0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan11 halaman
Dokumen tersebut menjelaskan beberapa metode ekstraksi, termasuk metode ekstraksi dua fase, gradien pH, berkesinambungan, fase padat, dan kromatografi arus balik tetesan (DCCC). Metode-metode tersebut digunakan untuk memisahkan dan memurnikan berbagai zat seperti lemak, alkaloid, protein, dan saponin.
Dokumen tersebut menjelaskan beberapa metode ekstraksi, termasuk metode ekstraksi dua fase, gradien pH, berkesinambungan, fase padat, dan kromatografi arus balik tetesan (DCCC). Metode-metode tersebut digunakan untuk memisahkan dan memurnikan berbagai zat seperti lemak, alkaloid, protein, dan saponin.
Dokumen tersebut menjelaskan beberapa metode ekstraksi, termasuk metode ekstraksi dua fase, gradien pH, berkesinambungan, fase padat, dan kromatografi arus balik tetesan (DCCC). Metode-metode tersebut digunakan untuk memisahkan dan memurnikan berbagai zat seperti lemak, alkaloid, protein, dan saponin.
Nadya Fertikawati A 173 0 Ricky Johanes A Hutagaol A 173 023 Sri Yulia Azzahra A 173 013 Verawati Magdalena Siagian A 173 024 Vivi Nandiya Rachmawati A 173 0 Yosy Murniaty E Pasaribu A 173 026 Metode ekstraksi Metode ekstraksi pelarut dua fase Pada metode ini terdapat 2 pelarut yang tidak bercampur dan akan terbagi menjadi lapisan atas dan bawah, rasio konsentrasi zat terlarut dalam dua fase yaitu koefisien distribusi (K) pada suhu dan tekanan tertentu adalah konstan, yaitu: K = CU / CL. K = koefisien partisi CU = mewakili konsentrasi zat terlarut pelarut dalam fase atas CL = mewakili konsentrasi zat terlarut pelarut dalam fase yang lebih rendah Selama ekstraksi jika masing-masing bahan memiliki koefisien partisi dengan perbedaan yang lebih besar dalam pelarut dua fasa, maka efisiensi pemisahan lebih tinggi. Faktor pemisahan β mewakili tingkat kesulitan pemisahan. β adalah rasio koefisien distribusi dua zat terlarut dalam sistem pelarut yang sama, yaitu: β = KA / KB. (KA> KB) Biasanya, ketika β ≥ 100, ekstraksi dapat dicapai hanya sampai pemisahan sekali Ketika 100> β ≥ 10, ekstraksi perlu beberapa kali (sekitar 10 kali) Ketika β <2, ekstraksi dapat dicapai untuk pemisahan lebih dari 100 kali ketika β ≌ 1, menunjukkan ada sedikit perbedaan dalam dua koefisien partisi zat, menggunakan sistem pelarut sulit untuk terpisah, dan harus memilih sistem pelarut lain. Metode ekstraksi sederhana Pelarut organik Bahan yang seperti benzen, larut lemak kloroform atau eter dengan air
Larutan air dengan pelarut
Subtansi lipofilik lemah seperti etil Hidrofilik asetat, butanol dan pentanol asetat.
Pemisahan alkaloid menggunakan
pelarut yang polaritas dari rendah ke Metode Ekstraksi tinggi selain itu didasarkan pada Gradien pH komponen yang dapat membentuk garam atau bebas dibawah pH tertentu. Metode Ekstraksi Berkesinambungan • Yaitu ekstraksi dengan menggunakan pelarut yang sama dipakai berulang ulang sampai proses ekstraksi selesai. • Metode ini menggunakan pemanasan dan terjadi penguapan, lalu dikondensasikan oleh kondensor sehingga mengembun menjadi cairan, seluruh cairan akan turun kembali ke labu penampung hingga terjadi sirkulasi. • Metode ini sederhana dan proses ekstraksi dapat dilakukan terus menerus, sehingga jumlah pelarut lebih sedikit dan efisiensi ekstraksi jauh lebih tinggi. Metode Ekstraksi Fase Padat • Berdasarkan perbedaan kekuatan interaksi dari suatu senyawa dengan komponen senyawa lain pada suatu fase padatan yang bertujuan untuk memisahkan senyawa satu dengan lainnya • Fase padat yang biasanya diggunakan seperti silikat octadecysilane atau silika fenil alkil yang selanjutnya dimasukkan kedalam kolom berupa kaca atau baja tahan karat yang bagian atas dan bawahnya dibuat suatu filter berpori Cara kerja • Sampel dimasukkan kedalam kolom kemudian dilewatkan pada fase diam padat • Sampel yang diekstraksi akan ditahan pada fase diam, dimana pelarut dan senyawa lainnya sulit untuk keluar dari kolom dan selanjutnya diggunakan senyawa lain untuk mengeluarkan senyawa yang tidak diinginkan • Elusi sampel yang tertahan pada fase diam Menggunakan eluen untuk mendapatkan senyawa diinginkan Keuntungan • peralatan yang sederhana, pengoperasian yang mudah, pengerjaan yang cepat, dapat menghindari emulsifikasi pada ekstraksi sederhana, ekstraksi yang dihasilkan tidak perlu dikeringkan, sangat cocok untuk pemisahan komponen • SPE tergantung pada tujuan pemisahannya dengan pemilihan fase diam (adsorben) ataupun fase pengelusinya DCC (DROPLET COUNTERCURRENT CHROMATOGRAPHY) KROMATOGRAFI ARUS BALIK TETESAN
• DCCC atau DCC (Kromatrografi arus balik tetes)
merupakan bentuk pemisahan cair-cair dimana masing masing komponen memiliki distribusi koefisien yang berbeda. Fase gerak melewati kolom dalam bentuk tetesan dari fase diam untuk terjadi pemisahan dan pemurnian. • DCCC telah digunakan untuk memisahkan dan memurnikan berbagai macam bahan saponin, protein, peptida, asam amino, gula dan sebagainya kecuali alkaloid • Fase diam dan fase gerak : cairan 1. Bagian pertama adalah bagian infus, dibentuk oleh mikro-pompa, tangki penyimpanan pelarut fase gerak dan injektor cairan sampel 2. Bagian kedua adalah tabung ekstraksi, jumlah tabung ekstraksi adalah antara 300 dan 500. 3. Bagian ketiga didasari dengan deteksi dan kolektor fraksi otomatis. • Karena fase gerak yang terbentuk berupa tetesan maka dapat lebih efektif dan lebih konstan kontak dengan fase diam sehingga membentuk suatu permukaan di tabung ekstraksi. Karena hal tersebut dapat membantu zat terlarut terdistribusi dalam 2 fase, terjadi pemisahan yang lebih baik dan tidak membentuk suatu emulsi. Zat yang nantinya terpisah tidak akan teroksidasi oleh oksigen di atmosfer.
• Contohnya adalah bupleurum yang memiliki berbagai
saponin, saikosaponin memiliki perbedaan dalam stukturnya sehingga apaila dengan metode umum akan sangat sulit untuk dipisahkan dan dimurnikan. Khususnya bupleurum a dan d dimana konfigurasi gugus hidroksil bervariasi dalam posisi c16 dan nilai Rf nya dekat dengan KLT sehingga untuk pemisahannya dapat menggunakan kromatografi arus balik tetesan.