Anda di halaman 1dari 94

PENGELOLAAN B3 dan LIMBAH B3

DARTINI , SKM , MKes

Disampaikan dalam acara pelatihan K3 RS 22-27 April 2018


Horel PARK 5 , Cilandak Jakarta Selatan
TUJUAN PEMBELAJARAN

TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM


Setelah mengikuti materi ini peserta
mampu laksana dalam pengelolaan B3 dan
limbah B3 di satuan kerjanya

2
TUJUAN PEMBELAJARAN

TUJUAN
PEMBELAJARAN KHUSUS
1. Menjelaskan tentang B3
2. Melakukan identifikasi dan inventarisasi B3 di RS
3. Mampu melakukan pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun mulai dari
proses penggadaan, penyimpanan, pendistribusian dan pemakaian Bahan
Berbahaya dan beracun serta penanganan limbah B3.
3
PEMBUANGAN ILEGAL LIMBAH MEDIS
Desa Panguragan Wetan, Kabupaten Cirebon
DASAR HUKUM
UNDANG-UNDANG NO.36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN
UNDANG-UNDANG NO.44 TAHUN 2009 RS
UNDANG-UNDANG NO.32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LH

PERATURAN PEMERINTAH NO. 74 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN B3

PERATURAN PEMERINTAH NO. 101 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH B3

PERMENKES NO. 472/Menkes/PER/IX/1996 TENTANG PENGAMANAN BAHAN BERBAHAYA


BAGI KESEHATAN
PERMENLH NO 56 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA DAN PERSYARATAN TEKNIS
PENGELOLAAN LIMBAH B3 DARI FASYANKES

PERMENLH NO 03 TH 2008 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN SIMBOL DAN LABEL B3

PERMENLH NO 14 TAHUN 2013 TENTANG SIMBOL DAN LABEL LIMBAH B3

PERMENKES NO 7 TAHUN 2019 TENTANG KESLING RS

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT LAINNYA


Pengertian …
Bahan yang karena sifatnya dan atau konsentrasinya dan atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat

B3 mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau dapat


membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup
manusia serta makhluk hidup lainnya
PP No 74 tahun 2001
Potensi :
• mencemari lingkungan dan
• kesehatan penjamah B3 bila tidak ditangani dgn benar
• Cedera, kebakaran dan ledakan

Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan.


LIMBAH Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Yang disebut
Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan
B3 yang mengandung B3.
PP No. 101 Tahun 2014
KLASIFIKASI B3
• mudah meledak : natrium nitrit
• mudah terbakar : alkohol (etanol), metanol, amoniak
• bersifat reaktif : tidak stabil ,mudah terbakar pada keadaan normal,
mudah bereaksi hebat dengan air
• beracun : bersifat racun bagi manusia atau lingkungan yang dapat
menyebabkan kematian atau sakit yang serius : formalin & Gas
CO (sangat beracun), pestisida
• menyebabkan infeksi
• bersifat korosif : menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit dan
menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja : hidrogen
peroksida, natrium hipokloride, natrium karbonat, natrium
hidroksida, karbon dioksida, kaporit
• bahan radioaktif
• Gas bertekanan : amoniak, asetilen, xylene
Dartini, Pengelolaan B3, MSDS Dan SPILL
JENIS BAHAN B3 di RS
A. Bahan kimia pembersih dan desinfektan

Pembersih Pembersih
tangan : Hand peralatan medis
rub/soap dan non medis Tabung
bertekanan
:Pestisida,
Pembersih Pembersih Linen : pewangi, gas
permukaan : floor Detergen, desinfektan, elpiji
cleaner, glass cleaner, softener, pemutih
JENIS BAHAN B3 di RS
B. Bahan kimia Pelayanan

Contoh:
• Alkohol,
• Glutaraldehyde,
• Liquit Nitrogen,
• Dimethyl sulfoxide
• Oksigen
JENIS BAHAN B3 di RS
C. Bahan Gas kimia Pelayanan

Gas Penggunaan Bahaya


asetilen Gas bakar Mudah terbakar, aspiksian
amoniak Bahan baku Beracun
etilen oksida Sterilisasi Beracun, mudah terbakar
hidrogen Hidrogenasi Mudah terbakar, aspiksian

Nitrogen Gas pencuci, Aspiksian


pembuatan udara inert

klor Klorinasi, oksidator Beracun, korosif


vinil klorida Produksi plastik Beracun, mudah terbakar
JENIS BAHAN B3 di RS
D. B3 di penunjang (Laboratorium/Patalogi/Farmasi/ dll)
Contoh:
• Formalin,
• Alkohol, etanol,
• Methanol/Xylol
• H2SO4, H2O2,
• Aseton/Larutan Ammonia/
• Dietil eter/HCL Pekat 35 %/
• NaOH Crystal/KOH Crystal/
• H2SO4 (Asam Sulfat)/Phenol
Crystal/Asam Asetat
• Asam Formiat /Asam Sitrat
JENIS BAHAN B3 di RS

E. Bahan kimia Di Perkantoran

Contoh:
• Baterai,
• Lampu neon,
• Catridge/tinta printer,
• Dimethyl sulfoxide
JENIS BAHAN B3 di RS

F. Bahan kimia Pengendali Hama

Contoh:
• Nuvet 200 EC
• Protectsafe 0,005 BB
• Inseckil 50 EC
• Baygon
• Racumin
JENIS BAHAN B3 di RS

G. Bahan kimia di utilily/sarpras


BahanBakar
Olie
Cat
Lampu
penerangan
Tabung Las
Aki (Accu)
Mother board
MSDS?

