Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laboratorium adalah tempat dilaksanakannya berbagai aktivitas yang


melibatkan pemakaian bahan kimia tertentu. Laboratorium di perguruan tinggi
memiliki fungsi utama sebagai tempat mahasiswa untuk melaksanakan riset dan
kegiatan praktikum. Dalam melaksanakan riset, kontak mahasiswa dengan bahan
kimia akan terjadi baik langsung maupun tidak langsung.
Bekal tentang pengetahuan bahan kimia perlu dimiliki mengingat bahan
kimia memiliki potensi untuk menimbulkan bahaya baik terhadap kesehatan
maupun dapat menimbulkan bahaya kecelakaan. Untuk mengetahui karakteristik
dan keamanan dari suatu bahan kimia tercantum dalam Material Safety Data Sheet
(MSDS). MSDS adalah dokumen yang dibuat khusus tentang suatu bahan kimia
mengenai pengenalan umum, sifat-sifat bahan, cara penanganan, penyimpanan,
pemindahan dan pengelolaan limbah buangan bahan kimia tersebut.
Bekerja dalam laboratorium tak lepas dari kemungkinan bahaya dari
berbagai jenis bahan kimia. Pemahaman mengenai berbagai aspek bahaya dalam
laboratorium, memungkinkan para pekerja dalam menciptakan keselamatan dan
kesehatan kerja.
Seperti yang telah kita ketahui, bahan-bahan kimia yang biasa terdapat di
laboratorium kimia banyak yang bersifat berbahaya bagi manusia maupun bagi
lingkungan sekitar. Ada yang bersifat mudah terbakar, beracun, berbau tajam
yang berdampak pada kesehatan, merusak benda-benda di sekitarnya bahkan
dapat mematikan makhluk hidup.

Keselamatan kerja di laboratorium sangatlah penting. Oleh karena itu,


pada wadah atau tempat bahan-bahan atau zat kimia diberi simbol-simbol yang
bertujuan untuk memberi keterangan mengenai sifat dan bahaya zat tersebut.
Tanpa adanya simbol tersebut, tentu akan berbahaya sekali karena tidak ada
peringatan secara visual. Diharapkan kita dapat berhati-hati dalam penggunaan
bahan-bahan kimia tersebut demi keselamatan bersama. Untuk itu, sebelum kita
memasuki laboratorium kimia perlu kita pahami simbol-simbol tanda bahaya
tersebut untuk menghindari kesalahan-kesalahan dan bahaya yang tidak kita
inginkan.

1.2 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagi berikut.
 Mengetahui apa itu MSDS dan Pentingnya MSDS bagi keselamatan.
 Dapat mengetahui simbol-simbol bahaya pada bahan-bahan kimia
berbahaya di laboratorium.
 Mengetahui jenis-jenis bahan-bahan kimia yang tergolong berbahaya atau
yang tidak berbahaya di laboratorium.
 Mampu meminimalisir dampak bahaya yang terjadi melalui penanganan
yang tepat pada bahan-bahan kimia berbahaya di laboratorium.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 MSDS (Material Safety Data Sheet)

Material Safety Data Sheet (MSDS) adalah dokumen yang berisi informasi
tentang potensi bahaya (kesehatan, kebakaran, reaktivitas dan lingkungan) dan
bagaimana bekerja dengan aman dengan produk kimia. Ini adalah titik awal yang
penting untuk pengembangan program kesehatan dan keselamatan yang lengkap.
Hal ini juga berisi informasi tentang penggunaan, penyimpanan, penanganan dan
prosedur darurat semua yang berkaitan dengan bahaya material. MSDS berisi
informasi lebih banyak tentang materi dari label. MSDS disusun oleh pemasok
atau produsen material. Hal ini dimaksudkan untuk mengatakan apa bahaya dari
produk, bagaimana untuk menggunakan produk dengan aman, apa yang
diharapkan jika rekomendasi tidak diikuti, apa yang harus dilakukan jika terjadi
kecelakaan, bagaimana mengenali gejala over exposure, dan apa yang harus
dilakukan jika seperti insiden terjadi.

