PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
6. Beracun (Toxic)
Limbah B3 beracun adalah Limbah yang memiliki karakteristik
beracun berdasarkan uji penentuan karakteristik beracun melalui TCLP,
Uji Toksikologi LD50, dan uji sub-kronis
a. penentuan karakteristik beracun melalui TCLP
1) Limbah diidentifikasi sebagai Limbah B3 kategori 1 jika
Limbah memiliki konsentrasi zat pencemar lebih besar dari
TCLP-A sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Pemerintah ini.
2) Limbah diidentifikasi sebagai Limbah B3 kategori 2 jika
Limbah memiliki konsentrasi zat pencemar sama dengan atau
lebih kecil dari TCLP-A dan lebih besar dari TCLP-B
sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Pemerintah ini.
b. Uji Toksikologi LD50 Limbah diidentifikasi sebagai Limbah B3
kategori 1 jika memiliki nilai sama dengan atau lebih kecil dari
Uji Toksikologi LD50 oral 7 (tujuh) hari dengan nilai lebih kecil
atau sama dengan 50 mg/kg (lima puluh miligram per kilogram)
berat badan pada hewan uji mencit. Limbah diidentifikasi sebagai
Limbah B3 kategori 2 jika memiliki nilai lebih besar dari Uji
Toksikologi LD50 oral 7 (tujuh) hari dengan nilai lebih kecil atau
sama dengan 50 mg/kg (lima puluh miligram per kilogram) berat
badan pada hewan uji 9 mencit dan lebih kecil atau sama dari Uji
Toksikologi LD50 oral 7 (tujuh) hari dengan nilai lebih kecil atau
sama dengan 5000 mg/kg (lima ribu miligram per kilogram) berat
badan pada hewan uji mencit. Nilai Uji Toksikologi LD50
dihasilkan dari uji toksikologi, yaitu penentuan sifat akut limbah
melalui uji hayati untuk mengukur hubungan dosis-respon antara
limbah dengan kematian hewan uji. Nilai Uji Toksikologi LD50
diperoleh dari analisis probit terhadap hewan uji.
c. Sub-kronis Limbah diidentifikasi sebagai Limbah B3 kategori 2
jika uji toksikologi sub-kronis pada hewan uji mencit selama 90
(sembilan puluh) hari menunjukkan sifat racun sub-kronis,
berdasarkan hasil pengamatan terhadap pertumbuhan, akumulasi
atau biokonsentrasi, studi perilaku respon antarindividu hewan
uji, dan/atau histopatologis.
Tabel 1. Jenis wadah dan label limbah medis padat sesuai kategorinya
Warna
No Kategori kontainer/ Simbol Keterangan
kantong plastik
1. Radioaktif Merah Pada umumnya
digunakan wadah dari
plastik untuk keperluan
ini, tetapi bila larutan
mengandung pelarut
organik harus
digunakan wadah
dari stainless steel dan
diberi simbol radioaktif.
Menggunakan
kontainer / plastik
sampah berwarna
merah
2. Sangat Kuning Kontainer plastik kuat
Infeksius dan anti bocor atau
kontainer yang dapat
disterilisasi dengan
autoklaf. Menggunakan
kontainer / plastik
sampah berwarna
kuning
3. Limbah Kuning Kontainer plastik kuat
infeksius dan anti bocor/
patologi kontainer.
dan Menggunakan
anatomi kontainer / plastik
sampah berwarna
kuning
4. Sitotolsik Ungu Kontainer plastik kuat
dan anti bocor.
Menggunakan
kontainer / plastik
sampah berwarna ungu
5. Limbah Coklat - Kantong
kimia dan plastik/kontainer
farmasi berwarna cokelat
b. Roda 4
Ketentuan mengenai kendaraan bermotor roda 4 (empat) atau
lebih harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan
mengenai angkutan jalan. Pengangkutan limbah B3 harus
mendapatkan persetujuan pengangkutan limbah B3 yang
diterbitkan oleh Kepala Instansi Lingkungan Hidup. Dan
pengangkut limbah B3 wajib memiliki ketentuan sebagai berikut:
1) Menggunakan alat angkut limbah B3 yang telah mendapatkan
Izin pengelolaan limbah B3
2) Dilengkapi manifes limbah B3
3) Menggunakan simbol limbah B3
4. Pengolahan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Fasyankes
Pengolahan limbah B3 dari fasilitas pelayanan kesehatan dapat
dilakukan pengolahan secara termal atau nontermal dengan
menggunakan alat-alat sebagai berikut:
a. Pengolahan secara termal
1) Autoklaf
2) Gelombang mikro
3) Irradiasi frekuensi
4) Insinerator
b. Pengolahan secara nontermal
1) Enkapsulasi sebelum ditimbun
2) Inertisasi sebelum ditimbun
3) Desinfeksi kimiawi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
limbah B3 sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan
berbahaya dan beracun yang karena sifat, konsentrasinya, dan jumlahnya
baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan atau
merusakan lingkungan hidup, dapat mencemari dan merusakkan
lingkungan hidup, dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,
kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain.
Limbah B3 memiliki karakteristik mudah meledak, mudah
terbakar, reaktif, beracun, infeksius, dan meyebabkan korosif.
Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari
kegiatan rumah sakit dalam bentuk padat, cair dan gas. Berdasarkan
bahaya atau tidaknya limbah rumah sakit dapat digolongkan menjadi
limbah medis padat dan non medis padat
Berdasarkan kegiatan atau pelayanan rumah sakit akan
menghasilkan limbah, dan jika pengelolaan limbah tidak dilakukan sesuai
prosedur maka aka menyebabkan suatu pencemaran lingkungan
Upaya Pengamanan Limbah Padat Bahan Berbahaya dan Beracun
(B3) Rumah Sakit diantaranya Pengurangan dan Pemilahan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3), Penyimpanan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3), Pengangkutan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3),
Pengolahan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Fasyankes dan
Penguburan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
3.2 Saran
1. Menyediakan wadah sesuai karakteristiknya untuk Limbah Padat
BahanBerbahaya dan Beracun (B3) yang akan dibuang agar tidak
terjadipencampuran Limbah B3 dengan Limbah jenis lainnya.
2. Menyesuaikan pengangkutan Limbah padat Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3) jika tidak terdapat jalur khusus pengangkutan, untuk
menghindari berkontak dengan pasien atau petugas kesehatan.
3. Menyediakan kantong plastik untuk melapisi wadah Limbah Padat B3
agar terhindar daari ceceran limbah juga untuk memudahkan petugas
kebersihan dalam pembersihan wadah bekas limbah.
DAFTAR PUSTAKA