15
(MATERIAL SAFETY DATA SHEET (MSDS)
LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN (LDKB)

Penger
MSDS adalah lembar petunjuk yang berisi Informasi : bahan berbahaya
tentang sifat fisika, kimia, penyimpanan, jenis bahaya yang ditimbulkan, cara

tian
penanganan, tindakan khusus dalam keadaan darurat
PETUNJUK PRAKTIS PAPARAN B3

NAMA MATERIAL : FLOOR CLEAN


WUJUD MATERIAL : CAIRAN BERWARNA HIJAU
Cairan jernih berbau : Aroma Lemon
SIFAT BAHAYA BILA TERKENA
1. KULIT -
2. MATA Berbahaya jika terkena mata
3. TERHIRUP -
4. TERTELAN Bersifat racun jika tertelan
PERTOLONGAN PERTAMA, BILA TERKENA
1. KULIT Segera disiram dengan air dingin yang banyak
2. MATA Segera cuci mata dengan air bersih yang mengalir selama 15 menit
3. TERHIRUP Segera pindah ke area terbuka dan berudara segar
4. TERTELAN Kumur segera, kemudian minum 1 -2 gelas air atau susu
ALAT PELINDUNG DIRI
MASKER Gunakan Masker
SARUNG TANGAN Gunakan Sarung Tangan karet
KACA MATA Gunakan Kacamata Pelindung
APRON -
LEMBAR DATA KESELAMATAN
(MATERIAL SAFETY DATA SHEET (MSDS)
Lembar data keselamatan biasanya dikeluarkan oleh
produsen B3, dimana berdasarkan PP No. 74 tahun
2001 minimal memuat :
• Merek dagang
• Rumus kimia B3
• Jenis B3
• Klasifikasi B3
• Teknik penyimpanan, dan
• Tata-cara penanganan bila
terjadi kecelakaan

19
Persyaratan MSDS di tempat kerja
Berdasarkan peraturan pemerintah No.74 tahun 2001 tentang pengelolaan B3

1. pasal 11 yang berbunyi setiap


orang yang memproduksi B3
wajib menyediakan MSDS.

2. Pada pasal 12 menyatakan setiap


penanggung jawab
pengangkutan, penyimpanan, dan pengedaran B3 wajib
menyertakan Lembar Data Keselamatan Bahan (Material
Safety Data Sheet).

20
Kapan kita menggunakan MSDS?
1. Sebelum penyimpanan B3
2. Sebelum menggunakan B3
3. Sebelum penanganan tumpahan B3

21
SIMBOL DAN LABEL?

22
Simbol adalah gambar yang
menunjukkan karakteristik B3

Label adalah uraian singkat yang


menunjukkan antara lain
klasifikasi dan jenis B3
SYMBOL DAN LABEL B3

24
SYMBOL DAN LABEL B3
RUMAH SAKIT

25
Pemasangan Simbol/Label
B3?
1. Ruangan (pintu) Gudang penyimpanan B3 di
Gudang Farmasi
2. Lemari/ Rak penyimpanan B3 di Gudang
Farmasi
3. Kemasan B3 (Botol, kardus dll)
4. Alat angkut B3
5. Lemari/ Rak B3 di unit kerja
6. Kemasan B3 bekas (Limbah)

26
IDENTIFIKASI SIFAT B3

Flammability
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK :
mengacu pada lembar data (Merah)
pengaman (safety data sheet)

Reactivity
(Kuning)
Health
(Biru)
Karakteristik B3 ( PP No. 74 tahun
2001)
o Mudah meledak (explosive)
o Pengoksidasi (oxidizing)
o Mudah menyala (flammable)
o Racun (toxic)
o Berbahaya (harmful)
o Iritasi (irritant) O
o Korosif (corrosive)
o Berbahaya bagi lingkungan (dangerous for the
Special x
environment) No Tingkat Bahaya
o Karsinogenik, teratogenik, mutagenic
o Bahaya lain berupa gas bertekanan 0 Tidak Ada Bahaya
1 Sedikit
2 Sedang
3 Besar
4 Sangat Besar 27
Karakteristik B3 – PP 74/2001
1. Mudah Meledak 9. Berbahaya
(Explosive) (Harmful)
2. Pengoksidasi 10. Korosif
(Oxidizing) (Corrosive)
3. Sangat Mudah Sekali Menyala 11. Bersifat Iritasi
(Extremely Flammable) (Irritant)
4. Sangat Mudah Menyala 12. Berbahaya Bagi Lingkungan
(Highly Flammable) (Dangerous to the Environment)
5. Mudah Menyala 13. Karsinogenik
(Flammable) (Carcinogenic)
6. Amat Sangat Beracun 14. Teratogenik
(Extremely Toxic) (Teratogenic)
7. Sangat Beracun 15. Mutagenik
(Highly Toxic) (Mutagenic)
8. Beracun
(Moderately Toxic)

