Anda di halaman 1dari 15

Cover

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Anggota Kelompok
1. Fajar Augusta
03031181823001

2. Mayang Bidari
03031181823017

3. Yessi Astri Razikah


03031181823021

4. Nadira Ken Khalisa


03031281823037

5. Panggih Iskantri
03031181823111
Abstrak

Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan suatu zat


berdasarkan pada perbedaan kelarutannya terhadap dua
cairan tidak saling larut yang berbeda, biasanya air dan
yang lainnya pelarut organik.

Tujuan dilakukannya percobaan kali ini yaitu untuk


mengetahui berapa kadar asam asetat yang terekstrak ke
dalam pelarut dan berapa kandungan asam asetat yang
tidak terekstrak ke dalam pelarut.

Percobaan ini menggunakan 2 buah pelarut yang memiliki densitas berbeda serta kelarutan yang berbeda. Metode
yang digunakan adalah campuran dari asam asetat (solute) dan pelarut (solvent) di alirkan melalui bagian bawah
kolom ekstraksi, sedangkan aliran air (solvent) dialirkan dari bagian atas kolom. Metode ini digunakan karena
perbedaan densitas antara kedua buah solvent yang berbeda, air yang densitasnya lebih besar akan berada di
bawah dan kerosen di bagian atas.
Liquid-Liquid Extraction
Liquid extraction atau ekstraksi cair-cair adalah metode umum untuk pemisahan atau pemurnian
produk yang banyak digunakan dalam aplikasi industri termasuk proses kimia, farmasi, lingkungan,
minyak, makanan, nuklir, dan hidrometalurgi.

Ekstraksi ini biasanya digunakan ketika metode pemisahan lain seperti absorpsi, distilasi, penguapan,
dan kristalisasi tidak memungkinkan untuk dilakukan pada komponen yang ingin dipisahkan.

Ekstraksi cair-cair dapat mengalami peningkatan kinerja dengan pengembangan agitasi mekanis
yang diterapkan untuk meningkatkan area antarmuka antara dua fase cair
Alat pada LLE
Single Step Mixer Settler
Mixer settler secara umum merupakan suatu alat
Mixer - Settler Cascade
Alat ini digunakan dalam proses ekstraksi
A ekstraksi yang mempunyai kelebihan bila dibanding
alat lain, yaitu sirkulasi aliran massa kedua fase (fase
berat dan fase ringan) dapat diatur sehingga tidak
pelarut. Pengatur pencampur terdiri dari tahap terjadi arus pintas dan back mixing.
pertama yang mencampurkan fasa bersama-sama
diikuti oleh tahap pengendapan diam yang
memungkinkan fasa terpisah. B
Kolom Ekstraksi
C Kolom ekstraksi memiliki beberapa jenis alat,
diantaranya ialah spray column, reciprocating plate
column, packed column, pulsating column, rotary
Ekstraktor Sentrifugal column.

Alat ekstraktor sentrifugal ini memanfaatkan gaya


sentrifugal untuk me-misahkan fasa dimana prinsip
kerjanya dari drum berputar di mana fase yang lebih
D
berat diangkut ke pinggiran dan fase ringan ke pusat
Kolom
Ekstraksi

Ekstraktor ditinjau dari cara


kontak antar fase dibagi
menjadi
menjadi dua yaitu continuous contactor dan
mixer-settler. Ekstraktor vertikal akan
membuat diluent dan solvent carrier saling
kontak dengan arah aliran countercurrent.
Fase yang lebih ringan dimasukan melalui
bagian bawah ekstraktor dan fase berat
dimasukan melalui bagian atas.
Kriteria Pemilihan
Pelarut
• Pelarut harus mempunyai kestabilan secara kimia dan termal.
• Rekativivitas pelarut yang tidak menyebabkan perubahan secara
kimia pada bahan ekstraksi.
• Pelarut memiliki harga yang cukup murah dan mudah untuk
didapatkan.
• Pelarut tidak mudah terbakar dan tidak mudah menguap.
• Pelarut tidak menyebabkan terbentuknya emulsi.

• Bersifat inert terhadap bahan baku/sampel, sehingga tidak


mempengaruhi zat berkhasiat dan tidak bereaksi dengan
zat yang diekstrak.
• Tidak berbahaya bagi lingkungan.
• Pelarut memiliki viskositas yang rendah supaya dapat
dialirkan dengan mudah saat proses ekstraksi.
• Memiliki titik didih yang cuckup tinggi supaya dapat
mudah diuapkan.
Jenis-jenis Pelarut
Air H2O
Air disebut sebagai pelarut universal karena ia
Pelarut mampu melarutkan berbagai macam senyawa
dibandingkan dengan molekul lain
Faktor yang mempengaruhi proses ekstraksi
salah satunya adalah pelarut. Pelarut yang
digunakan selama proses ekstraksi adalah
pelarut yang dapat melarutkan senyawa aktif
di dalam atau sampel yang diekstraksi

Etanol
Etanol merupakan pelarut volatile bagi
senyawa organik yang bersifat semi
polar karena dapat melarutkan baik
senyawa polar maupun nonpolar se-
Heksana hingga dapat saling larut dengan air
Pelarut heksana banyak digunakan pada ekstraksi
minyak dari biji, misalnya kacang-kacangan dan flax
PENELITIAN
TERKAIT
• Penelitian oleh Adegun dkk 2019
Membahas mengenai perhitungan konsentrasi asam asetat
dan asam propanoat pada larutan kerosin menggunakan
metode ekstraksi cair-cair. Penelitian ini juga menghitung
konduktivitas dari aqueous feed (C1), aqueous return (C2),
temperatur aqueous feed (T1), temperatur aqueous return
(T2), dan menggunakan laju alir aqueous dan organik yang
konstan, yaitu 160 ml/min dan 80 ml/min.

