Anda di halaman 1dari 12

Mata Kuliah : Ilmu Kesehatan Masyarakat

Dosen Pengampu : NS. Fajar Kurniawan, S.Kep., M.Kes

MAKALAH
GOUTH ARTHITIS

OLEH :

FARDAN ILLAHI
(NIM : PA20027)

PROGRAM STUDI
SI ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
STIKES PELITA IBU KENDARI
TAHUN AJARAN 2020/202
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
danhidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang “Gout”
inidengan tepat waktu. makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah Dietetik
penyakitinfeksi, defisiensi dan penyakit tidak menular.

Adapun makalah ini disusun berdasarkan pengamatan dari internet dan


bukuyang ada kaitannya dengan makalah yang dibuat. Dalam penyusunan makalah
initentunya tidak lepas dari adanya bantuan dari pihak tertentu, oleh karena itu
tidaklupa mengucapkan banyak terimakasih kepada orang tua, teman-teman dan
dosenpembimbing yang telah membantu hingga selesainya makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini menyadari masih banyak kekurangan


dankelemahannya. Oleh karena itu mengharapkan kritik dan saran yang
bersifatmembangun untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaatuntuk para pembaca.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................
1.1 Latar Belakang .............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................
2.1 Pengertian Gout Artritis..............................................................................
2.2 Tahapan Gout................................................................................................
2.3 Tanda dan Gejala Gout.................................................................................
2.4 Penyebab dan Dampak Gout........................................................................
BAB III PENUTUP.............................................................................................
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................
3.2 Saran...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Di Indonesia berbagai macam jenis penyakit yang beredar di kalangan
masyarakat. Faktor pencetus banyaknya resiko penyakit yang ditimbulkan
berawaldari kebiasaan makan, pola hidup yang tidak sehat dan kurangnya
pengetahuan terkaitinformasi kesehatan.

Salah satu penyakit yang banyak terdapat pada masyarakat Indonesia


yaitugout. Menurut Suharyati, dkk (2020), Gout adalah salah satu penyakit artritis
yangdisebabkan oleh metabolism abnormal purin yang ditandai dengan
meningkatnyakadar asam urat dalam darah. Hal ini diikuti dengan terbentuknya
timbunan Kristalberupa garam urat di persendian yang menyebabkan peradangan
sendi pada lutut danatau jari. Penyebab tingginya asam urat darah (hiperurisemia)
termasuk genetika,besitas, dan obat-obatan tertentu.

Artritis gout merupakan salah satu penyakit metabolik (metabolic


syndrom)yang terkait dengan pola makan diet tinggi purin dan minuman
beralkohol.Penimbunan kristal monosodium urat (MSU) pada sendi dan jaringan
lunakmerupakan pemicu utama terjadinya keradangan atau inflamasi pada gout
artritis(Nuki dan Simkin, 2006).

Artritis gout adalah jenis artritis terbanyak ketiga setelahosteoartritis dan


kelompok rematik luar sendi (gangguan pada komponen penunjangsendi, peradangan,
penggunaan berlebihan) (Nainggolan, 2009). Penyakit inimengganggu kualitas hidup
penderitanya. Peningkatan kadar asam urat dalam darah(hiperurisemia) merupakan
faktor utama terjadinya artritis gout (Roddy dan Doherty,2010). Masalah akan timbul
jika terbentuk kristal-kristal monosodium urat (MSU)pada sendisendi dan jaringan
sekitarnya. Kristal-kristal berbentuk seperti jarum inimengakibatkan reaksi
peradangan yang jika berlanjut akan menimbulkan nyeri hebatyang seringmenyertai
serangan artritis gout (Carter, 2006). (Widyanto, 2014).

Gout (pirai) adalah penyakit yang sering ditemukan, merupakan


kelompokpenyakit heterogen sebagai akibat deposisi kristal monosodium urat pada
jaringan,akibat gangguan metabolism berupa hiperurisemia. Manifestasi klinik
deposisi uratmeliputi artritis gout, akumulasi kristal di jaringan yang merusak tulang
(tofus), batuurat, dan nefropati gout (Dianati, 2015).
BAB II

PEMBAHASAN
1. Pengertian Gout Artritis

Gout adalah salah satu penyakit artritis yang disebabkan oleh


metabolismeabnormal purin yang ditandai dengan meningkatnya kadar asam urat
dalam darah.Hal ini diikuti dengan terbentuknya timbunan Kristal berupa garam urat
di persendianyang menyebabkan peradangan sendi pada lutut dan atau jari. Penyebab
tingginyaasam urat darah (hiperurisemia) termasuk genetika, obesitas, dan obat-
obatan tertentu(Suharyati dkk, 2020).