26
7 KELAS BAHAN BERBAHAYA yaitu:

1. mudah terbakar : benzene,alkohol (etanol), debu alumunium,


metanol, amoniak, gas hidrogen
2. Spontan terbakar : padat atau cair yang dapat menyala secara
spontan tanpa sumber nyala. Misal : fosfor putih.
3. Peledak (explosive) :materi kimia ini dapat meledak biasanya
karena kejutan, panas atau mekanisme lain misal: dinamit,
trinitrotoluene (TNT)
4. Pengoksidasi (oxicizer) : materi yang menghasilkan oksigen, baik
dalam kondisi biasa atau bila terpapar dgn panas. Misal:
aminium nitrat dan benzoyl peroksida.
5. bersifat korosif : padatan atau cair seperti asam kuat atau basa
kuat yang dapat terbakar dan merusak jaringan
kulit/iritasimenyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit dan
menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja : hidrogen
peroksida, natrium hipokloride, natrium karbonat, natrium
7 BAHAYA B3
5. bersifat korosif : padatan atau cair seperti asam kuat atau basa kuat
yang dapat terbakar dan merusak jaringan kulit/iritasimenyebabkan
iritasi (terbakar) pada kulit dan menyebabkan proses pengkaratan pada
lempeng baja : hidrogen peroksida, natrium hipokloride, natrium
karbonat, natrium hidroksida, karbon dioksida, kaporit
6. beracun : bersifat racun bagi manusia atau lingkungan yang dapat
menyebabkan kematian atau sakit yang serius : formalin & Gas CO
(sangat beracun), hidrogen sianida, pestisida
7. Materi radioaktif: dicirikan dengan transformasi yang berlangsung
dalam inti atom misal
BAHAYA B3
• Karsinogenik : Material yang terbukti atau dicurigai menyebabkan
penyakit kanker : misal : debu asbestos, asap rokok
• Teragenik : agen yang menyebabkan pertumbuhan yang tidak
sempurna pada embrio anak misal: methymercury, lead, PCB
(Polychlorinated Biphenils)
• Mutagenik : agen yang menyebabkan mutasi pada sel di dalam
tubuh, termasuk kerusakan DNA misal: aflatoxin, benzidine, vinyl
chlorida
• mudah meledak : natrium nitrit
• menyebabkan infeksi
• bersifat reaktif : tidak stabil ,mudah terbakar pada keadaan
normal, mudah bereaksi hebat dengan air
• Gas bertekanan : amoniak, asetilen, xylene
Penting!!
• Interaksi bahan membentuk bahan toksik.
Larutan asam bereaksi dengan udara membentuk gas khlor toksik
• Interaksi bahan membentuk nyala atau eksplosif
Logam Na, Ca, carbit bila kontak dengan uap air akan menghasilkan
gas hidrogen yg dapat terbakar tanpa adanya pemantik api
• Interaksi bahan berbentuk panas
Bahan pengoksidasi (asam nitrat) bercampur dengan tepung beras,
akan memungkinkan tepung terbakar.
• Temperatur dimana bahan bisa menyala dengan sendiri tanpa adanya sumber nyala misal:
diesel 210 oC , hidrogen 536 oC
• Asam sulfat bila dipanaskan akan menghasilkan SO2 dan SO3
FAKTOR TINGKAT BAHAYA
• DAYA RACUN
LD50 /LC50 Ssemangkin kuat semangkin tinggi nilai toxicnya

Misal: Melaui pernafasan, tikus LC50 =>770 mg/m3/jam


Melalui mulut, tikus LD50=1960 mg/kg
Melalui kulit, tikus LD50 =>10 mg/kg

• CARA MASUK DALAM TUBUH


1. SALURAN PERNAFASAN
2. SALURAN PENCERNAAN
3. PENYERAPAN MELALUI KULIT

• KONSENTRASI DAN LAMA PAPARAN B3


• EFEK KOMBINASI
• KERENTANAN CALON KORBAN PAPARAN B3
Inventarisasi B3
• Dilakukan untuk menyediakan informasi tentang B3
meliputi:
 jenis;
 bentuk;
 sifat;
 jumlah karakteristik;
 Ketersediaan MSDS;
 cara penyimpanan;
 ketersediaan SPO;
 spill kit;
 APD yg dibutuhkan.
Dimana MSDS, Simbol
dan Label disertakan
dalam B3 ?

35
Kewajiban Terkait MSDS

PerDirJen IAK 21/2010 KepDirJen HubDar 725/2004 PP 74/2001


(Produsen) (Pengangkut) (Pengguna/User)

 Produsen wajib membuat  Pengangkut/distributor wajib  Tempat penyimpanan wajib


MSDS untuk B3 berupa single menyertakan MSDS selama dilengkapi MSDS dan
substance sejak 24 Maret pemindahan B3
2010 ditempatkan di tempat yang
 sukarela untuk blending atau mudah dilihat
multiple substance dan wajib
sejak akhir Desember 2013
PENYERTAAN MSDS (M), LABEL (L) DAN
SIMBOL (S) B3 PADA TAHAPAN PENANGANAN B3
DI RS
Penyipanan di
Gdg/Lemari B3
Pengemasan B3 Unit Kerja
di Farmasi