Ada sembilan beberapa kategori informasi yang harus ada pada MSDS
(kalau mengacu pada negara Kanada). Kategori ini ditetapkan dalam Peraturan
Produk Terkendali meliputi :

1. Informasi Produk: identifier produk (nama), produsen dan pemasok nama,


alamat, dan nomor telepon darurat
2. Bahan Berbahaya
3. Data fisik
4. Kebakaran atau ledakan Hazard data
5. Reaktivitas data: informasi tentang ketidakstabilan kimia produk dan zat
itu dapat bereaksi dengan Properti Toksikologi: efek kesehatan
6. Tindakan pencegahan
7. Tindakan Pertolongan Pertama
8. Informasi Persiapan: siapa yang bertanggung jawab untuk persiapan dan
tanggal penyusunan MSDS
2.2 Simbol Bahaya

Simbol bahaya digunakan untuk pelabelan bahan-bahan berbahaya menurut


Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous
Substances). Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous
Substances) adalah suatuaturan untuk melindungi/menjaga bahan-bahan
berbahaya dan terutama terdiri dari bidangkeselamatan kerja. Arah Peraturan
tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on HazardeousSubstances) untuk
klasifikasi, pengepakan dan pelabelan bahan kimia adalah valid untuksemua
bidang, area dan aplikasi, dan tentu saja, juga untuk lingkungan,
perlindungankonsumer dan kesehatan manusia.

Istilah bahan berbahaya adalah nama umum dan menurut hukum bahan
kimia (kemikalia) (Chemicals Law) didefinisikan sebagai:

1. Bahan berbahaya atau formulasi menurut hukum kemikalia (Chemicals


Law).
2. Bahan, formulasi dan produk dapat membentuk atau melepaskan bahan
atau formulasi  berbahaya selama produksi atau penggunaan.
3. Bahan, formulasi dan produk bersifat mudah meledak

Berikut adalah beberapa definisi yang dapat digunakan untuk memahami


tentang masalah hukum :

1. Bahan/zat adalah unsur atau senyawa kimia – bagaimana terjadinya di


alam atau diproduksi dengan cara sintesis (misalnya asbes, bromin,
etanol, timbal, dll).
2. Formulasi adalah paduan, campuran atau larutan dari dua bahan atau
lebih (misalnya cat, larutan formaldehid dll).
3. Produk adalah bahan/zat atau formulasi yang diperoleh atau terbentuk
selama proses produksi. Sifat-sifat ini lebik menentukan fungsi produk
daripada komposisi kimianya.
Bahan berbahaya yang didefinisikan di atas memiliki satu sifat atau lebih yang
ditandai dengansimbol-simbol bahaya. Simbol bahaya adalah piktogram dengan
tanda hitam pada latar belakang orange, kategoribahaya untuk bahan dan
formulasi ditandai dengan simbol bahaya, yang terbagi dalam:

1. Resiko kebakaran dan ledakan (sifat fisika-kimia)


2. Resiko kesehatan (sifat toksikologi) atau
3. Kombinasi dari keduanya.
BAB III
HASIL PENGAMATAN

No. Simbol Nama Simbol Keterangan


1. Explosive Sifatnya dapat meledak dengan
(bersifat adanya panas, percikan bunga api,
mudah guncangan atau gesekan, dan
meledak) benturan. Ledakan akan dipicu
oleh suatu reaksi keras dari bahan.
Energi tinggi dilepaskan dengan
propagasi gelombang udara yang
bergerak sangat cepat.

Huruf kode: E

Keamanan:

Hindari pukulan / benturan,


gesekan, pemanasan, api dan
sumber nyala lain  bahkan tanpa
oksigen atmosferik.

Contoh:

 KClO3
 NH4NO3
 HNO3
 C6H2(NO2)3CH3
2. Oxidizing Bersifat pengoksidasi, dapat
(pengoksidasi) menyebabkan kebakaran dengan
menghasilkan panas saat kontak
dengan bahan organik, bahan
pereduksi, dll.

Huruf kode: O

Keamanan: Hindari panas serta


bahan mudah terbakar dan
reduktor.