• Penelitian oleh Sudibyo dkk 2018


Membahas mengenai proses ekstraksi cair-cair yang
digunakan untuk recovery kobalt dan nikel dari laterit kelas
rendah menggunakan sistem batch recycle. Penelitian ini
menggunakan Cyanex 272 pada toluena yang berfungsi
sebagai pelarut organik. Proses ekstraksi dengan meng-
gunakan metode batch recycle terjadi dengan air akan
dialirkan pada kolom ekstraksi dengan laju alir yang
ditetapkan. Modern PowerPoint Presentation
Metodologi Percobaan

Alat dan Bahan


Alat :
1) Rangkaian alat liquid-liquid extraction
Bahan :
1) Aquadest
2) Kerosen
3) Asam asetat (CH3COOH)
4) Natrium hidroksida (NaOH)
Pembahasan
Hasil Penelitian
• Campuran kerosin dan asam asetat digunakan dalam praktikum ini
yang akan berperan sebagai organic feed. Solvent carrier yang
digunakan dalam ekstraksi adalah aquadest yang merupakan deionised
water dan berada pada aqueous feed.
Hasil
Pengamatan • Nilai konduktivitas yang diukur pada peralatan ini adalah aquadest
masuk dan aquadest keluar. Nilai konduktivitas yang tinggi dapat terjadi
berdasarkan adanya ion-ion mineral dan senyawa organik yang terlarut
dalam aquadest (Febriyanto, 2019).

• Berdasarkan percobaan dengan variasi laju alir aquadest dan laju alir campuran organik (terlampir pada tabel 4.1.1) menghasilkan
nilai konduktivitas yang berbeda beda. Nilai konduktivitas pada percobaan pertama sebesar 26. Nilai konduktivitas pada
percobaan kedua sebesar 26. Nilai konduktivitas pada percobaan ketiga sebesar 27. Hal ini terjadi karena campuran organik yang
dialirkan tinggi dan aquadest dialirkan dengan rendah menyebabkan aquadest dapat melarutkan asam asetat dengan lebih
banyak. Aquadest memiliki hubungan dengan konduktivitas yang dapat mempengaruhi hasil dari proses ekstraksi.

• Menurut Mirwan (2013) waktu kontak yang semakin lama antara fase kontinyu dan fase terdispersi menyebabkan proses koefisien
perpindahan massa menjadi semakin baik. Pernyataan tersebut dibuktikan dengan hasil yang telah didapat bahwa koefisien
perpindahan massa pada percobaan pertama lebih besar dibandingkan dengan percobaan kedua dan ketiga.
Lanjutan Hasil Pengamatan
• Percobaan ketiga memiliki nilai koefisien perpindahan massa lebih kecil daripada
percobaan kedua. Laju alir yang besar dari kedua feed akan membuat waktu kontak
menjadi cepat sehingga ekstrak yang didapat sedikit, dari teori tersebut seharusnya
yang memiliki koefisien terkecil adalah percobaan kedua. Namun rasio laju alir pada
percobaan ketiga lebih besar daripada percobaan kedua dengan nilai laju alir aquadest
yang kecil, sehingga nilai koefisien perpindahan massa yang didapat kecil.

• Proses ekstraksi yang paling optimum pada percobaan kali ini dapat disimpulkan
berdasarkan data hasil pengamatan dan koefisien transfer massa yaitu terjadi pada
percobaan pertama. Percobaan pertama memiliki koefisien perpindahan massa yang tinggi,
ini menandakan bahwa asam asetat yang terekstrak semakin tinggi, sehingga dapat
disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai koefisien perpindahan massa maka semakin tinggi
solute yang dapat terekstrak
Kesimpulan dan
Saran
Kesimpulan
• Kerosin dan aquadest harus memiliki perbedaan
densitas agar kedua solvent tersebut tidak
bercampur dan hanya melarutkan asam asetat.
• Digunakannya aliran counter current ini agar
waktu kontak antara solvent dan senyawa yang
ingin diekstrak menjadi lebih lama.

Saran
• Semua valve dipastikan tertutup semua pada
awal percobaan agar tidak terjadi kebocoran.
• Pada saat membuang limbah sisa kerosen harus
diperhatikan tempat untuk membuanglimbahnya
tersebut.
Cover

http://www.free-powerpoint-templates-design.com

Anda mungkin juga menyukai