B3 Penyimpan B3
Pennggunaan B3
Di Gdg Farmasi
Pengangkutan
B3 Ke Unit Kerja

Perencanaan
Pengadaan MLS
MLS LS S
Pembuang B3
PENGELOLAAN B3
PERENCANAAN & PENGADAAN B3

PENERIMAAN B3

PENYIMPANAN & PENDISTRIBUSIAN B3

PENANGANAN B3

PEMBUANGAN B3
PERENCANAAN & PENGADAAN B3
• Perencanaan kebutuhan oleh Inst.Farmasi, IPSRS, ISP, Ka
Sub Bag Rumah Tangga/umum
• Data kebutuhan “Bottom Up”
• Pengadaan oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP)
• Surat Pesanan disertai “Surat Pernyataan” untuk
beberapa B3 seperti : Formalin, Dietil Eter,Xylene
PENERIMAAN B3
• Tim Penerima Barang Medis dan Non Medis
• Material Safety Data Sheet (MSDS)
• Waktu kadaluarsa
• Keadaan Fisik Barang

PENYIMPANAN B3
PENYIMPANAN
1. Gudang / Lemari khusus
2. Label /simbol B3, MSDS dan Spill Kit
3. Sifat Fisika dan Kimia sama
4. APAR dan “Dilarang Merokok” untuk “B3 Mudah Terbakar”
5. Penyimpanan sesuai MSDS
DENAH PENYIMPANAN BAHAN BERBAHAYA
dan LIMBAHNYA

Obat kanker
Formalin
Natrium Hipoklorida
Alkohol/Antiseptik/Dis infe ktan
Dietil eter
Xylol
Reagensia
Developer/Fixer Film

Gas Medis

Gas Rumah Tangga

Solar/Freon/Oli Lubricant

Chemical boiler

Detergent/Bahan Kimia
Pembersih/Insektisida
PENYIMPANAN B3 di Famasi
PENYIMPANAN B3 di RUANGAN
PENDISTRIBUSIAN B3
PENDISTRIBUSIAN
• Alat angkut yang aman ( P3K, spill Kit, tertutup)
• Sesuai permintaan user dan jumlah kecil sesuai kebutuhan
• Disertai MSDS
• Simbol dan label

PENANGANAN B3 KADALUARSA
• Inventaris daftar B3 kadaluarsa
• Lapor ke Direktur persetujuan untuk di musnahkan atau
dikembalikan ke pabrik
• Kordinasi dengan BPOM dan dinas terkait untuk
pengawasan pelaksanaan pekerjaan pemusnahan
• Melakukan pemusnahan disaksikan oleh pihak terkait
• Musnahkan dgn incenerator atau pihak ke 3 berizin
DILANJUTKAN SETELAH
ISOMA
TERIMA KASIH
47
PENGELOLAAN LIMBAH B3
Kode 37. Rumah Sakit dan Fasilitas Layanan Kesehatan (PP
101/2014)
Sumber Limbah Kode dan Uraian Limbah Kategori
Bahaya
1. Seluruh rumah sakit dan lab klinis A337-1 Limbah klinis memiliki karakteristik infeksius 1
2. Fasilitas insinerator
3. IPAL yang mengolah efluen rumah sakit A337-2 Produk farmasi daluwarsa 1
dan laboratorium klinis
A337-3 Bahan kimia daluwarsa 1
A337-4 Peralatan laboratorium terkontaminasi B3 1
1. pusat kesehatan masyarakat; A337-5 Peralatan medis mengadung logam berat, termasuk 1
2. klinik pelayanan kesehatan atau sejenis; merkuri (Hg), kadmium (Cd), dan sejenisnya
dan
3. rumah sakit. B337-1 Kemasan produk farmasi 2
B337-2 Sludge IPAL 2
Peraturan Menteri ini bertujuan untuk memberikan

PERMEN LHK Nomor: panduan bagi Penghasil Limbah B3 dari fasilitas


pelayanan kesehatan dalam mengelola Limbah B3
P.56/Menlhk-Sekjen/2015 yang dihasilkan.
tentang Tata Cara dan
[Pasal 2, PERMEN LHK P.56/Menlhk-Sekjen/2015]
Persyaratan Teknis
Pengelolaan Limbah B3 dari  Fasilitas pelayanan kesehatan yang wajib
FASYANKES terdaftar di instansi yang bertanggung jawab di
bidang kesehatan.
 Fasilitas pelayanan kesehatan tersebut meliputi:
a. pusat kesehatan masyarakat;
b. klinik pelayanan kesehatan atau sejenis; dan
c. rumah sakit.

[Pasal 3, PERMEN LHK P.56/Menlhk-Sekjen/2015]


50
NON- limbah padat dari dapur,
MEDIS perkantoran, taman, dan halaman
LIMBAH B3 PADAT yang dapat dimanfaatkan kembali
RUMAH SAKIT apabila ada teknologinya

Limbah B3 dalam
PermenLHK No. P.56/Menlhk-Sekjen/2015
CAIR  limbah infeksius dan B. Tajam
GAS MEDIS
 imbah patologi,
 Limbah farmasi,
 limbah sitotoksis,
semua limbah yang berbentuk
gas yang berasal dari kegiatan
semua air buangan termasuk tinja yang
berasal dari kegiatan rumah sakit yang
 limbah kimiawi,
 limbah radioaktif,
LB
pembakaran di rumah sakit
seperti insinerator, dapur,
perlengkapan generator,
kemungkinan mengandung
mikroorganisme, bahan kimia beracun
dan radioaktif yang berbahaya bagi dan 3
 limbah kontainer bertekanan,

anastesi, dan pembuatan obat kesehatan  limbah dengan kandungan


citotoksik
logam berat yang tinggi.