Contoh: Kalium klorat (KClO3),


Kalium permanganat (KMnO4),
Hidrogen peroksida (H2O2), asam
nitrat (HNO3) pekat, dan K2Cr2O7.
3. Extremely Bahan yang amat sangat mudah
flammable terbakar. Berupa gas dan udara
(amat sangat yang membentuk suatu campuran
mudah yang bersifat mudah meledak di
terbakar) bawah kondisi normal.

Huruf kode: F+

Keamanan: Hindari campuran


dengan udara dan hindari sumber
api.

Contoh: dietil eter (cairan) dan


propana (gas).
4. Highly Mudah terbakar di bawah kondisi
flammable  atmosferik biasa atau mempunyai
(sangat mudah titik nyala rendah (di bawah 21°C)
terbakar) dan mudah terbakar di bawah
pengaruh kelembapan.

Huruf kode: F

Keamanan: Hindari dari sumber


api, api terbuka dan loncatan api,
serta hindari pengaruh pada
kelembaban tertentu.

Contoh: aseton dan logam


natrium, yang sering digunakan di
laboratorium sebagai solven dan
agen pengering.
5. Flammable Bahan kimia yang mempunyai titik
(mudah nyala rendah, mudah terbakar
terbakar) dengan api bunsen, permukaan
metal panas atau loncatan bunga
api.

Huruf kode: - (tidak ada)

Keamanan: Hindari atau jauhkan


dari api terbuka, sumber api dan
loncatan api.

Contoh: minyak terpentin, dietil


eter (C2H5OC2H5), karbon disulfida
(CS2), asetilena (C2H2).
6. Flammable Padatan yang mudah terbakar
Solid didefinisikan sebagai padatan yang
(padatan memenuhi salah satu syarat
mudah dibawah ini:
terbakar) 1.Merupakan bahan peledak basah
2.Merupakan zat yang dapat
bereaksi sendiri, karena tidak
stabil terhadap panas dan
terdekomposisi menghasilkan
panas (walaupun tanpa oksigen
dari udara)
3.Padatan yang mudah sekali
terbakar.

Keamanan:
Hindari panas atau bahan mudah
terbakar dan reduktor serta hindari
kontak dengan air apabila bereaksi
dengan air dan menimbulkan
panas serta api.

Contoh:

 Sulfur
 Picric acid
 Magnesium
7. Flammable Digunakan dalam transportasi
Liquid   cairan yang mudah terbakar.
(cairan mudah
Keamanan: Hindari kontak
terbakar)
dengan benda yang berpotensi
mengeluarkan panas atau api.

Contoh: Alkohol, aseton, xylena,


toluena, etanol, metanol, heksana,
asetonitril.

8. Flammable Simbol pengaman yang digunakan


Gas pada tempat penyimpanan material
(Gas mudah gas yang mudah terbakar.
terbakar)
Keamanan: Jauhkan dari panas
atau percikan api.

Contoh: Acetelyne, LPG,


hidrogen.
9. Non Simbol pengaman yang digunakan
flammable dalam transportasi gas non mudah
gas   terbakar (dan karenanya sering
(Non mudah tidak berbahaya, setidaknya di
terbakar gas) tempat terbuka).

Contoh: Oksigen, Nitrogen,


Helium, CO2.
10. Very toxic  Bahan yang bersifat sangat
(sangat beracun dan lebih sangat
beracun) berbahaya bagi kesehatan yang
juga dapat menyebabkan sakit
kronis bahkan kematian.

Huruf kode: T+

Keamanan: Hindari kontak


langsung dengan tubuh dan sistem
pernapasan.

Contoh: kalium sianida, hidrogen


sulfida, nitrobenzene, dan atripin.
11. Toxic Bahan yang bersifat beracun, dapat
 (beracun) menyebabkan sakit serius bahkan
kematian bila tertelan atau
terhirup. Bahan karsinogenik dapat
menyebabkan kanker atau
meningkatkan timbulnya kanker
jika masuk ke tubuh melalui
inhalasi, melalui mulut dan kontak
dengan kulit.

Huruf kode: T

Keamanan: Jangan ditelan dan


jangan dihirup, hindari kontak
langsung dengan kulit.

