengandung bahan
berbahaya dan beracun atau B3
adalah zat, energi, dan/atau
komponen lain yang karena sifat,
konsentrasi, dan/atau jumlahnya,
baik secara langsung maupun tidak
langsung, dapat mencemarkan
dan/atau merusak lingkungan
hidup, dan/atau membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, serta
kelangsungan hidup manusia dan
makhluk hidup lain (UU 32/2009)
Peraturan Per-UU-an PENGELOLAAN LIMBAH B3
UU No 23 Th Peraturan Pemerintah Kep Ka Bapedal
1997 Kep Men LH
Permenkes
Pasal PP 19/1994 KEPDAL NOMOR 01 TAHUN 1995
01 PP 12/1995 Permen LH No: 30/2009
17 PP 18/1999 Permen LHK 56/2015
20 + 21 PP 85/1999 PERMENKES No 52/2018 tentang K3
di Fasyankes
35 + 36 PP 74/2001 Permenkes no 18 tahun 2020
43 PP 38 / 2007 Permen LHK no 6 tahun 2021
49 PP 101/2014
UU 32/2009
UMUM KHUSUS
-Ijin Pengelolaan -Pengumpulan
-Ijin Penyimpanan dan Pelumas Bekas
Pengumpulan -Program Kendali B3
-Pengolahan -Pengawasan oleh
-Penimbunan Daerah
-Simbol dan Label
-Dokumen Limbah B3
Limbah dari fasilitas pelayanan kesehatan
• Limbah yang dihasilkan oleh
fasilitas pelayanan kesehatan
dalam bentuk padat, cair, pasta
(gel) maupun gas yang dapat
mengandung mikroorganisme
pathogen bersifat infeksius,
bahan kimia beracun, dan
sebagian bersifat radioaktif.
• Maka dapat dikategorikan
sebagai limbah B3
Limbah yang dihasilkan oleh fasilitas
pelayanan kesehatan
• Limbah umum:
• sejenis limbah domestik, bahan pengemas, makanan binatang non-infectious,
limbah dari cuci serta materi lain yang tidak membahayakan pada kesehatan
manusia dan lingkungan.
• Limbah patologis:
• terdiri dari jaringan-jaringan, organ, bagian tubuh, plasenta, bangkai binatang,
darah dan cairan tubuh.
• Limbah radioaktif
• Limbah kimiawi:
• berupa benda padat, cairan atau gas misalnya berasal dari tindakan diagnostik
pembersihan / pemeliharaan atau prosedur desinfeksi.
• Limbah infeksius:
• mengandung mikroorganisme patogen yang dilihat dari konsentrasi dan
kuantitasnya bila terpapar dengan manusia akan dapat menimbulkan
penyakit.
• Limbah Benda-benda tajam:
• berupa jarum suntik, syring, gunting, pisau, kaca pecah, gunting kuku dan
sebagainya yang dapat menyebabkan orang tertusuk (luka) dan terjadi infeksi,
yang mungkin terkontaminasi oleh darah, produk darah, cairan tubuh, bahan
mikrobiologi atau bahan sitotoksik.
• Limbah farmasi:
• berupa produk-produk kefarmasian, obat-obatan dan bahan kimiawi yang
dikembalikan dari ruangan pasien isolasi, atau telah tertumpah, kadaluwarsa
atau terkontaminasi atau harus dibuang karena sudah tidak digunakan lagi.
• Kontainer-kontainer :
• Kontainer bekas tempat kimiawi, obat, juga container berupa tabung yang
mengandung gas dan aerosol yang dapat meledak bila diinsinerasi atau
bila mengalami kerusakan dapat mencederai.
Prinsip Pengelolaan limbah B3
• Jangan memproduksi
limbah B3
• Minimisasi Limbah B3
• Reduction, Recovery, Reuse
dan Recycling
• Pembuangan secara aman
(tidak membahayakan
kesehatan masyarakat dan
lingkungan hidup)
Komponen Dalam Sistem Pengelolaan Limbah B3
Perolehan Kembali
Penghasil Limbah
Penggunaan Kembali
Penyimpanan
“On Site”
Penyimpanan
Sementara
Pengumpulan
Pengangkutan
Pengangkutan
Pengangkutan
Pengolahan
Pembuangan
Akhir
Simbol dan label limbah B3
• Permen LH no 14/2013 : Simbol dan Label Limbah B3
Wadah/kantong sampah limbah di fasyankes
• Merah
• Kuning
• Ungu
• Coklat
Prinsip penanganan
• Diletakkan dalam wadah/kantong sesuai kategori
limbah
• Volume paling tinggi dalam wadah/kantong
¾ agar dapat ditutup secara aman
• Penanganan harus hati-hati untuk menghindari
tertusuk benda tajam, limbah benda tajam
dimasukkan dalam safety box
• Pemadatan/penekanan dalam wadah/kantong
mutlak tidak boleh
• Penanganan secara manual harus dihindari
• Gunakan wadah/kantong ganda jika robek, bocor
atau tidak tertutup sempurna
Pengumpulan limbah B3
Limbah B3 yang dihasilkan 50 (lima puluh) 90 (sembilan puluh) hari sejak Limbah B3 dihasilkan
kilogram per hari atau lebih;
Limbah B3 yang dihasilkan kurang dari 50 180 (seratus delapan puluh) hari sejak Limbah B3
(lima puluh) kilogram per hari untuk Limbah dihasilkan
B3 kategori 1;
Limbah B3 yang dihasilkan kurang dari 50 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari sejak Limbah
(lima puluh) kilogram per hari untuk Limbah B3 dihasilkan
B3 kategori 2 dari sumber tidak spesifik dan
dari sumber spesifik umum;
Limbah B3 kategori 2 dari sumber spesifik 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari sejak Limbah
khusus. B3 dihasilkan
Limbah domestik
• Limbah kegiatan non medis seperti dapur, sampah pengunjung,
pepohonan, yang tidak infeksius
• Pengelolaan. :
• 1. tempat sampah tertutup organic non organic
• 2. Lapisi kantong hitam
• 3. Sediakan APD pagi petugas kebersihan
• 4. Tindak lanjut bila terjadi pajanan
• 5. Reduce, Reuse, Recylce