Anda di halaman 1dari 18

Ekstraksi Cair - Cair

Definisi
Ekstraksi adalah proses pemisahan satu
atau lebih komponen dari suatu campuran
homogen menggunakan pelarut cair
(solven) sebagai separating agent.
Pemisahan didasarkan pada prinsip beda
kelarutan

Skema

Prinsip pemisahan
Pada ekstraksi cair-cair solut dipisahkan dari
cairan pembawa (diluen) menggunakan solven.
Diluen dan solven tidak saling campur
(immiscible), sehingga terdapat 2 fase, yaitu
fase diluen (rafinat) dan fase solven (ekstrak).
Solut terdistribusi ke dalam kedua fase dengan
prinsip kesetimbangan fase cair-cair

Pemilihan Solven
Mampu melarutkan solut dengan baik,
tetapi sedikit atau tidak melarutkan diluen,
Tidak mudah menguap pada saat
ekstraksi,
Memiliki perbedaan densitas yang cukup
besar dengan diluen
Mudah dipisahkan dari solut, sehingga
dapat dipergunakan kembali,
Tersedia dan tidak mahal.

Separation Sequence

Kapan ekstraksi dipilih?


Dari grafik terlihat
bahwa sistem
air/asam asetat
memerlukan jumlah
stage yang sangat
banyak jika
dipisahkan dengan
MD

Sistem Ekstraksi
Immiscible extraction: solven (S) dan
diluen (D) tidak saling larut.
Partially miscible: solven (S) dan diluen
(D) kelarutannya terbatas.

Sistem immiscible

Sistem partially miscible

Ekstrak

Umpan

Ekstrak

Umpan

S, A

D, A

S, A,
D<<

D, A

Solven

Rafinat

Solven

Rafinat

D, A<<

D, A<<,
S<<

Solvent Recovery Unit


Suatu unit ekstraksi selalu diikuti dengan unit
pemungutan solven agar dapat digunakan kembali
Fresh
solvent

Umpan

Solvent
loss

Solvent recycle

Unit
ekstraksi

Rafinat

Ekstrak

Unit
recovery
solven

Solut

Tipe ekstraktor
Continuous contactor, contoh: packed
bed extractor, spray tower, rotary disc
contactor. Sering disebut menara transfer
massa
Stage wise contactor, contoh: mixer
settler, sieve tray extractor. Sering disebut
menara stage kesetimbangan

Sieve tray extractor

Jenis Aliran
Co Current
Cross Current
Counter Current

Variabel Perancangan
kondisi bahan yang akan dipisahkan (umpan),
yaitu kecepatan arus fluida umpan, komposisi.
banyak solut yang harus dipisahkan,
jenis solven yang akan digunakan,
suhu dan tekanan alat,
kecepatan arus solven minimum dan kecepatan
arus solven operasi,
Diameter menara,
Jenis alat kontak,
Jumlah stage ideal, aktual, dan tinggi menara,
Pengaruh panas.

Immiscible Extraction
Pada immiscible extraction hanya solut
yang terdistribusi di kedua fase
Distribusi solut lebih mudah dinyatakan
sebagai hubungan antara x (kg solut/kg
diluen) dengan y (kg solut/kg solven)
Kadangkala hubungan ini dapat
dinyatakan sebagai y = k x, dengan k
adalah koefisien distribusi

Contoh immiscible extraction


Pengambilan nikotin (C)
dalam air (A) menggunakan
kerosen (B)
Pemungutan uranil nitrat (C)
dalam air (A) dengan tributil
fosfat (B). Distribusi solut
dinyatakan sebagai
(kg UN/kg TBP) = 5.5 (kg UN/kg air)

X=nic/air

Y=nic/ker

0.001001

0.000807

0.00246

0.001961

0.00502

0.00456

0.00751

0.00686

0.00998

0.00913

0.0204

0.01870

Latihan
Larutan nikotin dalam air dengan kadar 1% akan
diekstraksi secara counter current
menggunakan kerosin murni. Tujuan dari proses
ini adalah menurunkan kadar nikotin hingga
0.1%.
Tentukanlah jumlah solven minimal yang
diperlukan utk mengekstraksi 1000 kg/jam
larutan
Berapa jumlah stage ideal jika solven yang
digunakan sebesar 2 x solven minimal.

Anda mungkin juga menyukai