Artritis gout adalah penyakit yang sering ditemukan dan tersebar di


seluruhdunia. Artritis gout atau dikenal juga sebagai artritis pirai, merupakan
kelompokpenyakit heterogen sebagai akibat deposisi kristal monosodium urat pada
jaringanatau akibat supersaturasi asam urat di dalam cairan ekstraseluler.
Gangguanmetabolisme yang mendasarkan artritis gout adalah hiperurisemia yang
didefinisikansebagai peninggian kadar urat lebih dari 7,0 ml/dl untuk pria dan 6,0
ml/dl untukwanita (Tehupeiory, 2006). Sedangkan definisi lain, artritis gout
merupakan penyakitmetabolik yang sering menyerang pria dewasa dan wanita
posmenopause. Hal inidiakibatkan oleh meningkatnya kadar asam urat dalam darah
(hiperurisemia) danmempunyai ciri khas berupa episode artritis gout akut dan kronis
(Schumacher danChen, 2008). (Widyanto, 2014).

Menurut American College of Rheumatology, gout adalah suatu penyakit


danpotensi ketidakmampuan akibat radang sendi yang sudah dikenal sejak
lama,gejalanya biasanya terdiri dari episodik berat dari nyeri inflamasi satu sendi.
Goutadalah bentuk inflamasi artritis kronis, bengkak dan nyeri yang paling sering di
sendibesar jempol kaki. Namun, gout tidak terbatas pada jempol kaki, dapat
jugamempengaruhi sendi lain termasuk kaki, pergelangan kaki, lutut, lengan,
pergelangantangan, siku dan kadang di jaringan lunak dan tendon. Biasanya hanya
mempengaruhi satu sendi pada satu waktu, tapi bisa menjadi semakin parah dan
dariwaktu ke waktu dapat mempengaruhi beberapa sendi. Gout merupakan istilah
yangdipakai untuk sekelompok gangguan metabolik yang ditandai oleh
meningkatnyakonsentrasi asam urat (hiperurisemia). Penyakit asam urat atau gout
merupakanpenyakit akibat penimbunan kristal monosodium urat di dalam tubuh
sehinggamenyebabkan nyeri sendi disebut Gout artritis (Wiraputra & Tjokorda,
2017).
.2. Tahapan Gout
Menurut Dianati (2015), tahapan gout terbagi menjadi beberapa tahap yaitu :

a. Tanpa gejala
Pada tahap ini terjadi kelebihan asam urat tetapi tidak menimbulkan
gejalaklinik. Penderitan hiperurisemia ini harus di upayakan untuk
menurunkankelebihan urat tersebut dengan mengubah pola makan atau gaya hidup.
b. Gout akut
Pada tahap ini gejalanya muncul tiba– tiba dan biasanya menyerang satuatau
beberapa persendian. Sakit yang di rasakan penderita sering di mulaidi malam hari,
dan rasanya berdenyut-denyut atau nyeri seperti di tusukjarum. Persendian yang
terserang meradang, merah, terasa panas danbengkak. Rasa sakit pada persendian
tersebut mungkin dapat berkurangdalam beberapa hari, tapi bisa muncul kembali
pada interval yang tidakmenentu. Serangan susulan biasanya berlangsung lebih lama,
padabeberapa penderita berlanjut menjadi artritis gout yang kronis, sedang dilain
pihak banyak pula yang tidak akan mengalaminya lagi.

c. Interkritikal
Pada tahap ini penderita mengalami serangan asam urat yang berulang–ulang
tapi waktunya tidak menentu.
d. Kronis.
Pada tahap ini masa kristal asam urat (tofi) menumpuk di berbagaiwilayah
jaringan lunak tubuh penderitanya. Penumpukan asam urat yangberakibat peradangan
sendi tersebut bisa juga di cetuskan oleh cidera ringan akibat memakai sepatu yang
tidak sesuai ukuran kaki, selain terlalubanyak makan yang mengandung senyawa
purin (misal jeroan), konsumsialkohol, tekanan batin (stress), karena infeksi atau efek
sampingpenggunaan obat–obat tertentu (diuretic).