Contoh: solven-solven seperti


methanol (toksik), karbon
tetraklorida (CCl4), hidrogen
sulfida (H2S), benzena (C6H6).
12. Harmful Bahan kimia dapat menyebabkan
(berbahaya) iritasi, luka bakar pada kulit,
berlendir, mengganggu sistem
pernafasan bila kontak dengan
kulit, dihirup atau ditelan.

Huruf kode: Xn

Keamanan: Hindari kontak


dengan tubuh atau hindari
penghirupan, segera berobat jika
terkena bahan.

Contoh: solven 1,2-etana-1,2-diol


atau etilen glikol (berbahaya),
diklorometana (berbahaya,
dicurigai
karsinogenik).NaOH, C6H5OH, Cl2
13. Irritant Bahan dan formulasi dengan notasi
(menyebabkan ‘irritant’ adalah tidak korosif tetapi
iritasi) dapat menyebabkan inflamasi jika
kontak dengan kulit atau selaput
lendir.

Huruf kode: Xi

Keamanan: Hindari kontak


langsung dengan kulit.

Contoh: isopropilamina, kalsium


klorida dan asam dan basa encer.
14. Corrosive Bahan dan formulasi dengan notasi
 (korosif) corrosive adalah merusak jaringan
hidup, dapat menyebabkan iritasi
pada kulit, gatal-gatal dan dapat
membuat kulit mengelupas.
uji atau sifat ini dapat diprediksi
karena karakteristik kimia bahan
uji, seperti asam (pH<2) dan basa
(pH>11,5), ditandai sebagai bahan
korosif.

Huruf kode: C

Keamanan:

Hindari kontaminasi pernafasan,


kontak dengan kulit dan mata

Contoh:

 asam mineral seperti HCl


 H2SO4maupun basa
seperti larutan NaOH
(>2%).
15. Dangerous for Bersifat berbahaya bagi satu atau
the beberapa komponen dalam
Environment lingkungan kehidupan. Dapat
(Bahan menyebabkan kerusakan
berbahaya bagi ekosistem.
lingkungan)
Huruf kode: N

Keamanan: Hindari kontak atau


bercampur dengan lingkungan
yang dapat membahayakan
makhluk hidup, limbah dijauhkan
dari lingkungan.

Contoh: tributil timah kloroda,


tetraklorometana, dan petroleum
hidrokarbon seperti pentana dan
petroleum bensin, serta AgNO3,
Hg2Cl2, HgCl2.
16. Spontaneously Material yang dapat secara spontan
Combustible mudah terbakar.
(Secara
Keamanan: Simpan di tempat
spontan mudah
yang jauh dari sumber panas atau
terbakar)
sumber api.

Contoh: Carbon, Charcoal-non-


activated, Carbon black.
17. Miscellaneous Semua simbol untuk semua bahaya
danger lainnya (biasanya ditentukan
(Miscellaneous dalam ruang).
bahaya)
18. Marine Keamanan: Tidak membuang
Pollutant   dalam sistem saluran pembuangan.
(Polutan
Kelautan)

19. Poisonous Digunakan untuk transportasi gas


Gas   beracun – pada tabung gas, atau
(Gas Beracun) kadang-kadang sebagai indikator
pada kendaraan.

Keamanan: Jauhkan dari


pernapasan kita.

Contoh: Klorin, Metil bromida,


Nitric oksida.
20. Organic Simbol keamanan bahan kimia
Peroxide yang digunakan dalam transportasi
(Peroksida dan penyimpanan peroksida
organik) organik.

Contoh: Asam peroksiasetat,


Benzol peroxide, Methyl ethyl
ketone peroxide, Dicetyl
perdicarbonate.
21. Dangerous Material yang bereaksi cukup
when wet keras dengan air.
(Berbahaya
Keamanan: Jauhkan dari air dan
saat basah )
simpan di tempat yang
kering/tidak lembab.

Contoh: Calcium carbide,


Potassium phosphide.
22. Inhalation Bahan-bahan yang dapat merusak
hazard sistem inhalasi atau pernapasan.

Keamanan: Jangan dihirup.

23. Infection Bahan yang mengandung


substance organism penyebab penyakit.