Sumber: PERMENKES 087/2019


51
Pengelolaan Limbah B3 yang timbul dari fasilitas pelayanan
kesehatan

PENGURANGAN DAN PEMILAHAN LIMBAH B3;

PENYIMPANAN LIMBAH B3;

PENGANGKUTAN LIMBAH B3;

PENGOLAHAN LIMBAH B3;

PENGUBURAN LIMBAH B3; DAN/ATAU

PENIMBUNAN LIMBAH B3.

Pasal 5
1. PENGURANGAN & PEMILAHAN
 Menghindari penggunaan material yang mengandung
bahan berbahaya dan beracun apabila terdapat pilihan
yang lain;
 Melakukan tata kelola yang baik (good house keeping)
setiap bahan atau material yang berpotensi
menimbulkan gangguan kesehatan dan/atau
pencemaran terhadap lingkungan;
 Melakukan pemisahan aliran limbah (waste stream)
menurut jenis, kelompok, dan/atau karakteristik limbah;
 Melakukan tata kelola yang baik pengadaan bahan kimia
dan bahan farmasi untuk menghindari terjadinya
penumpukan dan kedaluwarsa; dan
 Melakukan pencegahan dan perawatan berkala terhadap
peralatan sesuai jadwal.
53
2. PENYIMPANAN
A . Pengemasan dan pewadahan.

 WADAH DILENGKAPI
DENGAN PENUTUP
 TERBUAT DARI BAHAN ANTI
TUSUKAN (PLASTIK PEJAL,
LOGAM) DAN ANTI BOCOR
 DILENGKAPI DENGAN
KANTONG DAN SIMBOL
SESUAI KARAKTERISTIK
LIMBAH

54
SIMBOL LIMBAH B3
[PERMEN LH 14/2013]
B. PEWADAHAN DAN PENANDAAN

TANDA
ARAH
PENUTUP
LABEL

SIMBOL

55
PENYIMPANAN LIMBAH B3
Dilakukan dengan cara antara lain:
a. menyimpan Limbah B3 di fasilitas Penyimpanan Limbah B3;
b. menyimpan Limbah B3 menggunakan wadah Limbah B3 sesuai
kelompok Limbah B3;
c. penggunaan warna pada setiap kemasan dan/atau wadah
Limbah sesuai karakteristik Limbah B3; dan
d. pemberian simbol dan label Limbah B3 pada setiap kemasan
dan/atau wadah Limbah B3 sesuai karakteristik Limbah B3.

Sumber: [Pasal 7 ayat (1), PERMEN LHK P.56/Menlhk- 56


MASA PENYIMPANAN LIMBAH B3
Untuk limbah dengan karakteristik Untuk limbah bahan kimia kedaluwarsa, tumpahan,
infeksius; benda tajam; dan patologis; atau sisa kemasan; radioaktif; farmasi; sitotoksik;
peralatan medis yang memiliki kandungan logam
disimpan di tempat Penyimpanan Limbah berat tinggi; dan tabung gas atau kontainer
B3 sebelum dilakukan Pengangkutan Limbah bertekanan disimpan di tempat Penyimpanan
B3, Pengolahan Limbah B3, dan/atau Limbah B3 sebelum dilakukan Pengangkutan Limbah
Penimbunan Limbah B3 paling lama: B3, Pengolahan Limbah B3, dan/atau Penimbunan
Limbah B3 paling lama:
1. 2 (dua) hari, pada temperatur lebih besar dari
1. 90 (sembilan puluh) hari, untuk Limbah B3 yang
0oC (nol derajat celsius); atau
dihasilkan sebesar 50 kg (lima puluh kilogram) per hari
2. 90 (sembilan puluh) hari, pada temperatur atau lebih; atau
sama dengan atau lebih kecil dari 0oC (nol 2. 180 (seratus delapan puluh) hari, untuk Limbah B3 yang
derajat celsius), sejak Limbah B3 dihasilkan. dihasilkan kurang dari 50 kg (lima puluh kilogram) per hari
untuk Limbah B3 kategori 1, sejak Limbah B3 dihasilkan.

Pasal 8 ayat (2) huruf a, PERMEN LHK P.56/Menlhk-


Sumber: [Pasal 8 ayat (2) huruf b, PERMEN LHK P.56/Menlhk-
Sekjen/2015] Sekjen/2015]

57
BAGAIMANA JIKA LIMBAH B3 MELEBIHI MASA
PENYIMPANAN?
 Dalam hal Penghasil Limbah B3 tidak melakukan
Penyimpanan Limbah B3, Limbah B3 yang dihasilkan wajib
diserahkan paling lama 2 (dua) hari sejak Limbah B3
dihasilkan kepada pemegang Izin Pengelolaan Limbah B3
untuk kegiatan Penyimpanan Limbah B3 yang tempat
penyimpanan Limbah B3nya digunakan sebagai depo
pemindahan.

