Cara kerja sublimasi secara sederhana [dalam skala laboratorium] adalah zat yang akan
disublimasi dimasukkan dalam cawan/gelas piala untuk keperluan sublimasi, ditutup
dengan gelas arloji , corong/labu berisi air sebagai pendingin , kemudian di panaskan
dengan api kecil pelan-pelan. Zat padat akan menyublim berubah menjadi uap,
sedangkan zat penyampur tetap padat. Uap yang terbentuk karena adanya proses
pendinginan berubah lagi menjadi padat yang menempel pada dinding alat pendingin.
Bila sudah tidak ada lagi zat yang menyublim , dihentikan proses pemanasan dan di
Distilasi
Distilasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh suatu bahan yang berwujud
cair yang terkotori oleh zat padat atau bahan lain yang mempunyai titik didih yang
berbeda. Dasar pemisahan adalah titik didih yang berbeda. Dalam proses destilasi
terdapat dua tahap proses yaitu tahap penguapan dan dilanjutkan dengan tahap
pengembangan kembali uap menjadi cair atau padatan.
Cara penggunaan :
• pertama tama campuran dimasukkan dalam labu destilasi yang sudah berisi batu didih
• Kemudian akan dipanaskan oleh heater
• Pada tahap ini, kita harus sudah mengetahui komponen yang akan dipisahkan dari
campurannya. Misalkan ingin memisahkan eter dari campuran, maka harus mengatur
temperatur pada 34.6°C menggunakan pengatur panas, dan kontrol suhu dengan
termometer..
• Pada temperatur 34.6°C, komponen eter dalam campuran akan menguap dan naik
melalui tabung penghubung dan mengalir menuju kondensor
• Air pendingin akan mengalir dari pipa yang bawah menuju ke pipa yang atas, aliran air
ini bekerja sebagai kondensor.
• Fungsi kondensor ialah untuk mendinginkan gas, sehingga dapat mengubah gas eter
menjadi cairan (mengembunkan eter).
• Cairan etanol akan masuk ke tabung penghubung kemudian jatuh ke tujuan akhirnya
yaitu labu alas bulat hasil pemisahan.
Sentrifugasi
Metode jenis ini sering dilakukan sebagai pengganti fltrasi bila partikel padatan sangat halus
dan jumlah campurannya lebih sedikit. Alat yang digunakan adalah sentrifugator. Metode
sentrifugasi digunakan secara luas untuk memisahkan endapan dengan supernatan. Misalnya
pada pemisahan sel-sel darah dan sel-sel darah putih dari plasma darah. Dalam hal ini,
padatan atau endapan adalah sel-sel darah dan akan mengumpul di dasar tabung reaksi,
sedangkan plasma darah berupa cairan atau supernatan berada di bagian atas.
Cara Penggunaan:
1. Tempatkan tabung reaksi di dudukan centrifuge.
2. Seimbangkan dengan tabung reaksi lain dengan larutan yang berbeda yang sudah di taruh
pada ruang test tube yang berlawanan.
3. Tutup kaca centrifuge dan putar tombol serta atur waktu serta kecepatan centrifuge.
Evaporasi
Evaporasi dapat diartikan sebagai proses penguapan daripada liquid (cairan) dengan
penambahan panas. Tujuan dari evaporasi adalah memekatkan konsentrasi larutan
sehingga didapatkan larutan dengan konsentrasi yang lebih tinggi. Alat yang digunakan
adalah Rotary Evaporator
Cara Penggunaan :
Labu disimpan dalam labu alas bulat dengan volume 2/3 bagian dari volume labu alas
bulat yang digunakan setelah itu waterbath dipanaskan dan mengusahakan suhu yang
digunakan dalam pemanasan disesuaikan dengan suhu pelarut yang digunakan. Setelah
suhu tercapai, labu alas bulat dipasang dengan kuat pada ujung rotor yang
menghubungkan dengan kondensor. Aliran air pendingin dan pompa vakum dijalankan,
kemudian tombol rotar diputar dengan kecepatan yang diinginkan.
Kromatograf
Cara Kerja :
Cara kerja HPLC adalah sampel yang larut dalam fase gerak diinjeksikan ke dalam
kolom kromatograf dengan menggunakan syringe. Volume yang ditampung adalah
0,2 ml, cairan berlebih akan dikeluarkan. Fase gerak akan dialirkan dengan
menggunakan pompa. Sampel yang masuk dalam kolom akan didorong oleh fase
gerak sehingga zat-zat yang terkandung dalam sampel akan dianalisis dan bereaksi
dengan fase diam. Oleh detektor akan dibaca dan dihasilkan keluaran berupa grafk
dan data tinggi beserta luas puncak dalam bentuk angka.
Ekstraksi
Cara Penggunaan:
Untuk memakai corong pisah ini, campuran dan dua fase pelarut dimasukkan ke dalam
corong dari atas dengan corong keran ditutup. Corong ini kemudian ditutup dan digoyang
dengan kuat untuk membuat dua fase larutan tercampur. Corong ini kemudian dibalik dan
keran dibuka untuk melepaskan tekanan uap yang berlebihan. Corong ini kemudian
didiamkan agar pemisahan antara dua fase berlangsung. Penyumbat dan keran corong
kemudian dibuka dan dua fase larutan ini dipisahkan dengan mengontrol keran corong.