Contoh: Tisue dari pasien, tempat


pengembangbiakan virus, bakteri,
tumbuhan atau hewan.

24. Radioactive Bahan yang mengandung material


atau kombinasi dari material lain
yang dapat memancarkan radiasi
secara spontan.

Contoh: Uranium, 90Co, Tritium,


Plutonium.
BAB IV

PEMBAHASAN

MSDS ( Material Safety Data Sheet) atau yang dalam Indonesia dikenal
dengan nama LDKB (Lembar Data Keselamatan Bahan) merupakan sebuah
dokumen yang wajib disertakan pada setiap bahan kimia, apapun jenis nya.

Dokumen MSDS atau LDKB dibuat khusus tentang suatu bahan (kimia)
mengenai pengenalan umum, sifat-sifat bahan, cara penanganan, penyimpanan,
pemindahan dan pengelolaan limbah buangan bahan kimia tersebut. Berdasarkan
isi dari MSDS maka dokumen tersebut harus diketahui dan digunakan oleh para
pelaksana yang terlibat dengan bahan kimia tersebut yakni produsen, pengangkut,
penyimpan, pengguna dan pembuang bahan kimia.
Data MSDS merupakan petunjuk standar keamanan dan keselamatan
kerja. digunakan secara luas didalam industri, pengangkutan (logistik),
laboratorium, serta pihak-pihak yang berhubungan dengan dengan bahan-bahan
yang digunakan. Pengetahuan tentang dokumen MSDS ini dapat mendukung
budaya terciptanya kesehatan dan keselamatan kerja jika terjadinya kecelakaan
atau kecerobohan didalam laboratorium atau tempat kerja.
MSDS dibuat oleh berbagai pihak seperti produsen bahan, industri ,
institusi yang terkait dengan kesehatan dan keselamatan kerja bahkan perguruan
tinggi. Dokumen ini disusun secara ringkas dan skematik agar mudah dipahami.
Setiap dokumen diharuskan memberikan informasi yang benar dan akurat.
Seperti yang telah kita ketahui, bahan-bahan kimia yang biasa terdapat di
laboratorium kimia banyak yang bersifat berbahaya bagi manusia maupun bagi
lingkungan sekitar. Ada yang bersifat mudah terbakar, beracun, berbau tajam
yang berdampak pada kesehatan, merusak benda-benda di sekitarnya bahkan
dapat mematikan makhluk hidup.
Maka dari itu keselamatan kerja di laboratorium sangatlah penting. Oleh
karena itu, pada wadah atau tempat bahan-bahan atau zat kimia diberi simbol-
simbol yang bertujuan untuk memberi keterangan mengenai sifat dan bahaya zat
tersebut. Diharapkan kita dapat berhati-hati dalam penggunaan bahan-bahan kimia
tersebut demi keselamatan bersama. Untuk itu, sebelum kita memasuki
laboratorium kimia perlu kita pahami simbol-simbol tanda bahaya tersebut untuk
menghindari kesalahan-kesalahan dan bahaya yang tidak kita inginkan.
Secara umum simbol bahaya digunakan untuk pelabelan bahan-bahan
berbahaya menurut Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on
Hazardeous Substances).
Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous
Substances) adalah suatu aturan untuk melindungi/menjaga bahan-bahan
berbahaya dan terutama terdiri dari bidang keselamatan kerja. Arah Peraturan
tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances) untuk
klasifikasi, pengepakan dan pelabelan bahan kimia adalah valid untuk semua
bidang, area dan aplikasi, dan tentu saja, juga untuk lingkungan, perlindungan
konsumer dan kesehatan manusia.
Istilah bahan berbahaya adalah nama umum dan menurut hukum bahan
kimia (kemikalia) (Chemicals Law) §19/2 didefinisikan sebagai :
 Bahan berbahaya atau formulasi menurut hukum kemikalia (Chemicals
Law) §3a,
 Bahan, formulasi dan produk dapat membentuk atau melepaskan bahan
atau formulasi berbahaya selama produksi atau penggunaan,
 Bahan, formulasi dan produk bersifat mudah meledak
Berikut adalah beberapa definisi yang dapat digunakan untuk memahami
tentang masalah hukum :
 Bahan/zat adalah unsur atau senyawa kimia – bagaimana terjadinya di
alam atau diproduksi dengan cara sintesis (misalnya asbes, bromin, etanol,
timbal, dll).
 Formulasi adalah paduan, campuran atau larutan dari dua bahan atau lebih
(misalnya cat, larutan formaldehid dll).
 Produk adalah bahan/zat atau formulasi yang diperoleh atau terbentuk
selama proses produksi. Sifat-sifat ini lebik menentukan fungsi produk
daripada komposisi kimianya Bahan berbahaya yang didefinisikan di atas
memiliki satu sifat atau lebih yang ditandai dengan simbol-simbol bahaya.
Simbol bahaya adalah piktogram dengan tanda hitam pada latar belakang
oranye, kategori bahaya untuk bahan dan formulasi ditandai dengan simbol
bahaya, yang terbagi dalam :