Sumber: [Pasal 9, PERMEN LHK P.56/Menlhk-Sekjen/2015]


58
KEWAJIBAN PENANGGUNG JAWAB DEPO PEMINDAHAN
(TRANSFER DEPO)
Memiliki:
a. fasilitas pendingin yang memiliki temperatur sama dengan atau lebih kecil dari 0 oC
(nol derajat celsius), apabila Limbah B3 disimpan lebih dari 2 (dua) hari sejak Limbah
B3 dihasilkan;
b. fasilitas Pengolahan Limbah B3 yang memiliki Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk
kegiatan Pengolahan Limbah B3; dan/atau
c. kerjasama dengan Pengolah Limbah B3 yang memiliki Izin Pengelolaan Limbah B3
untuk kegiatan Pengolahan Limbah B3, untuk Limbah B3 dengan karakteristik
infeksius; benda tajam; dan patologis.
Ketentuan mengenai penggunaan tempat Penyimpanan Limbah B3 sebagai
depo pemindahan di atas harus dicantumkan dalam Izin Pengelolaan
Limbah B3 untuk kegiatan Penyimpanan Limbah B3.
Sumber: [Pasal 10, PERMEN LHK P.56/Menlhk-Sekjen/2015]
59
FASILITAS PENYIMPANAN LIMBAH DALAM
BANGUNAN UTAMA

Sumber: [Lampiran III, huruf c, Persyaratan Penyimpanan, PERMEN LHK P.56/Menlhk-Sekjen/2015]


60
CONTOH PENYIMPANAN LIMBAH MEDIS

61
62
CONTOH CARA BERPAKAIAN PETUGAS PENGELOLA
LIMBAH

63
3. PENGANGKUTAN
Dilakukan oleh:
a. Penghasil Limbah B3 terhadap Limbah B3 yang dihasilkannya dari
lokasi Penghasil Limbah B3 ke:
1. tempat Penyimpanan Limbah B3 yang digunakan sebagai depo
pemindahan; atau
2. Pengolah Limbah B3 yang memiliki izin Pengelolaan Limbah B3
untuk kegiatan Pengolahan Limbah B3; atau
b. Pengangkut Limbah B3 yang memiliki Izin Pengelolaan Limbah B3
untuk Kegiatan Pengangkutan Limbah B3, jika Pengangkutan Limbah
B3 dilakukan di luar wilayah kerja fasilitas pelayanan kesehatan.
64
CONTOH GAMBAR ALAT ANGKUT

PT. EDELWEIS
TRANSPORTASI
HALWA
Apabila terjadi kecelakaan,
hubungi Telp. (021)
85906527 Alat angkut ini khusus oleh penghasil limbah B3 (bukan jasa)
untuk mengangkut dari lokasi penghasil ke:
1. Transfer depo, atau
2. Fasyankes yang dapat mengolah limbah B3 dalam
wilayah provinsi.
Persyaratan teknis:
3. Boks bersifat permanen;
4. Tinggi boks maksimum 900 mm (terhitung dari sadel
pengemudi);
5. Lebar boks maksimum 1000 mm.
Persyaratan administrasi:
- Memiliki sertifikat uji berkala.
65
Dokumen Limbah B3
Bagian Pertama: diisi oleh
pengirim/penghasil LB3:
pengumpul, pemanfaat,
pengelola

Bagian Kedua: diisi oleh


pengangkut LB3

Bagian Ketiga: diisi oleh


penerima LB3:
pengumpul, pemanfaat,
pengelola LB3

66
4. PENGOLAHAN
PENGOLAHAN TERMAL PENGOLAHAN NONTERMAL
 AUTOKLAF  DISINFEKSI KIMIAWI
 MICROWAVE  PROSES BIOLOGIS
 IRADIASI  ENKAPSULASI
 INSINERATOR  INERTISASI
TEKNOLOGI LAIN SESUAI PERKEMBANGAN
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI.

67
CONTOH AUTOKLAF

68
PERSYARATAN AUTOKLAF
untuk autoklaf tipe gravity flow, desinfeksi limbah medis dilakukan pada:
Temperatur > 121oC dan tekanan 15 psi dengan waktu tinggal autoklaf > 60 menit;
temperatur > 135oC dan tekanan 31 psi dengan waktu tinggal autoklaf > 45 menit;
atau
temperatur > 149oC dan tekanan 52 psi dengan waktu tinggal autoklaf > 30 menit.
untuk autoklaf tipe vacuum, desinfeksi limbah medis dilakukan pada:
temperatur > 121oC dan tekanan 15 psi dengan waktu tinggal autoklaf > 45 menit;
atau
temperatur > 135oC dan tekanan 31 psi dengan waktu tinggal autoklaf > 30 menit.

69
LIMBAH DILARANG DIAUTOKLAF
 limbah bahan kimia kedaluwarsa, tumpahan, sisa kemasan, atau
buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi;
 limbah patologis dan jaringan anatomi;
 limbah radioaktif;
 limbah farmasi; dan
 limbah material sitotoksik (genotoksik).