3. Tanda dan Gejala Gout


Menurut Dianati (2015), tanda dan Gejala Artritis Gout yaitu :

a. Akut
Serangan awal gout berupa nyeri yang berat, bengkak dan berlangsung
cepat,lebih sering di jumpai pada ibu jari kaki. Ada kalanya serangan nyeri di
sertaikelelahan, sakit kepala dan demam.

b. Interkritikal
Stadium ini merupakan kelanjutan stadium akut dimana terjadi
periodeinterkritikal asimtomatik. Secara klinik tidak dapat ditemukan tanda-
tandaradang akut.

c. Kronis
Pada gout kronis terjadi penumpukan tofi (monosodium urat)
dalamjaringanyaitu di telinga, pangkal jari dan ibu jari kaki.

4. Penyebab dan Dampak Gout


Etiologi dari artritis gout meliputi usia, jenis kelamin, riwayat medikasi,
obesitas, konsumsi purin dan alkohol. Pria memiliki tingkat serum asam urat
lebihtinggi daripada wanita, yang meningkatkan resiko mereka terserang artritis
gout.Perkembangan artritis gout sebelum usia 30 tahun lebih banyak terjadi pada
priadibandingkan wanita. Namun angka kejadian artritis gout menjadi sama antara
keduajenis kelamin setelah usia 60 tahun. Prevalensi artritis gout pada pria
meningkatdengan bertambahnya usia dan mencapai puncak antara usia 75 dan 84
tahun(Weaver, 2008). (Widyanto, 2014).
Menurut Wiraputra & Tjokorda (2017), penyebab penyakit gout terbagimenjadi 2
yaitu :

1. Gout primer
Penyebab kebanyakan belum diketahui (idiopatik). Hal ini diduga berkaitan
dengan kombinasi faktor genetik dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan
metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam
urat.Hiperurisemia atau berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh dikatakan
dapatmenyebabkan terjadinya gout primer.

Hiperurisemia primer adalah kelainan molekular yang masih belum


jelasdiketahui. Berdasarkan data ditemukan bahwa 99% kasus adalah gout
danhiperurisemia primer. Gout primer yang merupakan akibat dari hiperurisemia
primer,terdiri dari hiperurisemia karena penurunan ekskresi (80-90%) dan karena
produksiyang berlebih (10-20%). Hiperurisemia karena kelainan enzim spesifik
diperkirakanhanya 1% yaitu karena peningkatan aktivitas varian dari
enzimphosporibosylpyrophosphatase (PRPP) synthetase, dan kekurangan sebagian
darienzim hypoxantine phosporibosyltransferase (HPRT). Hiperurisemia primer
karenapenurunan ekskresi kemungkinan disebabkan oleh faktor genetik dan
menyebabkangangguan pengeluaran asam urat yang menyebabkan hiperurisemia.
Hiperurisemiaakibat produksi asam urat yang berlebihan diperkirakan terdapat 3
mekanisme :
- Pertama, kekurangan enzim menyebabkan kekurangan inosine monopospate(IMP)
atau purine nucleotide yang mempunyai efek feedback inhibitionproses biosintesis
de novo.
- Kedua, penurunan pemakaian ulang menyebabkan peningkatan jumlah PRPPyang
tidak dipergunakan. Peningkatan jumlah PRPP menyebabkan biosintesisde novo
meningkat.
- Ketiga, kekurangan enzim HPRT menyebabkan hipoxantine tidak bisa
diubahkembali menjadi IMP, sehingga terjadi peningkatan oksidasi
hipoxantinemenjadi asam urat.