 Gambar yang berwarna biru menunjukkan skala resiko bahaya kesehatan


(Toksisitas).
 Gambar yang berwarna merah menunjukkan skala resiko bahaya
kebakaran.
 Gambar yang berwarna kuning menunjukkan skala resiko bahaya
reaktivitas.
 Gambar yang berwarna putih menunjukkan skala resiko bahaya yang
khusus lainnya atau kombinasi dari ketiganya.

Berikut ini dijelaskan simbol-simbol bahaya termasuk notasi bahaya dan


huruf kode (catatan: huruf kode bukan bagian dari simbol bahaya) :

1. Inflammable substances (bahan mudah terbakar)


Bahan mudah terbakar terdiri dari sub-kelompok bahan peledak, bahan
pengoksidasi, bahan amat sangat mudah terbakar (extremely flammable
substances), dan bahan sangat mudah terbakar (highly flammable
substances). Bahan dapat terbakar (flammable substances) juga termasuk
kategori bahan mudah terbakar (inflammable substances) tetapi
penggunaan simbol bahaya tidak diperlukan untuk bahan-bahan tersebut.
2. Explosive (bersifat mudah meledak)
Huruf kode: E
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya „explosive“
dapat meledak dengan pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan
sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen atmosferik. Ledakan akan dipicu
oleh suatu reaksi keras dari bahan. Energi tinggi dilepaskan dengan
propagasi gelombang udara yang bergerak sangat cepat. Resiko ledakan
dapat ditentukan dengan metode yang diberikan dalam Law for Explosive
Substances Di laboratorium, campuran senyawa pengoksidasi kuat dengan
bahan mudah terbakar atau bahan pereduksi dapat meledak . Sebagai
contoh, asam nitrat dapat menimbulkan ledakan jika bereaksi dengan
beberapa solven seperti aseton, dietil eter, etanol, dll. Produksi atau
bekerja dengan bahan mudah meledak memerlukan pengetahuan dan
pengalaman praktis maupun keselamatan khusus. Apabila bekerja dengan
bahan-bahan tersebut kuantitas harus dijaga sekecil/sedikit mungkin baik
untuk penanganan maupun persediaan/cadangan.
Frase-R untuk bahan mudah meledak : R1, R2 dan R.
Sebagai contoh untuk bahan yang dijelaskan di atas adalah 2,4,6-trinitro
toluena (TNT).
3. Oxidizing (pengoksidasi)
Huruf kode: O
Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya
„oxidizing“ biasanya tidak mudah terbakar. Tetapi bila kontak dengan
bahan mudah terbakar atau bahan sangat mudah terbakar mereka dapat
meningkatkan resiko kebakaran secara signifikan. Dalam berbagai hal
mereka adalah bahan anorganik seperti garam (salt-like) dengan sifat
pengoksidasi kuat dan peroksida-peroksida organik.
Frase-R untuk bahan pengoksidasi : R7, R8 dan R9.
Contoh bahan tersebut adalah kalium klorat dan kalium permanganat juga
asam nitrat pekat.
(gas).
4. Flammable (mudah terbakar)
Huruf kode: tidak ada Tidak ada
simbol bahaya diperlukan untuk melabeli bahan dan formulasi dengan
notasi bahaya ‘flammable’. Bahan dan formulasi likuid yang memiliki titik
nyala antara +21oC dan +55oC dikategorikan sebagai bahan mudah
terbakar (flammable).
Frase-R untuk bahan mudah terbakar : R10
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya minyak terpentin.
5. Very toxic (sangat beracun)
Huruf kode: T+
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya ‘very toxic’
dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan
kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui
inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit.
Frase-R untuk bahan sangat beracun : R26, R27 dan R28.
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya kalium sianida, hydrogen
sulfida, nitrobenzene dan atripin.
6. Harmful (berbahaya)
Huruf kode: Xn
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya ‘harmful’
memiliki resiko merusak kesehatan sedang jika masuk ke tubuh melalui
inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit.
7. Corrosive (korosif)
Huruf kode: C
Bahan dan formulasi dengan notasi ‘corrosive’ adalah merusak jaringan
hidup. Jika suatu bahan merusak kesehatan dan kulit hewan uji atau sifat
ini dapat diprediksi karena karakteristik kimia bahan uji, seperti asam (pH
11,5), ditandai sebagai bahan korosif.
Frase-R untuk bahan korosif : R34 dan R35.
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya asam mineral seperti HCl
dan H2SO4 maupun basa seperti larutan NaOH (>2%).
8. Bahan berbahaya bagi lingkungan
Huruf kode: N
Bahan dan formulasi dengan notasi ‘dangerous for environment’ adalah
dapat menyebabkan efek tiba-tiba atau dalam sela waktu tertentu pada satu
kompartemen lingkungan atau lebih (air, tanah, udara, tanaman,
mikroorganisma) dan menyebabkan gangguan ekologi.
Frase-R untuk bahan berbahaya bagi lingkungan : R50, R51, R52 dan R53.
Contoh bahan yang memiliki sifat tersebut misalnya tributil timah kloroda,
tetraklorometan, dan petroleum hidrokarbon seperti pentana dan petroleum
bensin.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