70
PROSES
PENGOLAHAN
CONTOH ALAT Pengisia
AUTOKLAF n
Pencacaha
UNTUK LIMBAH n
INFEKSIUS Pemanas
an
Sterilisas
i

Pendingin
an

Penirisan

Vacum

Pengeluar
an
71
CONTOH ALAT AUTOKLAF (+PENCACAH)
UNTUK LIMBAH INFEKSIUS

72
MICROWAVE
Persyaratan teknis disinfeksi limbah medis menggunakan peralatan microwave
dilakukan pada temperatur 100oC (seratus derajat celsius) dengan waktu tinggal
sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) menit.

Peralatan microwave dilarang digunakan untuk disinfeksi:


limbah bahan kimia kedaluwarsa, tumpahan, sisa kemasan, atau buangan produk yang tidak
memenuhi spesifikasi;
limbah patologis dan jaringan anatomi;
limbah radioaktif;
limbah farmasi;
limbah material sitotoksik (genotoksik); dan
limbah logam.

73
IRRADIASI FREKWENSI RADIO (radiofrequency irradiation)

Dilakukan pada temperatur > 90oC (sembilan puluh derajat celsius).

Peralatan irradiasi frekwensi radio dilarang digunakan untuk disinfeksi:


– limbah bahan kimia kedaluwarsa, tumpahan, sisa kemasan, atau buangan
produk yang tidak memenuhi spesifikasi;
– limbah patologis dan jaringan anatomi;
– limbah radioaktif;
– limbah farmasi; dan
– limbah material sitotoksik (genotoksik).

74
INSINERATOR???

75
INSINERATOR
[PERSYARATAN TEKNIS]

 Efisiensi pembakaran > 99,95%;


 Temperatur pada ruang bakar utama (primary chamber) minimum 800oC
(temperatur operasional);
 Temperatur pada ruang bakar kedua (secondary chamber) minimum
1000oC (temperatur operasional), dengan waktu tinggal minimum 2
(dua) detik;
 Memiliki alat pengendali pencemaran udara (misal: wet scrubber);
 Ketinggian cerobong minimum 14 meter dari permukaan tanah; dan
 Memenuhi baku mutu emisi.
 Pengolahan limbah sitotoksik (genotoksik) pada temperatur > 1200oC.

76
INSINERATOR

Pengolahan limbah B3
dengan menggunakan
insinerator

77
PEMANTAUAN
EMISI UDARA
INSINERATOR

78
PARAMETER EMISI UDARA YANG DIKONTROL DAN BM
No Parameter Kadar Maks (mg/Nm3)
1. Partikulat 50
2. Sulfur Dioksida (SO2) 250
3. Nitrogen Dioksida (NO2) 300
4. Hidrogen Fluorida (HF) 10
5. Hidrogen Klorida (HCl) 70
6. Karbon Monoksida (CO) 100
7. Total Hidrokarbon (sbg CH4) 35
8. Arsen (As) 1
9. Kadmium (Cd) 0,2
10. Kromium (Cr) 1
11. Timbal (Pb) 5
12. Merkuri (Hg) 0,2
13. Thallium (Tl) 0,2
14. Opasitas 10%
15. Efisiensi Pembakaran (EP) 99,95%
79
SPILL KIT
Adalah perangkat untuk
menangani tumpahan B 3
dan Limbah B3

Dartini, Pengelolaan B3, MSDS Dan SPILL kIT


Isi spill kit Kimiawi dan mercury
 APD petugas (Gaun pelindung/ apron, Masker penutup wajah (face shields)
dan mata (googles) (@1 buah), sarung tangan 2 pasang, Sepatu pelindung
atau sepatu boot.
 Air bersih (1 botol)
 Kantong plastik sesuai jenis limbah (coklat/ungu)(2 buah)
 Sekop dan pengikis (1 buah)
 Tissue kertas absorben atau bahan majun bekas (minimal 3 potong)
 Larutan deterjen dan MSDSnya
 Untuk tumpahan mercury ( spiut, selotif, botol limbah Hg)
 Tanda bahaya dan isolasi (yellow tape)untuk mengkarantina daerah
berbahaya (dengan spill sock dan spill pillows)
 Formulir laporan Insiden
PENANGANAN TUMPAHAN
B3 dan LIMBAH B3 (ORANGE CODE)
Siapkan Spill Kit dan MSDS spesifik untuk tiap bahan

Gunakan APD

Pasang tanda bahaya dan isolasi untuk karantina daerah berbahaya dengan spill
socks dan spill pillows
Letakkan tissue/kertas absorbent pada tumpahan dan angkat dengan
penjepit,dibuang ke kantong plastik yang sesuai

Bilas dengan detergen, Ulangi sampai permukaan paparan dalam kondisi bersih

Untuk limbah infeksius, bersihkan permukaan bekas kontaminan dengan


detergen dan disinfektan
Masukkan semua bahan atau peralatan yang sudah terkontaminasi kedalam
kantong plastik yang sesuai dan diberi LABEL

Dibawa/Dibuang ke TPS
ALUR PENANGANGAN TUMPAHAN B3

Lembar
MSDS/LDKB

Lampiran : Formulir laporan insiden K3

LAPORAN INSIDEN K3 F/054/34/R/00

RSUP Fatmawati

Near miss / KNC Accident / KTD


Tanggal : Kejadian No. :
Laporan Diterima Oleh : Satuan Kerja :