2. Gout Sekunder
Gout sekunder dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu kelainan yang
menyebabkan peningkatan biosintesis de novo, kelainan yang
menyebabkanpeningkatan degradasi ATP atau pemecahan asam nukleat dan kelainan
yangmenyebabkan sekresi menurun. Hiperurisemia sekunder karena
peningkatanbiosintesis de novo terdiri dari kelainan karena kekurangan menyeluruh
enzim HPRT pada syndome Lesh-Nyhan, kekurangan enzim glukosa-6 phosphate
pada glycogenstorage disease dan kelainan karena kekurangan enzim fructose-1
phosphate aldolasemelalui glikolisis anaerob. Hiperurisemia sekunder karena
produksi berlebih dapatMdisebabkan karena keadaan yang menyebabkan peningkatan
pemecahan ATP ataupemecahan asam nukleat dari dari intisel. Peningkatan
pemecahan ATP akanmembentuk AMP dan berlanjut membentuk IMP atau purine
nucleotide dalammetabolisme purin, sedangkan hiperurisemia akibat penurunan
ekskresidikelompokkan dalam beberapa kelompok yaitu karena penurunan masa
ginjal,penurunan filtrasi glomerulus, penurunan fractional uric acid clearence
danpemakaian obat- obatan.
BAB 3
PENUTUP

1. Kesimpulan
Gout adalah salah satu penyakit artritis yang disebabkan oleh
metabolismeabnormal purin yang ditandai dengan meningkatnya kadar asam urat
dalam darah.Hal ini diikuti dengan terbentuknya timbunan Kristal berupa garam urat
di persendianyang menyebabkan peradangan sendi pada lutut dan atau jari. Penyebab
tingginyaasam urat darah (hiperurisemia) termasuk genetika, obesitas, dan obat-
obatantertentu.

Etiologi dari artritis gout meliputi usia, jenis kelamin, riwayat


medikasi,obesitas, konsumsi purin dan alkohol. Pria memiliki tingkat serum asam
urat lebihtinggi daripada wanita, yang meningkatkan resiko mereka terserang artritis
gout.Perkembangan artritis gout sebelum usia 30 tahun lebih banyak terjadi pada
priadibandingkan wanita. Namun angka kejadian artritis gout menjadi sama antara
keduajenis kelamin setelah usia 60 tahun. Prevalensi artritis gout pada pria meningkat
dengan bertambahnya usia dan mencapai puncak antara usia 75 dan 84 tahun.
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2004. Penuntun Diet. Jakarta : Penerbit PT Gramedia Pustaka


Utama.

Dianati, Nur Amalina. 2015. Gout And Hyperuricemia. Artikel Review Majority Vol.4
No. 3.

Kartika, Feny. 2013. Kasus Gout. https://id.scribd.com/doc/178376993/Kasus-


GoutTika.

Suharyati, dkk. 2020. Penuntun Diet dan Terapi Gizi Persatuan Ahli Gizi
Indonesiadan Asosiasi Dietisien Indonesia. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

Wiraputra, Ida Bagus Made Andy dan Tjokorda Raka Putra. 2017. Gout
Arhtritis.Denpasar : Universitas Udayana, Fakultas Kedokteran.

Widyanto, Fandi Wahyu. 2014. Arthtritis Gout dan Perkembangannya.


Jurnal :Volume 10 No. 2.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Topik
Penyakit Gouth Arthitis

B. Sasaran
Sasaran : Mahasiswa S1 Administrasi Rumah Sakit Tingka 1,Strikes
Pelita Ibu Kendari
Sasaran program : Target sosialisasi Program Pengendalian Penyakit Gouth
Arthitis

C. Tujuan Instruksional Umum


Pada akhir proses penyuluhan penyakit Gouth Arthitis, Mahasiswa
dapatmemahami tentang Penyakit Gouth Arthitis

D. Tujuan Instrusional Khusus


Setelah diberikan Penyuluhan penyakit Gouth Arthitis, Mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan dengan tepat pengertian dari Gouth Arthitis
2. Menyebutkan dan menjelaskan klasifikasi Gouth ArthitisMenjelakan
penyebab Gouth Arthitis dana gejala-gejala penyalit
Gouth Arthitis.
3. Menjelaksna pengobatan yang dapat ditempuh dalam penyebuhan
penyakit Gouth Arthitis serta pencegahan Gouth Arthitis

E. Garis Besar Materi


1. Pengertian Gouth Arthitis
2. Klasisfikasi Gouth Arthitis
3. Penyebab Gouth Arthitisdan gejala-gejala penyakit Gouth Arthitis

F. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi tanys jawab

G. Media dan alat


1. Leaflet penyakit Gouth Arthitis
2. Meja
3. Kursi
4. Proyektor atau infokus
H. Waktu
Hari/tanggal :
Pukul :
No. Acara Kegiatan Waktu
1. Persiapan 1 menit
Mempersiapkan alat dan media
Pembukaan
a. Memberi salam
2. b. Memperkenalkan diri
c. Mebina hubungan saling percaya.
2 menit
d. Menyampaikan kontrak waktu.
e. Menyampaikan tujuan diadakan penyuluhan
Inti acara
a. Menyampaikan materi :
1. Pengertian Gouth Arthitis
3.
2. Klasisfikasi Gouth Arthitis 5 menit
3. Penyebab dan gejala-gejala Gouth Arthitis
b. Dikusi dan tanya jawab 5 menit
Penutupan
4.
a. Meberikan kesimpulan materi 2 menit
b. Memberikan salam
J. Tempat
Penyuluhan akan diakan di ruang kelas S1 Administrasi Rumah
SakitTingkat 1.
GOUTH ARTHITIS NAMA : FARDAN ILLAHI
NIM : PA.20.027
Pencegahan Artritis Gout
SEBENARNYA APA ITU GOUTH
ARHITIS ? Selama periode tanpa gejala, pedoman diet ini dapat membantu
melindungi terhadap serangan artritis gout di masa depan:

Pengertian Artritis Gout Artritis gout  Minum banyak cairan. Jaga tubuh agar tetap terhidrasi dengan
merupakan bentuk artritis inflamatorik yang baik, dengan minum banyak air.
 Batasi atau hindari alkohol.  Berdasarkan penelitian, risiko gejala
terjadi pada individu dengan kadar asam urat asam urat bisa meningkat karena konsumsi bir yang berlebihan,
darah yang tinggi. Asam urat ini dapat terutama pada pria.
 Dapatkan protein dari produk susu rendah lemak. Produk susu
membentuk kristal dengan bentuk, seperti rendah lemak sebenarnya memiliki efek perlindungan terhadap
jarum di sendi. Akibatnya, kondisi ini dapat asam urat adalah sumber protein terbaik.
 Batasi asupan daging, ikan, dan unggas. Sejumlah kecil
menyebabkan serangan gout yang sangat mungkin dapat ditolerir Faktor Risiko Artritis Gout
nyeri, disertai kemerahan, bengkak, dan  Pertahankan berat badan yang diinginkan. Pilih porsi yang
memungkinkan untuk mempertahankan berat badan yang sehat. Penyakit artritis gout memiliki beberapa faktor risiko,
hangat di area tersebut. antara lain:

 Genetik
 Kondisi kesehatan lainnya: Kolesterol tinggi, tekanan
Obatan-obatan untuk Mengobati Serangan Artritis Gejala Artritis Gout darah tinggi, diabetes, dan penyakit
Gout   Obat-obatan: Obat-obatan diuretik yang diminum
Gejala artritis gout meliputi: untuk tekanan darah tinggi dapat meningkatkan kadar
asam urat;
Obat yang digunakan untuk mengobati serangan akut dan  Jenis kelamin dan usia: Gout lebih sering terjadi pada
mencegah serangan di masa depan meliputi:  Nyeri yang tiba-tiba dan parah pada sendi, biasanya di
pria daripada wanita (sampai sekitar usia 60 tahun).
tengah malam atau dini hari.
Diet: Makan daging merah dan kerang meningkatkan
 Obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID).  Nyeri di sendi. Rasa nyeri bisa terasa hangat pada saat
NSAID membawa risiko sakit perut, perdarahan, dan risiko.
 disentuh dan terlihat merah atau ungu.
ulkus lambung.  Alkohol
 Kekakuan pada sendi menyebabkan terbatasnya
 Pereda nyeri yang efektif mengurangi nyeri gout  Soda
pergerakan.
 Setelah serangan asam urat akut sembuh, dokter  Obesitas: Orang gemuk memiliki risiko gout lebih
 Sendi yang paling sering terkena adalah sendi jempol
mungkin meresepkan obat dosis rendah harian untuk tinggi dan cenderung mengembangkannya pada usia
kaki, pergelangan kaki, lutut, siku, pergelangan tangan,
mencegah serangan di masa depan. yang lebih muda daripada orang dengan berat badan
Kortikosteroid. Obat-obat kortikosteroid dapat
dan jari-jari tangan.
 normal.
mengontrol peradangan dan nyeri gout.

Anda mungkin juga menyukai