MSDS adalah dokumen yang dibuat khusus tentang suatu bahan kimia
mengenai pengenalan umum, sifat-sifat bahan, cara penanganan, penyimpanan,
pemindahan dan pengelolaan limbah buangan bahan kimia tersebut.

MSDS mempermudah pemahaman mengenai berbagai aspek, salah


satunya adalah sifat-sifat bahan dan bahaya-bahaya yang ada di dalam
laboratorium yang sangat perlu diperhatikan, agar para pekerja dalam
laboratorium dapat menciptakan keselamatan dan kesehatan kerja.

Oleh karena itu lah pada wadah, tempat-tempat tertentu, bahan-bahan


kimia serta zat-zat diberikan simbol-simbol yang bertujuan memberikan
keterangan atau penjelasan tentang sifat maupun bahayanya zat yang ada di
tempat tersebut. Ini dilakukan agar terhindar dari berbagai hal-hal yang tidak kita
inginkan karena kecerobohan yang tidak disengaja maupun keselahan-kesalahan.

5.2 Saran

Maka dari itulah penulis menyarankan untuk para pembaca bisa


memahami apa itu MSDS dan pentingnya mengetahui berbagai zat-zat, bahan
serta simbol-simbol bahaya bahan kimia, dimana dalam MSDS ini terdapat
berbagai informasi untuk kita ketahui agar dapat menetralisir atau mengurangi
kesalahan-kesalahan maupun kecerobohan yang tidak disengajai atau tidak
diinginkan.
Dan juga penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari yang
diharapkan. Oleh karena itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang
positif dan bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini di masa yang
akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.academia.edu/7100031/Bab1_PENDAHULUAN_I._LATAR
_BELAKANG
 https://www.synergysolusi.com/7-simbol-bahan-kimia-berbahaya.html
 http://thekingslau.blogspot.com/2018/04/pengertian-simbol-bahan-
kimia.html
 https://rumusrumus.com/simbol-simbol-bahan-kimia/
 https://ahmbio.com/10-simbol-bahan-kimia-berbahaya/amp/
 https://www.scribd.com/doc/293781745/Simbol-bahan-kimia-berbahaya-
doc

Anda mungkin juga menyukai