Tanggal kejadian :
Lokasi kejadian :
Nama korban :
Nama karyawan yang mengetahui/melihat :
Uraian kejadian :

CIDERA / PENYAKIT AKIBAT KERJA


Cidera: Ada Tidak Ada (pilih salah satu )
Penyakit Akibat kerja: Ada Tidak Ada (pilih salah satu)
Jenis Cedera : (Pilih Lebih Dari Satu Bila Ada)
Luka Tercabik Ketegangan otot
Keseleo Luka bakar Patah tulang
Keracunan Lain-lain :
Bagian badan yang cidera : (Pilih Lebih Dari Satu Bila Ada)
Punggung Tangan Tungkal Siku Pinggul
Mata Kaki Jari tangan Bahu Lain-lain :
Lengan Kepala Jari kaki Leher
Berhubungan dengan sistem (perut, usus, Pergelangan kaki Lutut
paru-paru, jantung, syaraf, dll)
Penyakit Yang Timbul

Tindakan yang diambil:


Terhadap korban:

Terhadap sumber bahaya:

Tanggal, ………………………………………… Tanggal, …………………………………….


………………………………………
Disusun oleh, Disetujui oleh

Satuan Kerja / Pelapor Kepala Satuan Kerja / Komite K3

TPS B3
SIMULASI TUMPAHAN LIMBAH MEDIS DAN KIMIA
EYE WASH
Eye wash adalah seperangkat alat yang digunakan: untuk membersihkan
mata bila terpapar/terpecik bahan Berbahaya dan Beracun (bahan kimia,
darah dll)

CARA PENGGUNAAN EYE WASH


• Buka 2 penutup kran (warna merah) dan gantung kan di luar waskom
Eye Wash.
• Injak pedal kuning / tekan tanda “ PUSH “ ke arah belakang sampai air
mengalir
• Bungkukan kepala dan arahkan mata yang terpapar / terpercik bahan
berbahaya / infeksius ke semprotan air yang mengalir selama 15 menit.
• Setelah selesai, penutup kran (warna merah) ditutup kembali.
Emergency shower dan eye wash
Contoh formulir:

Pemantauan Pengelolaan B3 dan Limbah B3


Contoh: SUPERVISI MONITORING B3 DAN LIMBAH B3 DI SATUAN KERJA
Hari/Tanggal.................................................... Lokasi ...............................
Hasil amatan
No Kategori Komponen Pengamatan Ket
Ada Tidak
A MANAGE Ketersediaan Dokumen      
MEN 1 SPO Penggunaan B3      
B3
2 MSDS masing-masing B3      
3 Data-data B3 yang up to date      
Penyimpanan B3      
1 Penyimpanan B3 di atas lantai menggunakan pallet      
2 Penyimpanan B3 di lemari tertutup      
3 Penyimpanan B3 dikelompokkan berdasarkan jenis      
4 Bahan mudah terbakar disimpan di ruang tahan api      
5 Pemberian simbol dan label pada ruang penyimpanan      
6 Wadah penyimpanan B3 dilengkapi simbol dan label      
7 Tanggal kadaluarsa tertulis pada wadah B3      
8 Simbol/label direkatkan dengan baik, tidak robek/rusak      
9 Simbol/label sesuai dengan karakteristik B3      
10 Mencatat bahan kimia yang wadahnya sudah dibuka      
11 MSDS tersedia lengkap sesuai jenis B3 di penyimpanan      
Petugas      
1 Petugas menggunakan APD lengkap      
2 APD yang digunakan dalam kondisi bagus/tidak rusak      
3 APD digunakan disimpan di tempat khusus penyimpanan     
Pengetahuan      
1 Petugas mengetahui penerapan SOP dan instruksi kerja      
2 Petugas mengetahui bagaimana cara memperoleh MSDS      
3 Petugas mengetahui bagaimana menangani tumpahan B3      
4 Petugas mengetahui bagaimana memberikan pertolongan
pertama apabila terjadi kecelakaan kerja      
5 Petugas mengetahui arah evakuasi jika kasus kebakaran dan
bencana      
6 Petugas mengetahui bagaimana cara membuang B3      
7 Petugas bekerja berdasarkan SOP dan Instruksi kerja      
Peralatan Safety      
1 Tersedia APD untuk petugas      
2 Tersedia fasilitas eye shower      
3 Tersedia Alat Pemadam Api Ringan      
4 Tersedia Spill kit      
5 Terdapat petunjuk / arah evakuasi      
B MANA Tempat Pembuangan Limbah B3      
GEMEN 1 Tempat limbah B3 berupa dirigent/plastik/bin      
LIMBA 2 Terdapat simbol/label limbah B3 pada dirigent/plastik/bin      
H B3 Metode Pembuangan Limbah B3      
1 Dibuang ke pipa pembuangan menuju IPAL      
2 Diserahkan kepada petugas Instalasi Sanitasi dan
Pertamanan      
FORMULIR INVENTARIS B3 DI SATUAN
KERJA/RUANGAN
FORM: DAFTAR INVENTARIS SPILL KIT, EYE WASH DAN EMERGENCY SHOWER
FORM: KARTU PEMELIHARAAN EYE
WASH/EMERGENCY SHOWER

Anda mungkin juga menyukai